You are on page 1of 17

OBAT – OBATAN TENTANG KARDIOVASKULER DAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN FARMASI

Disusun untuk memenuhi Remidial mata kuliah Farmakologi yang diampu oleh Bapak
Shobirun, MN

Disusun oleh :

1. Yuni Tri Winanti (P1337420617045)


2. Yumna Nur Rofifah (P1337420617051)
3. Anisa (P1337420617063)
4. Taufiq Qurrahman (P1337420617076)
5. Alifia Jaya Wandira (P1337420617085)

PRODI DIV KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
“OBAT – OBATAN TENTANG KARDIOVASKULER DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN FARMASI”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah farmakologi


Tahun Ajaran 2017/2018

Telah disetujui dan disahkan pada:


Hari :
Tanggal :

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Shobirun, MN
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Obat–obatan tentang
kardiovaskuler dan peraturan perundang undangan farmasi”
Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang Obat–obatan tentang kardiovaskuler
dan peraturan perundang undangan farmasi. Penulis masih dalam tahap belajar dalam
pembuatan makalah ini dan sangat menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang lain yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan dan penulis mohon kritik serta saran yang membangun dari anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang guna membuat makalah ini menjadi lebih baik dari
sebelumnya.

Semarang, 4 Juni 2018


Penulis,
DAFTAR ISI

Judul........................................................................................................i
Halaman Pengesahan........................................................................................... ii
Kata pengantar.....................................................................................................iii
Daftar isi ............................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan
1.1 Latarbelakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusanmasalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan
2.1 Obat – obatan tentang kardiovaskuler .........................................................
2.2 Peratuaran Perundang – undangan farmasi …………………………….
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................
DaftarPustaka .......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengingat peranan obat yang sangat penting ini, maka sejak permulaan abad ke – 20
timbul disiplin baru dalam ilmu kedokteran yang dinamakan farmakologi ( farmakon = obat,
logos = ilmu ). Semula farmakologi mencakup semua ilmu yang berhubungan dengan obat
dengan definisi sebagai berikut : ilmu yang mempelajari sejarah, asal-usul obat, sifat fisik dan
kimiawi, cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap fungsi bokimiawi dan faal, cara
kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi dan ekresi, pengunaan dalam klinik dan efek
toksiknya. Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang mempengaruhi proses hidup, sehingga
farmakologi mencakup ilmu pengetahuan ( explosion of knowledge ) dan keterbatasan
kemampuan otak manusia maka farmakologi dipecah menjadi berbagai disiplin yang
mempunyai ruang lingkup yang lebih terbatas.
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem yang sangat dinamik,yang harus mampu
berdaptasi cepat terhadap perubahan mendadak. Perubahan terkanan darah, kerja dan
frekuensi jantung serta komponen kardiovaskuler lain merupakan resultante dari berbagai
faktor pengatur yang bekerja secara serentak.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa fungsi obat kardiovaskuler?
2. Bagaimana strategi pemberian obat kardiavaskuler ?
3. Apa obat yang paling sering di gunakan ?
4. Apa saja efek utama dan efek samping dari obat tersebut ?
5. Bagaimana peraturan perundang undangan tentang farmasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi obat kardiovaskuler
2. Untuk mengetahui strategi pemeberian obat kardiovaskuler
3. Untuk mengetahui obat obatan yang paling sering digunakan
4. Untuk mengetahui efek utama dan efek samping daro obat kardiovaskuler
5. Untuk mengetahui peraturan perundang undangan tentang farmasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 OBAT – OBATAN TENTANG KARDIOVASKULER

Obat kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan
pembuluh darah. Obat kardiovaskuler dibedakan menjadi empat yaituObat
Antiangina, Obat Anti aritmia, Obat Glikosida, dan Obat Antihipertensi.

A. Anti Angina
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan
(demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung. Penyebab
dari angina adalahkebutuhan O2 meningkat sehingga exercise berlebihan ataupun
penyediaan O2 menurun sehingga sumbatan vaskuler.

