You are on page 1of 16

4.

Semua profesi adalah pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan


adalah profesi.
Pengertian :
Pekerjaan yang adalah kegiatan yang menghasilkan uang bagi seseorang.
Profesi adalah suatu lapangan kerja yg memerlukan pendidikan khusus, yang
berakhir dengan suatu gelar dari lembaga pendidikan tinggi, serta mengakui adanya
kewajiban terhadap masyarakat dan memiliki kode etik yang mengikat setiap orang
yang menyandang suatu profesi tertentu.
Jelas dari pengertian diatas agar dikatakan sebuah profesi adalah sebuah pekerjaan
yang memerlukan pendidikan khusus yang menghasilkan uang tapi tidak semua
pekerjaan memerlukan pendidikan khusus karena point yang terpenting adalah
menghasilkan uang.
5. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat
memerlukan kepercayaaan dari masyarakat yang melayaninya.
a. Guru
a) Mempunyai kompetensi yang diperlukan untuk mengajar siswa
b) Memberikan nilai sesuai dengan prestasi siswa.
c) Mengembangkan pengetahuan sesuai dengan kemajuan teknologi agar menjadi
guru yang kompeten.
b. Dokter:
a) mempunyai sikap dan perilaku insani pancasila dan menjunjung tinggi etika
kedokteran indonesia
b) mempunyai kompetensi untuk memberikan pelayanan dan memimpin laboratorium
klinik secara profesional
c) mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan
menggunakan sumber yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada
d) mampu mengembangkan keterampilan dalam memimpin laboratorium klinik secara
mandiri sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
e) memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap profesional dalam mendidik
dan melaksanakan penelitian maupun apresiasi atas hasil penilitian
a) mempunyai sikap dan perilaku insani pancasila dan menjunjung tinggi etika
kedokteran indonesia
b) mempunyai kompetensi untuk memberikan pelayanan dan memimpin laboratorium
klinik secara profesional
c) mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan
menggunakan sumber yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada
d) mampu mengembangkan keterampilan dalam memimpin laboratorium klinik secara
mandiri sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
e) memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap profesional dalam mendidik
dan melaksanakan penelitian maupun apresiasi atas hasil penilitian
a) mempunyai sikap dan perilaku insani pancasila dan menjunjung tinggi etika
kedokteran indonesia b) mempunyai kompetensi untuk memberikan pelayanan dan
memimpin laboratorium klinik secara profesional c) mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan sumber yang sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada d) mampu
mengembangkan keterampilan dalam memimpin laboratorium klinik secara mandiri
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat e) memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta sikap profesional dalam mendidik dan melaksanakan penelitian
maupun apresiasi atas hasil penilitianc. Programmer:
a) Seorang programer tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh
kliennya atau user;
b) ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut
dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya : hacker,
cracker, dll).
6. Mengapa kode etik profesi perlu dirumuskan secara tertulis?
b. Sebagai pencegah campur tangan pihak lain
c. Sebagai pencegah kesalah pahaman dan konflik.

Soal II: (Sumber: http://suryatizamzam.blogspot.com/2014/05/soal-etika-profesi.html)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar !

1. Jelaskan perbedaan Etika dan Moral dan etiket !.

Jawab :

a. Perbedaan Etika dan Moral


Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada
sekelompok manusia dan mengajarkan bagaimana orang harus hidup dengan baik
sebagai manusia. Ajaran moral merupakanrumusan sistematik terhadap anggapan
tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia. Nilai-nilai moral mengandung
petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah turun-temurun melalui suatu
budaya tertentu.
Sedangkan etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia.Etika
merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang
merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat
rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan
pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral yang
sebenarnya).
b. Perbedaan Etika dan Etiket
1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara
yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan
tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi
norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakahsebuah
perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada
orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah
lupa.
3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan,
dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah
seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak
dapat ditawar-tawar.
4. Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan
etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut,
memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik
sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena
seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah
orang yang sungguh-sungguh baik.

2. Sebutkan sanksi-sanksi pelanggaran etika, dan berikan contoh untuk tiap


sanksi tersebut !

