You are on page 1of 25

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : RATNA SUSANA


Tanggal : 27 Maret 2018
Waktu : Pkl. 10 - 11.45 WIB (45 Menit)
Tempat : Ruang Murai. B RSKJ Bengkulu
Inisial Klien : Tn.I.
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruangan pasien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pasien mondar -mandir.
Tujuan : Klien tidak dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Pak, boleh P: Memandang K dan diam P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
saya mengobrol sedikit K: Ekpresi datar percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
dengan Bapak ? dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana P bisa dapat terjalin rasa percaya.
diterima oleh K.
K: Ekpresi datar dan K ragu terhadap orang baru
K : pagi. menganggukkan kepala P merasa senang ada
P: Memandang K tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : bapak sudah mandi? P : Memandang ke arah K P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
K : Tersenyum sambil percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
bekata sudah ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
K : sudha kondisi K
P : Oh ya, perkenalkan P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri
saya ratna, saya mahasiswa menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tanggapan secara ragu-ragu dapat menciptakan rasa
praktek disini yang akan K : sambil memandang P tentang kedatangan P percaya klien terhadap
merawat Bapak. menerima uluran tangan P perawat
K : (diam)
P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan akan memudahkan
diri ke-K interaksi
K : Menoleh sebentar
K : idin K : Menyebut nama dengan P merasa pasien enggan K merasa perkenalan hanya
pelan dan menarik berkenalan formalitas belaka
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke temannya dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
klien sehingga
K : idin K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun K mulai tertarik dengan menciptakan rasa senang
menjawab singkat lalu jawaban singkat perkenalan dengan P akan adanya pengakuan
menunduk lagi atas namanya
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
enak kalau saya manggil tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
Pak idin saja K : Menunduk dan diam disukainya menjalin hubungan
therapeutik dengan klien
K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan
K : Iya P : Memperhatikan K mendapatkan respon K mulai merasa bahwa P
datang untuk membantu K

P : Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana
mana Pak idin? K : memandang P dan membangun keakraban ingat membantu menjalin
berpikir dengan topik sederhana kedekatan dengan klien
K : Lawang agung, P senang karena K
kedurang K : Menoleh ke P dan memberi respon K senang karena ingat
tersenyum lalu menunduk daerah asalnya dan kembali
lagi membayangkan daerah
P : Memperhatikan K asalnya tersebut

P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Bapak idin sudah berapa tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
lama disini? K : Menghisap rokok dan akut
melemparkannya karena
sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau K membayangkan keadaan


K : sekitar 4 hari! P : Memandang K pertanyaan membuat K yang telah lama dijalaninya
tersinggung
P : Sekarang Bapak idin P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman ingat ingat klien
dan terdiam beberapa lama
K : Em…37 tahun K : Menoleh P sebentar P merasa arah pertanyaan
lalu menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai dengan
P : Tersenyum oleh K daya ingat yang
dimilikinya
P : Pak Idin ingat nggak, P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
kenapa pak idin dirawat keseriusan pertanyaan tsb sangat dasar pasien dirawat di RS
disini K : Menunduk spesifik dan takut Jiwa
menyinggung pasien K menjawab ragu-ragu
K : diam. K : melihat ke P dan diam P lega karena K tidak
tersinggung

