You are on page 1of 12

MODUL PRAKTIKUM KEPERAWATAN KLINIK :

SCRUBBING, GOWNING DAN GLOVING

Oleh :

Ns. Rondhianto, M.Kep


NIP : 198303242006041002

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2016
Modul 1. Scrubbing, Gowning dan Gloving

Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan pembelajaran praktikum mahasiswa mampu menjelaskan dan
mendemostrasikan scrubbing, gowning dan gloving dengan prinsip aseptic.

Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan pembelajaran praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan konsep dasar tindakan aseptik dalam keperawatan
2. Menjelaskan teknik scrubbing
3. Menjelaskan teknik gowning
4. Menjelaskan teknik gloving
5. Mendemonstrasikan prosedur scrubing, gowning dan gloving

PENDAHULUAN

Antisepsis dan asepsis adalah suatu usaha untuk agar dicapainya keadaan yang memungkinkan
terdapatnya kuman-kuman pathogen dapat dikurangi atau ditiadakan, baik secara kimiawi,
tindakan mekanis atau tindakan fisik. Termasuk dalam cakupan tindakan antisepsis adalah selain
alat-alat bedah, seluruh sarana kamar operasi, semua implantat, alat-alat yang dipakai personel
operasi (sandal, celana, baju, masker, topi dan lain-lainnya) dan juga cara
membersihkan/melakukan desinfeksi dari kulit/tangan.

Teknik persiapan personel sebelum operasi meliputi 3 tahap, yaitu : Scrubbing (cuci tangan steril),
Gowning (teknik peggunaan gaun operasi), dan Gloving (teknik pemakaian sarung tangan steril).
Semua anggota tim operasi harus memahami konsep tersebut diatas untuk dapat memberikan
penatalaksanaan operasi secara asepsis dan antisepsis sehingga menghilangkan atau
meminimalkan angka kuman. Hal ini diperlukan untuk menghindarkan bahaya infeksi yang
muncul akibat kontaminasi selama prosedur pembedahan (infeksi nosokomial).

Disamping sebagai cara pencegahan terhadap infeksi nosokomial, teknik-teknik tersebut juga
digunakan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan terhadap bahaya yang
didapatkan akibat prosedur tindakan. Bahaya yang dapat muncul diantranya penularan berbagai
penyakit yang ditularkan melalui cairan tubuh pasien (darah, cairan peritoneum, dll) seperti
HIV/AIDS, Hepatitis dll.

SCRUBBING

A. DEFINISI
Scrubbing atau cuci tangan steril adalah membebaskan tangan dan lengan bawah dari kuman
pathogen dengan memakai desinfektan dan air mengalir. Cara cuci tangan ada cara, yaitu cuci
tangan steril dan cuci tangan bersih. Khusus untuk srubbing yang akan digunakan untuk
tidakan pembedahan, maka yang dilakukan adalah cuci tangan steril.

B. TUJUAN
a. Menghilangkan kotoran dan mikroorganisme yang menempel pada tangan
b. Mematikan /meghilangkan bakteri atau mikroorganisme
c. Mengurangi jumlah total mikroorganisme yang adadi tangan
d. Membebaskan tangan dan lengan bawah dari mikroorganisme
C. INDIKASI
Indikasi cuci tangan adalah:
a. Sebelum dan setelah kontak dengan pasien
b. Sebelum dan setelah kontak dengan cairan tubuh klien
c. Ketika tangan terlihat kotor
d. Ketika akan melakukan tindakan keperawatan
e. Sebelum dan setelah menyentuh atau menggunakan alat steril
f. Sebelum dan setelah menyentuh alat-alat yang digunakan pasien
g. Sebelum dan setelah mengunakan sarung tangan

D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Cuci tangan steril menggunakan air mengalir dan steril
b. Cuci tangan selalu menggunakan cairan desinfektan
c. Jika air tidak steril maka setelah cuci tangan bilas dengan alkohol 70 %
d. Posisi tangan harus selalu lebih tinggi dari siku.
e. Pertahankan kesterilan tangan ketika memasuki kamar operasi

Gambar 1. Langkah-langkah cuci tangan steril

Gambar 2. Langkah-Langkah Teknik Pengosokan Tangan

Gambar 3. Penggosokan tangan dengan sikat


E. PROSEDUR KERJA
TAHAP PERSIAPAN
Persiapan Perawat:
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
e. Siapkan alat

a. Sikat steril
b. Cairan desinfektan : hibiscrub (larutan Chlorhexidine)
c. Air bersih yang mengalir (k/p hangat)
d. Skort/celemek plastik- Apron (k/p)
e. Handuk steril
f. Alkohol 70 %
NB: Jika air yang digunakan sudah steril maka alkohol sudah tidak diperlukan lagi.

