You are on page 1of 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Khasna Kamalia


NPM : 1714901110050
Hari/Tanggal : Senin, 06 November 2017
Ruangan : Rg. Bedah Umum

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 37 tahun
Alamat : Jln. Kelayan B
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 23 Desember 2017
Tanggal Pengkajian : 25 Desember 2017
Diagnosa Medis : Apendisitis post op apendiktomi (hari ke 1
post op)
No. RM : 1-36-80-xx

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Kelayan
Hubungan dengan klien : Istri

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri di area luka operasi.

2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang


Klien mengatakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit, klen mengeluh
sakit perut dan nyeri ulu hati, kline kira hanya penyakit maag biasa
namun rasa sakitnya itu semakin parah dan keluarga klien langsung
membawa klien ke klinik, saat diperiksa diklinik klien diidagnosa
apendiksitis akut kemudian klien dirujuk ke RSUD Ulin untuk
dioperasi. Klien mengatakan nyeri di area luka operasi yaitu
di area perut sebelah kanan, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
namun nyeri tersebut tidak menjalar ke area yang lain, nyeri yang
dirasakan sangat mengganggu aktivitasnya dengan skala nyeri 5 (skala
0-10), nyeri dirasakan sebelum dan sesudah dilakukan operasi nyeri
dirasakan bertambah jika klien melakukan pergerakan dan bangun
dari tempat tidur dan berkurang bila klien istirahat dengan tenang atau
tidur, nyeri yang dirasakan klien hilang timbul dalam waktu yang
tidak menentu.

3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu


Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit
karena sakityang sama, kemudian klien pun berobat ke dokter umum
dan diberitahukan bahwa klien terkena apendiksitis akut, klien pun
hanya diberikan obat anti nyeri, setelah ± 5 bulan nyeri itu terasa
kembali.

4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami
penyakit seperti yang dideritanya dan juga tidak memiliki penyakit
keturunan ataupun penyakit menular.
Genogram:

Keterangan:

Laki-laki :

Perempuan :

Klien :

Meninggal :

Tinggal serumah :
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
o TTV
TD : 100/80 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 36,50C
o Tingkat Kesadaran : Composmentis dengan GCS 4-5-6
o Klien tampak lemah, kadang meringis dan melindungi area nyeri.

2. Kulit
Keadaan umum kulit cukup bersih, tidak ada lesi/ulkus, kulit lembab,
turgor kembali < 2 detik, tekstur kulit sedikit kasar, dan tidak ada
kelainan pada kulit.

3. Kepala dan leher


Bentuk kepala normochepal, kulit kepala bersih dan tidak ada lesi,
distribusi rambut merata, warna rambut hitam, tidak ada kelainan pada
kepala, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis, dan tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe.

4. Penglihatan dan Mata


Mata simetris, kornea normal, reflek pupil +/+ isokor, sklera putih,
konjungtiva tidak anemis, pergerakan bola mata baik, tidak ada
kelainan pada kelopak mata, dan fungsi penglihatan ganda atau
diplopia binokuler.

5. Penciuman dan hidung


Bentuk hidung simetris, keadaan bersih, tidak terdapat sekret, tidak
ada pernapasan cuping hidung, dan tidak ada kelainan lainnya.

6. Pendengaran dan telinga


Bentuk telinga simetris, cukup bersih, dan fungsi pendengaran pada
telinga sebelah kanan menurun.

7. Mulut dan gigi


Kebersihan gigi dan mulut cukup, tidak ada stomatitis, tidak ada
gangguan menelan, lidah simetris dan mengalami keterbatasan gerak
pada rahang saat mengunyah makanan.

8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi


o Paru
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris, tidak ada lesi/ulkus,
tidak ada tanda peradangan, tidak ada otot bantu
pernapasan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, ekspansi dinding dada
normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan

o Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :-
Perkusi :-
Auskultasi : bunyi jantung normal

9. Abdomen
Inspeksi : bentuk normal, ada luka post operasi apendiktomi
sepanjang ±7 cm
Palpasi : tidak teraba adanya massa.
Perkusi : timpani
Auskultasi: bising usus 7x/menit

10. Genetalia dan reproduksi


Tidak ada keluhan ataupun gangguan reproduksi.