P : Pak idin pernah P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
ngamuk? K : Menunduk alasan pasien dirawat kapan saja karena adanya
stimulus tertentu
K : Nggak K : menggelengkan kepala P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusinasi
P : Memperhatikan respon pasien mengalami lihat
pasien halusinasi lihat
P : Bapak idin sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan keadaan Waham kemungkinan
berkeluarga? K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keluarganya terjadi karena menarik diri
P tadi
K : sudah K : Menunduk sambil K menikmati waham yang
Diam P menemukan adanya dirasakannya
P : Memperhatikan kemungkinan waham
kebesaran pada pasien
P : Pak idin, kegiatan P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
bapak sehari-hari ngapain K : Menoleh P pembicaraan terkait waham baru larut dalam waham dan
saja Pak ? halusinasinya
K : Menggaruk-garuk P merasa senang karena
K : Mandi, makan kepalanya pasien bisa beralih K bingung tentang yang
ehm…ya itu. P : Memperhatikan respon dilakukannya sehari-hari
K
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
K : Menunduk lebih dalam untuk mendapatkan lebih
banyak data terkait
K : tidur. K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus masalah klien
P : Memperhatikan kemungkinan waham rajin belajar
P : Bapak idin betah tinggal P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
di sini?Suasananya enak K : menunduk dari waham waham tidak larut pada waham
ya! dan halusinasinya pada
K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat fase interaksi ini
K : ngak saya mau pulang P : memperhatikan mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
pasien sekenanya
P : Tentunya keluarga P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan
Bapak idin suka menjenguk tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
kesini. K : Menoleh P terhadap perawatan K sehingga harus dikaji
keterlibatannya
K : Menunduk lagi K ingat terhadap
K : adik saya yg tinggal di P : Memperhatikan respon P senang mendapatkan keluarganya
lingkar barat kmn K jawaban K
menjenguk saya
P : Kalau Pak idin suka P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan
pulang juga ya? K : Menunduk dengan keluarganya dengan keluarga keluarga akan membuat
klien melihat realitas
K : tidak K : Menoleh P dan P senang mendapatkan K senang membayangkan menyenangkan atau
tersenyum jawaban sesuai pertanyaan pulang malahan stressor
P : Memperhatikan
P : Kalau di rumah, P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah
ngapain aja Pak idin tersenyum aktivitas K di rumah di rumah merupakan data pantas
K : Menoleh P lalu melihat tidaknya pasien dilibatkan
ke halaman dalam keluarga
K : biasanya bertani K : Memandang P P menemukan pengulangan K menikmati waham yang
disawah P : Memperhatikan respon terhadap waham pada K dialaminya
K
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya Menarik diri membuat K
dengan keluarga K : Menunduk terhadap K di rumah asyik dengan dunianya
sendiri
K : kadang- kadang K : Menunduk P mendapatkan data K menganggap ngobrol
P : Memperhatikan menarik diri pada K mengganggu wahamnya
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak
Pak idin sekarang? K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan wahamnya

K : ngak ada merasa apa- K : Menggaruk-garuk K menjawab tentang


apa enakaja kepala P bingung harus ngobrol keadaannya
P : Memperhatikan tentang apa lagi
P : Pak idin, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil
berkenalan, masih inget K : Menoleh karena sudah cukup banyak jika K dapat mengingat
nggak nama saya? data yang terkaji nama P sehingga nantinya
terjalin trust
K : ratna K : Memandang P dan P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
tersenyum nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan pak K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
idin. Bagaimana kalau tersenyum mendapatkan persetujuan
selesai makan kita ngobrol klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, terhadap kontrak
yach cukup 20 menit saja.
P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum menentukan kontrak
P : Tersenyum berikutnya

P : Nah kalau Pak idin P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
setuju, nanti kita ngobrol K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
tentang perasaan Pak idin berikutnya mendapat persetujuan K
terhadap keluarga Pak idin. sehingga bila K keluar dari
Sekalian saya periksa kegiatan dimaksud, bisa
tekanan darahnya ya. diingatkan tentang batasan
K : Mengangguk K setuju tentang kegiatan kegiatan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. P : Tersenyum P senang karena K setuju yang akan dilaksanakan
dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaan Pak idin ngobrol mengulurkan jabat tangan percaya pada P akhir fase yang harus
dengan saya, selamat Pagi K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
tangan P tidak percaya pada klien
K : Pagi. P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.walau terkadang
pasien masih sulit untuk bebicara dengan terapi. Terkadang pasien menggunakan sara
yanng terlalu pelan sehigga terapis kurang begitu jelas dan paham apa yangg diucapkan
oleh klien
Nama Mahasiswa : RATNA SUSANA
Tanggal : 27 Maret 2018
Waktu : Pkl. 10 - 11.45 WIB (45 Menit)
Tempat : Ruang Murai. B RSKJ Bengkulu
Inisial Klien : Tn.I.
Interaksi ke : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Ruangan pasien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pasien mondar -mandir.
Tujuan : Klien tidak dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Pak idin, P: Memandang K dan P : Ingin membuka K mencoba mengingat- Salam merupakan kalimat
masih ingat dengan saya ? tersenyum percakapan dengan klien ingat P pembuka untuk memulai
K: tersenyum dan berharap K ingat suatu percakapan sehingga
pada P dapat terjalin rasa percaya.
K : pagi, hanya Mencoba mengingatkan
menggangguk! K: tersenyum P merasa kecewa karena K mengira P temannya pasien pada perawat
P: Memandang K K tidak ingat pada P merupakan upaya untuk
mengetahui daya ingat
pasien.
P : Wah, Bapak idin lupa ya? P : Menepuk bahu K, P berusaha K masih mencoba Touching hand berguna
Nama saya ratna, saya yang touching hand. mengingatkan K mengingat-ingat P menjalin rasa aman klien
kemaren ngobrol dengan K : Memandang P lama
Bapak!