TAHAP KERJA (PELAKSANAAN)


1. Jelaskan prosedur, tujuan, dan lamanya
2. Siapkan alat-alat scrubbing pada tempatnya
3. Tanggalkan semua perhiasan yang dipakai, gulung lengan baju sampai setengah lengan atas
4. Periksa kuku, potong jika kuku panjang
5. Kaji integritas kulit tangan, apakah terdapat luka atau tidak
6. Pakai skort/celemek plastik (Kalau operasi menggunakan alat radiasi, spt : C-arm. Maka perawat
wajib menggunakan apron sebagai protektor).
7. Berdiri menghadap watafel, jaga jarak agar seragam tidak menyentuh wastafel dan tidak basah
8. Alirkan air dengan menggunakan kertas kering atau pedal kaki, jaga baju dari percikan air
9. Basahi tangan dengan air sampai lengan bawah (siku)
10. Ambil cairan desinfektan (hibiscrub) 2-5 cc dan ratakan sambil gosok keseluruh permukaan
tangan sampai siku.
11. Jalin jari-jari tangan dan gosok telapak tangan dan bagian punggung tangan dengan gerakan
sirkuler samapi 5 cm diatas siku.
12. Bilas tangan dengan posisi telapak tangan lebih tinggi dari siku.
13. Ambil kembali cairan desinfektan, ratakan ke seluruh permukaan tangan sampai siku.
14. Ambil sikat steril dengan menginjak pedal.
15. Gosok dengan sikat steril mulai dari ujung kuku, sela-sela jari, telapak tangan, punggung tangan
sampai dengan lengan bawah (siku) selama kurang lebih 3-5 menit
16. Bilas dengan air mengalir dengan posisi jari tangan lebih tinggi dari siku
17. Ulangi kembali langkah 10-16
18. Tutup kran dengan menggunakan pedal kaki/siku.
19. Pertahankan tangan tidak menyentuh kran.
20. Keringkan tangan dan lengan dengan haduk steril. (bila air tidak steril bilas dengan alkohol)
21. Pertahankan posisi tangan pada posisi siku pada garis umbilikus, siap memakai gaun operasi.

TAHAP TERMINASI/EVALUASI
1. Cek kebersihan tangan setelah melakukan prosedur cuci tangan.
2. Cek adanya iritasi pada tangan
3. Cek kontaminasi terhadap tangan

DOKUMENTASI
1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
2. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
GOWNING

A. DEFINISI
Gowning adalah suatu tindakan pencegahan kontaminasi mikroorganisme dengan menggunakan
set baju kamar operasi. Sebelum membahas tentang teknik gowning maka perlu kiranya kita
membahas dulu mengenai perlengkapan gowning itu sendiri. Gowning atau penggunaan baju
operasi meliputi set sebagai berikut.

