You are on page 1of 7

Kegiatan Belajar 13

EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM ASURANSI KESEHATAN

1. Uraian dan contoh


A. Pengertian Evaluasi
Menurut kamus besar Indonesia, evaluasi adalah suatu penilaian
dimana penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu
kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan strukturnya atau orang
yang lebih rendah keahliannya. Evaluasi adalah suatu proses penelitian positif
dan negatif atau juga gabungan dari keduanya (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1978: 45).
Pada umumnya evaluasi adalah suatu pemeriksaan terhadap
pelaksanaan suatu program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan
untuk meramalkan, memperhitungkan, dan mengendalikan pelaksanaan
program ke depannya agar jauh lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke
depan dari pada melihat kesalahankesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada
upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilan program. Dengan demikian
misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau penyempurnaan di masa
mendatang atas suatu program.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan sumber nilai secara
objektif dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana
hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan
yang akan dilakukan di depan (Yusuf, 2000: 3). Dalam hal ini Yunus
menitikberatkan kajian evaluasi dari segi manajemen, dimana evaluasi itu
merupakan salah satu fungsi atau unsur manajemen, yang misinya adalah
untuk perbaikan fungsi atau sosial manajemen lainnya, yaitu perencanaan.

B. Jenis-jenis Evaluasi
Jika dilihat dari pentahapannya, secara umum evaluasi dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi tahap perencanaan Yaitu evaluasi yang digunakan dalam tahap
perencanaan untuk mencoba memilih dan menentukan skala prioritas
terhadap berbagai alternatif dan kemungkinan terhadap cara pencapaian
tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan Pada tahap ini evaluasi adalah suatu
kegiatan yang melakukan analisa untuk menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan dibanding dengan rencana. Terdapat perbedaan antara
konsep menurut penelitian ini dengan monitoring. Evaluasi bertujuan
terutama untuk mengetahui apakah yang ingin dicapai sudah tepat dan
bahwa program tersebut direncanakan untuk dapat mencapai tujuan
tersebut. Sedangkan monitoring bertujuan melihat pelaksanaan proyek
sudah sesuai dengan rencana dan bahwa rencana tersebut sudah tepat
untuk mencapai tujuan, sedangkan evaluasi melihat sejauh mana proyek
masih tetap dapat mencapai tujuan, apakah tujuan Universitas Sumatera
Utara 26 tersebut sudah berubah dan apakah pencapaian program tersebut
akan memecahkan masalah yang akan dipecahkan.
c. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan Dalam hal ini konsep pada tahap
pelaksanaan, yang membedakannya terletak pada objek yang dinilai
dengan yang dianalisa, dimana tingkat kemajuan pelaksanaan dibanding
rencana tetapi hasil pelaksanaan dibanding dengan rencana yakni apakah
dampak yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan
tujuan yang akan atau ingin dicapai (Suharto, 2006: 12).

C. Fungsi Evaluasi
Evaluasi memiliki tiga fungsi utama dalam analisis kebijakan, yaitu:
1) Evaluasi memberi informasi yang salah dan dapat dipercaya mengenai
kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan
yang telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini evaluasi
mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu
telah dicapai.
2) Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilainilai
yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan
mendefenisikan dan mengoperasikan tujuan dan target.
3) Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis
kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.
Informasi tentang tidak memadai kinerja kebijakan yang dapat memberi
sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan (Wahab, 2002: 51).

D. Pengertian Sistem Asuransi


Sistem asuransi adalah sebuah sistem yang dibentuk untuk meminimalisir
sebuah resiko berupa kehilangan atau kerugian yang terjadi pada seseorang
kemudian resiko tersebut dipindahkan atau disalurkan ke badan usaha lain untuk
menanggungnya. Oleh karena itu, asuransi juga sering disebut atau dikaitkan
dengan suatu jalan alternatif untuk memindahkan sebuah resiko pada orang atau
pihak lain sehingga mereka akan mendapatkan akibat yang kecil
Dalam dunia asuransi, ada juga istilah yang bernama sistem informasi
asuransi. Sistem itu dibentuk untuk merendahkan atau mengurangi kehilangan
finansial dengan menyalurkannya kepada pihak lain. Sistem-sistem dalam sebuah
perusahaan asuransi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peningkatan
kompleksitas dalam sebuah tugas manajemen, peningkatan kemampuan
karyawan dalam menggunakan komputer, dan juga perkembangan teknologi
untuk menunjang terbentuknya sebuah sistem yang utuh dan solid.

