Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
1. Biodata
Kaji biodata mulai dari nama, alamat, usia, pendidikan, agama.
- Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
– Tingkat keamanan
– GCS
– Tanda-tanda vital
- Tekanan darah :
- Suhu :
- Nadi :
- Repsirasi rate :
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga
atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
potensial. (Aziz Alimul, 2009 : h 92)
Diagnosa keperawatan yang mungkin ditemukan pada pasien lansia dengan hipertensi
menurut Nanda 2015 – 2017 adalah :
1. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap b/d peningkatan afterload, vasokontriksi,
iskemia miokardia, hipertrofi d/d tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda dan gejala
yang menetapkan diagnosis aktual
2. Nyeri (akut), sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler selebral d/d melaporkan
tentang nyeri berdenyut yang terletak pada regiu suboksipital. Terjadi pada saat bangun
dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu
3. Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum d/d laporan verbal tentang kelebihan atau
kelemahan
4. Cemas b.d kriss situasional sekunder.
5. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang proses penyakit/
C. Intervensi
Perencanaan adalah proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang
dibutuhkan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi masalah pasien (Aziz Alimul.
2009 : h 106)
1. Diagnosa keperawatan I
resiko tinggi terhadap penurunan Curah jantung, , b/d peningkatan afterload,
vasokontruksi, iskemia miorkadia, hipertrofi b/d tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda
dan gejala yang menetapkan diagnosis actual.
Intervensi :
a) Pantau TTV
b) Monitor saat pasien berbaring ,duduk atau berdiri
c) Monitor bunyi jantung
d) Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
e) Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac input
f) Monitor status kardiovakuler
g) Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
h) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
i) Anjurkan untuk menurunkan stress
j) Atur periode aktivitas dan istirahat untuk menghindari kelelahan
2. Diagnosa Keperawatan II
Nyeri (akut), sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler selebral Terjadi pada
saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu.
Intervensi :
Intervensi :
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan pencegahan penyakit. Pemulihan kesehatan
dan mempasilitas koping perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan
baik. Jika klien mempunyai keinginan untuk berpatisipasi dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan selama tahap pelaksanaan perawat terus melakukan pengumpulan data dan
memilih tindakan perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien tindakan.
E. Evaluasi
1. Diagnosa 1 (resiko tinggi terhadap penurunan Curah jantung b/d peningkatan afterload,
vasokontruksi, iskemia miorkadia )
S : 1. Pasien mengatakan sudah tidak terlalu pusing
2. Pasien mengatakan nafasnya sudah tidak bunyi mengi
O : 1. TD : 130/80 mmHg
2. Pasien terlihat tidak bunyi wezzing
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2. Diagnosa 2 (nyeri akut , sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler selebral)
S : 1. P : pasien mengatakan nyeri karena pusing
Q : pasien mengatakan nyeri seperti berdenyut-denyut
R : pasien mengatakan nyeri di sekitar kepala menjalar ke leher
S : pasien mengatakan nyeri berkurang
T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul
2. Pasien mengatakan merasa lebih baik setelah melakukan terapi nafas dalam ketika
nyeri muncul
O : 1. Pasien terlihat relax
Td : 130/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,6 C
2. Pasien terlihat lebih baik
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
3. Diagnosa keperawatan (Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum)
S : 1. Pasien mengatakan tidak lelah saat beraktivitas
2. Pasien mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas biasa seperti bak di kamar
mandi
3. Pasien mengatakan istirahat cukup