Jawab :
a. Sanksi Sosial : Sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan
pihak berwenang. Pelanggaran yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan
kejahatan kecil, ataupun pelanggaran yang dapat dimaafkan. Dengan demikian
hukuman yang diterima akan ditentukan leh masyarakat, pedoman yang digunakan
adalah etika setempat berdasarkan keputusan bersama.
Contoh : membayar ganti rugi sebagai konsekuensi tidak membayar utang yang telah
jatuh tempo. Contoh sanksi sosial bisa juga diberikan terhadap artis pengguna
narkoba selain harus menjalani hukuman pidana, sanksi sosial bisa dijatuhkan berupa
tidak diberikannya job pekerjaan oleh stasiun TV atau production house untuk
menimbulkan efek jera.
b. Sanksi Hukum : Sanksi ini diberikan oleh pihak berwenang, dalam hal ini pihak
kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat
dan merugikan hak pihak lain sehingga harus diganjar dengan hukuman pidana
ataupun perdata. Hukum Pidana menempati prioritas utama diikuti oleh hukum
Perdata Pedomannya sesuai KUHP.
Contoh :
- Tindakan penganiayaan, pembunuhan, penculikan, penipuan dan lain-lain
yang tergolong tindakan berat dan merugikan orang lain akan diberikan sanksi hukum
setelah melalui proses pengadilan.

3. Bagaimana pengaruh kehadiran teknologi terhadap etika yang dilakukan


manusia, berikan contohnya?.

Jawab :
Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi yang
memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik itu dalam usaha
pemecahan masalah, perencanaan, maupun juga dalam pengambilan keputusan.
Perkembangan teknologi ternyata sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan dan
cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya.
Kemudahan yang ditawarkan oleh komputer nyata-nyata menimbulkan
ketergantungan manusia terhadap teknologi. Sebenarnya, teknologi dikembangkan
adalah untuk membantu manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Hal itu karena
manusia memang memiliki keterbatasan. Keterbatasan inilah yang lalu harus ditutupi
oleh teknologi tersebut. Bagaimana pun, kendali penggunaan teknologi tetap
sepenuhnya ada di tangan manusia. Oleh sebab itu, pendidikan manusiawi termasuk
pelaksanaan norma dan etika kemanusiaannya tetap harus berada pada peringkat ke-
satu, serta tidak hanya melakukan pemujaan terhadap teknologi tinggi belaka.
Contoh pengaruh teknologi terhadap etika manusia :
a. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknologi otomasi telah
mengendurkan taraf kewaspadaan situasi (situation awareness) pada pilot.
Kebiasaan bersandar pada komputer membuat fungsi-fungsi mentalnya lambat laun
jadi tidak terasah.
b. Orang yang biasanya saling berinteraksi secara fisik, melakukan komunikasi
secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi internet dan
email interaksi tersebut jadi berkurang. Mereka cukup duduk di depan komputer,
menekan beberapa tombol keyboard, mengirimkan dan menerima email untuk
melakukan komunikasi. Mengirimkan laporan ke atasanpun cukup dilakukan dari
depan komputer. Antar teman di dalam satu perusahaanpun lebih suka
berkomunikasi menggunakan chatting daripada harus bertemu dan ngobrol.
Kecenderungan-kecenderungan semacam itulah yang akhirnya membawa perubahan
juga di dalam pelaksanaan etika yang sebelumnya telah disepakati pada komunitas
di mana mereka berada.

4. Jelaskan bahwa tidak setiap pekerjaan adalah profesi, berikan contoh dan
sifat-sifatnya !

Jawab :
Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang tidak bergantung pada keahlian tertentu.
Setiap orang dimungkinkan memiliki pekerjaan namun tidak semuanya tertumpu pada
satu profesi. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja
yang menghasilkan uang.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik desainer, tenaga pendidik.
Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.

Karakteristik Profesi:

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional


diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam
praktik.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh
para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para
anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk
menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya
memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman
praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi
sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri
tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya
dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut
bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan
bagi masyarakat.
Suatu profesi harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
a. Profesi merupakan pekerjaan intelektual,maksudnya menggunakan intelegensia
yang bebas dan diterapkan atau dipraktikan pada persoalan/masalah dengan tujuan
untuk memahami dan menguasainya.
b. Profesi merupakan pekerjaan saintifik berdasarkan pengetahuan yang berasal
dari sains.
c. Profesi merupakan pekerjaan praktikal artinya bukan seluruh teori akademik,
tetapi dapat diterapkan/dipraktikan (uji coba).
d. Profesi terorganisr secara sistematis.
e. Memiliki standar cara melaksanakannya dan mempunyai tolak ukur hasilnya.
f. Altruisme yang brorientasi kepada masyarakat yang dilayaninya bukan kepada
diri profesional.

