You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ”K” DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR


DI RUANG NUSA INDAH RSU BANGLI
TANGGAL 21 NOVEMBER s/d 23 NOVEMBER 2016

DISUSUN OLEH
NAMA : GEK FITRINA DWI SARIASIH
NIM : P07120015095
TINGKAT 2.3 PRODI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ”K” DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
DI RUANG NUSA INDAH RSU BANGLI
TANGGAL 21 NOVEMBER s/d 23 NOVEMBER 2016

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Tn K
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Pengejaran, Kintamani
Tanggal masuk : 16 November 2016
Tanggal pengkajian : 21 November 2016
Sumber informasi : Pasien, keluarga pasien, Rekam Medis

PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : Ny. R
Hub dgn pasien : Anak

2. RIWAYAT KELUARGA
a. Genogram
b. Keterangan Genogram

2
3. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
 Keluhan utama saat MRS : pasien mengatakan nyeri pada perut
kanan bawah, nyeri hilang timbul sejak 3 hari yang lalu.
 Keluhan utama saat pengkajian : pasien mengatakan sulit
tertidur lelap dan sering terbangun tiap 1,5 jam.

 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini


Keluarga pasien membawa pasien ke IRD RSU Bangli pada
tanggal 16 November 2016 dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bawah, nyeri hilang timbul sejak 3 hari yang lalu. Kemudian pasien
langsung dirawat inap di ruang Nusa Indah RSU Bangli untuk
mendapatkan perawatan yang lebih lanjut. Saat pengkajian pasien
mengeluh sulit tertidur lelap dan sering terbangun tiap 1,5 jam

 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Keluarga pasien membawa pasien ke IRD RSU Bangli
untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


 Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit –
penyakit serius seperti appendicitis.
 Pernah dirawat
Pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya.
 Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi apapun baik
obat – obatan ataupun makanan.

 Kebiasaan (merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan


kesehatan)
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan meminum kopi
3x sehari, dan pasien juga mempunyai kebiasaan merokok.

3
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga seperti hipertensi, diabetes millitus ataupun jantung.
d. Diagnosa Medis dan therapy
Diagnosa Medis : Appendicitis Akut
Therapy :
Terapi yang diberikan tanggal 21 November 2016
Terapi Dosis Rute Kegunaan
IVFD RL 500cc 28 tpm IV Pemenuhan kebutuhan cairan
elektrolit tubuh
Cefotaxime 3 x 1 gr IV Untuk mencegah infeksi
/antibiotik
Ranitide 2 x 25mg/mL IV Untuk mengurangi rasa
mual/antiemetik
Metronidazole 3 x 1 flash IV Untuk antimikroba
Sanmol flash k/p IV Untuk penurun panas
(1gr/100mL)
Diet Bubur Biasa
Bedrest

4. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)


a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
 Sebelum MRS pasien mengatakan pasien memelihara
kesehatannya dengan cara minum air putih dan makan secara
teratur. Jika pasien sakit biasanya berobat ke puskesmas terdekat.
 Saat pengkajian pasien mengatakan cara pasien memelihara
kesehatannya dengan mentaati segala instruksi dari dokter dan
perawat yang dapat mempercepat proses kesembuhannya. Pasien
mempersepsikan sakitnya sebagai penyakit medis bukan dari guna
– guna, sehingga pasien dan keluarga datang ke rumah sakit.
b. Pola Nutrisi/metabolic
 Sebelum MRS pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menghabiskan 1 porsi penuh. Dan mampu minum ±1500-2000 mL
sehari.

4
 Saat pengkajian pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
menghabiskan 1 porsi dan mampu minum sebanyak ±8 gelas/hari
(±2000 mL/hari). Pasien juga mendapatkan intake cairan berupa
infus RL ±2000 cc/hari (IVFD 500cc dengan 28tpm).

c. Pola eliminasi
 Sebelum MRS pasien mengatakan biasanya BAK ± 4-5x (± 700 –
875cc) sehari dengan urine berwarna kuning jernih, berbau khas
urine (amoniak) dan BAB 1x sehari di pagi hari dengan konsistensi
feses padat, berwarna kuning kecoklatan.
 Namun saat pengkajian pasien mengatakan BAK ± 10-12x sehari
(±1750-2100cc) dengan urine berwarna kuning jernih, berbau khas
urine (amoniak) dan BAB 1x sehari dengan konsistensi feses agak
lembek, berwarna kuning kecoklatan.

d. Pola aktivitas dan latihan


 Sebelum MRS
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Okigenasi: pasien tidak mengalami gangguan/keluhan pada
pernapasannya.
 Saat pengkajian
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √

5
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total.
Okigenasi: pasien tidak mengalami gangguan/keluhan pada
pernapasannya.