K : (diam)

P : Nah, Bapak ingat nggak P : Memandang K dan P ingin lebih K mulai ingat peristiwa Dengan klien mengenal
saya ini siapa? tersenyum meyakinkan K apakah K minggu lalu perawat maka akan
K : Memandang P dan masih ingat pada P memudahkan proses
tersenyum interaksi
K : ratna , perawat ! K senang karena ingat
K : Memandang P dan P merasa senang karena pada P
menyalami P K berhasil mengingat P
K : Menjabat tangan K
P : Pak idin, seperti yang P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus
janji kita kemaren, sekarang K : Menggangguk dengan K kontrak yang sudah berdasarkan kontrak yang
kita ngobrol tentang Bapak. kepala disepakati telah dibuat dan klien
Bapak bersedia ngobrol selalu harus diingatkan
dengan saya? pada kontak yang telah
P senang walaupun disepakati untuk
K : Ya, bersedia. K : Melihat ke arah P jawaban singkat dan K tertarik untuk ngobrol memudahkan serta
dan menjawab singkat respon K belum dengan P mengarahkan proses
lalu menunduk lagi menunjukkan interaksi
P : Memandang K ketertarikan
P : Pak idin, bagaimana P : Memandang K P mencoba memberikan K mulai merasa bahwa P Perhatian pada keadaan
keadaan bapak sekarang ? sambil tersenyum perhatian pada keadaan datang untuk membantu klien dapat meningkatkan
K : Menunduk K K rasa percaya klien kepada
perawat
K : biasa aja, K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K P bertanya-tanya tentang K mencoba
apa yang dirasakan oleh menggambarkan pada P
K tentang keadaannya
sekarang
P : bapak kenapa terkadang- P : Memandang K P berusaha menggali K berpikir dan Tehnik ekplorasi
kadang saya lihat bapak K : Menunduk dan keluhan K mengingat-ingat digunakan untuk menggali
mondar mandir? berpikir data lebih jauh tentang
K: ngak ada bosan saja keadaan klien

K : Menoleh ke P P menemukan data K berpikir tentang


menghisap rokoknya adanya flight of ideas perannya sebagai
P : Memperhatikan K orangtua

P : bapak kalau ada keluhan P : Menunjukkan P berharap K dapat K berusaha mengingat Pertanyaan menggali untuk
bilang pak ya biar ibu perhatian mengidentifikasi cara menemukan data dari klien
periksa dan nanti ibu beri K : Menunduk sambil mengatasi masalah pada
obat untuk bapak memandang kakinya K
K menjawab dengan
K : Masih menunduk P senang karena sekedarnya
K : ya? P : Memperhatikan mendapat data sebagai
dasar untuk menggali
aspek positif klien