Cara kerja Obat AntiAngina:


1. Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya.
(penyekat reseptor beta)
2. Melebarkan pembuluh darah koroner sehingga memperlancar aliran darah
(vasodilator)
3. Kombinasi keduanya

Contoh Obat Anti Angina:

1. Nitrat organik
2. Beta bloker
3. Calsium antagonis

Khasiat farmakologik:

− Dilatasi pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan hipotensi menjadi


sinkop.
− Relaksasi otot polos menjadi nitrat organik membentuk NO kemudian
menstimulasi guanilat siklase sehingga kadar siklik-GMP meningkat
menyebakan relaksasi otot polos (vasodilatasi).
− Menghilangkan nyeri dada, bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi karena
menurunya kerja jantung.
− Pada dosis tinggi dan pemberian cepat menyebabkan venodilatasi dan dilatasi
arteriole perifer membuat tekanan sistol dan diastol menurun, curah jantung
menurun dan frekuensi jantung meningkat (takikardi).
− Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri, karena semakin banyak darah
yang menggumpul di vena menyebabkan curah darah jantung menurun.
− Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah sistemik
menyebabkan penurunan aliran darah balik ke jantung.
− Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua otot polos:
bronkus, saluran empedu, cerna, tetapi efeknya sekilas, tidak digunakan di
klinik.

Efek Farmakokinetiknya adalah metabolisme nitrat organik terjadi di hati, kadar


puncak 4 menit setelah pemberian sublingual, dan ekskresi sebagian besar lewat
ginjal.

Sediaan dan Posologi :

− Untuk serangan, baik digunakan sediaan sublingual: isosorbit dinitrat 30%: 2,5
– 10 mg dan nitrogliserin 38%: 0,15 – 0,6 mg
− Untuk pencegahan digunakan sediaan per oral: kadar puncak 60 – 90 menit,
lama kerja 3 – 6 jam
− Parenteral (IV) baik digunakan untuk vasospasme koroner dan angina pectoris
tidak stabil, angina akut dan gagal jantung kongestif
− Salep untuk profilaksis: puncak 60 menit, lama kerja 4 – 8 jam

Sediaan nitrat :
Nitrat kerja singkat (serangan akut) yaitu Sediaan sublingual (nitrogliserin,
isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat) dan Amil nitrit inhalasi. Sedangkan, nitrat
kerja lama yaitu sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat,
penta eritritol tetranitrat), nitrogliserin topikal (salep 2%, transdermal),
nitrogliserin transmucosal/buccal, dan nitrogliserin invus intravena.
Efek Samping

Efek samping dari obat anti angina adalah sakit kepala, hipotensi, meningkatnya
daerah ischaemia.

Indikasi

Indikasi pemberian obat anti angina adalah untuk penyakit angina pectoris, gagal
jantung kongestif, dan infark jantung.

B. Glikosida Jantung

Digitalis berasal dari daun Digitalis purpurea. Digitalis adalah obat yang
meningkatkan kontraksi miokardium. Digitalis mempermudah masuknya Ca dari
tempat penyimpananya di sarcolema kedalam sel sehingga digitalis mempermudah
kontraksi. Digitalis menghambat kerja Na-K-ATP-ase ion K didalam sel menurun →
aritmia (diperberat jika dikombinasi dengan HCT).

Farmakodinamik

Farmakodinamik obat ini adalah memberikan efek pada otot jantung yaitu
meningkatkan kontraksi. Mekanisme kerjanya adalahmenghambat enzim Na, K ATP-
ase lalu mempercepat masukanya Ca kedalam sel sehingga menyebabkan efek pada
payah jantung yaitu menurunya tekanan vena, hilangnya edema, meningkatnya
diuresis, ukuran jantung mengecil dan konstriksi vaskuler, sal cerna (mual, muntah,
diare), nyeri pada tempat suntukan (iritasi jaringan).

Farmakokinetik

Farmakokinetik dari pemberian obat ini adalah absorbsi dipengaruhi makanan dalam
lambung, obat (kaolin, pectin) serta pengosongan lambung, distribusi glikosida
lambat, dan eliminasi melalui ginjal.