e. Pola tidur dan istirahat


 Sebelum MRS pasien mengatakan dapat tertidur lelap selama 7
- 8jam sehari. Pasien mengatakan tidak mempunyai mempunyai
kebiasaan tidur siang. Biasanya tidur malam dari pukul 23.00-
07.00 WITA. Pasien mengatakan sebelum tidur terbiasa menonton
TV terlebih dahulu.
 Saat pengkajian pasien mengatakan tidak dapat tertidur dengan
lelap, pasien hanya dapat tertidur 3-4jam sehari karena selalu
terbangun tiap 1,5jam sekali karena ketidaknyamanan fisik
( hipertermi ).

f. Pola kognitif-perseptual
 Sebelum MRS pasien mengatakan belum mengetahui tentang
penyakit yang dialaminya sehingga memeriksakan dirinya ke
rumah sakit.
 Saat pengkajian pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya dan
juga mengetahui bahwa pasien harus banyak minum karena
peningkatan suhu tubuh yang dialaminya.

g. Pola persepsi diri/konsep diri


 Sebelum MRS pasien mempersepsikan dirinya sebagai seseorang
yang sehat.
 Saat pengkajian pasien ingin cepat sembuh sehingga menerima
semua tindakan perawatan baik itu injeksi ataupun instruksi untuk
minum air hangat banyak.

6
h. Pola seksual dan reproduksi
 Pasien berjenis kelamin laki – laki, sudah tidak mempunyai istri
karena istrinya telah meninggal dunia sekitar 12 tahun yang lalu,
pasien mempunyai 4 orang anak (3 orang perempuan dan 1 orang
laki – laki).

i. Pola peran-hubungan
 Sebelum MRS pasien mengatakan pasien berperan sebagai orang
tertua di keluarganya yang bertugas membimbing anak dan
cucunya. Pasien menjalankan peran dan kewajibannya dengan
baik. Pasien mempunyai hubungan yang harmonis dengan
keluarganya.
 Setelah MRS pasien mengatakan tidak bisa menjalankan kewajiban
dan perannya secara maksimal sebagai orang tertua di keluarganya
karena penyakit yang dideritanya. Pasien masih mempunyai
hubungan yang harmonis dengan keluarganya.

j. Pola manajemen koping stress


 Sebelum MRS pasien mengatakan jika pasien mempunyai beban
pikiran, biasanya pasien mendiskusikan solusi dari permasalahan
yang dihadapinya dengan keluarganya.
 Saat MRS pasien mengatakan masih sering berbagi masalah dan
mendiskusikan masalahnya dengan anaknya. Pasien terlihat tenang
selama menjalani perawatan di rumah sakit. Tidak terlihat tanda-
tanda kecemasan pada diri pasien akibat penyakit yang dideritanya.

k. Pola keyakinan-nilai
 Sebelum MRS mengatakan pasien biasanya berdoa dan
menghaturkan banten.
 Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berdoa di atas tempat
tidur terbatasnya aktivitas fisik akibat penyakit yang dideritanya.

7
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Compos mentis
GCS : verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4

b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 38,2o C
Nadi : 72x/menit
Pernapasan : 24x/menit

c. Keadaan fisik (IPPA)


1) Kepala
I nspeksi : bentuk simetris, rambut berwarna hitam, lurus, dan
pendek, lesi (-).
Palpasi : benjolan (-), edema (-), nyeri tekan (-)
2) Mata
I nspeksi : simetris, sekret (-), sclera putih, konjungtiva agak
pucat, pengelihatan normal, lesi (-), edema (-), isokor.
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
3) Telinga
Inspeksi : simetris, alat bantu dengar (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
4) Hidung
Inspeksi : simetris, rambut silia merata, cuping hidung (-),
sekret (-), polip (-), lesi (-), perdarahan (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
5) Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, lesi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
6) Leher
Inspeksi : warna kulit merata, integritas kulit baik
Palpasi :pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
limfe (-), arteri carotis teraba, bendungan vena jugularis (-).

8
7) Dada
Inspeksi : simetris, retraksi dada (-), warna kulit tersebar
merata
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, irama teratur, S1 dan S2
normal, suara nafas tambahan (-)
8) Abdomen
Inspeksi : warna kulit tersebar merata, lesi (-),benjolan (-).
Palpasi : distensi (-), edema (-), nyeri tekan (+) di perut
kanan bawah, nyeri hilang timbul skala 3(0-10), massa (+)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 12x/menit
9) Punggung
Inspeksi : warna kulit tersebar merata, lesi (-), benjolan (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
10) Genetalia
Pasien berjenis kelamin laki - laki, tidak terpasang kateter.
11) Integumen
Warna kulit sawo matang, kemerahan, turgor kulit baik, lesi(-),
kulit tersentuh panas dan kering.
12) Ekremitas
 Atas
Bentuk normal, jari-jari tangan lengkap, terpasang infus di
tangan kanan, edema (-), kuku pendek dan bersih.