SOAL FINAL (SIFAT TAKE HOME)


Sumber : http://ourlz.blogspot.com/2013/05/jawaban-soal-final-profesi-
pendidikan.html
1. Jelaskan mengapa guru harus memiliki 4 kompetensi?
2. Bagaimana strategi guru untuk meningkatkan profesionalismenya?
3. Bagaimana tanggapan anda terhadap UU Guru dan Dosen?4. Mengapa guru
dalam mengajar harus mempertimbangkan standar isi?
5. Bagaimana pandangan anda terhadap profesionalisme guru selama ini?
6. Apakah PTK?
7. Bagaimana kedudukan PTK dalam KTSP?
8. Apa beda PTK dengan penelitian biasa?
9. Bagaimana karakteristik PTK?
10. Apakah siklus dalam PTK?
11. Kapan peneliti akan pindah dari satu siklus ke siklus yang lain?
12. Bagaimana menganalisis PTK?
13. Bagaimana melaporkan PTK?
14. Mengapa guru harus paham dengan KTI?
15. Bagaimana ciri KTI?
16. Produk apa saja yang tergolong KTI?
17. Bagaimana perbedaan struktur artikel hasil penelitian dan non penelitian (analisis
konsep)?
18. Bagaimana menuliskan abstrak dalam artikel?
19. Apa yang seharusnya ditulis dalam bagian pembahasan suatu artikel hasil
penelitian?
20. Apakah sebenarnya konsep PAIKEM itu?
21. Mengapa harus menggunakan pendekatan PAIKEM?
22. Mengapa konstruktivisme cocok untuk pendekatan PAIKEM?
23. Bagaimanakah prosedur pengembangan RPP berbasis PAIKEM?
24. Buatlah RPP berbasis PAIKEM?
25. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
26. Mengapa pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran?
27. Bagaimana cara mengintegrasikan pendidikan karakter kepada para siswa?
28. Bagaimana cara mengakses pendidikan karakter?
29. Apa yang salah dalam sistem pendidikan kita, sehingga masih ditemukan
perkelahian antar kelompok siswa, bahkan penodongan/pencurian yang dilakukan
oleh para siswa.
30. Mengapa sebelum menentukan instrumen assesment terlebih dahulu harus
melakukan analisis terhadap kompetensi dasar? Dan bagaimana prosedurnya?
31. Bagaimana cara guru agar proses penilaian lebih bersifat otentik?
32. Jelaskan perbedaan antara assesment dengan menggunakan metode tes dan
non tes?
33. Mengapa assesment perlu dilengkapi dengan rubrik?
34. Mengapa sebelum membuat instrumen assesment harus mempertimbangkan
prinsip-prinsip?
35. Jelaskan konsep penilaian, pengukuran dan assesment?
36. Mengapa guru perlu melakukan assesmentt?
37. Buatlah contoh desain assesmentt?
38. Apakah yang dimaksud dengan belajar tuntas?
39. Apa yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan instrumen
assesmentt?
40. Buatlah contoh item tes esay untuk aspek analisis, evaluasi dan kreatif?
41. Buatlah lembar obersevasi untuk aspek kognitif, psikomotorik dan afektic?
42. Mengapa sebelum memilih suatu media perlu mengacu pada kompetensi dasar
43. Bagaimana prosedur dalam memilih suatu media pembelajaran yang sesuai?
44. Mengapa guru perlu memanfaatkan lingkungan sekitar, sebagai media
pendidikan?
45. Jelaskan kelemahan apa yang sering dilakukan oleh guru dalam memilih media
dikaitkan dengan tingkat perkembangan kognitif anak?
46. Mengapa guru harus menggunakan media dalam PBM?
47. Mengapa pentingnya memahami pengertian kompetensi guru !
48. Uraikan kembali pengertian kompetensi guru secara etimologi dan terminologi !
49. Simpulkan pengertian kompetensi guru !
50. Identifikasi jenis – jenis kompetensi guru yang professional !
51. Uraikan jenis – jenis kompetensi guru yang professional !
52. Jelaskan bagaimana penerpan kode etik pada profesi guru ?
53. Bagaimana pendapat saudara tentang profesi pendidikan di Indonesia?
54. Jelaskan bagaimana profesionalisme dunia pendidikan?
55. Jelaskan pendapat saudara tentang bagaimana preoritas kerja profesi guru?
56. JAWABAN1. Guru harus memiliki 4 kompetensi dikarenakan guru disekolah
memiliki peran ganda, yaitu disamping guru seorang MANAGER yang akan
mengelola proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai evaluasi, guru juga
sekaligus sebagai palaksana aktivitas pembelajaran bersama-sama siswa dan
melakukan pengontrolan atas kecakapan dan prestasi siswa-siswanya. Sehingga
guru harus memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, nilai dan ketrampilan yang
harus dikuasai dan ditampilkan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawab terhadap pekerjaan dan jabatan yang disandangnya.
2. Strategi guru dalam meningkatkan profesionalnya yaitu dengan:
· Menguasai materi, sturktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
· Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
· Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
· Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif.
· Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
3. Sebuah dasar kebijakan dalam bidang pendidikan, yang dapat dipahami
sebagai upaya untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yang berorientasi pada semangat untuk membangun
manusia indonesia seutuhnya. Degan demikian, UU Guru dan Dosen sebagai
landasan hukum guru dalam menjalankan tugos pokoknya menjadi guru yang
profesional. Sehingga menjadi guru yang profesional adalah sebagai tuntutan yang
harus dilaksanakan oleh semua guru pada semua jenjang pendidikan formal.
4. Guru dalam mengajar harus mempertimbangkan standar isi karena didalam
standar isi mencangkup kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan
pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Selain itu
adanya beban belajar bagi peserta didik dan merupakan panduan penyusunan
kurikulum ditingkat satuan pendidikan serta dilengkapi kalender pendidikan untuk
penyelenggaraan pendidikan.
5. Profesionalisme guru sangat berhubungan secara signifikan dengan
kompetensi yang dimiliki oleh guru, artinya guru yang tidak memiliki kompetensi berarti
tidak profesional. Karea guru tidak profesional, maka kualitas proses pembelajaran
rendah dan akhirnya mutu pandidikan juga rendah. Dan secara umum kebanyakan
guru kita mempunyai kualitas yang rendah, hal ini disebabkan karena guru-guru kita
tidak mampu melakukan inovasi pembelajaran. Hal ini terjadi karena guru-guru kita
belum banyak yang mendapatkan pembinaan dan pengembangan profesi guru.
6. PTK merupakan tindakan nyata (action) yang dilakukan praktisi pendidikan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam tugas pokok dan fungsinya.
Sedangkan tindakan itu harus direcanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat
kebehasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyat program itu belum
dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus
berikutnya (siklus kedua dan seterusnya) untuk mencoba tindakan lain (alternatif
pemecahan yang lain sampai permasalah tersebut dapat diatasi)
7. Kedudukan PTK dalam KTSP sangat diperlukan, karena sitem Pembelajaraan
KTSP ada perencanaan, pelaksanaan, pengembangan. Kurikulum adalah panduan
untuk rencana pembelajaran yang melibatkan guru, siswa dan sumber belajar serta
proses dan hasil belajar untuk mencapai pengembangan belajar
8. Perbedaan antara PTK dan penelitiana biasa adalah
· PTK mempunyai karakteristik lebih khusus
· Sedangkan penelitian biasa tidak memiliki karakter yang kusus dalam
melakukan penelitian.
9. Karateristik PTK adalah :
· Mengkaji permasalah situasional dan kontekstual.
· Adanya tindakan.
· Adanya evaluasi terhadap tindakan.
· Pengkajian terhadp tindakan.
· Adanya krjasama.
· Adanya refleksi.
10. Siklus dalam PTK yaitu langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam
membuat PTK dan tipa-tiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu (a) perencanaan
(planning), (b) tindakan (action), (c) observasi (observation), dan (d) refleksi (
reflektive).
11. Jika hasil analisis belum memuaskan atau masalahnya belum terselesaikan maka
dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan perbaikan
sebelumnya atau menyusun tindakan baru untuk mengatasi masalah yang ada.
Dengan demikian muncullah siklus kedua pada PTK yang dilasanakan pada siklus
kedua, akan mengikuti langkahlangkah seperti pada siklus pertama, hanya mungkin
tindakan berbeda.
12. Jika terdapat masalah dalam proses refleksi, maka dilakukan proses pengkjian
ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.
13. Antara menganalisis PTK dengan dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi
data, paparan data, dan penyimpilan. Reduksi data adalah proses penyerderhaaan
yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabtraksikanbdata mentah
menjadi informasi yang bermakna. Papara data adalah proses penampilan data
secara sederhana dalam bentuk paparan naratif, refresentasi tabulasi termasuk
dalam format matriks, representasi grafis, dan sebagainya. Penyimpulan adalah
proses pengambilan intisari dan sajian data yang telah terorganisasi tersebut dalam
bentuk pernyataan kalimat dan/atau formula yang singkat dan padat, tetapi memuat
pengertian luas.
14. Karena KTI merupakan suatu karya yang selalu terkait dengan kawasan
keilmuan, ditemukan dengan metode ilmiah, dan ditulis dengan penulisan ilmiah.
Dengan demikian seorang guru harus bisa memahaminya supaya dapat melakukan
penelitian dengan baik dalam rangka meningkatkan profesionalisme dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Sehingga dapat memajukan dunia
pendidikan.
15. Ciri-ciri KTI :
· Materi atau isi obyektif (umum), pengkajiannya sistematis procedural
· Cermat, tepat, benar, kalimat tidak persuasive, tidak dilebih-lebihkan,
menggunakan bahasa baku di dukung teori / konseptual
16. Yang tergolong KTI yaitu makalah, skripsi, tesis, disertasi, proposal penelitian,
laporan penelitian, buku dan artikel.
17. Perbedaan struktur artikel hasil penelitian dan non penelitian
ü System masika tanpa angka ataupun abjad, yang memuat antara lain judul, nama
penulis, sponsor, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, methode, hasil, pembahasan
kesimpulan dan saran serta daftara isi.
ü Struktur artikel hasil penellitian non penelitian adalah menggunakan sistematika
tanya angka maupun abjad, dan memuat antara lain ; judul, nama penulis, abstrak
dan kata kunci, pendahuluan, bagian inti, penutup dan daftar rujukan.
18. Biasanya bila artikel di tulis dalam bahasa Indonesia, maka abstrak ditulis dalam
bahasa inggris atau sebaliknya
19. Yang seharusnya ditulis dalam bagian pembahasan suatu artikel hasil penelitian
adalah :
ü Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagian tinjauan penellitian itu
dicapai, dengan cara menyimpulkan hasil secara eksplesit
ü Menafsirkan temuan-temuan, dilakukan dengan logika dan teori-teori yang ada
