Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan gempa bumi dan proses terjadinya ?
2. Apa yang dimaksud dengan mikotremor dan metode Horizontal to
Vertical Spectrum Ratio (HVSR) ?
3. Bagaimana cara menentukan nilai amplifikasi, frekuensi dominan dan
indeks kerentanan seismik ?
4. Bagaimana cara menentukan nilai percepatan maksimum tanah ?
5. Bagaimana cara menentukan ground shear strain atau regangan geser
tanah ?
6. Bagaimana aplikasi metode HVSR dalam memetakan daerah rawan
resiko gempa bumi ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui mengenai gempa bumi dan proses terjadinya
2. Dapat mengetahui tentang mikotremor dan metode Horizontal to
Vertical Spectrum Ratio (HVSR)
3. Dapat mengetahui cara menentukan nilai amplifikasi, frekuensi dominan
dan indeks kerentanan seismik
4. Dapat mengetahui cara menentukan nilai percepatan maksimum tanah
5. Dapat mengetahui cara menentukan ground shear strain atau regangan
geser tanah
6. Dapat mengetahui aplikasi metode HVSR dalam memetakan daerah
rawan resiko gempa bumi
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Mikrotremor
Mikrotremor adalah sebutan untuk gelombang seismik yang
beramplitudo rendah sering juga disebut mikroseismik. Amplitudo
gelombang mikrotremor berkisar 10−4 sampai dengan 10−2 mm.
3
Mikrotremor menggambarkan medan gelombang dengan energi yang terdiri
dari interferensi penjalaran gelombang dari berbagai sumber dan arah di
berbagai frekuensi. Mikrotremor dengan frekuensi lebih dari 1 Hz pada
umumnya berkaitan dengan kegiatan manusia, lalu lintas, kereta, mesin dan
sebagainya. Sedangkan yang bernilai kurang dari 1 Hz dikaitkan dengan
fenomena alam seperti angin, gerak gelombang dan variasi tekanan
atmosfer. Karakteristik rekaman getaran (seismogram) dari mikrotremor
berubah terhadap kondisi geomorfologis.
Seismogram di dataran aluvial lunak memiliki amplitudo lebih tinggi
dengan durasi lebih panjang, sementara seismogram di batuan dasar
amplitudonya sangat rendah dengan durasi pendek. Data mikrotremor dapat
digunakan untuk mengetahui karakteristik dinamik lapisan tanah
permukaan. Salah satu metode yang digunakan dalam analisis mikrotremor
adalah Metode Nakamura atau disebut juga metode Horizontal to Vertical
Spectrum Ratio (HVSR).
4
Gambar 2.1 Nilai frekuensi resonansi (𝑓0 ) dan puncak spectrum (𝐴)
5
(fault) komponen frekuensi yang lebih besar di serap dan disebarkan dengan
lebih cepat dari pada komponen frekuensi yang lebih rendah. Sebagai
akibatnya, kandungan frekuensi juga berubah terhadap jarak. Gelombang
seismik pada saat menjalar, terjebak dalam lapisan tanah lunak dan
fenomena multi refleksi terjadi, menghasilkan getaran tanah dengan
frekuensi yang sama sehingga terjadi interferensi yang memperkuat getaran
gempabumi.
Frekuensi dominan didefinisikan sebagai frekuensi yang terjadi pada
saat terjadinya amplitudo maksimum dari spketrum amplitudo fourier.
Frekuensi dominan berkaitan dengan periode dominan tanah. Nilai periode
dominan tanah di suatu tempat berbanding terbalik dengan nilai frekuensi
dominannya. Nilai periode dominan dapat digunakan untuk memperkirakan
tingkat kekerasan batuan. Sedangkan frekuensi dominan dapat dipergunakan
untuk memperkirakan ketebalan lapisan. Frekuensi dominan disuatu tempat
dapat mengalami resonansi dengan frekuensi bangunan jika frekeunsi
keduanya bernilai sama atau mendekati sama. Efek resonansi ini akan
memperbesar simpangan bangunan saat terjadi goyangan yang
menyebabkan bangunan mudah rusak.
6
menyebab kerusakan saat gempa bumi berkorelasi dengan parameter HVSR
mikrotremor, yang dicirikan oleh frekuensi dominan tanah (𝑓0 ) rendah
(periode tinggi) dan faktor amplifikasi tanah (𝐴0 ) tinggi.
7
regangan geser tanah (ground shear-strain). Regangan geser tanah
merupakan derajat distorsi elemen tanah yang umumnya di beri notasi 𝛾,
besarnya regangan ini dapat dinyatakan dalam rasio antara perubahan
horizontal dengan tinggi sample/elemen.
Menurut Nakamura (2000), dalam kajian kerentanan gempabumi di
suatu tempat, estimasi tingkat kerentanan lapisan tanah permukaan perlu
mempertimbangkan nilai regangan horisontal tanah (ground shear-strain).