P : bagaimana malam tadi P : Memandang K dan P mengkaji aspek positif K berusaha mengingat- Kegiatan yang jarang
tidurnya nyenyak pak? Apa tersenyum pemecahan masalah ingat kebiasaannya dilakukan biasanya lama
bapak masih mendengar K : hanya diam klien diingat oleh klien
sesuatu
K : memandang p
dengan kontak mata K menjawab sesuai
K : ya. kosong P mendapat data koping dengan daya ingat yang
P : Tersenyum pada K dimilikinya
P : bapak kemaren bilang P : memandang k P memberikan pujian K membayangkan jalan- Reinforcement diperlukan
kalo bappak beragama islam K : Tersenyum karena K dapat jalan menyenangkan untuk menegaskan prilaku
tauhid? memberikan data positif dan menjalin trust
K : memandang p K hanya diam namun pada klien
K : iya saya beragama islam dengan kontak mata P menunjukkan perhatiannya kepada p
tauhid memiliki title nihil kosong perhatian dengan ikut
P : tersenyum menoleh ke halaman
P: baiklah,saya mengerti jika
bapak bilang jika bapak
beragama islam tauhid, tetapi
bukannya agama islam itu
hanya satu ya pak?
K: ada . buktinya saya
menganut agama tauhid?
P : iya pak, bapak punya
hobi apa?
K: mengggambar
P : o jadi bapak suka P : Tersenyum sambil P menerapkan K senang melihat Komunikasi pasif berguna
menggamba ya.. bagaimana memandang ke arah K komunikasi pasif keadaan halaman agar pasien mengeluarkan
kalau kita masukkan K : Memandang namun perasaannya kepada
kedalam jadwal harian diam perawat
bapak? Kita masukkan K tidak senang kalau
mengggambar ya. Bapak P senang karena halaman dirubah
setuju ? mendapatkan tanggapan
dari klien
K: iya saya setuju P : bagus sekali pak
sambil memandang K
K : tersenyum
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K dan P mencoba menawarkan K memikirkan alternatif Alternatif ditawarkan
bapak setelah mengobrol tersenyum alternatif kegiatan pada yang ditawarkan dan dengan tidak bersifat
dengan saya K : Memandang ke K kemampuannya untuk memaksa dan sesuai
halaman melaksanakannya dengan kemampuan klien
K : biasa aja
K : Menunduk P mencoba menggali K masih berpikir
P : Memperhatikan respon K terhadap
respon K alternatif yang
ditawarkan
P : Saya kira cukup untuk P : Memandang K dan P mencoba memberikan K mencoba percaya pada Memberikan dorongan
hari ini ya pak. tersenyum dorongan pada K apa kata P diperlukan bagi klien untuk
K : Memandang P meningkatkan rasa percaya
pada dirinya sendiri
K : Ya K : Mengangguk- P senang karena K K memberikan respon
angguk mengerti arahan P setuju dan tertarik pada
P : Tersenyum tawaran P
P : Kalau begitu terimakasih P : Menepuk pundak K P mengakhiri interaksi K senang karena P Salam penutup merupakan
atas perhatian Pak idi. dan mengulurkan tangan mengucapkan salam akhir fase yang harus
Selamat pagi. Sampai K : Menoleh kepadanya dilakukan untuk mencegah
ketemu besok pagi. K : Tersenyum dan P senang karena K rasa tidak percaya pada
K : Selamat pagi. menjabat tangan P sudah percaya pada P K menjabat tangan P klien
P : Tersenyum sebagai tanda mengakhiri
interaksi sementara

KESAN PERAWAT :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus
diarahkan secara terfokus terlebih dahulu.
Nama Mahasiswa : RATNA SUSANA
Tanggal : 27 Maret 2018
Waktu : Pkl. 10 - 11.45 WIB (45 Menit)
Tempat : Ruang Murai. B RSKJ Bengkulu
Inisial Klien : Tn.I.
Interaksi ke : III (Fase Terminasi)
Lingkungan : Ruangan pasien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pasien mondar -mandir.
Tujuan : Klien tidak dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak idin, rapi P : Tersenyum P ingin membuka K memberikan tanggapan Salam meruBuan kalimat
sekali hari ini. Sudah selesai K : Tersenyum percakapan dan positif atas kedatangan P pembuka untuk memulai suatu
mandi ya?! memberikan reinforcement percakapan sehingga dapat
terhadap prilaku positif terjalin rasa percaya.
Reinforcement untuk