ü Mengintregasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan
20. Konsep PAIKEM adalah belajar secara efektif dengan suasan yang
menyenangkan. Dengan kata lain, suatu pembelajaran bermakna yang
dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antar
informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah
dimilki dan dikuasai peserta didik. Peserta didik dibelajarkan bagaimana mereka
mempelajari konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar
kelas. Peserta didik diperkenankan bekerja secara kooperatif
21. Karena didalam pembelajaran PAIKEM sistem pembelajarannya besifat aktif
sehingga siswa sebagai subjek bukan objek dalam belajar selain itu adanya kretifitas
dalam pembelajaran yang bersifat inovatif dengan efektivitas yang bermakna bagi
siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan.
22. Karena dalam kontruktivisme menekankan pada belajar autetik, yaitu proses
interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan sekedar
mempelajari teks-teks (tekstual), terpenting ialah bagaimana menghubungkan teks itu
dengan kondisi nyata atau kontekstual sehingga membuat belajar akan lebih
bermakna. Dan belajar akan lebih bermakna apabila siswa bekerja/mengalami,
menemukan dan membangun sendiri (mengkontruksi) pengetahuan dan keterampilan
barunya, seperti siwa yan aktif belajar bukan guruya yang aktif mengajar
23. Dalam permendiknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses dikatakan bahwa
perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menuai identitas mata pelajaran Standar kompetensi (SK)
Kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu metode pembelajaran kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar dan sumber belajar.RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD dan Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP.
24. Rpp paikkem
25. Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan
secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,
budaya, dan adat istiadat.
26. Karena pada dasarya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta
didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk
menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, menginternalisasi nilai-nilai,
dan menjadikannya perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
27. Cara mengintegrasikan pendidikan karakter kepada para siswa dengan
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari
melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas
pada semua mata pelajaran.
28. Cara mengakses pendidikan karakter yaitu dengan menciptakan lingkungan
belajar yang berkarakter melalui program pembiasaan-pembiasaan yang bernilai
karakter dalam lingkungan belajar tersebut secara kontinyu. Dengan demikian
karakter akan terbentuk dengan sendirinya.
29. Belum terkarakternya pendidikan karakter bagi siswa, hal ini disebabkan belum
dibiasakannya nilai-nilai karakter itu dalam lingkungan belajar oleh stokholder
pemangku kepentingan belajar.
30. Karena prinsip assessment harus valid, obyektif, adil,terbuka, bermakna dan
mendalam. Valid benar-benar sesuai dengan kenyataan tidak menimbulkan
penafsiran lain, nilai yang diperoleh sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan,
soal yang dibuat berupa soal yang mengarah pada analisa dan mempunyai kesan
yang baik bagi pengalaman siswa, soal yang dijawab murid bersifat melatih murid
untuk menjawab jawaban yang kritis.
31. Mendesain untuk lebih menggiatkan para siswa agar mampu menguasai dan
mendemonstrasikan pengalaman belajar yang bobotnya sama seperti yang biasa
dilakukan oleh orang dewasa, dan bahkan Feley and Janikoun (1996) menegaskan
bahwa proses pembelajaran yang akan dating tidak akan direncanakan dengan baik
bila pendidik tidak menggunakan authentic assessment.
32. Method test bersifat formal dan non formal, test formal apabila dalam suatu kali
tatap muka di kelas seluruhnya untuk kegiatan penyelenggarakan test, sebagai
indirect assesmen (test non formal) assesmen yang bersifat tidak langsung,
sedangkan test non formal adalah test yang dilaksanakan secara integrasi dengan
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Bersifat kuantitatif yang ineterprestasi
mengarah pada benar dan salah. Method non test bersifat kualitatif, sehingga
interprestasi mengarah pada aspek psycologis dan aspek lainnya.
33. Rubric adalah alat scoring yang memuat criteria suatu pelaksanaan pekerjaan
atau unjuk kerja seseorang. Tujuannya dibuat pedoman penskoran adalah agar
diperoleh penilaian yang benar-benar obyektif (rehabilitas, adil, dan kebenaran
penilaian). Rubrik memuat tentang dimensi, definisi, dan contoh dimensi skala
penilaian dan standart untuk kategori kinerja, masingmasing unsure ini harus
ditetapkan lebih dahulu agar di peroleh suatu penilaian yang benar benar obyektif.
34. Karena prinsip assessment harus valid, obyektif, adil, terbuka, bermakna dan
mendalam. Valid benar-benar sesuai dengan kenyataan tidak menimbulkan
penafsiran lain, nilai yang diperoleh sesuai dengan patokan yang telah ditetapkan,
soal yang dibuat berupa soal yang mengarah pada analisa dan mempunyai kesan
yang baik bagi pengalaman siswa, soal yang dijawab murid bersifat melatih murid
untuk menjawab jawaban yang kritis.

