You are on page 1of 6

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No.

1 / Januari 2007

Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin dengan Pemilihan Tempat


Pemeriksa Kehamilan di Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang Tahun
2006

Cahya Tri Purnami ∗) Mas’udah**)


*)
Bagian Biostatistik dan Kependudukan FKM Undip
**)
Alumni FKM Undip

ABSTRACT

Background : The goal of maternal and antenatal care is to strengthen to improve access and
to omprove maternal and child health status effectively and efficiency. One of indicators to
evaluate the program at health center level is the coverage of pregnant mothers who seek the
service (K4). The antenatal care service is provided free of charge for underprevilege families at
community health centers, village midwives and village health posts under social security
community health service. However, the coverage of pregnant mothers who seek the service
(K4) for underprevilege families at Sulang is still under target as recorded on 2005. The coverage
of this community health center was still reach 39,6 %. This condition could be assumed that
the utility of antenatal care servese is not at optimum level. The preference of antenatal care
service is a form of behavior in health. This research aims to know the association between
demographic factors, maternal knowledge and antenatal care service preference amongst
underprevilege families at Sulang Community Health Center, Rembang Regency.
Method : This study utilized explanatory survey. The respondents are 35 mothers from
underprevilege famil ies who prefer to use the designated antenatal care service base on
recommendation by local government and 40 mothers from underprevilege families who prefer
to use the others on 2005. Proportionate random sampling was utilized based on random
number table. Data was analyzed using Chi-square test.
Result : Results showed there was a significant association between age and antenatal care
service preference ( p-value= 0,001), a significant association between educational attainment
and antenatal care service preference ( p-value= 0,007), a significant association between
parity and antenatal care service preference ( p-value= 0,003). However range of birth is not
association with antenatal care service preference ( p-value= 0,348). It is recommended to
give communication, information and education amongst pregnant mothers at the age of <
20 years old and >35 years old. Those include the risk of pregnancy and giving birth within
the high risk age, antenatal care service procedure, place and requirement to obtain free
facility for antenatal care service amongst underprevilege family. The programme can be
delivered through integrated health service posts (posyandu) and on household meetings.

Keywords : Antenatal care, Underprevileged family, Health assurance

47
Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin... (Cahya Tri Purnami, Mas’udah)