Baju Operasi
Baju operasi terdiri atas pakaian dari katun yang tertutup rapi, celana panjang dan baju lengan
pendek. Saat dipakai celana operasi dipakai, bagian pergelangan kaki harus bermanset tertutup
(tali atau rajutan) untuk mencegah organisme yang terlepas dari perineum dan kaki terbebas ke
dalam lingkungan sekitar. Pakaian dan tali pinggang dimasukkan ke dalam celana untuk mencegah
segala kontak tidak disengaja dengan daerah steril dan karena mengandung serbukan dari kulit.
Pakain basah dan kotor harus diganti. Set baju operasi dikenakan setiap kali individu memasuki
kamar operasi.
Masker
Masker dipakai sepanjang waktu di ruang operasi untuk memnimalkan kontaminasi melalui
udara. Droplet yang mengandung mikroorganisme dari orofaring dan nasofaring harus ditampung
dan disaring. Oleh karena itu masker harus ketat-pas dan harus menutup seluruh hidung dan
mulut. Bersamaan itu pula, masker harus tidak mengganggu pernafasan, berbicara atau
penglihatan dan untuk itu harus menyatu dan aman. Ekspirasi yang kuat seperti yang ditimbukan
saat tertawa, bersin, batuk dan percakapan yang tidak perlu harus dihindarkan sebab hal tersebut
dapat menambah timbunan mikroorganisme di dalam masker. Masker sekali pakai yang efektif
memiliki kemampuan penyanringan yang tinggi dengan efisiensi lebih besar dari 95 %. Karena
masker kehilangan keefektifannya ketika lembab, maka masker harus diganti antar prosedur
bedah dan sesering mungkin jika perlu. Tali masker harus terikat dengan rapi, tali atas diikatkan
ke bagian belakang kepala dan tali yang bawah dikatkan di belakang leher. Masker harus dipakai
atau dilepas, tidak boleh menggantung di leher. Saat melepas masker hanya tali saja yang dipegang
untuk mencegah jontaminsai pada tangan.
Tutup Kepala
Tutup kepala harus secara menyeluruh menutup rambut (kepala dan garis leher, termasuk
cambang) sehingga helai rambut, jepitan rambut, ketombe dan debu tidak jatuh ke daerah steril.
Jenis penutup kepala yang tersedia semuanya adalah sekali pakai atau jika tidak sekali pakai maka
harus disterilkan.
Sepatu/sandal Operasi
Sepatu atau sandal sebaiknya nyaman dan menyangga. Sepatu dan sandal yang dipakai adalah
sepatu dan sandal yang mudah dibersihakan dan disterilkan. Pengunaannya diperlukan untuk
mencegah kontaminasi pada perawat akibat cairan tubuh dari klien ataupun untuk pencegahan
terhadap aliran listrik (sebagai ground listrik).
Gaun/apron Operasi
Gaun operasi dipakai ketika akan melakukan operasi. Petugas yang memakai gaun operasi adalah
operator, asisten operator dan scrub nures atau instrumentator.

B. TUJUAN
Tujuan dari gowning adalah:
1. Mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat kepada klien
2. Mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik pertahanan)
3. Mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme/kuman dari klien ke perawat. (ex:
mencegah penularan AIDS, Hepatitis)

C. INDIKASI
Gaun operasi dipakai ketika akan dilakukan prosedur pembedahan. Untuk operasi bedah minor
biasanya tidak memakai gaun operasi, namun cukup memakai baju operasi dan sarung tangan
steril saja.
Gambar 4. Langkah-langkah pemakaian gaun operasi

D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Ketika akan mengambil gaun operasi dari tempat steril maka harus cuci tangan steril
terlebih dahulu.
b. Gaun diambil dengan memegang pada ban leher.
c. Ketika memakai gaun, pertahankan posisi gaun agar bagian bawah gaun tidak
menyentuh lantai operasi.
d. Bagian depan dari gaun operasi adalah area steril, jangan memegang bagian depan tanpa
perlindungan sarung tangan steril.
e. Ketika akan melepas gaun, sarung tangan tidak boleh dilepas lebih dulu.

E. PROSEDUR KERJA
TAHAP PERSIAPAN
Persiapan Perawat:
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait, Buat perencanaan tindakan (intervensi)
c. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
d. Cuci tangan steril dan siapkan alat
e. Perawat telah memakai baju operasi.

1. Cap nursing/tutup kepala/topi operasi (bahan lentur, tali pengikat elastis)


2. Sepatu/sandal , Baju operasi steril, Gaun operasi steril, Masker dan Handuk steril
3. Tempat sampah
NB: jika tidak ada handuk atau waslap steril maka tangan tidak perlu dikeringkan.

TAHAP KERJA (PELAKSANAAN)


