Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan pembelajaran praktikum mahasiswa mampu menjelaskan dan
mendemostrasikan scrubbing, gowning dan gloving dengan prinsip aseptic.
Kompetensi Dasar
Setelah menyelesaikan pembelajaran praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan konsep dasar tindakan aseptik dalam keperawatan
2. Menjelaskan teknik scrubbing
3. Menjelaskan teknik gowning
4. Menjelaskan teknik gloving
5. Mendemonstrasikan prosedur scrubing, gowning dan gloving
PENDAHULUAN
Antisepsis dan asepsis adalah suatu usaha untuk agar dicapainya keadaan yang memungkinkan
terdapatnya kuman-kuman pathogen dapat dikurangi atau ditiadakan, baik secara kimiawi,
tindakan mekanis atau tindakan fisik. Termasuk dalam cakupan tindakan antisepsis adalah selain
alat-alat bedah, seluruh sarana kamar operasi, semua implantat, alat-alat yang dipakai personel
operasi (sandal, celana, baju, masker, topi dan lain-lainnya) dan juga cara
membersihkan/melakukan desinfeksi dari kulit/tangan.
Teknik persiapan personel sebelum operasi meliputi 3 tahap, yaitu : Scrubbing (cuci tangan steril),
Gowning (teknik peggunaan gaun operasi), dan Gloving (teknik pemakaian sarung tangan steril).
Semua anggota tim operasi harus memahami konsep tersebut diatas untuk dapat memberikan
penatalaksanaan operasi secara asepsis dan antisepsis sehingga menghilangkan atau
meminimalkan angka kuman. Hal ini diperlukan untuk menghindarkan bahaya infeksi yang
muncul akibat kontaminasi selama prosedur pembedahan (infeksi nosokomial).
Disamping sebagai cara pencegahan terhadap infeksi nosokomial, teknik-teknik tersebut juga
digunakan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan terhadap bahaya yang
didapatkan akibat prosedur tindakan. Bahaya yang dapat muncul diantranya penularan berbagai
penyakit yang ditularkan melalui cairan tubuh pasien (darah, cairan peritoneum, dll) seperti
HIV/AIDS, Hepatitis dll.
SCRUBBING
A. DEFINISI
Scrubbing atau cuci tangan steril adalah membebaskan tangan dan lengan bawah dari kuman
pathogen dengan memakai desinfektan dan air mengalir. Cara cuci tangan ada cara, yaitu cuci
tangan steril dan cuci tangan bersih. Khusus untuk srubbing yang akan digunakan untuk
tidakan pembedahan, maka yang dilakukan adalah cuci tangan steril.
B. TUJUAN
a. Menghilangkan kotoran dan mikroorganisme yang menempel pada tangan
b. Mematikan /meghilangkan bakteri atau mikroorganisme
c. Mengurangi jumlah total mikroorganisme yang adadi tangan
d. Membebaskan tangan dan lengan bawah dari mikroorganisme
C. INDIKASI
Indikasi cuci tangan adalah:
a. Sebelum dan setelah kontak dengan pasien
b. Sebelum dan setelah kontak dengan cairan tubuh klien
c. Ketika tangan terlihat kotor
d. Ketika akan melakukan tindakan keperawatan
e. Sebelum dan setelah menyentuh atau menggunakan alat steril
f. Sebelum dan setelah menyentuh alat-alat yang digunakan pasien
g. Sebelum dan setelah mengunakan sarung tangan
a. Sikat steril
b. Cairan desinfektan : hibiscrub (larutan Chlorhexidine)
c. Air bersih yang mengalir (k/p hangat)
d. Skort/celemek plastik- Apron (k/p)
e. Handuk steril
f. Alkohol 70 %
NB: Jika air yang digunakan sudah steril maka alkohol sudah tidak diperlukan lagi.
TAHAP TERMINASI/EVALUASI
1. Cek kebersihan tangan setelah melakukan prosedur cuci tangan.
2. Cek adanya iritasi pada tangan
3. Cek kontaminasi terhadap tangan
DOKUMENTASI
1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
2. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
GOWNING
A. DEFINISI
Gowning adalah suatu tindakan pencegahan kontaminasi mikroorganisme dengan menggunakan
set baju kamar operasi. Sebelum membahas tentang teknik gowning maka perlu kiranya kita
membahas dulu mengenai perlengkapan gowning itu sendiri. Gowning atau penggunaan baju
operasi meliputi set sebagai berikut.
Baju Operasi
Baju operasi terdiri atas pakaian dari katun yang tertutup rapi, celana panjang dan baju lengan
pendek. Saat dipakai celana operasi dipakai, bagian pergelangan kaki harus bermanset tertutup
(tali atau rajutan) untuk mencegah organisme yang terlepas dari perineum dan kaki terbebas ke
dalam lingkungan sekitar. Pakaian dan tali pinggang dimasukkan ke dalam celana untuk mencegah
segala kontak tidak disengaja dengan daerah steril dan karena mengandung serbukan dari kulit.
Pakain basah dan kotor harus diganti. Set baju operasi dikenakan setiap kali individu memasuki
kamar operasi.
