You are on page 1of 8

JOURNAL READING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh
Yusfi Indra Gunawan
Iswanta

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUNINGAN
KUNINGAN
2018
PENGARUH TERAPI MUSIK DAN KARTU BERGAMBAR
DALAM MENGURANGI NYERI SAAT PENGAMBILAN
SAMPEL DARAH PADA ANAK

1. Pendahuluan

Menurut The Internatioanl Assosiaciation for Study of Pain (IASP)

nyeri adalah perasaan tidak menyenangkan secara sensori dan emosi serta

tingkah laku yang bersumber dari bagian tubuh dan berpengaruh pada

pengalaman masa lalu dari individu.

Nyeri adalah pengalaman pertama anak dan sangat berpengaruh

terhadap kehidupan anak. Prosedur dengan menggunakan jarum suntik

adalah pengalaman nyeri yang paling awal menyentuh kuliyt. Tiap

individu akan mengalami berbagai macam nyeri pada saat penegakan

diagnosa, pengobatan, dan dimulai pada saat kelahiran sampai masa kanak

kanak. Anak yang dirawat biasanya mendapatkan pengalaman rasa nyeri

pada saat dilakukan prosedur medis, seperti pengambilan sampel darah,

injeksi, dan vaksinasi yang biasanya menyebabkan ketakutan. Dan ini

sangat berpengaruh terhadap anak dan orang tua sebagai pengalaman yang

menyakitkan. Karenanya, berbagai macam metode untuk mengatasi nyeri

sangat penting pada saat pengambilan sampel darah pada anak-anak.

Sampai saat ini, The American Academy of Pediatrics (AAP) dan

American Pain Society (APS) menganjurkan untuk meminimalkan atau

mengurangi nyeri dan stress pada saaat di lakukan prosedur minor seperti
pengambilan darah vena atau sesuatu yang berhubungan dengan

penusukan ke dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, metode

farmakologi dan non-farmakologi diadaptasi untuk menguragi rasa nyeri

pada saat dilakukan prosedur medis. Namun, metode farmakologi seperti

diberikan anastesi lokal membutuhkan dana yang tidak sedikit dan

mempunyai efek samping. Dalam beberapa tahun terakhir ini, metode non-

famakalogi, seperti distraksi menggunakan kartu, meniup balon, meremas

bola lunak /squeezing, dan teknik audiovisual, merupakan metode yang

sering dipergunakan karena bersifat non-invasive, murah, dan dapat

dengan mudah didapatkan. Metode non-farmakologi tersebut diberikan

pada kasus nyeri akut selama prosedur yang menyebabkan rasa sakit.

Keuntungannya adalah mengurangi nyeri, stress, dan kecemasan yang

dilaporkan oleh pasien dan juga orangtua.

Dalam mengontrol rasa nyeri bisa digunakan metode pendukung,

dan metode non-farmakologi. Metode dukungan di antaranya adalah

pendampingan keluarga pada saat dilakukan tindakan. Metode fisik

diantaranya adalah tehnik sentuhan, pijatan, pengaturan posisi, kompres

hangat atau kompres dingin. Sementara motode kogintif diantaranya

teknik relaksasi dan distraksi. Penggunaan kartu bergambar dan musik

dapat digunakan sebagai distraksi pada saat dilakukan pengambilan

sampel darah untuk mengurangi nyeri dan kecemasan pada pasien anak.

Penelitian ini akan membandingkan efektifitas dari metode

distraksi menggunakan kartu bergambar dan musik untuk mengurangi


nyeri dan kecemasan selama pengambilan darah pada anak usia 7-12

tahun.

2. MATERIAL DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan membandingkan

efektifitas dari musik, kartu bergambar, musik dikombinasikan dengan

kartu bergambar dalam mengurangi rasa nyeri pada saat pengambilan

darah pada pasien anak.

a. Setting dan sample

Penelitian dilakukan pada 200 orang anak usia 7-12 tahun yang akan

menjalani pegambilan sampel darah. Anak-anak yang mengalami

keterlambatan tumbuh kembang, kesulitan berbicara, gangguan

pendengaran, anak dengan riwayat pingsan pada saat pengambilan sampel

darah sebelumnya, dan anak yang mimun obat analgetik 6 jam sebelumnya

tidak termasuk dalam populasi sampel.