1. Jelaskan prosedur, tujuan, dan lamanya tindakan
2. Siapkan alat-alat gowning di meja peralatan steril
3. Lakukuan cuci tangan steril sebelumnya (prememori)
4. Keringkan tangan dengan haduk atau waslap steril
5. Buang handuk dan waslap tersebut ke tempat sampah
6. Ambil gaun dengan cara memegang gaun pada ban leher dengan tangan kiri sedang tangan kanan
diangkat setinggi bahu
7. Masukkan tangan kanan dengan posisi membentang ke lubang lengan gaun operasi
8. Setelah itu menyusul tangan kiri dimasukkan lubang lengan gaun berikutnya tanpa menyentuh
bagian luar gaun.
9. Perawat yang menggunakan gaun steril melangkah maju kemudian bagian tali gaun yang ada di leher
bagian belakang dan pinggang ditalikan oleh orang kedua (perawat sirkuler) dengan hati-hati.
10. Pertahankan agar gaun tidak menyentuh lantai
11. Jangan sampai menyentuh bagian depan dari gaun operasi.
12. Talikan tali dengan cara yang sederhana namun kuat sehingga tidak mudah lepas dan ketika
prosedur operasi telah selesai mudah untuk dilepas.
13. Siap untuk mengikuti jalannya operasi

TAHAP TERMINASI/EVALUASI
Cek tindakan yang telah dilakukan meliputi; sterilitas, prinsip aseptik dan kontaminasi terhadap gaun

DOKUMENTASI
Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
GLOVING

A. DEFINISI
Gloving adalah suatu tindakan pencegahan kontaminasi mikroorganisme dengan
menggunakan sarung tangan steril dengan prinsip asepsis.

B. TUJUAN
Tujuan dari gowning adalah:
1. Untuk memelihara kesterilan permukaan alat-alat bagian luar
2. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dari dan ke perawat
3. Memelihara kebersihan tangan pada waktu melepas sarung tangan

C. INDIKASI
1. Terdapat luka pada area kulit daat akan melakukan prosedur invasive
2. Saat akan melakukan tindakan keprawatan, misal: perawatan luka
3. Saat akan kontak dengan cairan tubuh klien
4. Pada waktu akan melakukan prosedur pembedahan.

Gambar 5. Teknik pemakaian sarung tangan dilakukan sendiri

Gambar 6. Teknik memakaikan sarung tangan kepada orang lain

D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Sarung tangan diambil dengan cara posisi tangan berada di dalam gaun operasi.
2. Manset sarung tangan harus selalu berada di atas cuff (ujung lengan gaun operasi).
3. Pertahankan keadaan steril
4. Setelah memakai sarung tangan steril, pertahankan tangan untuk selalu berada diatas
garis umbilikus.
5. Sarung tangan yang sudah tersentuh benda tidak steril, maka sudah dianggap tidak steril
(sudah on). Segera ganti dengan sarung tangan baru.
6. Saat akan melepas sarung tangan:
a. Pegang bagian luar manset dengan tangan yang bersarung tangan, pastikan anda tidak
menyentuh kulit tangan.
b. Lepaskan sarung tangan, balikkan posisi sarung tangan (bagian dalam berada di luar).
Buang ke tempat sampah medis.
c. Dengan tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan tersebut, pegang bagian
dalam sarung tangan.
d. Lepaskan sarung tangan dengan posisi bagian dalam keluar, buang ke tempat sampah
medis.
E. PROSEDUR KERJA

TAHAP PERSIAPAN
Persiapan Perawat:
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
e. Cuci tangan steril dan siapkan alat

a. Pack yang berisi sarung tangan (sesuai ukuran)


b. Meja/permukaan yang bersih untuk meletakkan sarung tangan (untuk operasi sarung tangan
diletakkan pada tempat yang steril)
c. Bengkok dan tempat sampah

TAHAP KERJA (PELAKSANAAN)


1. Jelaskan prosedur, tujuan, dan lamanya tindakan (pada dosen penguji)
2. Siapkan kemasan sarung tangan steril sesuai ukuran dengan membuka pembungkus bagian
luar dari kemasan sarung tangan.
3. Letakkan di area steril
4. Lakukan cuci tangan steril dan gunakan gaun operasi (prememori)
5. Ambil sarung tangan pertama dari pack dengan cara memegang manset (lipatan sarung
tangan) bagian dalam.
6. Angkat sarung tangan dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah dan jauhkan dari badan,
setinggi pinggang dengan bagian jari-jari sarung tangan berada di bawah.
7. Selipkan atau masukkan tangan pertama pada sarung tangan, masih diharuskan hanya
menyentuh bagian dalam sarung tangan
8. Ambil sarung tangan kedua dari pack dengan tiga jari tangan yang sudah menggunakan
sarung tangan di bawah manset (pegang bagian luar sarung tangan)
9. Angkat sarung tangan jauh dari badan keatas setinggi pinggang,
10. Masukkan tangan kedua ke dalam sarung tangan dan hanya boleh menyentuh bagian dalam
sarung tangan saja.
11. Tarik sarung tangan setinggi pinggang dengan tangan pertama yang sudah memakai sarung
tangan tanpa menyentuh kedua lengan.
12. Cuff baju (ujung lengan gaun operasi) harus masuk ke dalam sarung tangan.
13. Letakkan kedua tangan berada di depan badan dengan posisi saling melipat berada di atas
garis umbilikus.
14. Ingat anda sudah steril, pertahankan posisi tersebut, jangan sampai tercemar

