Professional Documents
Culture Documents
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: 10,6 cm × 11 cm × 5 cm
Posisi GPS: -
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 36 meter
Dugaan Spesies: Sapi (Bos taurus)
Jenis: Kotoran
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: 10,6 cm × 11 cm × 5 cm
Posisi GPS: N: 04O 55’ 30,9’’
E: 95O 29’ 15,6’’
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 44 meter
Dugaan Spesies: Gajah Sumatera
(Elephans maximus sumaterensis)
Jenis: Pohon (Sumber nutrisi
“mineral”)
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: 30 cm × 28,2 cm × 3 cm
Posisi GPS: N: 04O 55’ 32’’
E: 55O 55’ 33,3’’
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 46 m
Dugaan Spesies: Gajah Sumatera
(Elephans maximus sumaterensis)
Jenis: Kotoran
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: 8 cm × 3,2 cm × 0,7 cm
Posisi GPS: N: 04O 55’ 32’’
E: 55O 55’ 33,3’’
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 46 m
Dugaan Spesies: Musang (Familia:
Viverridae)
Jenis: Kotoran
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: -
Posisi GPS: N: 04O 55’ 37,3’’
E: 55O 29’ 15,3’’
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 46 m
Dugaan Spesies: Babi hutan (Sus
scrofa)
Jenis: Bekas
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: 11 cm × 4,6 cm × 0,3 cm
Posisi GPS: N: 04O 55’ 33,6’’
E: 55O 29’ 15,6’’
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 47 m
Dugaan Spesies: Rusa (Axis axis)
Jenis: Jejak kaki
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: -
Posisi GPS: N: 04O 55’ 33,4’’
E: 55O 29’ 15,6’’
Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 46 m
Dugaan Spesies: -
Jenis: Pohon (Ciri hutan tropis
“Liana”)
Taryanto, S.Pd
Gambar/Deskripsi: Keterangan:
Ukuran: 9,9 cm × 5 cm × 3,3 cm
Gambar tidak dapat diambil. Namun, jejak Posisi GPS: N: 04O 55’ 33,1’’
tersebut merupakan bekas makan monyet E: 55O 29’ 16,6’’
(kulit durian) Lokasi: Hutan dengan jarak
ketinggian 39 m
Dugaan Spesies: Monyet (Ordo:
primata)
Jenis:Bekas
Taryanto, S.Pd
Simpulan dan Saran spesifik lagi untuk jejak spesies dan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penggunaan GPS perlu dilatih lebih
pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa mendalam dan asisten lab perlu membina
jejak merupakan salah satu cara untuk lebih baik lagi.
menemukan satwa tersebut. Identifikasi jejak Daftar Pustaka
satwa dilakukan apabila hewan tersebut sulit Bryson, B. 2008. Misteri-Misteri tentang
ditemukan. Jejak satwa dapat dijadikan Ruang dan Waktu. Jakarta: Anggota
sebagai bukti bahwa hewan tersebut pernah IKAPI.
berada di kawasan tersebut Penggunaan GPS
Kuncahyo, B. A. dkk. 2016. Identifikasi
ditujukan agar dapat mengetahui letak Faktor Sebaran Macan Dahan
koordinasi dari jejak satwa tersebut. Jejak (Neofelis diardi Cuvier, 1823) Di
satwa yang lebih banyak ditemukan yaitu Ekosistem Rawa Gambut, Taman
dalam bentuk feses (kotoran). Jejak satwa Nasional Sebangau. Media
pada tiap spesies memiliki ciri yang berbeda Konservasi. Vol 21(2): 252-260.
meskipun dalam jenis yang sama. Spesies
Kusnadi, D. dkk. 2015. Strategi Pengelolaan
yang memiliki banyak meninggalkan jejak
Perkebunan Berbasis Kestabilan
didominasi oleh gajah sumatera dan sapi. Ekosistem di Kecamatan Nibung,
Semakin banyak jejak yang ditinggalkan, Kabupaten Musi Rawas Utara,
semakin besar peluang bahwa terdapat banyak Sumatera Selatan. Ekosains. Vol 7(3):
populasi hewan tersebut. Lokasi ditemukan 39-45.
hewan tersebut terdapat di kawasan hutan
jengan jarak ketinggian antara 39-50 meter. Salim, E. 2010. Biologi Konservasi. Jakarta:
Yayasan Obor Indoesia.
Semakin sedikit jejak yang ditinggalkan,
maka kecil peluang untuk mendapatkan 1 Sulystiadi, E. 2016. Karakteristik Komunitas
individu hewan tersebut. Mamalia Besar di Taman Nasional
Saran dalam praktikum yaitu agar Bali Barat (TNBB). Zoo Indonesia.
dapat melakukan praktikum yang lebih baik Vol 25(2): 142-159.
lagi dan diperlukan pengukuran yang lebih