You are on page 1of 10

TUGAS VI PRAKTIKUM METODE NUMERIK

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL


2016-2017

1. Dengan menggunakan penghampiran selisih terhingga terpusat selesaikan


persamaan differensial sebagai berikut:
𝑑2𝑦
=𝑦+2
𝑑𝑥 2
𝑦(0) = 𝑦(1) = 1
Rentang integrasi = 0 s/d 1
Sertakan pula kurva x,y diagram kartesiusnya.

JAWAB :
Untuk menyelesaikan persamaan diatas, langkah yang harus dilakukan adalah :
a. Mengidentifikasikan dan memahami maksud soal. Dalam menyelesaikan
persamaan differensial menggunakan penghampiran selisih terhingga
dikenal teknik diskretisasi.
b. Rentang integrasi x=0 s.d 1 didiskretisasikan menjadi 10 bagian (N=10).
Sehingga didapatkan nilai Δ𝑥 adalah sebagai berikut:
N = 10
1
Δ𝑥 = 𝑁 = 0.1
Δ𝑥

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

x0 x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1


c. Kemudian menyelesaikan persamaan berikut dengan menggunakan
penghampiran selisih terpusat.
𝑑2 𝑦 Orde dua
𝑑𝑥 2
Karena persamaan diatas termasuk persamaan orde dua, sehingga
persamaan tersebut akan berubah menjadi:
𝜕 2 𝑦𝑖 1
2
= 2 (𝑦𝑖+1 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 )
𝜕𝑥 ∆𝑥
d. Setelah itu mensubstitusikan penghampiran selisih terpusat itu ke
persamaan differensial.
𝑑2𝑦
=𝑦+2
𝑑𝑥 2
𝜕 2 𝑦𝑖
− (𝑦𝑖 + 2) = 0
𝜕𝑥 2
1
(𝑦 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) − (𝑦𝑖 + 2) = 0
∆𝑥 2 𝑖+1
1
(𝑦 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) = (𝑦𝑖 + 2)
∆𝑥 2 𝑖+1
x x2
(𝑦𝑖+1 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) = (𝑦𝑖 + 2)∆𝑥 2
(𝑦𝑖+1 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) = 𝑦𝑖 ∆𝑥 2 + 2∆𝑥 2
(𝑦𝑖+1 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) − 𝑦𝑖 ∆𝑥 2 = 2∆𝑥 2
Nilai x=0.1, kemudian dimasukkan ke dalam persamaan sehingga
menjadi:
(𝑦𝑖+1 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) − 𝑦𝑖 0.12 = 2𝑥0.12
(𝑦𝑖+1 − 2𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 ) − 0.01𝑦𝑖 = 0.02
Sehingga didapatkan persamaan umum sebagai berikut:
𝑦𝑖+1 − 2.01𝑦𝑖 + 𝑦𝑖−𝑖 = 0.02
e. Memasukkan nilai i dari 1 s.d 9 seperti berikut:
- untuk i = 1
𝑦2 − 2.01𝑦1 + 𝑦0 = 0.02
𝑦2 − 2.01𝑦1 + 1 = 0.02
𝑦2 − 2.01𝑦1 = 0.02 − 1.......................(1)
- untuk i = 2 s.d 8
i = 2  𝑦3 − 2.01𝑦2 + 𝑦1 = 0.02.......(2)
i = 3  𝑦4 − 2.01𝑦3 + 𝑦2 = 0.02.......(3)
i = 4  𝑦5 − 2.01𝑦4 + 𝑦3 = 0.02.......(4)
i = 5  𝑦6 − 2.01𝑦5 + 𝑦4 = 0.02.......(5)
i = 6  𝑦7 − 2.01𝑦6 + 𝑦5 = 0.02.......(6)
i = 7  𝑦8 − 2.01𝑦7 + 𝑦6 = 0.02.......(7)
i = 8  𝑦9 − 2.01𝑦8 + 𝑦7 = 0.02.......(8)
- untuk i = 9
𝑦10 − 2.01𝑦9 + 𝑦8 = 0.02
1 − 2.01𝑦9 + 𝑦8 = 0.02
𝑦8 − 2.01𝑦9 = 0.02 − 1.......................(9)
f. Transformasikan sistem persamaan linier di atas menjadi bentuk matriks
sebagai berikut:
 2.01 1 0 0 0 0 0 0 0
1  2.01 1 0 0 0 0 0 0 𝑦1 0.02 − 1
𝑦2 0.02
0 1  2.01 1 0 0 0 0 0 𝑦3 0.02
0 0 1  2.01 1 0 0 0 0 𝑦4 0.02
0 0 0 1  2.01 1 0 0 0 𝑦5 = 0.02
𝑦6 0.02
0 0 0 0 1  2.01 1 0 0
𝑦7 0.02
0 0 0 0 0 1  2.01 1 0 𝑦8 0.02
0 0 0 0 0 0 1  2.01 1 [𝑦9 ] [0.02 − 1]