Intoksikasi
Keracunan biasanya terjadi karena pemberian dosis yang terlalu cepat, akumulasi
akibat dosis penunjang yang terlalu besar dan adanya predisposisi keracunan

Dosis berlebihan

Dosis berlebihan menyebakan gejala yaitu sinus bradikardi, blokade SA node,


takikardi ventrikel, fibrilasi ventrikel, gangguan neurologik (sakit kepala, letih, lesu,
pusing, kelemahan otot), penglihatan kabur.

Sediaan obat

Sedian obat yang digunakan biasaya adalah Tablet Lanatosid C (cedilanid) 0,25 mg,
Digoksin 0,25 mg, Beta-metildigoksin 0,1 mg

C. Anti Hipertensi

Obat yang dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah. Macam – macam Obat
Antihipertensi yaituDiuretik, Beta bloker, Alfa bloker, Ca antagonist, Penghambat
ACE, Penghambat saraf sentral, Vasodilator.

Tahapan terapi anti hipertensi

Tahapan terapi anti hipertensi adalah modifikasi pola hidup dengan menurunkan berat
badan, aktivitas fisik teratur, pembatasan garam dan alkohol, berhenti merokok

Pilihan obat antihipertensi

Pilihan obat anti hipertensi yaitu Diuretik atau beta bloker dan Penghambat ACE,
antagonis Ca, alfa bloker, alfa,beta bloker.

− Diuretik

Cara kerja obat ini adalah meningkatkan ekskresi Na, Cl dan air sehingga mengurangi
volume plasma dan cairan ekstrasel lalu tekanan turun.
Efek samping obat ini adalah hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia,
hiperuresemia, hiperkalsemia, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, dan
hipertrigliseridemia (mengurangi efek dengan dosis rendah dan pengaturan diet)

Macam-macam obat ini adalah Diuretik tiazid(Hidroklorotiazid, Klortalidon,


Bendroflumetiazid, Indapamid, Xipamid), Diuretik kuat(furosemid) dan Diuretik
hemat kalium (Amilorid, Spironolakton)

− Beta bloker

Beta bloker adalah obat yang memblok reseptor beta dan tidak mempengaruhi
reseptor alfa. Beta Bloker bertujuan menghambat pengaruh epineprin sehingga
frekuensi denyut jantung menurun, Beta bloker membuat meningkatkan supply O2
miokard sehingga perfusi subendokard meningkat.

Farmakodinamik

− Beta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epi endogen maupun
obat adrenergik eksogen
− Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap
reseptor beta-1 daripada beta-2
− Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol, pindolol dan labetolol
mempunyai efek MSA (membrane stabilizing actvity) → efek anastesik lokal

− Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard


− Menurunkan tekanan darah
− Antiaritmia: mengurangi denyut dan aktivitas fokus ektopik
− Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-2)
− Efek bronkospasme (hati2 pada asma)
− Menghambat glikogenolisis di hati
− Menghambat aktivasi enzim lipase
− Menghambat sekresi renin → antihipertensi

Farmakokinetik
1. Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol, labetalol dan
metoprolol) diabsorbsi baik (90%)
2. Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik absorbsinya
3. Sediaan
4. Kardioselektif: asebutolol, metoprolol, atenolol, bisoprolol
5. Non kardioselektif: propanolol, timolol, nadolol, pindolol, oksprenolol, alprenolol.

Contoh Obat Beta Blocker:

1. Propanolol: tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg


2. Alprenolol: tab 50 mg
3. Oksprenolol: tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
4. Metoprolol: tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg
5. Bisoprolol: tab 5 mg
6. Asebutolol: kap 200 mg dan tab 400 mg
7. Pindolol: tab 5 dan 10 mg
8. Nadolol: tab 40 dan 80 mg
9. Atenolol: tab 50 dan 100 mg

Efek Samping

Efek farmakologisnya adalah bradikardi, blok AV, gagal jantung, bronkospasme.


Untuk saluran cerna efek sampingnya adalah mual, muntah, diare, konstipasi,
sedangkan untuk sentral efek sampingnya adalah mimpi buruk, insomnia, halusinasi,
rasa capai, pusing, depresi. Efek samping lainnya adalah alergi, rash, demam dan
purpura. Untuk dosis obat lebih tinggi, efek sampingnya adalah hipotensi, bradikardi,
kejang, depresi.