E. Kategori Sistem Asuransi di Indonesia


Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem informasi
asuransi, sistem asuransi di Indonesia juga terbagi dalam empat kategori umum di
antaranya:
1. Kegiatan pemrosesan (core processing) yang meliputi seluruh kegiatan
administrasi dalam pembentukan sebuah polis dan juga pemberian pelayanan
kepada pemegang polis.
2. Distribusi (distribution) yang meliputi pelayanan dan juga pemberian jasa pada
para agen asuransi seperti pembuatan pelatihan yang meliputi jenis produk,
pembuatan tarif premi, dan juga pembatasan rating asuransi.
3. Dokumentasi (documentation) yang meliputi dokumentasi kegiatan investasi,
surat menyurat, pelaporan, serta pembuatan sertifikat yang dilakukan oleh
perusahaan.
4. Infrastruktur (infrastructure) yang meliputi pelayanan organisasi dalam
pengambilan keputusan bisnis oleh perusahaan.
F. Sistem Asuransi Kesehatan di Indonesia
Untuk sistem asuransi kesehatan di Indonesia, bisa dikatakan bahwa negara
ini merupakan pengelola jaminan kesehatan terbesar yang ada di dunia karena
pemerintah mewajibkan setiap orang untuk memiliki asuransi yang dikelola oleh
pemerintah. Sistem pembiayaan asuransi kesehatan juga berbeda dengan jenis
produk lain, di mana pihak ketiga merupakan pihak yang memiliki kewajiban untuk
membayar dan mengganti biaya pelayanan kesehatan setelah masyarakat selesai
berobat
Terdapat dua sistem pembiayaan dalam asuransi kesehatan yaitu kapitasi dan
sistem Diagnose Related Group (DRG system), Sistem kapitasi merupakan
pembayaran kepada pihak rumah sakit secara tetap dan sudah ditentukan
berdasarkan periode. Sementara DRG adalah pembayaran dilakukan dengan
melihat diagnosa penyakit pada nasabah.

G. Evaluasi Proses Implementasi Program JKN di Kota Pekanbaru


Evaluasi Proses Implementasi Program JKN bertujuan untuk mengetahui dan
mengevaluasi sudah sejauh mana program JKN, khusunya di Kota Pekanbaru
telah berjalan dilihat dari sisi implementasi. Dalam evaluasi proses implementasi
program JKN di kota Pekanbaru, ada 3 indikator yang menjadi tolak ukur penulis
yaitu implementasi kepesertaan, implementasi pembiyaan dan implementasi
pelayanan.
1) Implementasi Kepesertaan
Pada implementasi kepesertaan, sosialisasi prosedur pendaftaran
peserta JKN telah berjalan dengan sangat baik, pemenuhan hak-hak peserta
JKN sudah diberikan dengan baik, penanganan keluhan atau pengaduan
peserta juga sudah dilakukan dengan baik oleh BPJS Kesehatan, namun yang
menjadi catatan adalah perilaku peserta JKN yang masih terbilang kurang baik,
perlu kesadaran dan kepedulian untuk mengikuti peraturan yang ada agar
program JKN di kota Pekanbaru dapat berjalan dengan lebih maksimal.
2) Implementasi Pembiayaan
Pada implementasi pembiayaan, pembayaran tagihan oleh BPJS
Kesehatan kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan
tingkat rujukan sudah berjalan dengan baik, pertanggung jawaban program dan
laporan keuangan juga telah dilaksanakan dengan baik oleh BPJS Kesehatan
Kantor Cabang Pekanbaru. Namun yang perlu diperbaiki adalah pembayaran
iuran oleh peserta JKN. Masih terdapat banyak peserta JKN yang belum disiplin
dalam membayar iuran per bulan, terkhusus pada peserta kategori pekerja
bukan penerima upah atau peserta mandiri.
3) Implementasi Pelayanan
Pada implementasi pelayanan, secara keseluruhan implementasi telah
berjalan dengan baik. Layanan administrasi telah diberikan dengan baik oleh
BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pekanbaru kepada peserta JKN, petugas
BPJS Kesehatan yang ditempatkan di rumah sakit telah melaksanakan
tugasnya dengan baik, layanan dan koordinasi yang terjalin antara BPJS
Kesehatan Kantor Cabang Pekanbaru dengan fasilitas kesehatan tingkat
pertama maupun fasilitas kesehatan tingkat rujukan juga sudah berjalan dengan
baik.