11. Ekstremitas atas dan bawah


Ekstremitas atas terpasang infus ditangan sebelah kanan, ektremitas
bawah dapat bergerak bebas, tidak ada keluhan atau gangguan lain.
Skala otot :
D S
4 4

4 4
Keterangan :
0 : Paralisis 1 : Ada kontraksi
2 : Menggeser 3 :Melawan gravitasi
4 : Melawan tahan ringan 5 : Melawan tahan kuat

D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL


1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah
sakit/saat sakit)
Di rumah : sebelum sakit mampu beraktivitas seperti bekerja, tidur
malam cukup 7-8 jam
Di RS : sesudah sakit tidak mampu beraktivitas berat seperti
bekerja, hanya berbaring saja. Klien kadang sulit tidur
dikarenakan nyeri post op, biasanya klien
tidur jam 21.00 dan terbangun jam 02.00.
2. Personal hygiene
Di rumah : mandi 2x/hari dan mampu sendiri personal hygiene
Di RS : butuh bantuan dalam personal hygiene
3. Nutrisi
Di rumah : frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan nasi dan lauk,
Di RS : frekuensi makan tetap, namun lambat menghabiskan
makanan, jenis makanan bubur dan lauk

4. Eliminasi
Di rumah : pola BAB normal 1x sehari, BAK 3-4x sehari
Di RS : pola BAB dan BAK tidak mengalami perubahan.

5. Seksualitas
Tidak terkaji

6. Psikososial
- Pasien dapat berhubungan dan berkomunikasi baik dengan pasien
lain, perawat, maupun anggota keluarganya.

7. Spritual
Pasien tidak pernah putus terus berdoa dan percaya bahwa tuhan akan
memberikan kesembuhan kepada dirinya. Selain itu juga pasien selalu
diberikan dukungan dari anak dan istrinya.

E. DATA FOKUS
Data subyektif :
Klien mengeluh ada benjolan di leher bagian sebelah kanan dan terasa
nyeri. Klien mengatakan belum mandi, gosok gigi,dan keramas selama
dirawat di rumah sakit.
Data objektif :
Inspeksi : Klien tampak lemah, meringis, melindungi area nyeri, tampak
menahan pergerakan. Terdapat luka operasi vertikal
sepanjang ±7 cm, dengan karakteristik luka masih basah.
Terdapat sedikit pengeluaran darah disekitar luka jahitan.
Palpasi :-
Perkusi : -
Auskultasi : Bising usus 7x/m

Pengkajian nyeri:
P: nyeri post operasi terutama saat bergerak.
Q: seperti di tusuk-tusuk
R: nyeri dirasakan di kuadran perut kanan bawah.
S: skala 5 (nyeri sedang rentang 0-10)
T: dirasakan hilang timbul

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11.1 gr/dl * 12-16 g/dl
Leukosit 16.8 ribu/ul * 4-10.5 ribu/ul
Eritrosit 4.07 juta/ul 4-5.3 juta/ul
Hematokrit 34.4 vol% * 37-47 vol%
Trombosit 432 ribu/ul 150-450 ribu/ul
RDW-CV 18.8 % * 12.1-14 %
CV-MCH-MCHC
MCV 83.8 fl* 75-96 fl
MCH 27.3 pg * 28-32 pg
MCHC 32.3 % * 33-37 %
Hitung Jenis
Basofil% 0.3 % 0.0-1.0 %
Eosinofil% 1.3 % 1-3 %
Gran% 80.5 % * 50-70 %
Limfosit% 10.4 % * 25-40 %
Monosit% 7.5 % 3-9 %
Gran# 8.47 ribu/ul * 2.5-7 ribu/ul
Limfosit# 1.10 ribu/ul * 1.25-4 ribu/ul
Gula darah
Glukosa Darah 116 mg/dl <200 mg/dl
Sewaktu
Hemostatis
Hasil PT 10.2 g/dl 9.9-13.5 g/dl
INR 0.94 -