Nilai regangan horisontal geser tanah ini dapat diperoleh atau didekati
dengan mengalikan antara indeks kerentanan seismik berdasarkan
mikrotremor (𝐾𝑔 ) dengan percepatan di batuan dasar (𝑎𝑏 ). Regangan geser
tanah (γ) dirumuskan sebagai berikut :
𝛾 = 𝐾𝑔 . 𝑎𝑏 . 10−6
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
c) Magnitudo gempa > 5 SR
d) Kedalaman fokus gempa antara 0,7 sampai 300 km
3. Peta geologi lembar Denpasar, Bali.
4. Laptop untuk pengolahan data
5. Perangkat lunak berupa:
a) Microsoft office 2010
b) Perangkat lunak HVSR (Geopsy)
c) Perangkat lunak ArcGis 9.3
d) Perangkat lunak Notepad++
Pengambilan data
mikrotremor
Data mikrotremor
𝑓0 dan 𝐴0
Perhitungan nilai
𝑎𝑠 , 𝑎𝑏 𝐾𝑔
Pembuatan peta
Interpretasi
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini kelompok empat (4) mengambil studi kasus pada
sebuah jurnal.
Judul : “ Pemetaan Daerah Rawan Resiko Gempa Bumi Menggunakan
Metode HVSR di Kotamadya Denpasar dan Sekitarnya, Bali”
Penyusun : 1. Riski Kurniawan
2. Marinda Noor Eva
3. Marjiyono, Sismanto
Setelah dilakukan pengolahan data, maka diperoleh hasil dari pengolahan
data. Berikut merupakan pembahasan hasil pengolahan data yang telah
dilakukan :
Nilai Amplifikasi (𝐀 𝟎 )
Nilai yang diperoleh dalam daerah penelitian ini rata-rata bernilai 5,07
dengan kisaran nilai yang di dapatkan untuk daerah penelitian ini antara 1,15
sampai dengan 12,08. Nilai rata-rata tertinggi berada di Kecamatan Kuta
Utara dan nilai rata-rata terendah berada di Kecamatan Denpasar Timur.
Peta kontur nilai amplifikasi penelitian ini yang ditampilkan pada gambar
11
dapat dijelaskan daerah yang memiliki nilai yang tinggi terdapat pada daerah
barat laut daerah penelitian sedangkan untuk daerah lain mempunyai nilai
amplifikasi bernilai rendah.
12
dipergunakan sebagai parameter untuk memperoleh nilai PGA Permukaan
menggunakan metode Kanai.
13
Nilai PGA Permukaan
14
Berdasarkan gambar di atasa pola persebaran nilai PGA didapatkan
pola persebaran gradasi seragam dengan daerah tertinggi berada di barat laut
daerah penelitian dan semakin melemah ke arah tenggara daerah penelitian.
Jadi dalam pehitungan PGA Bedrock yang mempengaruhi besar kecil nilai
PGA adalah nilai magnitudo gempa dan jarak di titik pengamatan dengan
hiposenter gempa. Dari hasil perhitungan PGA bedrock mendapatkan nilai
tertinggi 68,69 gal di titik A230 dan yang terendah dengan nilai 46,56 gal di
titik A022. Dengan nilai rata-rata PGA bedrock di daerah penelitian ini
bernilai 56,33. Nilai PGA bedrock ini dipergunakan untuk perhitungan
ground shear strain.
15
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penguraian materi makalah ini yaitu
sebagai berikut :
1. Gempa bumi adalah guncangan di permukaan bumi disebabkan oleh
pergerakan yang cepat pada lapisan batuan terluar bumi. Gempa bumi terjadi
ketika energi yang tersimpan dalam bumi, biasanya dalam bentuk tegangan
pada batuan, secara tiba-tiba terlepas. Energi ini dirambatkan ke permukaan
bumi oleh gelombang gempa bumi..
2. Metode HVSR menggunakan data dari rekaman getaran (seismogram)
mikrotremor 3 komponen, yaitu komponen horizontal N-S, horizontal E-W
dan komponen vertikal.
3. Dari pengolahan data mikrotremor single station menggunakan metode HVSR
didapatkan nilai frekuensi dominan (𝑓0 ) dan nilai amplifikasi (𝐴0 ) tiap titik
pengukuran yang kemudian dipergunakan untuk analisis perhitungan
parameter-parameter lainnya, yakni: indeks kerentanan seismik (Kg)
4. Peak Ground Acceleration atau percepatan getaran tanah maksimum adalah
nilai percepatan getaran tanah yang terbesar yang pernah terjadi di suatu
tempat yang diakibatkan oleh gempabumi. Semakin besar nilai PGA yang
pernah terjadi di suatu tempat, semakin besar bahaya dan risiko gempa bumi
yang mungkin terjadi.
5. Pada saat suatu benda terkena gaya, maka benda tersebut akan mengalami
deformasi atau perubahan bentuk. Deformasi ini bisa dalam bentuk regangan
atau tekanan. Kemampuan material penyusun tanah atau untuk saling
meregang dan bergeser saat gempa bumi dinyatakan dengan regangan geser
tanah (ground shear-strain).
16
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Risiki, dkk. 2017. Pemetaan Daerah Rawan Resiko Gempa Bumi
Menggunakan Metode HVSR di Kotamadya Denpasar dan Sekitarnya,
Bali. KURVATEK, Vol. 2 No. 1 (2017).
Sungkowo, Ari. 2016. Studi Kerentanan Seismik dan Karakteristik Dinamik
Tanah di Kota Yogyakarta dari Data Mikrotremor. Yogyakarta :
Universitas Islam Indonesia.
17