Anak-anak tersebut dibuat menjadi 4 grup:

1) Musik : 50 anak (n=50)

2) Kartu bergambar : 50 anak (n=50)

3) Kombinasi musik dan kartu : 50 anak (n=50)

4) Tanpa musik dan kartu : 50 anak (n=50)


Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan pasien,

orangtua, dan peneliti setelah di lakukan prosedur pengambilan darah

dengan rata-rata waktu 3 menit.

b. Alat ukur

Menggunakan skala nyeri WONG BAKER FACES, Children’s Fear Scale,

kartu bergambar ukuran 5x8 cm, dan sebuah tablet PC.

c. Pengumpul data

Dua orang perawat yang sudah bekerja minimal dengan pengalaman 5

tahun dan mahir dalam tindakan pengambilan sampel darah pada anak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Perbandingan Karakteristik Grup (Tabel 1)

Dari 200 anak terdiri dari 84 orang perempuan (42%) dan laki–laki 116

anak (58%) dengan rata-rata usia 9.01 th (usia antara 7-12 tahun). Dari

segi umur jenis kelamin dan BMI tidak ditemukan perbedaan yang

signifikan nilai kecemasan anak sebelum dan sesudah prosedur

pengambilan sampel darah.

b. Perbandingan Tingkat Nyeri (Tabel 2)

Pada metode kontrol atau pendampingan orang tua, didapati kenaikan

tingkat nyeri setelah prosedur tindakan dibandingkan dengan metode

lainnya (mean ± standar deviasi ±4.16 ) tapi tidak ada peningkatan yang

signifikan ( p > 0.005)


c. Perbandingan Tingkat Kecemasan (Tabel 3)

Dengan metode kontrol pendampingan orang uta didapati peningkatan

tingkat kecemasan pada anak, tetapi hasilnya tidak signifikan (p > 0.005)

4. KESIMPULAN

Sangat penting sekali untuk menguragi rasa nyeri pada anak

selama menjalani prosedur medis seperti pengambilan sampel darah,

vaksin, dan pemberian suntikan karena anak masih kurang dalam

mengontrol rasa nyeri dan biasanya disertai orangtua merasa cemas.

Beberapa penelitian sebelumnya mengatakan bahwa efektifitas dari

berbagai macam teknik distraksi yang digunakan orangtua dan tenaga

kesehatan ternyata sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit dan

kecemasan pada pasien anak. Dalam penelitian ini, teknik dengan

menggunakan kombinasi musik dan kartu bergambar ternyata mampu

mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak walaupun hasilnya tidak

sangat signifikan. Dalam beberapa penelitian sebelumnya, metode

mendengarkan musik selama prosedur pengambilan sampel darah ternyata

dapat mengurangi tingkat kecemasan, nyeri dan bahkan perilaku agresif

pada anak tersebut. Ada juga sebuah studi/penelitian yang menggunakan

metode dengan melihat film animasi selama tindakan dan terbukti dapat

mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada pasien anak.

Secara garis besar hasil penelitian ini adalah metode distraksi

dengan mendengarkan musik sambil bermain kartu hanya dapat


mengurangi nyeri dan kecemasan anak pada saat dan setelah pengambilan

darah vena, tapi tidak terbukti dapat mengurangi nyeri dan kecemasan

untuk jangka waktu yang lama. Perawat diharapkan waspada terhadap

prosedur yang menyakitkan dan membuat kecemasan berlebih pada pasien

anak dan dapat menggunakan metode distraksi yang tepat. Perawat juga

diharapkan memiliki pengetahuan tentang perbedaan metode non-

farmakologi lainnya yang dapat mengurangi nyeri dan kecemasan pada

anak.

5. IMPLIKASI TERHADAP KEPERAWATAN

Jurnal ini bermanfaat khususnya bagi keperawatan anak karena dapat

dipergunakan sebagai pedoman perawat dalam melakukan tehnik distraksi

pada anak khususnya pada saat pengambpilan sampel darah diruang

perawatan. Anak-anak secara psikologis dapat dialihkan perhatiannya

dengan menggunakan musik, kartu bergambar atau gabungan keduanya

pada saat tindakan pengambilan sampel darah. Sehingga akan

mempermudah perawat dalam melakukan tindakan tersebut.

6. APLIKASI JURNAL DI TEMPAT PELAYANAN

Penggunaan metode distraksi pada pasien anak selama ini belum

sepenuhnya dijalankan diruang perawatan anak, sehingga anak menjadi

trauma dan ketakutan apabila akan dilakukan tindakan, terutama

pengambilan sampel darah yang biasanya dilakukan di ruang tindakan.


Biasanya terhnik distraksi dilakukan oleh orangtua dengan

menggunakan handphone sambil melihat video atau musik, tetapi cara ini

sampai saat ini kurang berhasil dalam mengalihkan perhatian anak .

Di ruang perawatan bisa dilakukan penerapannya diantaranya

diberikan media audio sebagai salah satu motode distraksi pada anak saat

dilakukan tindakan yang menyebabkan nyeri atau cemas, salah satunya

adalah tindakan pengambilan sampel darah.

Perlu persiapan yang lebih baik dan matang untuk memfasilitasi

lingkungan, dalam hal ini ruang tindakan, sehingga dapat di setting

sebagaimana mestinya tanpa mengganggu keberadaan dan fungsi ruangan

tersebut.

You might also like