Professional Documents
Culture Documents
Penatalaksanaan Tuberkulosis
dengan Pendekatan Dokter Keluarga
online dan buruh pabrik yang berdomisili Riwayat kontak dengan penderita TB tidak
di Rappokalling. Data pasien diambil diketahui oleh pasien.
melalui autoanamnesis dan hasil Pasien adalah anak tunggal dan memiliki 3
pemeriksaan berupa foto toraks yang anak. Sehari-hari pasien bekerja sebagai
disimpan oleh pasien. Pasien datang ke tukang ojek online dan buruh pabrik. Pasien
Puskesmas Rappokalling untuk mengambil tidak memiliki kebiasaan merokok, minum
obat rutin dan telah menjalani pengobatan alkohol, maupun olahraga.
TB sekitar tiga minggu yang lalu. Awalnya, Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis,
pasien datang ke RS Labuang Baji dengan didapatkan data-data pasien sebagai berikut:
keluhan batuk berdarah sebelum masuk 1. Data klinis
rumah sakit dan dilakukan perawatan kurang Saat ini pasien kadang-kadang batuk
lebih 1 minggu. Keluhan batuk darah namun tidak dengan batuk darah.
disertai dengan nyeri dada dan sesak nafas. Pasien mengonsumsi pengobatan dan
Pasien mengaku tidak batuk dalam jangka vitamin secara teratur. Pasien merasa
waktu lama sebelumnya hanya batuk berat badannya sudah meningkat dan
sesekali dan reda jika minum obat yang nafsu makan sudah membaik, serta
dibeli di warung. Keluhan demam ada dan tidak ada sesak nafas dan nyeri
merasakan ada penurunan berat badan dada.
kurang lebih 4 kg dalam 1 bulan Selain itu, 2. Pemeriksaan fisis
pasien merasa malas makan namun Keadaan umum tampak sakit ringan,
menyangkal adanya keringat malam. suhu 36,5°C, tekanan darah 110/80
Pasien kemudian menjalani pemeriksaan mmHg, frekuensi nadi 84 kali/menit,
foto thorax dengan hasil berupa TB paru frekuensi napas 18 kali/menit. Berat
lama aktif. serta pemeriksaan dahak dengan badan pasien 47 kg, tinggi badan
hasil positif. Pasien memiliki riwayat 156,5 cm.
keluarga dengan keluhan yang sama, yaitu 3. Status generalis
anak bungsu, telah menjalani pengobatan Mata, telinga, dan hidung dalam
sejak tahun 2017 bulan desember, dan masih batas normal. Tenggorokan faring
dalam pengobatan. Pasien tidak memiliki tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang,
riwayat penyakit yang sama sebelumnya. kelenjar getah bening dalam batas
normal. Regio toraks dalam batas
Penatalaksanaan Tuberkulosis dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga 5
komplikasi yang terbagi atas patient center, OAT-FDC tablet selama 21 hari.
family focus dan community oriented. Selain Saat ini pasien mengonsumsi rifampisin,
itu, pasien telah mendapatkan isoniazid, Pirazinamid, Etambutol dengan
penatalaksanaan medikamentosa selama 21 dosis tiga tablet sehari
hari.
Patient center
1. Non medikamentosa Family Focused
a. Konseling mengenai penyakit TB 1. Konseling mengenai penyakit TB
pada pasien pada pasien dan keluarganya.
b. Konseling mengenai pentingnya 2. Konseling mengenai penyakit TB
pengobatan teratur dan pecegahan yang dapat menular dengan anggota
penularan. keluarga lainnya yang dapat dicegah
c. Konseling kepada pasien untuk dengan pemakaian masker, dan tidak
kembali melakukan kontrol jika ada membuang dahak sembarangan (di
keluhan dan menjalani pemeriksaan wc/ kotak sampah di dapur/ asbak).
ulang di akhir masa pangobatannya. 3. Edukasi pada anggota keluarga yang
d. Konseling kepada pasien untuk serumah untuk segera memeriksakan
makan makanan yang bergizi berupa dahak ke puskesmas jika terdapat
makanan tinggi kalori dan tinggi keluhan batuk atau curiga
protein. tuberculosis.
e. Konseling kepada pasien efek 4. Memberikan edukasi kepada
samping obat yang dapat timbul. keluarga untuk meningkatkan
f. Konseling kepada pasien untuk perhatian terhadap kesehatan
mengalihkan stress psikososial anggota keluarga, dan menerapkan
dengan hal-hal bersifat positif. hidup sehat.
g. Edukasi mengenai gaya hidup bersih 5. Edukasi dan motivasi mengenai
dan sehat seperti tidak merokok serta perlunya perhatian dukungan dari
fungsi dari ventilasi dalam rumah, semua anggota keluarga terhadap
serta olahraga teratur. perbaikan penyakit pasien.
6. Edukasi mengenai pentingnya
2. Medikamentosa pencahayaan dan ventilasi serta
Penatalaksanaan Tuberkulosis dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga 8
kebersihan rumah sebagai paru secara biakan.6 Berikut ini adalah alur
lingkungan tempat tinggal. diagnosis TBC pada orang dewasa.
Community Oriented
1. Konseling mengenai pencegahan dan
penularan penyakit TB yang
berdampak pada orang di sekitarnya
dalam satu komunitas.
2. Konseling yang diberikan mengenai
tindakan yang dilakukan penderita
TB agar tidak menularkan ke
tetangga seperti pemakaian masker
dan tidak membuang dahak
sembarangan (got dan sawah
disamping rumahnya).