TAHAP TERMINASI/EVALUASI
Cek tindakan yang telah dilakukan meliputi; sterilitas, prinsip aseptik dan kontaminasi terhadap
sarung tangan

DOKUMENTASI
Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
CEK LIST EVALUASI PRAKTIKUM
SCRUBBING, GOWNING DAN DLOVING
PSIK-UNIVERSITAS JEMBER

NAMA MAHASISWA :
NIM :
HARI/TANGGAL :

ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI JUMLAH


(BO) 0 1 2 (ΣN X BO)
NM
A. TAHAP PERSIAPAN 20
1. Persiapan Perawat :
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain
membantu jika perlu
e. Cuci tangan dan siapkan peralatan
f. Lakukan scrubbing, gowning dan gloving.
2. Persiapan Alat:
Set baju operasi :
Cap nursing/tutup kepala/topi operasi (bahan lentur, tali
pengikat elastis)
Sepatu/sandal
Baju operasi steril
Masker
Set steril :
Duk : 2 lapisan
Gaun operasi
Handuk steril
Desinfektan :
Alkohol 70 % (jika air tidak steril)
Hibiscrub (larutan Chlorhexidine)
Alat lain :
Sarung tangan steril : 1 pack
Sikat steril
Korentang
Air bersih yang mengalir (k/p hangat)
Skort/celemek plastik
Apron (k/p)
Bengkok dan tempat sampah
3. Persiapan Pasien:
Posisikan klien di meja operasi sesuai dengan posisi
fungsional
Jumlah Nilai (A)
B. TAHAP KERJA 60
1. Jelaskan prosedur, tujuan, dan lamanya (kepada dosen
penguji)
2. Buka korentang dari pembungkusnya.
3. Buka set steril dengan teknik tanpa singgung
4. Ambil pack sarung tangan dan buka dengan prinsip steril.
Letakkan di tempat steril.
5. Siapkan handuk steril dan set gowning sesuai dengan
tempatnya.
Scrubbing
6. Siapkan alat-alat scrubbing pada tempatnya
7. Tanggalkan semua perhiasan yang dipakai kemudian
gulung lengan baju sampai setengah lengan atas
8. Periksa kuku, potong jika kuku panjang
9. Kaji integeritas kulit tangan, apakah terdapat luka atau tidak
10. Pakai skort/celemek plastik
11. Berdiri menghadap watafel, jaga jarak agar seragam
tidak menyentuh wastafel dan tidak basah
12. Buka kran air dengan menggunakan kertas kering atau
pedal kaki, jaga baju dari percikan air
13. Basahi tangan dengan air sampai lengan bawah (siku)
14. Ambil cairan desinfektan (hibicrub) 2-5 cc dan ratakan
sambil gosok keseluruh permukaan tangan sampai siku.
15. Jalin jari-jari tangan dan gosok telapak tangan dan bagian
punggung tangan dengan gerakan sirkuler sampai 5 cm
diatas siku. (Ingat prinsip daerah : 1-2-3-4-6)
16. Bilas tangan dngan posisi telapak tangan lebih tinggi
dari siku.
17. Ambil kembali cairan desinfektan dan juga meratakannya
ke seluruh permukaan tangan sampai siku.
18. Ambil sikat steril dengan menginjak pedal.
19. Gosok dengan sikat steril mulai dari ujung kuku, sela-sela
jari, telapak tangan, punggung tangan sampai dengan lengan
bawah (siku) selama kurang lebih 3-5 menit (Ingat prinsip
daerah 1-2-3-4-5-6)
20. Bilas dengan air mengalir dengan posisi jari tangan
lebih tinggi dari siku
21. Ulangi kembali langkah 13-16
22. Bilas dengan alkohol 70 %. (air sudah steril jadi tidak
perlu alkohol)
23. Tutup kran dengan menggunakan pedal kaki/siku.
Pertahankan tangan tidak menyentuh kran.
24. Keringkan tangan dan lengan dengan handuk steril
25. Pertahankan posisi tangan pada posisi siku pada garis
umbilikus, kemudian siap memakai gaun operasi.
Gowning
26. Ambil handuk steril dari tempat steril dan keringkan
tangan dengan haduk atau waslap steril
27. Jatuhkan/buang handuk dan waslap tersebut ke
tempat sampah.
28. Ambil gaun dengan cara memegang gaun pada ban leher
dengan tangan kiri sedang tangan kanan diangkat
setinggi bahu
29. Masukkan tangan kanan dengan posisi membentang
ke lubang lengan gaun operasi
30. Setelah itu menyusul tangan kiri dimasukkan lubang lengan
gaun berikutnya tanpa menyentuh bagian luar gaun.
31. Perawat yang menggunakan gaun steril melangkah maju
kemudian bagian tali gaun yang ada di leher bagian
belakang dan pinggang ditalikan oleh orang kedua (perawat
sirkuler) dengan hati-hati.
32. Pertahankan agar gaun tidak menyentuh lantai
33. Jangan sampai menyentuh bagian depan dari gaun operasi.
34. Talikan tali dengan cara yang sederhana namun kuat
sehingga tidak mudah lepas dan ketika prosedur operasi
telah selesai mudah untuk dilepas.