35. Konsep penilaian, pengukuran dan assesment


ü Konsep pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan alat
ukurnya dan kemudian menerakan angka menurut sistem aturan tertentu (Kerlinger,
1996:687).ü Konsep penilaian
Penilaian merupakan istilah yang umum dan mencakup semua metode yang biasa
dipakai untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dengan cara menilai
unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok.ü Konsep assesment
Menyatakan bahwa asesmen sudah seharusnya merupakan bagian dari
pembelajaran, bukan merupakan hal yang terpisahkan.36. Dengan melakukan
proses penilaian perilaku kinerja siswa secara multidimensional pada situasi nyata.
Penting untuk menggunakan strategi penilaian dan evaluasi yang konsisten tidak
hanya dengan tujuan pembelajaran suatu pelajaran tertentu melainkan juga dengan
model pengajaran tertentu yang sedang digunakan. Sebagai misal, jika seorang guru
sedang menggunakan pengajaran langsung untuk mengajarkan suatu keterampilan
tertentu, maka diperlukan tes kinerja untuk mengukur ketuntasan keterampilan itu dan
memberikan umpan-balik korektif.
37. Sesuai kamus yang dikeluarkan oleh Microsoft Encarta 2006, evaluasi
merupakan kata serapan evaluation. Evaluation merupakan kata benda yang
menjelaskan assessment dari nilai atau statemen dari sebuah nilai. Sebagai
assesment dari sebuah nilai, evaluasi berarti tidakan seseorang untuk menetapkan
sesuatu seperti kualitas, tingkat kepentingan, kondisi dll. Sebagai statement dari
sebuah nilai, evaluasi dapat berupa perkataan atau tulisan yang mengungkapkan
sebuah nilai tertentu seperti kualitas, tingkat kepentingan, kondisi dll Pengertian
evaluasi melekat pada tindakan atau objek evaluasi. Pengertian evaluasi dapat
berberda karena kepentingan evaluasi. Pada Pengembangan Web Pembelajaran
(Desain Pembelajaran Berbasis Web), evaluasi diartikan oleh gayle dan karen
sebagai sebuah dasar tindakan yang dibutuhkan untuk melakukan pembenahan
terhadap Desain Pembelajaran Berbasis Web. Evaluasi pada Desain Pembelajaran
Berbasis Web tersebut merupakan pembenahan terhadap desain web, metode
pengembangan, hingga implementasi web. Evalusi dalam ranah teknologi
pembelajaran merupakan proyeksi domain atau kawasan penilaian. Pada kawasan
penilaian tersebut diuraikan dengan sub domain : 1). Analisis Masalah; 2).
Pengukuran Beracukan Patokan; 3). Penilaian Formatif; 4). Penilaian Sumatif
Penilaian sendiri memiliki pengertian kawasan ini menempati pengertian yang luas.
38. Strategi Belajar Tuntas (Mastery Learning), Strategi belajar tuntas adalah
suatu strategi pengajaran yang di individualisasikan dengan menggunakan
pendekatan kelompok.
39. Hal Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Mengembangkan Instrumen
Asesment :
ü Teknik Asesmen- Penilaian Diri (self assessment), harus melakukan introspeksi
terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;dapat mendorong, membiasakan,
dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan
objektif dalam melakukan penilaian.
ü Penilaian Diri (self assessment) dalam pendidikan karakter, Penilaian diri adalah
suatu teknik penilaian yang meminta mahasiswa menilai dirinya sendiri berkaitan
dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
Penilaian diri tepat digunakan untuk melakukan penilaian yang sifatnyaTeknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor.
ü Teknik Asesmen-Penilaian Sikap, Penilaian Sikap PengertianSikap bermula dari
perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang
dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
ü Teknik Asesmen-Penilaian Tertulis, Penilaian TertulisPengertian Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam
bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam
bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi
tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.
40. Item tes esay untuk aspek analisis, evaluasi dan kreatif
a. Item tes esay untuk aspek evaluasiSejauh mana ruang lingkup dan urutan
pokok bahasan/sub-¬sub pokok/topik telah disampaikan dan diserap oleh
siswab. Item tes esay untuk aspek kreatifBacalah wacana berikut dengan
saksama!Bendungan di Desa Jatirogo ini tidak ada duanya di Indonesia. Tubuh
bendungan tersebut dari bantalan karet berisi air. Karena terbuat dari karet, tinggi
permukaannya bisa diatur secara fleksibel. Bila terjadi banjir, bantalan karet itu
dikempiskan. Dan air bah lancar mengalir ke laut. Sebaliknya, bila volume air sungai
mengecil, tubuh bendungan diisi penuh, sehingga tingginya mencapai 3 m. Sungai
terbendung dan airnya dimanfaatkan sebagai air minum dan irigasi. Pada saat yang
sama, air pasang dari laut akan terhambat dan tak mencemari sungai yang menjadi
sumber utama air tawar masyarakat di sekitar sungai.Simpulan isi wacana di atas
adalah…1. Bendungan dari bantalan karet dapat membendung