Indikasi Dan Kontraindikasi

Indikasi pemberian obat ini adalah penyakit angina pectoris, aritmia, hipertensi, infark

miokard, kardiomiopati obstruktif hipertropik, feokromositoma (takikardi dan aritmia


akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma, ansietas. Sedangkan, kontra
indikasinya adalah penyakit paru obstruktif, Diabetes Militus (hipoglikemia), penyakit
vaskuler, disfungsi jantung.

Cara kerja

Cara kerja obat ini adalah mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard
sehingga curah jantung berkurang, dan menghambat pelepasan NE (nor epineprin)
melalui hambatan reseptor beta-2 serta menghambat sekresi renin melalui hambatan
reseptor beta-1 di ginjal lalu muncul efek sentral dari pemberian obat

− Alfa Blocker

Alfa-1 bloker menghambat reseptor alfa-1 di pembuluh darah terhadap efek


vasokontriksi NE dan E menyebakan terjadi dilatasi arteriole dan vena sehingga
tekanan turun. Efek NE di jantung tidak dihambat sehingga kontraksi jantung
meningkat lalu alfa bloker yang non selektif tidak efektif sbg AH

Efek samping obat ini adalah hipotensi ortostatik (pada dosis awal besar), sakit
kepala, palpitasi, rasa lelah, udem perifer, hidung tersumbat, nausea.

Contoh obatnya adalahdoxazosin, prazosin, terazosin, bunazosin.

− Penghambat ACE

Mengurangi pembentukan A2 (angiotensin2) sehingga vasodilatasi dan penurunan


sekresi aldosteron menjadi ekskresi natrium dan air serta retensi K menyebabkan
penurunan tekanan darah.

Efek samping: batuk kering, rash, gangguan pengecap (disgeusia), GGA,


hiperkalemia.

Contoh Penghambat ACE

1. Kaptopril
2. Lisinopril
3. Enalapril
4. Benazepril
5. Delapril
6. Fosinopril
7. Kinapril
8. Perindopril
9. Ramipril
10. Silazapril

− Calsium Antagonis

Nama lain Ca antagonis adalah Calcium entry blocker atau Calcium channel blocker.
Macam-macam calsium antagonis adalahDihidropiridin (nifedipin, nikardipin,
felodipin, amlodipin), Difenilalkilamin (verapamil, galopamil, tiapamil), Benzotizepin
(diltiazem), Piperazin (sinarizin, flunarizin) dan prenilamin, perheksilin.

Farmakodinamik

Famakodinamik obat ini adalah Ion ca diperlukan untuk kontraaksi otot polos dan
jantung, Ca antagonis menyebabkan menghambat masuknya Ca kedalam membran sel
(sarkolema) sehingga kontraksi menurun. Mekanisme kerja antiangina adalah
Vasodilatasi perifer lalu Pengurangan kontraktilitas miokard, dan Penurunan
frekuensi jantung.

Farmakokinetik

Farmakokinetik obat ini adalah Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah larut dalam
lemak dan mudah diabsorbsi pada pemberian po dan sublingual.

Dosis

Dosis yang biasanya diberikan adalah Nifedipin (3x10-20mg), Verapamil (3x80-


120mg) dan Diltiazem (3-4x60mg).

Efek Samping

Efek samping dari pemberian obat ini biasanya adalah nyeri kepala berdenyut, muka
merah, pusing, edema perifer, hipotensi, takikardia, kelemahan otot, mual, konstipasi,
gagal jantung, dan syok kardiogenik.
− Adrenolitik Sentral

Adrenolitik sentral (alfa-2 agonis): Metildopa, Klonidin, Guanfasin

Klonidin, metildopa, guanfasin, guanabenzin adalah obat AH yang bekerja


menghambat perangsangan neuron adrenergik di SSP → denyut jantung lambat →
TD turun