 Bawah
Bentuk normal, jari-jari kaki lengkap, edema (-), kuku pendek
dan bersih.
Kekuatan otot

Tangan kanan Tangan kiri


5555 5555

Kaki kanan Kaki kiri


5555 5555

9
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 19 November 2016 pukul
05:34 WITA
Kisaran Normal
WBC H 15.5 109/l 3.5 : 10.0
LYM% L 9.5 % 15.0 : 50.0
LYM 1.4 109/l 0.5 : 5.0
MID% 5.9 % 2.0 : 15.0
MID 1.0 109/l 0.1 : 1.5
GRA% H 84.6 % 35.0 : 80.0
GRAN H 13.1 109/l 1.2 : 8.0
RBC 5.26 1012/l 3.50 : 5.50
HGB 13.1 g/dl 11.5 : 16.5
HCT 41.2 % 35.0 : 55.0
MCV 78.3 Fl 75.0 : 100.0
MCH L 24.9 Pg 25.0 : 35.0
MCHC 31.8 g/dl 31.0 : 38.0
RDW% 11.3 % 11.0 : 16.0
RDWa 51.8 Fl 30.0 : 150.0
PLT L 136 109/l 100 : 400
MPV L 7.4 Fl 8.0 : 11.0
PDW 10.2 Fl 0.1 : 99.9
PCT 0.10 % 0.01 : 9.99

10
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 November 2016 pukul 07:05
WITA
Kisaran Normal
WBC H 16.2 109/l 3.5 : 10.0
LYM% 15.9 % 15.0 : 50.0
LYM 2.5 109/l 0.5 : 5.0
MID% 5.3 % 2.0 : 15.0
MID 1.0 109/l 0.1 : 1.5
GRA% 78.8 % 35.0 : 80.0
GRAN H 12.7 109/l 1.2 : 8.0
RBC 5.27 1012/l 3.50 : 5.50
HGB 13.1 g/dl 11.5 : 16.5
HCT 42.0 % 35.0 : 55.0
MCV 79.6 Fl 75.0 : 100.0
MCH L 24.9 Pg 25.0 : 35.0
MCHC 31.2 g/dl 31.0 : 38.0
RDW% 11.8 % 11.0 : 16.0
RDWa 54.5 Fl 30.0 : 150.0
PLT 230 109/l 100 : 400
MPV L 7.9 Fl 8.0 : 11.0
PDW 10.7 Fl 0.1 : 99.9
PCT 0.18 % 0.01 : 9.99

b. Pemeriksaan Urine Lengkap tanggal 16 November 2016


Hasil :
warna urin kuning jernih, BDH : 1030, pH: 5, Leukosit (+), nitrit (-),
protein (-), reduksi(-), keton (-), urubilinogen (-), bilirubin (-), blood (-),
sediment ( eritrosit : 2-3, leukosit : 4-6, epitel cell : 1-2, kristal (-),
silinder : 0-1, bakteri (+), silinder fibrin (+)

c. Pemeriksaan USG tanggal 16 November 2016


Hasil :
struktur appendix tidak tampak diarea Mc Burney namun tampak tanda
sekunder small bawel illeus.

11
B. ANALISA DATA
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Tn. K
No. Register : 248506
No Tgl Data Penyebab/Interpretasi Masalah
1. 21 DS : Ketidaknyamanan fisik Insomnia
November - Pasien mengatakan sulit tidur nyenyak (hipertermia)
2016 karena ketidaknyamanan fisik (hipertermia).
- Pasien mengatakan sering terbangun tiap Tidur tidak nyenyak
1,5jam sekali dan membutuhkan waktu 1-2
jam untuk tertidur kembali. Gangguan pada kuantitas dan
DO : kualitas tidur
- Pasien tampak lemas dan pucat, kantung
mata (+), konjungtiva agak pucat. Insomnia
- Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHg, N: 72x/menit, R:
24x/menit, suhu: 38,20C

12
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas)
No Tgl Muncul Dx Keperawatan Tgl teratasi TTd
Dx
1 21 - Insomnia berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik (hipertermia) 23
November ditandai dengan pasien mengatakan sulit tidur nyenyak karena November
2016 1. ketidaknyamanan fisik, sering terbangun tiap 1,5jam sekali dan 2016
membutuhkan waktu 1-2 jam untuk tertidur kembali, tampak lemas
dan pucat, kantung mata (+), konjungtiva agak pucat, TD : 130/80
mmHg, N: 72x/menit, R: 24x/menit, suhu: 380C