PENDAHULUAN mencapai 39,6% pada tahun 2004. Angka ini


Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) lebih rendah dibandingkan puskesmas yang lain
pada prinsipnya bertujuan memantapkan, di kabupaten tersebut dan sangat jauh dari tar-
meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan get yang diinginkan yaitu sebesar 90%. ( Depkes
kesehatan ibu dan anak, secara efektif dan RI : 1996 )
efisien.(Depkes RI: 1996). Program ini Tulisan ini bertujuan mengetahui hubungan
merupakan salah satu upaya kesehatan yang antara faktor demografi ( umur, tingkat
menjadi priotitas untuk mencapai tujuan Indo- pendidikan, paritas, jarak kemilan) dan
nesia Sehat 2010. pengetahuan tentang pelayanan pemeriksaan
Evaluasi program KIA lebih diarahkan pada kehamilan bagi ibu keluarga miskin dengan
hasil cakupan program di masing-masing pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan pada
puskesmas berdasarkan indikator-indikator yang keluarga miskin di wilayah kerja Puskesmas
sudah ditetapkan, meliputi : 1) akses pelayanan Sulang Kabupaten Rembang pada tahun 2006.
antenatal ( cakupan K1), 2) cakupan ibu hamil
(cakupan K4), 3) Cakupan persalinan oleh METODE PENELITIAN
tenaga kesehatan, 4) Deteksi ibu hamil beresiko Penelitian dilakukan dengan metode survei
oleh masyarakat, 5) Deteksi ibu hamil beresiko analitik ( explanatory study) untuk menjawab
oleh tenaga kesehatan dan 6) Cakupan pelayanan pertanyaan faktor apasaja yang berhubungan
oleh tenaga kesehatan. (Depkes RI : 1996) dengan pemilihan tempat pemeriksaan kehamilan
Upaya pelayanan KIA yang diberikan pada keluarga miskin di Puskesmas Sulang
kepada keluarga miskin secara gratis meliputi Kabupaten Rembang. Pada penelitian ini, variabel
pelayanan antenatal standar minimal emapat kali bebas dan terikat pada sampel penelitian
selama kehamilan, pertolongan persalinan nor- dikumpulkan dalam waktu bersamaan ( cross
mal, pelayanan nifas baik bagi ibu maupun sectional). Sampel penelitian yaitu ibu hamil dari
bayinya sebanyak tiga kali selama nifas, keluarga miskin yang melakukan pemeriksaan
pertolongan pertama atau penanganan kehamilan ( K4) pada tahun 2005 yang
kegawatan obstetric neonatal dan biaya trans- dibuktikan dengan kepemilikan kartu sehat (KS)/
port rujukannya ke puskesmas atau rumah sakit askeskin di wilayah kerja Puskesmas Sulang
kabupaten/kota. Walaupun pelayanan antenatal Kabupaten Rembang tahun 2005. Dengan
diberikan secara gratis oleh pemerintah melalui menggunakan formula Gasperz1diperoleh
program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan sampel sebanyak 75 ibu. Secara proporsional
Masyarakat Miskin (JPKM), namun ibu dari ditentukan jumlah ibu yang periksa hamil di
keluarga miskin (gakin), khususnya di wilayah tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang
kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang, sesuai (30 ibu) dan jumlah ibu yang periksa hamil
belum memanfaatkan pelayanan antenatal ini di tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan yang
secara baik. Salah satu indikatornya adalah masih tidak sesuai ( 45 ibu). Teknik pengambilan
rendahnya cakupan K4 ( frekuensi periksa hamil sampel dengan menggunakan tabel random.
minimal empat kali selama kehamilan dengan Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
distribusi kunjungan minimal satu kali pada tri- dengan responden dengan menggunakan
mester pertama, minimal satu kali pada trimester kuesioner yang sudah diuji validitas dan
kedua, dan minimal dua kali pada trimester reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan 2
ketiga). Cakupan K4 keluarga miskin oleh tenaga cara yaitu 1)secara deskriptif dengan
kesehatan pada tempat pelayanan kesehatan menampilkan distribusi frekuensi variabel yang
yang sesuai di Puskesmas Sulang hanya diteliti, 2) secara analitik untuk menganalisis

48
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 / Januari 2007
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Item Pertanyaan Pengetahuan Tentang Pelayanan
Pemeriksaan Kehamilan bagi Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Sulang
Kabupaten Rembang tahun 2006

hubungan variabel bebas ( karakteristik ibu dan menunjukkan bahwa di wilayah Puskesmas
pengetahuan tentang pelayanan pemeriksaan Sulang masih terjadi kehamilan pada usia yang
kehamilan pada keluarga miskin ) dan terikat ( tidak dianjurkan/tidak sehat bagi seorang wanita
pemilihan tempat pelayanan kehamilan). Uji untuk hamil. Golongan umur ini harus
statistik yang digunakan adalah Chi square, mendapatkan perhatian karena mempunyai resiko
karena variabel bebas dan variabel terikat dalam persalinan.
berskala data nominal (Sugiyono,2003) 2 pada Mayoritas ( 78,7%) tingkat pendidikan
tingkat signifikansi sebesar 5 % ( á = 5 %). responden adalah rendah (SD,SMP). Tingkat
pendidikan merupakan karakteristik bagi individu
HASIL PENELITIAN DAN yang merupakan salah satu faktor predisposisi
PEMBAHASAN dalam membentuk perilaku kesehatan.
1. Gambaran Karakteristik Demografi Ibu (Lawrence Green : 1990), atau tingkat
Keluarga Miskin ( Responden) pendidikan sebagai faktor yang mendukung
Umur responden yang paling muda yaitu 17 kebutuhan ibu dalam memanfaatkan pelayanan
tahun, rata-rata umur 26,93 tahun. Berdasarkan kesehatan, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan
kelompok umur reproduksi sehat, diperoleh hasil kewaspadaan dalam menghadapi masalah
bahwa presentase responden yang termasuk kesehatan yang mungkin dijumpai selama
kelompok reproduksi sehat ( 20-35 tahun) lebih kehamilan (Depkes RI: 2005).
besar (62,7%) dibandingkan dibandingkan Paritas merupakan faktor yang penting
kelompok umur reproduksi tidak sehat ( <20 dalam menentukan nasib ibu dan janin selama
tahun dan >35 tahun). Adanya responden yang kehamilan maupun persalinan. Paritas dalam arti
hamil pada umur < 20 tahun dan > 35 tahun khusus mencakup jumlah anak yang dilahirkan.