G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)


Nama Obat Komposisi Golongan Indikasi / Dosis Cara
Obat Kontraindikasi Pemberia
n
Ceftriaxone 500 mg Analgesik Indikasi: untuk 2x1 Bolus IV
mengatasi nyeri gr
ringan, penurun
panas, dan
penghilang rasa
sakit.
Kontraindikasi:
alergi paracetamol,
gangguan fungsi
hati dan ginjal,
shock, overdosis
acetaminophen, dan
gizi buruk.
Ketorolac 500 mg Antibiotik Indikasi: untuk 3x50 Bolus IV
nyeri akut yang mg
berat jangka pendek
Kontraindikasi:
hipersensitif,
riwayat ulkus
peptikum, ggn
ginjal berat, ibu
menyusui.
Ranitidine 150 mg Anti- Indikasi: tukak 2x50 Bolus IV
histamin lambung, ulkus mg
lambung.
Kontraindikasi:
penderita ggn
fungsi ginjal,
wanita hamil dan
menyusui
Metronidazole 500 mg Antibiotik
1. Indikasi: Infeksi 3x50 IV
yang disebabkan 0 mg
oleh bakteri
anaerob;
2. Infeksi menular
seksual;
3. Infeksi bakterial
vaginosis, Infeksi
parasit trichomonas
(misal pada diare).
4. Kontraindikasi :
pasien yang pernah
mengalami alergi
terhadap antibiotik
ini. Metronidazol
juga tidak boleh
diberikan untuk
wanita hamil
trimester pertama
(hamil usia 0-3
bulan) dan saat
menyusui.

II. ANALISIS DATA

No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem


1. 25 Desember DS: Agens cedera fisik Nyeri akut
2017 Klien mengeluh
nyeri pada luka
bekas operasi.
P: nyeri post operasi
terutama saat
bergerak.
Q: seperti di tusuk-
tusuk
R: nyeri dirasakan di
kuadran perut kanan
bawah.
S: skala 5 (nyeri
sedang rentang 0-10)
T: dirasakan hilang
timbul

DO:
- Klien tampak
meringis dan
melindungi area
nyeri.
- Terdapat luka
post operasi
sepanjang ±7 cm.
- Klien tampak
menahan
pergerakan.
- TTV:
T : 36,5 oC
N : 70 x/mnt
R : 20 x/mnt
TD : 100/80
mmHg
2 25 Desember DS: - - Risiko Infeksi
2017 DO :
- Terdapat luka
operasi vertikal
sepanjang ±7 cm
dibawah
umbilicus
dengan
karakteristik luka
masih basah,
tidak terdapat
kemerahan
disekitar luka,
terdapat sedikit
pengeluaran
darah di sekitar
luka jahitan.
- Tidak terdapat
kemerahan,
bengkak, dan
nyeri tekan
disekitar kulit
yang terpasang
infuse.
- T : 37 oC
- Hasil lab
leukosit: 16.8
ribu/ul
3 25 Desember DS: Kelemahan Fisik Defisit perawatan
2017 - Klien diri
mengatakan
belum mandi,
gosok gigi,dan
keramas selama
dirawat di rumah
sakit.
- Klien
mengatakan masi
h terbatas untuk
begerak,
sebagaian
aktivitas dibantu
oleh keluarga
dan perawat
DO :
- Klien tampak
lemah barbaring
di tempat tidur
- ADL klien
dibantu oleh
keluargadan
perawat.
- Skala otot :
D S
4 4

4 4
- Rambut lengket
dan kusut.
- Kulit tubuh
berkeringat dan
lengket

Prioritas masalah diagnosa keperawatan:


1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik.
2. Risiko infeksi
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik.
III. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Keperawatan
1 Nyeri akut b.d agens cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital. 1. Memantau perkembangan kondisi Klien.
fisik keperawatan dalam 1x2 jam 2. Memantau karakteristik nyeri.
diharapkan nyeri berkurang. 2. Observasi skala, interval, dan letak
Kriteria Hasil: nyeri. 3. Meredakan nyeri dengan cara
-nyeri pada pasien berkurang 3. Ajarkan pasien tentang manajemen nonfarmakologis
-nyeri pada pasien tidak nyeri dengan teknik nonfarmakologi
dirasakan lagi seperti teknik relaksasi nafas dalam
dan distraksi.
4. Anjurkan pasien untuk 4. Posisi dan lingkungan yang nyaman
meningkatkan istirahat/tidur yang dapat mengurangi rasa nyeri
adekuat untuk membantu penurunan
nyeri.
5. Kolaborasi pemberian analgetik 5. Meredakan nyeri secara farmakologis.
untuk meredakan nyeri sesuai
indikasi.
2 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda tanda vital, perhatikan 1. Mengidentifikasi adanya infeksi,
kurangnya informasi tentang perawatan 1 x 24 jam, infeksi adanya demam, menggigil dan memudahkan pilihan atau keefektifan
perkembangan penyakitnya tidak terjadi. berkeringat setiap 6 jam. intervensi.
dan rencana tindakan medis. Kriteria hasil: 2. Observasi keadaan luka tiap hari. 2. Memberikan deteksi dini terjadinya
- Luka kering proses infeksi atau pengawasa
- Tidak terdapat penyembuhan.
pengeluaran pus pada 3. Lakukan perawatan luka dengan 3. Perawatan luka yang baik dapat
luka. teknik aseptik dan ganti balutan membantu mencegah terjadinya infeksi.
- Tidak ada kemerahan minimal 1xperhari. 4. Menambah pengetahuan sehingga dapat
pada luka. 4. Ajarkan pasien dan keluarga tanda mendeteksi dini terjadinya infeksi.
- Suhu tubuh dalam batas dan gejala infeksi. 5. Pemberian antibiotik bertujuan untuk
normal. menurunkan mikroorganisme.
- Status imun baik. 5. Kolaborasi pemberian antibiotik
sesuai indikasi.
3 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kemandirian klien untuk 1. Menilai kemampuan klien untuk
berhubungan dengan perawatan 1 x 24 jam, memenuhi kebutuhan perawatan diri melakukan perawatan diri dan
kelemahan fisik perawatan diri klien teratasi. dengan bantuan total, sebagian atau mengurangi ketergantungan.
Kriteria hasil: mandiri, perhatikan adanya
- Kulit bersih perubahan dalam kelemahan.
- Membantu klien dalam 2. Bantu klien untuk memenuhi
pemenuhan perawatan kebutuhan perawatan diri sesuai 2. Membantu pemenuhan kebutuhan
diri. dengan tingkat kemampuan klien. personal hygiene dengan tetap
3. Libatkan keluarga dalam memandirikan klien.
pemenuhan kebutuhan perawatan
diri klien dan anjurkan keluarga 3. Memudahkan dalam memberikan
untuk membantu klien dalam kebutuhan perawatan diri klien.
pemenuhan perawatan diri.

