You are on page 1of 1

PROFIL KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR

Moh. Samsu Rizal

Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura

Email : samsurizal60@gmail.com

Abstrak

Ketahanan pangan di tingkat nasional atau regional belum tentu menjamin ketahanan
pangan di tingkat rumah tangga atau individu. Ketahanan pangan bukan hanya
menyangkut masalah produksi, tetapi menyangkut aspek sosial, ekonomi, dan
kesehatan. Oleh karena itu, kemampuan suatu daerah dalam memproduksi pangan
tidak dapat menjamin ketahanan pangan masyarakatnya, dengan kata lain
ketersediaan pangan yang cukup belum tentu suatu daerah terbebas dari kerentanan
terhadap kerawanan pangan. Tolak ukur pencapaian ketahanan pangan pada lingkup
rumah tangga adalah terjaminnya akses fisik dan ekonomi terhadap pangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan pangan rumah tangga di Provinsi
Jawa Timur dengan menggunakan indikator konsumsi energi dan pangsa
pengeluaran. Data yang digunakan bersumber dari data IFLS 5 (Indonesia Family Life
Survei) tahun 2014, menggunakan metode perhitungan sederhana. Pada tahun 2014,
di Provinsi Jawa Timur masih terdapat kondisi rumah tangga yang tidak tahan pangan.
Hal tersebut terlihat dari distribusi rumah tangga menurut tingkat ketahanan pangan.
Berdasarkan metode Jonsson dan Toole, terdapat rumah tangga tahan pangan 609
(33%), rumah tangga rentan pangan 411 (22%), rumah tangga kurang pangan 458
(25%), dan rumah tangga rawan pangan 363 (20%). Pada lingkup daerah, terdapat
daerah kabupaten/kota di Jawa Timur dengan berbagai kondisi ketahanan pangan
rumah tangganya yaitu 9 kabupaten rumah tangganya pada kondisi tahan pangan,
kabupaten dengan kondisi rumah tangganya rentan pangan berjumlah 25 kabupaten,
serta terdapat 4 kabupaten/kota yang rumah tangganya pada kondisi kurang pangan.

Kata Kunci : Ketahanan Pangan Rumah Tangga, Pangsa Pengeluaran

You might also like