Masker
Masker dipakai sepanjang waktu di ruang operasi untuk memnimalkan kontaminasi melalui
udara. Droplet yang mengandung mikroorganisme dari orofaring dan nasofaring harus ditampung
dan disaring. Oleh karena itu masker harus ketat-pas dan harus menutup seluruh hidung dan
mulut. Bersamaan itu pula, masker harus tidak mengganggu pernafasan, berbicara atau
penglihatan dan untuk itu harus menyatu dan aman. Ekspirasi yang kuat seperti yang ditimbukan
saat tertawa, bersin, batuk dan percakapan yang tidak perlu harus dihindarkan sebab hal tersebut
dapat menambah timbunan mikroorganisme di dalam masker. Masker sekali pakai yang efektif
memiliki kemampuan penyanringan yang tinggi dengan efisiensi lebih besar dari 95 %. Karena
masker kehilangan keefektifannya ketika lembab, maka masker harus diganti antar prosedur
bedah dan sesering mungkin jika perlu. Tali masker harus terikat dengan rapi, tali atas diikatkan
ke bagian belakang kepala dan tali yang bawah dikatkan di belakang leher. Masker harus dipakai
atau dilepas, tidak boleh menggantung di leher. Saat melepas masker hanya tali saja yang dipegang
untuk mencegah jontaminsai pada tangan.
Tutup Kepala
Tutup kepala harus secara menyeluruh menutup rambut (kepala dan garis leher, termasuk
cambang) sehingga helai rambut, jepitan rambut, ketombe dan debu tidak jatuh ke daerah steril.
Jenis penutup kepala yang tersedia semuanya adalah sekali pakai atau jika tidak sekali pakai maka
harus disterilkan.
Sepatu/sandal Operasi
Sepatu atau sandal sebaiknya nyaman dan menyangga. Sepatu dan sandal yang dipakai adalah
sepatu dan sandal yang mudah dibersihakan dan disterilkan. Pengunaannya diperlukan untuk
mencegah kontaminasi pada perawat akibat cairan tubuh dari klien ataupun untuk pencegahan
terhadap aliran listrik (sebagai ground listrik).
Gaun/apron Operasi
Gaun operasi dipakai ketika akan melakukan operasi. Petugas yang memakai gaun operasi adalah
operator, asisten operator dan scrub nures atau instrumentator.
B. TUJUAN
Tujuan dari gowning adalah:
1. Mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat kepada klien
2. Mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik pertahanan)
3. Mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme/kuman dari klien ke perawat. (ex:
mencegah penularan AIDS, Hepatitis)
C. INDIKASI
Gaun operasi dipakai ketika akan dilakukan prosedur pembedahan. Untuk operasi bedah minor
biasanya tidak memakai gaun operasi, namun cukup memakai baju operasi dan sarung tangan
steril saja.
Gambar 4. Langkah-langkah pemakaian gaun operasi
E. PROSEDUR KERJA
TAHAP PERSIAPAN
Persiapan Perawat:
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait, Buat perencanaan tindakan (intervensi)
c. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
d. Cuci tangan steril dan siapkan alat
e. Perawat telah memakai baju operasi.
TAHAP TERMINASI/EVALUASI
Cek tindakan yang telah dilakukan meliputi; sterilitas, prinsip aseptik dan kontaminasi terhadap gaun
DOKUMENTASI
Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
GLOVING
A. DEFINISI
Gloving adalah suatu tindakan pencegahan kontaminasi mikroorganisme dengan
menggunakan sarung tangan steril dengan prinsip asepsis.
B. TUJUAN
Tujuan dari gowning adalah:
1. Untuk memelihara kesterilan permukaan alat-alat bagian luar
2. Mencegah kontaminasi mikroorganisme dari dan ke perawat
3. Memelihara kebersihan tangan pada waktu melepas sarung tangan
C. INDIKASI
1. Terdapat luka pada area kulit daat akan melakukan prosedur invasive
2. Saat akan melakukan tindakan keprawatan, misal: perawatan luka
3. Saat akan kontak dengan cairan tubuh klien
4. Pada waktu akan melakukan prosedur pembedahan.
TAHAP PERSIAPAN
Persiapan Perawat:
a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis
b. Rumuskan diagnosa terkait
c. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu
e. Cuci tangan steril dan siapkan alat
TAHAP TERMINASI/EVALUASI
Cek tindakan yang telah dilakukan meliputi; sterilitas, prinsip aseptik dan kontaminasi terhadap
sarung tangan
DOKUMENTASI
Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan
Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
CEK LIST EVALUASI PRAKTIKUM
SCRUBBING, GOWNING DAN DLOVING
PSIK-UNIVERSITAS JEMBER
NAMA MAHASISWA :
NIM :
HARI/TANGGAL :
REFERENSI
Shodiq, Abror, 2004, Teknik Asepsis Dan Anti Sepsis, Intalasi Bedah Sentral RS. Dr. Sardjito
Yogyakarta, Tidak dipublikasikan, Yogyakarta
Sjamsulhidayat, R dan Wim de Jong, 1998, Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta
Smeltzer, Suzanne C. And Brenda G. Bare, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.1,
EGC, Jakarta
Wibowo, Soetamto, dkk, 2001, Pedoman Teknik Operasi OPTEK, Airlangga University Press,
Surabaya.