H. Evaluasi Efektivitas Dampak Program JKN di Kota Pekanbaru


Evaluasi efektivitas dampak program JKN membahas mengenai dampak yang
ditimbulkan dengan dijalankannya program JKN. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui sudah sejauh mana program JKN memberi dampak positif bagi
pesertanya. Apakah manfaat dari program JKN yang telah berjalan selama 1
tahun telah dirasakan oleh masyarakat atau belum. Ada tiga indikator yang
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dampak program JKN di Kota
Pekanbaru yaitu kepuasan masyarakat peserta JKN, kemudahan yang
didapatkan masyarakat peserta JKN, dan kesejahteraan masyarakat peserta
JKN.
1) Kepuasan masyarakat peserta JKN
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat
terhadap program JKN di Pekanbaru cukup tinggi. Tingginya angka kepuasan
masyarakat ini disebabkan oleh bagusnya pelayanan yang diberikan oleh
BPJS Kesehatan dan pihak Rumah sakit kepada peserta JKN. Peserta JKN
merasa bahwa pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan dalam hal
administrasi seperti pelayanan pendaftaran peserta, pembayaran iuran,
pergantian data kepesertaan sudah berjalan dengan baik. Selain BPJS
Kesehatan, pihak rumah sakit yang melayani peserta JKN dalam hal pelayanan
kesehatan juga dirasa sudah baik dalam menjalankan tugasnya. Menurut
masyarakat peserta JKN di kota Pekanbaru, program JKN telah mampu
memenuhi kebutuhan dan menjamin kesehatan masyarakat kota Pekanbaru.
2) Kemudahan yang didapatkan peserta JKN
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kemudahan yang didapatkan
peserta JKN setelah mengikuti program JKN di kota Pekanbaru masuk dalam
kategori tinggi. Dengan diselenggarakannya program JKN dari pemerintah,
masyarakat kota Pekanbaru merasa semakin mudah dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan. Selain itu menurut masyarakat kota Pekanbaru, program
JKN juga mudah untuk diikuti. Masyarakat merasa mudah dalam memahami
aturan-aturan dari program JKN, serta prosedur pendaftaran untuk menjadi
peserta JKN juga mudah untuk dilaksanakan.
3) Kesejahteraan yang didapatkan peserta JKN
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan yang
didapatkan peserta JKN di kota Pekanbaru setelah mengikuti program JKN
masuk dalam kategori tinggi. Angka tersebut menunjukkan bahwa dengan
diselenggarakannya program JKN di kota Pekanbaru, masyarakat merasakan
manfaat dari program tersebut. Berdasarkan data dilapangan, masyarakat
merasa sangat terbantu dengan adanya program JKN. Kualitas kesehatan
masyarakat kota Pekanbaru juga semakin membaik. Program JKN telah
berhasil mensejahterakan masyarakat kota Pekanbaru dalam bidang
kesehatan.

2. Latihan
1. Pengertian Evaluasi menurut kamus besar bahasa indonesia ?
2. Fungsu Evaluasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem asuransi ?

3. Rangkuman
Menurut kamus besar Indonesia, evaluasi adalah suatu penilaian dimana
penilaian itu ditujukan pada orang yang lebih tinggi atau yang lebih tahu kepada
orang yang lebih rendah, baik itu dari jabatan strukturnya atau orang yang lebih
rendah keahliannya. Evaluasi adalah suatu proses penelitian positif dan negatif
atau juga gabungan dari keduanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1978: 45).
Jenis jenis Evaluasi (Evaluasi tahap perencanaan, Evaluasi pada tahap
pelaksanaan, Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan)
Fungsi Evaluasi Evaluasi memiliki tiga fungsi utama dalam analisis
kebijakan, yaitu: Evaluasi memberi informasi yang salah dan dapat dipercaya
mengenai kinerja kebijakan., Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan
kritik terhadap nilainilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target, Evaluasi
memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya,
termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi tentang tidak memadai
kinerja kebijakan yang dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang
masalah kebijakan
Sistem asuransi adalah sebuah sistem yang dibentuk untuk meminimalisir
sebuah resiko berupa kehilangan atau kerugian yang terjadi pada seseorang
kemudian resiko tersebut dipindahkan atau disalurkan ke badan usaha lain untuk
menanggungnya. Oleh karena itu, asuransi juga sering disebut atau dikaitkan
dengan suatu jalan alternatif untuk memindahkan sebuah resiko pada orang atau
pihak lain sehingga mereka akan mendapatkan akibat yang kecil
Secara keseluruhan program JKN di kota Pekanbaru telah berhasil
diimplementasikan dengan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat kota
Pekanbaru dalam bidang kesehatan. Evaluasi yang dilakukan pada aspek
implementasi program, aspek konsekuensi program, dan aspek efektivitas
dampak program, semuanya menunjukkan hasil yang baik. Aspek implementasi
program yang meliputi impelentasi kepesertaan, implementasi pembiayaan, dan
implementasi pelayanan, semuanya menunjukkan hasil bahwa impelementasi
program JKN di kota Pekanbaru sudah berjalan dengan baik.

4. Tes Formatif
5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

You might also like