35. Ambil sarung tangan pertama dari pack dengan cara


memegang manset (lipatan sarung tangan) bagian dalam.
36. Angkat sarung tangan dengan ibu jari, jari telunjuk dan jari
tengah dan jauhkan dari badan, setinggi pinggang dengan
bagian jari-jari sarung tangan berada di bawah.
37. Selipkan atau masukkan tangan pertama pada sarung
tangan, masih diharuskan hanya menyentuh bagian dalam
sarung tangan
38. Ambil sarung tangan kedua dari pack dengan tiga jari
tangan yang sudah menggunakan sarung tangan di bawah
manset (pegang bagian luar sarung tangan)
39. Angkat sarung tangan jauh dari badan keatas setinggi
pinggang,
40. Masukkan tangan kedua ke dalam sarung tangan dan
hanya boleh menyentuh bagian dalam sarung tangan saja.
41. Tarik sarung tangan setinggi pinggang dengan tangan
pertama yang sudah memakai sarung tangan tanpa
menyentuh kedua lengan.
42. Cuff baju (ujung lengan gaun operasi) harus masuk ke
dalam sarung tangan.
43. Letakkan kedua tangan berada di depan badan dengan
posisi saling melipat berada di atas garis umbilikus.
44. Ingat anda sudah steril, pertahankan posisi tersebut,
jangan sampai tercemar dan anda siap untuk menjadi tim
operasi.
Jumlah Nilai (B)
C. TAHAP TERMINASI/EVALUASI 10
1. Cek kebersihan tangan setelah melakukan prosedur cuci
tangan
2. Cek tindakan yang telah dilakukan meliputi; sterilitas, prinsip
aseptik dan kontaminasi terhadap gaun
3. Cek tindakan yang telah dilakukan meliputi; sterilitas, prinsip
aseptik dan kontaminasi terhadap sarung tangan.
Jumlah Nilai : C
D. DOKUMENTASI 10
1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
2. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
Jumlah Nilai : D
TOTAL NILAI : (A + B + C + D)

Keterangan : Jember, Agustus 2014


0 : tidak dilakukan sama sekali Dosen penguji,
1 : dilakukan dengan tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
NIP.
NM : Nilai maksimum per tahap
Nilai batas Lulus : 70 %

REFERENSI
Shodiq, Abror, 2004, Teknik Asepsis Dan Anti Sepsis, Intalasi Bedah Sentral RS. Dr. Sardjito
Yogyakarta, Tidak dipublikasikan, Yogyakarta
Sjamsulhidayat, R dan Wim de Jong, 1998, Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta
Smeltzer, Suzanne C. And Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.1,
EGC, Jakarta
Wibowo, Soetamto, dkk, 2001, Pedoman Teknik Operasi OPTEK, Airlangga University Press,
Surabaya.

You might also like