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


No Jam Tindakan Nomor Diagnosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
NANDA
1. 15.00 00132 1. Mengobservasi tanda-tanda vital Jam 21.00
setiap 4 jam sekali. S: klien mengatakan nyeri nya
15.00 TD : 110/70 mmHg masih tetap muncul.
RR : 20 x/menit
Nadi: 85 x/menit O: klien masih tampak meringis
Suhu: 36,50C dan melindungi area nyeri.
2. Mengobservasi nyeri secara P: nyeri post operasi
komprehensif (skala, interval dan terutama saat bergerak.
15.00 letak nyeri). Q: seperti di tusuk-tusuk
P: nyeri post operasi terutama saat R: nyeri dirasakan di
bergerak. kuadran perut kanan bawah.
Q: seperti di tusuk-tusuk S: skala 5 (nyeri sedang
R: nyeri dirasakan di kuadran rentang 0-10)
perut kanan bawah. T: dirasakan hilang timbul
S: skala 5 (nyeri sedang rentang 0-
15.30 10) A: Masalah belum teratasi
T: dirasakan hilang timbul
3. Mengajarkan pasien tentang P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
manajemen nyeri dengan teknik
15.30 nonfarmakologi seperti teknik
relaksasi nafas dalam dan
distraksi.
- Pasien kooperatif dan mau
17.00 mengikuti arahan pada saat
diajarkan.
4. Menganjurkan pasien untuk
meningkatkan istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri.
- Pasien bersedia menerima
anjuran dari perawat.
5. Berkolaborasi pemberian
analgetik ketoralac 3x30 mg via
bolus IV jam 17.00.
- Pasien mengatakan nyeri nya
terasa berkurang saat setelah
diberi obat.
2. 15.00 00146 1. Mengkaji tanda tanda vital, Jam 20.30
perhatikan adanya demam, S: -
menggigil dan berkeringat setiap 6
jam. O:
T: 37oC - Terdapat luka post
2. Observasi keadaan luka tiap hari. operasi sepanjang ±7
- Keadaan luka masih basah, cm.
15.30 tidak terdapat kemerahan - Keadaan luka masih
disekitar luka, tidak ada keluar basah.
pus. - Tidak terdapat
3. Melakukan perawatan luka dengan kemerahan di sekitar
teknik aseptik dan ganti balutan luka operasi, tidak ada
15.30 minimal 1xperhari. pus.
- Keadaan balutan bersih saat - T: 37oC
dilakukan perawatan luka. - Tidak terdapat tanda-
4. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda infeksi.
tanda dan gejala infeksi.
15.30 - Pasien dan keluarga telah A: Masalah resiko infeksi belum
memahami tanda dan gejala teratasi
16.00 infeksi.
5. Berkolaborasi pemberian P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
antibiotik metronidazole 3x500
mg via bolus IV jam 17.00

3 15.00 00108 1. Mengkaji tingkat kemandirian Jam 20.30


klien untuk memenuhi kebutuhan S: klien mengatakan belum bisa
perawatan diri dengan bantuan melakukan perawatan diri.
total, sebagian atau mandiri, O: klien tampak masih lemah,
perhatikan adanya perubahan masih membutuhkan bantuan
dalam kelemahan. dalama perawatan diri, kulit
- Perawatan diri dibantu total. tubuh bersih, rambut rapi,
15.30 2. Bantu klien untuk memenuhi A: masalah teratasi sebagian
kebutuhan perawatan diri sesuai P: lanjutkan intervensi 1,2,3
dengan tingkat kemampuan klien.
- Keluarga mengatakan akan
ikut membantu dalam
15.30 pemenuhan perawatan diri
klien.
3. Libatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan perawatan
diri klien dan anjurkan keluarga
15.30 untuk membantu klien dalam
pemenuhan perawatan diri.
16.00 - Keluarga ikut terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan
perawatan diri klien.

V. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari/Tanggal : Selasa, 26 Desember 2017
No Jam Nomor Implementasi Respon Respon Analisa Perencanaan Paraf
Evaluasi Diagnosa Subjektif (S) Objektif (O) Masalah Selanjutnya (P)
NANDA (A)
1 09.00 00132 1. Mengobservasi Klien Klien tampak Masalah Intervensi dilanjutkan :
tanda-tanda vital mengatakan masih meringis belum - Observasi nyeri
setiap 4 jam kalau nyeri jika tiba-tiba teratasi secara
sekali. masih ada & timbul nyeri. komprehensif
TD : 110/70 berkurang (skala, interval
mmHg saat P: nyeri post dan letak nyeri).
RR : 20 x/menit melakukan operasi - Ajarkan pasien
Nadi: 85 x/menit nafas dalam. terutama saat tentang
Suhu: 36,50C bergerak. manajemen
2. Mengobservasi Q: seperti di nyeri dengan
nyeri secara tusuk-tusuk. teknik
komprehensif R: nyeri nonfarmakologi
(skala, interval dirasakan di seperti teknik
dan letak nyeri). kuadran perut relaksasi nafas
P: nyeri post kanan bawah. dalam.
operasi terutama S: skala 5 - Anjurkan pasien
saat bergerak. (nyeri sedang untuk
Q: seperti di rentang 0-10) meningkatkan
tusuk-tusuk T: dirasakan istirahat/tidur
R: nyeri dirasakan hilang timbul yang adekuat
di kuadran perut untuk
kanan bawah. membantu
S: skala 5 (nyeri penurunan
sedang rentang 0- nyeri.
10)
T: dirasakan
hilang timbul
3. Mengajarkan
pasien tentang
manajemen nyeri
dengan teknik
nonfarmakologi
seperti teknik
relaksasi nafas
dalam dan
distraksi.
- Pasien
kooperatif dan
mau
mengikuti
arahan pada
saat diajarkan.
4. Menganjurkan
pasien untuk
meningkatkan
istirahat/tidur
yang adekuat
untuk membantu
penurunan nyeri.
- Pasien
bersedia
menerima
anjuran dari
perawat.
5. Berkolaborasi
pemberian
analgetik
ketoralac 3x30
mg via bolus IV
jam 17.00.
- Pasien
mengatakan
nyeri nya
terasa
berkurang
saat setelah
diberi obat.
2 09.00 00146 1. Mengkaji tanda - Terdapat luka Masalah Intervensi lanjutkan:
tanda vital, post operasi resiko - Kaji tanda
perhatikan adanya sepanjang ±7 infeksi tanda vital,
demam, cm. belum perhatikan
menggigil dan teratasi adanya demam,
berkeringat setiap Keadaan luka menggigil dan
6 jam. masih basah. berkeringat
T: 37oC setiap 6 jam.
2. Mengobservasi Tidak terdapat - Observasi
keadaan luka tiap kemerahan di keadaan luka
hari. sekitar luka tiap hari.
- Keadaan luka operasi, tidak - Lakukan
masih basah, ada pus. perawatan luka
tidak terdapat dengan teknik
kemerahan T: 37oC aseptik
disekitar luka,
tidak ada Tidak terdapat
keluar pus. tanda-tanda
3. Melakukan infeksi.
perawatan luka
dengan teknik
aseptik dan ganti
balutan minimal
1xperhari.
- Keadaan
balutan bersih
saat dilakukan
perawatan
luka.
4. Mengajarkan
pasien dan
keluarga tanda
dan gejala infeksi.
- Pasien dan
keluarga telah
memahami
tanda dan
gejala infeksi.
5. Berkolaborasi
pemberian
antibiotik
metronidazole
3x500 mg via
bolus IV jam
17.00
3 09.00 00108 1. Mengkaji tingkat klien klien tampak Masalah Intervensi dilanjutkan:
kemandirian klien mengatakan masih lemah, teratasi - Kaji tingkat
untuk memenuhi belum bisa masih sebagian kemandirian
kebutuhan melakukan membutuhkan klien untuk
perawatan diri perawatan bantuan dalam memenuhi
dengan bantuan diri. perawatan diri, kebutuhan
total, kulit tubuh perawatan diri
sebagian atau bersih, rambut dengan bantuan
mandiri, rapi total,
perhatikan adanya sebagian atau
perubahan dalam mandiri,
kelemahan. perhatikan
- Perawatan diri adanya
dibantu total. perubahan
2. Bantu klien untuk dalam
memenuhi kelemahan.
kebutuhan - Bantu klien
perawatan diri untuk
sesuai dengan memenuhi
tingkat kebutuhan
kemampuan klien. perawatan diri
- Keluarga sesuai dengan
mengatakan tingkat
akan ikut kemampuan
membantu klien.
dalam
pemenuhan
perawatan diri
klien.
3. Libatkan keluarga
dalam pemenuhan
kebutuhan
perawatan diri
klien dan
anjurkan keluarga
untuk membantu
klien dalam
pemenuhan
perawatan diri
- Keluarga ikut
terlibat dalam
pemenuhan
kebutuhan
perawatan diri
klien.

You might also like