3. Edukasi pada pasien untuk tetap ikut
1.
terlibat dalam kegiatan masyarakat,
Gambar 2. Alur Diagnosis TB
dengan memperhatikan tindakan Pada pasien ini, Tn. L, dengan diagnosis TB
pencegahan penularan. paru kasus baru yang ditegakkan
berdasarkan anamnesis berupa keluhan
batuk darah, penurunan berat badan, serta
sering merasa lemas. Saat ini pasien sedang
Pembahasan dalam pengobatan fase intensif. Dari
Tuberculosis adalah penyakit infeksi pemeriksaan fisis, ditemukan adanya ronkhi
yang disebabkan oleh bakteri basah halus di kedua apeks paru pasien.
Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini Pasien telah melakukan pemeriksaan berupa
6
menyebar melalui inhalasi droplet. Menurut foto thoraks dengan hasil TB paru lama
American Thoracic Society dan WHO 1964 aktif. Pasien juga telah melakukan
diagnosis pasti tuberkulosis paru adalah pemeriksaan BTA dengan hasil positif
dengan menemukan kuman Mycobacterium sebelum melakukan pengobatan.
tuberculosae dalam sputum atau jaringan
Penatalaksanaan Tuberkulosis dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga 9
digunakan dalam pengembangan strategi DOTS tempat tinggal. Skema tersebut dapat dilihat
atau Directly Observed Treatment Strategy pada Gambar 4.
untuk mengontrol epidemi TB dan sudah Human biology, pasien merasakan
merupakan rekomendasi dari WHO. FDC pada
penyakit TB paru yang dideritanya
fase intensif dengan dosis harian berisi 150 mg
menimbulkan keluhan-keluhan yang
rifampisin, 75 mg isoniazid, 400 mg
menggangu aktifitasnya, namun saat ini
pirazinamid, dan 275 mg etambutol. Dengan
pasien bersyukur karena batuk darah dialami
berat badan 38-54 kg, diberikan tiga tablet
sudah hilang, dan berat badan sudah
dalam sehari. Sedangkan untuk fase lanjutan,
diberikan 150 mg rifampisin dan 150 mg meningkat dari sebelumnya.
isoniazid 3 kali seminggu dengan dosis 3 tablet Lingkungan psikososial, pasien
FDC untuk berat badan 38-54. merasa bahagia dengan keadaan
Pada pasien ini dilakukan dua kali keluarganya saat ini, hubungan antar
pertemuan, yaitu saat melakukan kunjungan anggota keluarga juga terbilang dekat dan
ke rumah pasien dan kedua saat pasien jarang mengalami suatu masalah. Sehingga
datang ke Puskesmas Rappokalling untuk hal ini dapat mendukung pasien dalam
mengambil obat. Pada kedua kunjungan menjalani pengobatan yang dapat dilihat
tersebut, dilakukan anamnesis serta edukasi dari seluruh anggota keluarga memberikan
kepada pasien dan keluarganya. Skema dukungan.
pendekatan holistik dan penatalaksanaan serta bersedia menjadi pengawas minum
komprehensif dapat dilihat pada Gambar 3. obat. Serta pasien sudah kembali bekerja
Dari hasil kunjungan tersebut, sesuai sebagai ojek online setelah istrahat.
konsep Mandala of Health, dari segi
perilaku kesehatan pasien masih Ekonomi, pasien sudah merasa
mengutamakan kuratif daripada preventif cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
dan memiliki pengetahuan yang cukup hari dengan bekerja sebagai tukang ojek
tentang penyakit-penyakit yang diderita. online dan buruh pabrik. Mengenai jaminan
Konsep mandala of health mencakup kesehatan pasien memiliki asuransi BPJS
beberapa komponen penting yaitu human dan pasien sering menggunakannya untuk
biology, lingkungan psikososial, ekonomi melakukan pengobatan atas penyakitnya.
dan lingkungan rumah serta lingkungan
Penatalaksanaan Tuberkulosis dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga 11
Patient center
Non-Farmakologi
-Konseling Tuberculosis
-Konseling untuk
melakukan kontrol rutin
Asuransi dan mengambil obat
kesehatan
puskesmas jika obatnya
42 thn habis
Family Focus
-Edukasi penyakit TB, -Konseling mengenai
faktor risiko, cara jadwal pemeriksaan dahak
TB Paru
penularan, pencegahan -Diet tinggi kalori dan
Ventilasi, tinggi protein
-Keluarga mengawasi -Pola makan tidak teratur
pencahayaan
-Aktivitas fisik pasien -Konseling untuk
rutinitas minum obat dan kepadatan
kurang mengalihkan stress
pasien hunian yang
-Dukungan terhadap tidak sesuai
-Istirahat yang kurang Keluarga psikososial dengan hal-hal
-Pengetahuan tentang TB yang bersifat positif
penyakit pasien standar kurang
-Deteksi Dini kuman TB supportive -Edukasi mengenai Hidup
pada keluarga yang tinggal sehat dan fungsi dari
ventilasi rumah
serumah
Keadaan
ekonomi
Jarak ke fasilitas kesehatan Farmakologi
keluarga dekat -Rifampicin 150 mg
Penatalaksanaan Tuberkulosis dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga 12
GAYA HIDUP
Pemenuhan kebutuhan primer-prioritas utama
penatalaksanaa komprehensif
PASIEN
Keluhan batuk berdarah sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Riwayat
batuk sejak beberapa bulan
PELAYANAN KESEHATAN sebelumnya, disertai lendir berwarna LINGK. KERJA
Jarak rumah-puskesmas putih. Riwayat demam dan merasa Buruh Pabrik
Rappokalling cukup dekat bertambah kurus.
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi bunyi napas vesikuler
ronkhi (+/+) pada lapangan atas paru.