13
D. PERENCANAAN
Rencana Keperawatan
Hari/Tgl Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
21 Insomnia Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi keluhan utama dan 1. Mengetahui perkembangan kesehatan
November keperawatan selama 2x24 jam TTV pasien pasien dan dapat menentukan
2016 diharapkan insomnia pada pasien 2.Identifikasi pola tidur klien intervensi selanjutnya

dapat berkurang dengan kriteria dan aktivitas klien 2. Mengetahui deviasi tidur yang
hasil: 3.Jelaskan pentingnya tidur dialami klien
MOG label:sleep yang adekuat 3. Agar pasien memahami tujuan
1. Waktu tidur normal (6-8 jam 4.Dorong pasien menetapkan intervensi yang akan dilakukan.
sehari) waktu tidur yang rutin. 4. Agar pasien mampu membangun

2. Pola tidur, kualitas dalam batas 5.Bantu menghilangkan situasi pola tidur yang sesuai
normal yang membuat stres. 5. Stres dapat mengganggu tidur
3. Perasaan segar setelah tidur 6.Ajarkan pasien melakukan seseorang.
atau istirahat relaksasi 6. Relaksasi membantu pasien santai.

4. Mampu mengidentifikasikan 7.Ciptakan lingkungan yang 7. Lingkungan nyaman membantu


hal – hal yang meningkatkan nyaman meningkatkan kualitas dan kuantitas
tidur tidur

14
E. IMPLEMENTASI
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Tn. K
No. Register : 248506

Hari/Tgl Jam No Dx Tindakan Keperawata Respon Klien TTD

Senin, 18.00 1 Mengkaji keluhan utama dan TTV pasien Pasien mengatakan sulit tidur nyenyak karena
21 November WITA ketidaknyamanan fisik, sering terbangun tiap
2016 1,5jam sekali dan membutuhkan waktu 1-2 jam
untuk tertidur kembali.
TD : 130/80 mmHg
RR : 24x/menit
N : 72 x/menit
Suhu : 38,20C

19.00 Mengkaji waktu, pola dan kebiasaan tidur Sebelum MRS pasien mengatakan dapat
WITA pasien sebelum MRS tertidur lelap selama 7-8jam sehari. Pasien
mengatakan tidak mempunyai mempunyai
kebiasaan tidur siang. Biasanya tidur malam

15
dari pukul 23.00-07.00 WITA. Pasien
mengatakan sebelum tidur terbiasa menonton
TV terlebih dahulu.

21.00 Memberikan lingkungan nyaman bagi Pasien tampak tenang dan lebih nyaman
WITA pasien

Selasa, 05.00 Mengukur TTV dan keluhan utama pasien TD : 120/80 mmHg
22 November WITA RR : 20x/menit
2016 N : 80x/menit
Suhu : 37,20C
Pasien mengatakan badannya sudah tidak terasa
sepanas kemarin.

06.00 Mengajakan pasien melakukan relaksasi Pasien tampak lebih tenang


WITA

Mengukur TTV
10.00 TD : 120/70mmHg
WITA N: 72 x/menit

16
Suhu : 37,60C
RR : 20 x/menit

18.00 Mengkaji keluhan utama pasien Pasien mengatakan sudah bisa tidur lebih
WITA nyenyak 4-5 jam

Mendorong pasien menetapkan waktu


20.00 Pasien bersedia menetapkan jam tidur malam
tidur yang rutin.
WITA mulai dari jam 22.00 WITA

21.00 Memberikan HE untuk beristirahat Pasien kooperatif dan beristirahat


WITA

Rabu, 05.30 Mengukur TTV TD : 120/80 mmHg


23 November WITA N : 68x/menit
2014 Suhu : 37,80C
RR : 20x/menit

17
14.00 Membantu menghilangkan situasi yang Pasien bersedia berbagi cerita dan terlihat lebih
membuat stres.
WITA relaks

Mengkaji kondisi pasien dan memonitor Pasien mengatakan sudah dapat tidur 5-6jam
18.00
WITA sehari dengan lebih nyenyak. Pasien tampak
TTV
lebih segar, kantung mata berkurang, TD :
120/90 mmHg, RR : 20 x/menit, Suhu : 370C, N
: 80 x/menit

18
F. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
Ruang : Nusa Indah
Nama Pasien : Tn. K
No. Register : 248506
No
No Hari/Tgl Jam Evaluasi Ttd
Dx
1 Senin, 18.00 1 S : Pasien mengatakan sudah dapat tidur 5-6jam sehari dengan lebih
23 November WITA nyenyak.
2016 O : Pasien tampak lebih segar, kantung mata berkurang,
TD : 120/90 mmHg, RR : 20 x/menit, Suhu : 370C, N : 80 x/menit
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien

19

You might also like