K : sudah K : tersenyum P senang atas respon dari K merasa senang mempertahankan prilaku
klien positif klien
P : Tersenyum mendapatkan pujian dari
perawat
P : Bapak bersedia ngobrol P: Memandang K dan P mengingatkan klien pada K menerima kontrak dan Kontrak selalu ditegaskan
dengan saya?? Kan kita sudah tersenyum kontrak yang sudah bersedia berbicara dengan pada klien agar klien tidak
janji kemarin mau K: Ekpresi datar dBapakat perawat melenceng dari alur
membicarakan perasaan Bapak pembicaraan
tentang perpisahan kita.

K : Ya…ya….

K: Menunduk dan sesekali K merasa sedih karena akan


menoleh pada perawat, tamBu P merasa bahwa klien menghadapi terminasi
sedih masih belum dapat dengan klien
P: Memperhatikan respon menerima terminasi yang
sudah dipersiapkan dari
kemarin
P : Nah, seperti yang telah saya P : Menepuk bahu K, touching Memberikan K kesempatan K masih larut dengan Touching hand berguna
sampaikan kemarin, hari ini hand. untuk ekplorasi perasaannya sehingga sulit menjalin rasa aman klien.
kan hari terakhir saya ada K : Memandang P lama perasaannya mengungkapkan Tehnik ekplorasi dengan
disini. Berarti mulai besok Pak perasaannya pertanyaan terbuka akan
idin tidak bisa lagi ngobrol menggali perasaan klien
dengan saya. Bagaimana
perasaan Bapak ?!

K:- K : Memandang P K merasa kesulitan dalam


P : Mengamati respon K P merasa klien sulit mengungkapkan
mengungkapkan perasaannya
perasaannya
P : Bapak cerita saja apa P : Memandang K P merasa bahwa K harus Keraguan K mulai hilang Meyakinkan klien bahwa
adanya, saya tidak akan marah K : Diam berpikir diberikan penegasan bahwa perawat akan memberikan
kok!! P siap mendengarkan tanpa respon yang tidak menghakimi
menghakimi membuat klien merasa lega

K : ya mau bagaimana lagi!! K : Memandang P P senang karena K mau K merasa bebas


P : Tersenyum memberikan respon mengungkapkan
terhadap pertanyaan perasaannya
perawat

P : Jadi Pak idin merasa kalau P : Memandang P dan P ingin menggali perasaan K semakin merasa bebas Tehnik pengulangan berguna
tidak ada saya Pak Bahiman tersenyum klien selanjutnya mengungkapkan untuk menggali perasaan klien
akan sedih ?! K : Menundukkan kepalanya perasaannya lebih lanjut

K : Memandang P mengelus-
K : Ya…ya…soalnya tidak ada elus kepalanya P merasa K merasa sedih K sedih karena tidak ada
yang bisa diajak ngobrol lagi. P : Tersenyum karena tidak bisa ngobrol teman ngobrol lagi
lagi

P : Kan bisa dengan teman- P : Memandang K P ingin menggali perasaan K semakin bebas Penegasan terhadap suatu
teman yang lain K : Memandang ke sekitar klien lebih lanjut mengungkapkan kondisi memudahkan klien
perasaannya mencari jalan keluar terhadap
K : Melihat ke arah P dan permasalahan

K : Tapi kan mereka tidak menjawab singkat P menemukan data bahwa K merasa teman-temanya
mengajarkan untuk sehat. P : Tersenyum klien masih sulit untuk yang lain tidak bisa
menerima perpisahan menggantikan peran
dengan perawat perawat
P : Kalau sedih Pak idin P : Memandang K P menggali koping K memikirkan jawaban atas Ekplorasi dengan pertanyaan
biasanya ngapain?! K : Menunduk mekanisme klien terhadap pertanyaan koping terbuka digunakan untuk
perpisahan menggali data lebih jauh lagi
K : Yach, tidur saja K : Menunduk P merasa koping klien K biasa tidur bila ada
P : Tersenyum masih belum efektif masalah