49
Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin... (Cahya Tri Purnami, Mas’udah)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Item Pertanyaan Pengetahuan Tentang Pelayanan
Pemeriksaan Kehamilan bagi Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Sulang
Kabupaten Rembang tahun 2006

Rata-rata paritas responden sebesar 2,37. Lebih ditunjukkan pada tabel 2.


dari ¾ ( 87,3 %) responden termasuk dalam Umur responden yang masuk kategori umur
kategori paritas aman ( 1-3 anak). sehat dan memilih tempat pelayanan kesehatan
Persentase responden yang memiliki jarak yang tidak sesuai lebih besar ( 78,7 %) daripada
kelahiran yang dekat (d” 3 tahun) lebih besar ( responden dengan kategori umur tidak sehat (
76,0 %) dibandingkan yang memiliki jarak 28,6%). Berdasarkan uji statistik, dapat
kelahiran yang sesuai ( > 3 tahun), dengan rata- disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur
rata jarak kelahiran 2,25. Jarak antara 2 responden dengan pemilihan tempat pelayanan
persalinan yang terlampau dekat ( d” 3 tahun) pemeriksaan kehamilan (nilai p=0,0001). Umur
menyebabkan meningkatnya anemi dan ibu sangat menentukan kesehatan ibu dan
komplikasi akibat kehamilan dan persalinan. berkaitan erat dengan kondisi kehamilan dan
Keadaan kesehatan ibu belum pulih kembali yang persalinan. Hubungan antara umur dengan
akan berpengaruh buruk pada kehamilan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada
selanjutnya. (Depkes RI : 2005) umumnya digambarkan dengan kurva “U”.
2. Pengetahuan Responden tentang Pelayanan Kelompok umur sangat muda dan kelompok
Pemeriksaan Kehamilan bagi Keluarga umur yang tua merupakan kelompok umur yang
Miskin memanfaatkan pelayanan kesehatan karena
Sebanyak 56,0% responden termasuk dalam dihubungkan dengan morbiditas ( Sutanto, 1995).
kategori pengetahuan yang baik tentang Responden yang memilih tempat pelayanan
pelayanan pemeriksaan kehamilan bagi keluarga pemeriksaan kehamilan pada tempat pelayanan
miskin. Distribusi frekuensi pengetahuan yang tidak sesuai, mempunyai pendidikan dasar
responden berdasarkan item pertanyaan mempunyai persentase lebih tinggi ( 69,5 %)

50
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 / Januari 2007
Tabel 3. Pemilihan Tempat Pelayanan Kehamilan menurut Karakteristik dan Pengetahuan
Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sulang Kabupaten Rembang Tahun 2006

dibandingkan yang berpendidikan lanjut ( 25 %). pemeriksaan kehamilan pada tempat pelayanan
Hasil uji statistik disimpulkan adanya hubungan yang tidak sesuai, dengan kategori paritas aman
antara tingkat pendidikan dengan pemilihan mempunyai persentase lebih tinggi ( 68,9%)
tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan (nilai dibandingkan yang kategori paritas berisiko (
p=0,003). Pendidikan dapat meningkatkan akses 21,4 %). Hasil uji statistik disimpulkan adanya
pelayanan seseorang, yaitu dengan meningkatkan hubungan antara paritas dengan pemilihan tempat
akses wanita terhadap informasi, meningkatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan (nilai
kemampuan dalam menerima konsep-konsep p=0,003). Ibu hamil yang pernah melahirkan lebih
kesehatan yang baru dan interaksi yang seimbang dari 4 kali dianjurkan periksa dan bersalin pada
antara penyedia pelayanan dan klien. Tingkat tenaga kesehatan (Dinkes: 2005), memanfaatkan
pendidikan ibu dapat mempengaruhi kesadaran pelayanan antenatal sesuai standar untuk
ibu dalam memanfaatkan sarana pelayanan menghindari /mendeteksi komplikasi yang terjadi
kesehatan. ( Ilana SY : 1998) selama kehamilan dan persalinan.
Responden yang memilih tempat pelayanan Responden yang mempunyai jarak kelahiran

