You are on page 1of 1

Patogenesis

Patogen BHGAS masuk melalui luka (misalnya, trauma dari cedera sepak bola) atau tempat rusak
lainnya dalam integritas epidermis. BHGAS memiliki sejumlah faktor virulensi (mis., Kapsul asam
hyaluronic, M-protein, asam lipoteikoat [LTA], enzim, dan racun), yang berkontribusi pada
patogenesis multifaktorial abses. Salah satu langkah pertama dalam patogenesis adalah kemampuan
BHGAS untuk mengikuti sel-sel epitel mukosa di lokasi luka. Kompleks protein LTA-M mendominasi
dalam mengikat epidermis melalui fibronektin. BHGAS berkembang biak dalam jaringan dan
menahan fagositosis dengan menggunakan M-protein, yang mengganggu jalur alternatif dan
opsonisasi. Meskipun banyak tipe M dapat menyebabkan penyakit invasif, M1 dan M3 sejauh ini
yang paling menonjol. Infeksi luka biasanya berhubungan dengan eksudat yang tipis, dan
streptokokus dapat menyebar dengan cepat di jaringan subkutan dan masuk ke dalam dermis dan
fasia. Penyebaran terjadi ketika BHGAS bergerak cepat ke lapisan yang lebih dalam dari kulit karena
hyaluronidase dan enzim hidrolitik lainnya. Host memicu peradangan piogenik akut pada provokasi
produk-produk bakteri. Sitotoksin bakterial (misalnya, hemolisin O dan S) merusak selaput sel induk.
Iskemia jaringan biasanya terbukti secara klinis pada peradangan jaringan lunak nekrosis (necrotizing
fasciitis). Bakteri juga dapat menyerang aliran darah, menyebabkan bakteremia.

NOTE

Pada semua kelompok umur, S. pyogenes menyebabkan berbagai sindrom klinis dan penyakit yang
rumit (Tabel 68-2).

TABEL 68-2

Gambaran klinis yang penting dari Infeksi Kulit dan Luka karena Streptococcus

You might also like