Professional Documents
Culture Documents
E DENGAN
KATARAK SENILIS IMATUR + PAPIL ATROFI
Disusun oleh :
Devita Alifiyanti
220112170519
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
PENDAHULUAN
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
TTL : Sumedang, 3 Februari 1945
Usia : 65 tahun
JK : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Wado
No. Medrec : 964366
Diagnosa medis : Katarak senilis imatur + papil atrofi
Tanggal kontrol RS : 5 April 2018
Tanggal pengkajian : 5 April 2018
Tujuan : Poli Mata
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Merasa ada belek di mata dan tidak bisa melihat
2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien mengeluh ada belek dimatanya dan tidak bisa melihat. Hal ini melihat
dirasakan pasien pada mata kanannya sudah selama 3 tahun dan mata kirinya mulai
buram sejak 4 bulan yang lalu. Merasa ada belek dirasakan sudah seminggu hingga
mengganggu aktifitas sehari-hari.
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien memiliki riwayat penyakit kolesterol dan asam urat sejak 4 tahun yang lalu.
Saat asam urat kambuh pasien akan merasa nyeri panggul sampai kaki dan
kesemutan pada area kaki. Pasien pernah dirawat di rumah sakit pada tahun 2007
karena hipertensi
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit metabolisme, infeksi atau Ca.
5. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
- Citra diri : pasien mensyukuri apa yang ada dalam dirinya
- Identitas diri : Pasien mengusahakan kesembuhannya namun tetap menyerahkan
semuanya pada Tuhan.
- Peran diri : pasien seorang ibu janda yang telah ditinggal meninggal oleh
suaminya 24 tahun yang lalu . Pasien tinggal sendiri di rumahnya karena anak-
anaknya tinggal jauh dengannya.
- Ideal diri : pasien ingin sembuh dari penyakitnya
- Data sosial : pasien kooperatif dan mampu bersosialisasi dengan pasien lainnya
ataupun dengan petugas kesehatan
- Data spiritual : pasien masih tetap bisa ibadah seperti biasa
6. RIWAYAT ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
No Aktivitas Sebelum sakit Setelah sakit
1. Nutrisi Makan 2 kali sehari Makan 2 kali sehari
Minum jika ingin Minum jika ingin
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pasien dalam kesadaran penuh dan mampu berkomunikasi dengan baik
TTV
- TD : 140/70 mmHg
- HR : 78 x/menit
- RR : 21 x/menit
- Suhu : 36,50
- TB : 145 cm
- BB sebelum sakit : 60 kg
- BB setelah sakit : 60 kg
2. Kepala : simetris, tidak ada luka
3. Rambut : bersih, tidak ada keluhan
4. Muka : simetris, tidak ada luka
5. Mata :
- Kanan : tidak dapat melihat, refleks cahaya (-), cek virus dengan cahaya tidak
terlihat, VOD 0
- Kiri : burem, reefleks cahaya (+), VOS 5/20
6. Telinga : simtris, tidak ada luka
7. Hidung : simetris, tidak ada keluaran cairan, normal, tidak ada keluhan
8. Mulut : tidak ada keluhan, mukosa lembab
9. Gigi : tidak ada karies, tidak ada keluhan
10. Lidah : bersih, berwarna merah muda, tidak ada luka
11. Tenggorokan : tidak ada keluhan, tonsil normal tidak ada pembesaran, tidak ada
sulit menelan.
D. TERAPI
Nama obat Kegunaan Indikasi Efek samping
Catarlent 3x1 Merupakan obat tetes Katarak Pemberian obat secara
mata yang digunakan lentikularis, berlebihan dapat
untuk mengobati perdarahan pada menyebabkan iritasi
katarak dan vitreous vitreous humor pada mata
opacity (zat seperti gel
yang terdapat
diantara lensa
mata dan retina
didalam bola
mata), kekeruhan
pada vitreous
humor
Citicolin 1x1 Digunakan pada - Hilang ingatan - Insomnia
kasus glaukoma akibat penuaan - Sakit kepala
untuk memperbaiki - Glaukoma - Diare
kelainan retina - Penyakit - Tekanan darah
cerebrovascula rendah
r - Tekanan darah tinggi
- Pemulihan - Mual
stroke - Penglihatan
- Ambylopia terganggu
(mata malas) - Sakit dibagian dada
- Ischemic optik
neuropathy
- Penyakit
parkinson
Cyclon 2x1 Merupakan tetes - Iritis iridosistis - Pandangan silau
mata yang - Keratitis (fotofobia) karena
mengandung - Koroidis pupil mengalami
siklopentolat 1% - Mencegah dilatasi sehingga
dalam dapar Gifford adesilentikular cahaya lebih banyak
mengandung diserap oleh mata
benzalkonium - Iritasi mata
klorida. Digunakan - Lakrimaris (mata
untuk mengatasi berair)
keratitis atau - Konjungtiva
peradangan pada hiperemis
selaput kornea, (konjungtiva
infeksi selaput mata, memerah)
infeksi bola mata, - Bleparokonjungtivitis
iritasi mata. Juga alergik
sebagai obat - Peningkatan tekanan
antibakteri intraoculer
(peningkatan tekanan
bola mata)
E. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah keperawatan
Ds : pasien mengeluh mata Degeneratif kompresi sentral Gangguan persepsi
kanannya tidak bisa melihat mata keruh katarak sensori penglihatan
dan mata kiri buram menghambat penglihatan
Do : buta gangguan persepsi sensor
Mata : penglihatan
- Kanan : tidak dapat melihat,
refleks cahaya (-), cek virus
dengan cahaya tidak terlihat,
VOD 0
- Kiri : buram, reefleks
cahaya (+), VOS 5/20
Ds : pasien mengeluh merasa Degeneratif kompresi sentral Resiko infeksi
belek keluar terus menerus mata keruh katarak otot
Do : (distrofimiotonuik) komplikasi
- Keluar cairan dari mata peradangan resiko infeksi
pasien
- Pasien sering mengusap
matanya yang berair dengan
saputangan
Ds : pasien mengeluh mata Degeneratif kompresi sentral Resiko jatuh
kanannya tidak bisa melihat mata keruh katarak
dan mata kiri buram menghambat penglihatan
Do : buta resiko jatuh
Mata :
- Kanan : tidak dapat melihat,
refleks cahaya (-), cek virus
dengan cahaya tidak terlihat,
VOD 0
- Kiri : burem, reefleks
cahaya (+), VOS 5/20
H. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : Ny. E ruangan : poliklinik Mata RSUD Sumedang
No. Medrec : 964366 nama mahasiswa : Devita Alifiyanti
Brunnert & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah ed 8 vol 3. Jakarta. EGC
Nanda internasional Inc. Diagnosis keperawatan : definisi, klasifikasi (2015-2017).
Jakarta. EGC
Nurafif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Nanda (North America Nursing Diagnosis Association)
NIC.NOC. Yogyakarta. Mediaction Publishing