51
Hubungan Karakteristik Ibu Keluarga Miskin... (Cahya Tri Purnami, Mas’udah)

> 3 tahun ( sesuai) dan memilih tempat pelayanan yang sesuai ( > 3 tahun), dengan rata-rata
pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai lebih jarak kelahiran 2,25 tahun.
banyak ( 72,2%) dibandingkan responden yang 2. Tingkat pendidikan responden dalam kategori
mempunyai jarak kelahiran d” 3 tahun ( 56,1%). pendidikan dasar (SD,SMP) persentasenya
Walau demikian secara statistik tidak ada lebih tinggi ( 78,7%) dibandingkan responden
hubungan antara jarak kelahiran responden yang berpendidikan lanjut ( SMA,Perguruan
dengan pemilihan tempat pelayanan pemeriksaan Tinggi).
kehamilan (nilai p=0,348). Hal ini sesuai dengan 3. Prosentase pengetahuan responden dengan
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh kriteria baik tentang tempat, syarat dan
Sunaryo, bahwa jarak antara 2 persalinan yang prosedur pelayanan pemeriksaan kehamilan
terlalu dekat dapat menyebabkan meningkatnya bagi keluarga miskin masih rendah.
anemi dan komplikasi akibat kehamilan dan 4. Ada hubungan yang bermakna antara umur
komplikasi kehamilan. Jumlah responden yang ibu, tingkat pendidikan ibu, paritas dan
mempunyai jarak kelahiran d” 3 tahun yang pengetahuan ibu tentang pelayanan
memilih tempat pelayanan pemeriksaan pemeriksaan kehamilan bagi keluarga miskin
kehamilan yang tidak sesuai menunjukkan dengan pemilihan tempat pemeriksaan
adanya indikasi pengetahuan ibu tentang kehamilan.
pelayanan antenatal masih perlu ditingkatkan. 5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara
Hasil ini ditunjukkan dengan adanya hubungan jarak kelahiran dengan pemilihan tempat
antara pengetahuan responden dengan pemilihan pemeriksaan kehamilan.
tempat pelayanan pemeriksaan kehamilan ( nilai
p=0,007). Responden yang mempunyai KEPUSTAKAAN
pengetahuan tentang pelayanan antenatal dalam Gasperz, Vincent. 1991.Teknik Penarikan
kategori tidak baik dan memilih tempat pelayanan Contoh untuk Penelitian Survei. Tarsito.
pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai lebih Bandung.
besar ( 78,8 %) dibandingkan responden yang Green, Lawrence W, Kreuter Marshal W. 1990.
mempunyai pengetahuan baik. ( 45,2%). Tingkat Health Education Planning and Diagnosis
pendidikan ibu akan mempengaruhi kesadaran Approach. Mayfield Publishing ( terjemahan
ibu dalam memanfaatkan sarana pelayanan Nulazmi Mamdi, Zarfield Tafal dan Sudarti
kesehatan, frekuensi pemeriksaan kehamilan dan Kresna. Perencanaan Pendidikan Sebuah
kewaspadaan dalam menghadapi masalah Pendekatan Diagnostik)
kesehatan yang mungkin dijumpai selama Ilana SY, et all...1998. Maternal Education as a
kehamilan. ( Ilana SY : 1998) modifier of The Association Between Low
Birth Weigth and Infant Mortality, Interna-
SIMPULAN tional Journal of Epidemiology, XVIII (2).
1. Sebagian besar responden (62,7%)
termasuk kelompok reproduksi sehat ( 20- Notoatmojo,Soekidjo. 2002. Metodologi
35 tahun), masih ditemukan responden yang Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Penerbit
hamil pada umur < 20 tahun, lebih dari ¾ ( Rineka Cipta. Jakarta.
87,3 %) responden termasuk dalam kategori Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. CV
paritas aman ( 1-3 anak). Namun persentase Alfabeta. Bandung.
responden yang memiliki jarak kelahiran yang
dekat (d” 3 tahun) lebih besar ( 76,0 %)
dibandingkan yang memiliki jarak kelahiran

52

You might also like