[ 0 0 0 0 0 0 0 1  2.01 ]
A y C
g. Harga y dapat dihitung dengan metode yang telah dipelajari pada bagian
sistem persamaan linier
𝐴𝑦 = 𝐶
𝑦 = 𝐴−1 𝐶
h. Dibawah ini merupakan tampilan M-file untuk menghitung harga vektor y
dengan menggunakan MATLAB
Gambar 1. M-file dengan teknik diskretisasi
i. Setelah itu klik save and run dan hasil akan muncul di command window
beserta grafiknya yang bisa dilihat seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2. Hasil dari Command Window


Gambar 3. Kurva t vs x

2. Suatu fenomena difusi-konveksi dapat dideskripsikan dengan PDP berikut


ini:
𝜕𝜃 𝜕 2 𝜃 𝜕𝜃
= 2−𝜆 0 < 𝑥 < 1, 𝑡>0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜃(0, 𝑡) = 1, 𝑡>0
𝜕𝜃
(1, 𝑡) = 0, 𝑡>0
𝜕𝑥
𝜃(𝑥, 0) = 0, 0<𝑥<1
Jika harga 𝜆 = 25, selesaikan PDP diatas untuk rentang t=0 s.d 5. Buat pula
gambar 3-D 𝜃,t,x pada koordinat kubus (kartesius).

JAWAB:

Untuk menyelesaikan persamaan diatas, langkah yang harus dilakukan adalah :


a. Mengidentifikasikan dan memahami maksud soal. Dalam menyelesaikan
persamaan differensial menggunakan penghampiran selisih terhingga
dikenal teknik diskretisasi. Sayangnya penerapan pada PDP lebih rumit dan
melibatkan banyak angka. Sebagai penyederhanaan dapat digunakan teknik
semidiskretisasi.
b.

Kondisi Dirichlet

Kondisi dirichlet adalah kondisi dimana nilai variabel terikat (T) diketahui
pada nilai variabel bebas (x,t) tertentu.
c. Rentang integrasi x=0 s.d 1 didiskretisasikan menjadi 20 bagian (N=20).
Sehingga didapatkan nilai Δ𝑥 adalah sebagai berikut:
N = 20
1
Δ𝑥 = 𝑁 = 0.05
Δ𝑥