P : Saya kan sudah ajarkan, P : Tersenyum P menegaskan metode K berusaha mengingat- Penegasan dengan
kalau sedih, Pak idin mestinya K : Memandang P mekanisme koping yang ingat yang telah diajarkan mengingatkan klien terhadap
Bapak mencoba ajak teman efektif yang pernah koping mekanisme yang
yang lain ngobrol?! diajarkan pada klien pernah diajarkan sekaligus
meruBuan eveluasi akhir pada
K : Oh ya..ya…itu juga!!! tahap terminasi

K : Menjawab singkat lalu P senang karena klien K ingat tentang koping


menunduk lagi masih ingat terhadap yang ditawarkan perawat
P : Tersenyum koping mekanisme yang
diajarkan
P : Nah, ingat-ingat ya apa P : Mendekatkan diri pada K P mencoba menawarkan K berpikir terhadap tawaran Penegasan pada tahap
yang saya ajarkan kepada Pak dan menekankan kalimat penegasan pada klien perawat terminasi akan memperkuat
idin K : Memandang P dan memori klien
menunduk

K : Memandang ke sekitar

K : Ya…ya…ya…. P : Memperhatikan K P merasa K akan berusaha K merasa siap untuk


mengingat apa yang telah mengingat pelajaran yang
diajarkan diberikan oleh perawat

P : Pak idin, saya P : Memandang K dan P berusaha menunjukkan K berpikir mengapa P yang Ucapan terimakasih atas
berterimakasih pada Pak idin tersenyum interest pada klien dengan mengucapkan terimakasih keterlibatan klien penting
karena sudah mau bekerjasama K : Menunduk dan berpikir ucapan terimakasih untuk menjagapartisipasi aktif
dengan saya untuk dari klien terhadap perawatan
kesembuhan bapak atau pengobatan
K : Saya yang terimakasih …. K : Menunduk
P : Memperhatikan K P merasa K menerima apa K merasa dirinya yang
yang disampaikan oleh P harus mengucapkan
terimakasih
P : Nah, kalau begitu kita P : Menepuk bahu K P mengakhiri kontrak dan K merasa sedih karena Kontrak harus selalu diseBuati
akhiri dulu sampai di sini. K : Memandang P menetapkan kontrak harus berpisah dengan P oleh klien yang mampu untuk
Saya harap Bapak bisa sembuh selanjutnya pada K untuk menyeBuati kontrak sebagai
dan berkumpul lagi dengan acara terminasi besar suatu tanggung jawab bagi
keluarga. klien untuk melaksanakannya

K : Menganggukkan P senang karena K K mau menerima kontrak


K : Ya…ya… kepalanya menyetujui kontrak dengan perawat
P : Tersenyum

P : Kalau begitu saya pergi ya P : Memandang K dan P menutup interaksi dan K menerima kontrak Salam penutup untuk menutup
Bu. Selamat siang Pak idin menepuk pundak K menegaskan kontrak interaksi sekaligus
K : Tersenyum selanjutnya mengorientasikan klien
K : Ya…ya… terhadap waktu
K : Tersenyum K menyiapkan diri untuk
P : Tersenyum pada K P senang karena K kontrak berikutnya
menerima kontrak
selanjutnya

KESAN PERAWAT :

Kontak ke-3fase terminasi bertujuan untuk menggali perasaan klien tentang perasaan klien terhadap realitas perpisahan dengan perawat. Klien memang
sudah disiapkan seminggu sebelum terminasi dengan mengkonfirmasikan pada klein bahwa hari perawatan oleh mahasiswa tinggal seminggu lagi.
Sehari sebelum terminasi juga dilaksanakan pre-terminasi dengan menanyakan perasaan klien bila kehilangan teman ngobrolnya. Klien sempat kembali
ke kamar tanpa permisi pada perawat. Fase saat itu adalah fase denial tetapi pada interaksi ke-3 tersebut diatas, klien sudah dapat menerima realitas
perpisahan dengan perawat.

You might also like