Professional Documents
Culture Documents
1. FRANSISKA SARI
2. MEGADIANA KASE
3. TETO METHELEIN WUE DJO
4. WINFRIDA P. Y. KOTA RADJA
5. CHRISNA Y. SELAN
Perubahan nilai pH pada media dapat mengubah komposisi produk fermentasi asam
laktat homofermentatif Lactobacillus casei (Tabel 13.2). Fermentasi asam laktat idealnya
dilakukan pada kondisi asam. Ketika kondisi diubah menjadi netral, sebagian piruvat dioksidasi
menjadi asetil KoA dan format. Asetil KoA kemudian tereduksi menjadi asetat dan etanol.
Tabel 13.2 Efek pH pada fermentasi laktat oleh Lactobacillus casei
Produk pH 5 pH 7 pH 8
Laktat 176,3 134,3 102,0
Asetat 9,5 19,2 31,5
Format 13,1 26,6 47,3
Etanol 5,0 12,7 18,7
Efisiensi fermentasi (%) 91,3 87,7 84,0
Pada kondisi aerob S. faecalis mampu memfermentasi gliserol menjadi laktat. Hal ini
karena oksigen digunakan untuk mereduksi koenzim Fp (flavoprotein) menjadi Fp dan hidrogen
peroksida. Reaksi keseluruhan adalah sebagi berikut.
Gliserol + ADP + Pi + O2 laktat + H2O2 + ATP
2. Fermentasi Asam Laktat Heterofermentatif
Bakteri asam laktat heterofermentatif menghasilkan asam laktat dan produk fermentasi
lainnya (kebanyakan etanol) dengan rasio yang seimbang (Gambar 13.3). Hal ini karena
mereka mengoksidasi glukosa menjadi piruvat dan asetil fosfat melalui jalur HMP. Piruvat
kemudian direduksi menjadi asam laktat, sedangkan asetil fosfat kemudian direduksi menjadi
etanol. Pada jalur ini menghasilkan 1 ATP. Reaksi keseluruhan adalah.
Glukosa + ADP + Pi Laktat + etanol + CO2 + ATP
B. FERMENTASI PROPIONAT
Propionat, asetat, dan karbon dioksida merupakan produk utama dari fermentasi laktat,
glukosa, dan gliserol oleh Propiniobacterium, Veillonella, Bacteroides dan beberapa Clostridium
spp. Hipotesis awal menyatakan bahwa langkah awal fermentasi propionat adalah dehidrasi
laktat menjadi akrilat. Akrilat kemudian direduksi menjadi propionat. Rute tersebut teramati pada
Clostridium propionicum, Bacteroides rumicola, dan Peptostreptoccus. Pada Propionibacterium
dan Veillonella pembentukan propionat melalui rute yang lebih kompleks.
1. Fermentasi Propionat oleh Clostridium propionicum
C. propionicum mampu memfermentasi asam laktat menjadi asetat (melalui jalur asetil
KoA) dan propionat (melalui jalur akrilil KoA) dan menghasilkan 1 ATP (Gambar 13.9). Satu
molekul laktat didehidrogenasi menjadi piruvat oleh laktat dehidrogenase. Piruvat
didehidrogenasi dan dekarboksilasi menjadi asetil KoA oleh piruvatferedoksin oksidoreduktase.
Gugus fosfat menggantikan gugus KoA oleh fosfotransasetilase, sehingga Asetil KoA diubah
menjadi asetil fosfat. Asetil fosfat didefosforilasi (dikopling dengan sintesis ATP) menjadi asetat
oleh asetat kinase. Pada jalur ini menghasilkan 1 ATP, 1 CO2, dan 4 elektron. Empat elektron
dipakai untuk mereduksi 2 molekul laktat menjadi 2 molekul propionat.
Gugus KoA (berasal dari propionil KoA) ditransfer ke laktat oleh KoA transferase,
sehingga menjadi laktil KoA. laktil KoA terdehidrasi menjadi akrilil KoA. Reaksi ini dikatalisis
akrililase. Akrilil KoA direduksi menjadi propionil KoA oleh propionil KoA dehidrogenase.
Propionil KoA diubah menjadi propionat. Reaksi keseluruhan adalah sebagai berikut.
3 Laktat + ADP + Pi 2 propionat + asetat + CO2 + ATP
Gambar 13.9 Fermentasi propionat melalui jalur akrilat oleh C. propionicum.
Tampak bahwa reduksi piruvat menjadi suksinil KoA merupakan rute pada jalur reduktif-
asam sitrat, Jadi boleh dikatakan bahwa fermentasi propionat pada Propionibacterium melalui
jalur reduktif-asam sitrat. Produksi propionat dan asetat dapat ditingkatkan, jika tekanan gas
CO2 diturunkan.