Efek samping obat ini adalah mulut kering, sedasi(Klonidin) dan hipotensi postural,
pusing, sakit kepala(Metildopa)

Penghambat Saraf Adrenergik

Penghambat saraf adrenergik adalah Reserpin, Rauwolfia (akar), Guanetidin,


guanadrel. Mekanisme kerjanya yaitu Reserpin dan Alkaloid Rauwolfia menyebabkan
mengurangi resistensi perifer, denyut jantung dan curah jantung sehingga tekanan
darah turun

Efek samping

Efek samping obat ini adalah bradikardi, mulut kering, diare, mual, muntah,
anoreksia, bertambahnya nafsu makan, hiperasiditas lambung, mimpi buruk, depresi
mental, disfungsi seksual

− Vasodilator

Macam-macam obat ini adalah Hidralazin, Minoksidil, Diazoksid, Na Nitroprusid.

Mekanisme kerja obat ini yaitu Merelaksasi otot polos sehingga vasodilatasi membuat
tekanan darah turun. Hidralazin menurunkan TD diastol > TD sistol dengan
menurunkan resistensi perifer sehingga lebih selektif mendilatasi arteriole daripada
vena sehingga hipotensi postural jarang terjadi.

Efek samping obat ini adalah retensi Na dan air, sakit kepala, takikardi.
2.2 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN FARMASI

HAL RESEP

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang Dokter kepada Apotekeker untuk membuat dan
atau menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep obat ialah :

a) Dokter
b) Dokter gigi, terbatas pada pengobatan gigi dan mulut.
c) Dokter hewan, terbatas pengobatan untuk hewan.
Resep harus ditulis jelas dan lengkap. Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau
tidak lengkap, Apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep.

Dalam resep harus memuat :


a) Nama, alamat dan nomor izin praktek Dokter, Dokter gigi dan Dokter Hewan
b) Tanggal penulisan resep(inscription)
c) Tanda R/pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau
komposisi obat(invocatio)
d) Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
e) Tanda tangan atau paraf Dokter penulis resep, sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku (subscriptio)
f) Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan
g) Tanda seru dan paraf Dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal.
Istilah-Istilah obat yang perlu diketahui :

Obat sering disebut obat modern ialah suatu bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnose, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokaniah pada
manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia.

a) Obat Tradisional ialah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang usaha pengobatan berdasarkan pengalaman
b) Obat jadi yakni obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk,
cairan, salap, tablet, pil, supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis
sesuai dengan F.I. atau buku lain.
c) Obat paten yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama sipembuat
atau yang dikuasakannya dan dijual dalm bungkus asli dari pabrik yang
memproduksinya.
d) Obat baru ialah obat yang terdiri atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang
berkhasiat, maupun yang tak berkhasiat, misalnya, lapisan, pengisi, pelarut, bahan
pembantu (vehiculum) atau komponen lain yang belum dikenal, hingga tidak
diketahui khasiat dan keamanannya.
e) Obat essensial adalah obat yang paling dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terbanyak yang meliputi diagnose, profilaksi terapi dan
rehabilitasi.
f) Obat genericberlogo adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat esensial
nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena diproduksi sesuai dengan persyaratan
Cara Pembuatan Obat yang baik (C.P.O.B). dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan
Obat dan Makanan Departemen Kesehatan.
g) Obat wajib apotek ialah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep Dokter oleh
Apoteker di apotek.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembahasan obat yang berpengaruh terhadap suatu alat tubuh akan lebih mudah di
pahami bila fisiologi dan patofisiologi alat tubuh tersebut di mengerti, karena reaksi alat
tubuh yang sakit terhadap obat mungkin berbeda dari reaksi alat tubuh yang sehat.
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem yang sangat dinamik,yang harus mampu
berdaptasi cepat terhadap perubahan mendadak. Perubahan terkanan darah, kerja dan
frekuensi jantung serta komponen kardiovaskuler lain merupakan resultante dari berbagai
faktor pengatur yang bekerja secara serentak.
Obat – obat yang kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung
dan pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari
jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-
100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam
suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke
jantung melalui venula dan vena

DAFTAR ISI

You might also like