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

d. Kemudian menyelesaikan persamaan berikut dengan menggunakan


penghampiran selisih terpusat.
𝜕2 𝜃 Orde dua
𝜕𝑥 2
𝜕𝜃 Orde satu
𝜕𝑥
Karena persamaan diatas termasuk persamaan orde dua dan orde satu,
sehingga persamaan tersebut akan berubah menjadi:
𝜕𝜃𝑖 1
= (𝜃 − 𝜃𝑖−𝑖 )
𝜕𝑥 2∆𝑥 𝑖+1
𝜕 2 𝜃𝑖 1
= (𝜃 − 2𝜃𝑖 + 𝜃𝑖−𝑖 )
𝜕𝑥 2 ∆𝑥 2 𝑖+1
e. Setelah itu mensubstitusikan penghampiran selisih terpusat itu ke
persamaan differensial.
𝜕𝜃 𝜕 2 𝜃 𝜕𝜃
= 2−𝜆
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝜃 1 1
= 2 (𝜃𝑖+1 − 2𝜃𝑖 + 𝜃𝑖−𝑖 ) − 𝜆 (𝜃 − 𝜃𝑖−𝑖 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2∆𝑥 𝑖+1
f. Memasukkan nilai i = 1 s.d 19 sebagai berikut:
- untuk nilai i = 1
𝜕𝜃 1 1
= 2 (𝜃2 − 2𝜃1 + 𝜃0 ) − 𝜆 (𝜃 − 𝜃0 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2∆𝑥 2
𝜕𝜃 1 1
= 2 (𝜃2 − 2𝜃1 + 1) − 𝜆 (𝜃 − 1)
𝜕𝑡 ∆𝑥 2∆𝑥 2
- untuk nilai i = 2 s.d 18
𝜕𝜃 1 1
i=2 = (𝜃3 − 2𝜃2 + 𝜃1 ) − 𝜆 (𝜃3 − 𝜃1 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=3 = (𝜃4 − 2𝜃3 + 𝜃2 ) − 𝜆 (𝜃4 − 𝜃2 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=4 = (𝜃5 − 2𝜃4 + 𝜃3 ) − 𝜆 (𝜃5 − 𝜃3 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=5 = (𝜃6 − 2𝜃5 + 𝜃4 ) − 𝜆 (𝜃6 − 𝜃4 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=6 = (𝜃7 − 2𝜃6 + 𝜃5 ) − 𝜆 (𝜃7 − 𝜃5 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=7 = (𝜃8 − 2𝜃7 + 𝜃6 ) − 𝜆 (𝜃8 − 𝜃6 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=8 = (𝜃9 − 2𝜃8 + 𝜃7 ) − 𝜆 (𝜃9 − 𝜃7 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i=9 = (𝜃10 − 2𝜃9 + 𝜃8 ) − 𝜆 (𝜃10 − 𝜃8 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 10  = (𝜃11 − 2𝜃10 + 𝜃9 ) − 𝜆 (𝜃11 − 𝜃9 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 11  = (𝜃12 − 2𝜃11 + 𝜃10 ) − 𝜆 (𝜃12 − 𝜃10 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 12  = (𝜃13 − 2𝜃12 + 𝜃11 ) − 𝜆 (𝜃13 − 𝜃11 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 13  = (𝜃14 − 2𝜃13 + 𝜃12 ) − 𝜆 (𝜃14 − 𝜃12 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 14  = (𝜃15 − 2𝜃14 + 𝜃13 ) − 𝜆 (𝜃15 − 𝜃13 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 15  = (𝜃16 − 2𝜃15 + 𝜃14 ) − 𝜆 (𝜃16 − 𝜃14 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 16  = (𝜃17 − 2𝜃16 + 𝜃15 ) − 𝜆 (𝜃17 − 𝜃15 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 17  = (𝜃18 − 2𝜃17 + 𝜃16 ) − 𝜆 (𝜃18 − 𝜃16 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
i = 18  = (𝜃19 − 2𝜃18 + 𝜃17 ) − 𝜆 (𝜃19 − 𝜃17 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2 2∆𝑥

- untuk nilai i = 19
𝜕𝜃 1 1
= 2 (𝜃20 − 2𝜃19 + 𝜃18 ) − 𝜆 (𝜃 − 𝜃18 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2∆𝑥 20
𝜕𝜃 1 1
= 2 (0 − 2𝜃19 + 𝜃18 ) − 𝜆 (0 − 𝜃18 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2∆𝑥
𝜕𝜃 1 1
= 2 (−2𝜃19 + 𝜃18 ) − 𝜆 (−𝜃18 )
𝜕𝑡 ∆𝑥 2∆𝑥
g. Menuliskan persamaan diatas kedalam M-file yang pertama seperti pada
gambar:

Gambar 4. Tampilan M-file pertama


h. Untuk solusi sistem persamaan differensial biasa tersebut digunakan
subrutin ode23 yang telah dibahas sebelumnya. Dimana untuk penulisan
dalam MATLABnya adalah sebagai berikut:
[t,T] = ode23(‘fungsiPDB’,rentang_t,T0)
i. Menuliskan subrutin ode23 pada M-file kedua seperti pada gambar

Gambar 5. Tampilan M-file kedua


j. Setelah itu klik save and run dan hasil akan muncul di command window
beserta grafiknya yang bisa dilihat seperti gambar di bawah ini:
Gambar 6. Tampilan hasil dalam Command Window

Gambar 7. Gambar 3-D 𝜃,t,x pada koordinat kubus (kartesius)

You might also like