sungai.2. Bendungan dari bantalan karet sangat bermanfaat.3. Bendungan dari
bantalan karet dapat mengalirkan air.4. Pemanfaatan air melalui bendungan
bantalan karet.5. Bendungan bantalan karet dapat diisi dengan air.41. lembar
observasi42. Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar atau media, terlebih
dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan
ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal
ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu
pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan
ajar yang benarbenar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada
standar kompetensi.43. Memilih media sama pentingnya memilih metode yang
akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu dalam memilih
media diperlukan berbagai pertimbangan, yaitu dapat memenuhi kebutuhan belajar,
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan sesuai dengan obyek yang dipelajari.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, kondisi
dan keterbatasan yang ada dan mengingat kemampuan serta sifat-sifat media yang
bersangkutan.44. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kodisi yang dengan
sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan anak didiknya, dimana guru
sebagai pengajar dan siswa sebagai anak didik. Kesatuan atau perpaduan kedua
unsur ini maka lahirlah interaksi yang edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai
mediumnya. Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam kegiatan
belajar mengajar. Menurut Surya (2004: 7) “pembelajaran adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh sesuatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan
diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu
sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan
lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings,
sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan
keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain
disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda
dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta
makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup),
abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak
kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian
proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di
lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara
sengaja untuk kepentingan pendidikan.45. Media pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat
mendorong proses pembelajaran. matang.Ada beberapa kelemahan guru dalam
media pemlajaran yang berkaitang dengan perkembangan koknitif anak yaitu :ü Guru
tidak meneliti, apakah isi yang dikomunikasikan oleh media itu berguna dan penting
bagi perkembangan anak.
ü Guru tidak menelaa media yang diberikan tersebut memberikan atau dapat
menpencapaian tujuan belajar.
ü Guru tidak menyajikan bahan yang disajikan dapat mengakibatkan timbulnya gairah
dalam pengalaman, belajar ataupun berfikir anak.
ü Isi bahan disajikan tidak cukup hanya dengan konsep dan saling berhubungan.
ü Bahan itu tidak tepat.
ü Isi bahan mengandung selera yang tidak baik.
ü Media yang di pilih dapat mempersulit dalam pembelajaran.
46. Karena media pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam
peroses belajar mengajar berfungsi untuk membangkitkan keinginan dan minat baru,
membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian penggunaan media
pengajaran dapat membawa manfaat besar terhasap keberhasilan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
47. Pentingnya memahami pengertian kompetens guru karena Pendidikan di
Indonesia pada saat ini bisa dikatakan masih tertinggal jauh dengan Negara- Negara
lain yang sedang berkembang, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan
penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi peserta didik guru sering
dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu, guru
seyogyanya memiliki perilaku dan kompetensi yang memadai untuk mengembangkan
peserta didik secara utuh. Guru yang kita kenali, mempunyai kedudukan yang khusus
dalam masyarakat. Perilaku dan penampilannya akan membekas dan banyak
mewarnai kehidupan sekarang maupun masa yang akan datang
48. a. Secara etimologi
Kompetensi berasal dari bahasa inggris competency yang berarti kecakapan,
kemampuan dan wewenang. Jadi Kompetensi adalah Pemilikan pengetahuan,
keterampilan, kecakapan atau kemampuan sebagai seorang guru dalam menentukan
atau memutuskan sesuatu berdasarkan kekuasaan yang dimilikinya agar proses
pembelajaran dapat berjalan baik., “Kompetensi dalam proses interaksi belajar
mengajar dapat pula menjadi alat motivasi ekstrinsik, guna memberikan dorongan dari
luar diri siswa”b. Secara terminologyPengertian Kompetensi menurut beberapa ahli
adalah sebagai berikut : Majid (2005:6), menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh
setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut
akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam
menjalankan fungsinya sebagai guru.49. Pengertian Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan keterampilan dan perilaku tugas yang harus dimiliki seorang guru.
Seteah dimiliki, tentu harus dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut sebagai
pengajaran.
50. Jenis-jenis kompetensi guru profesional
· Kompetensi Kepribadian
· Kompetensi Pedagogik
· Kompetensi Profesional
· Kompetensi Sosial
51. Jenis-jenis kompetensi guru profesional
1. Kompetensi Kepribadiana. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum;
bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memeliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.b. Memiliki kepribadian yang
dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai
pendidik.c. Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,
sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.d. Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki
indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik
dan memiliki perilaku yang disegani.e. Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi
teladan. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
2. Kompetensi Pedagogika. Memahami peserta didik. Subkompetensi ini
memiliki indikator esensial: memamahami peserta didik dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip perkembangan kognitif, memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidenti- fikasi bekal-ajar awal
peserta didik.b. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan
pendidik-an untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai,
dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang
dipilih.c. Melaksanakan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang
kondusif.d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Subkompe-
tensi ini memiliki indikator esensial: melaksanakan evaluasi (assess-ment) proses dan
hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil
penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar
(mastery level); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran secara umum.e. Mengembangkan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Subkompetensi ini
memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai
potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengem-bangkan berbagai
potensi nonakademik.3. Kompetensi Profesionala. Menguasai substansi
keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami
struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau kohe-ren dengan materi
ajar; memahami hubungan konsep antarmata pelajaran terkait; dan menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.b. Menguasai langkah-
langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.4. Kompetensi Sosiala. Mampu berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.b. Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan.c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang
tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar52. Kode etik adalah suatu bentuk
aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip
moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat
untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum
(common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Salah satu contoh tertua adalah
“Sumpah Hipokrates” yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.
Hipokrates adalah doktren Yunani kuno yang digelari ”Bapak Ilmu
Kedokteran”.Contoh penerapan kode etik pada bidang profesi guru :“Guru memiliki
kewajiban untuk membimbing anak didik seutuhnya dengan tujuan membentuk
manusia pembangunan yang Pancasila”. Inilah bunyi kode etik guru yang pertama
dengan istilah “berbakti membimbing” yang artinya mengabdi tanpa pamrih dan tidak
pandang bulu dengan membantu (tanpa paksaan, manusiawi). Istilah seutuhnya lahir
batin, secara fisik dan psikis. Jadi guru harus berupaya dalam membentuk manusia
pembangunan Pancasila harus seutuhnya tanpa pamrih.53. Baik, pertama-tama
disini ada satu hal yang ingin saya luruskan yaitu bahwa untuk memahami,
menghargai dan memaknai suatu hal terutama mengenai profesi / pekerjaan tidak
cukup jika hanya dengan motivasi imbalan uang yang diterima atau bermodalkan
pengetahuan dan dalam hal ini keterampilan mengajar, melainkan lebih penting dari
kedua hal tersebut yaitu adalah keyakinan positif tentang profesi itu sendiri. Secara
umum kondisi pendidikan di Indonesia dan secara khusus kualitas guru-guru di
Indonesia adalah sebuah komulasi dari hasil pikiran masyarakat Indonesia tentang
pendidikan dan kualitas guru itu sendiri. Bahkan bisa saja guru-guru sendiri memiliki
kontribusi terbesar dalam mewujudkan kondisi seperti ini yakni dengan pikiran-pikiran
negatip mereka.
54. Setiap kali kita mengharapkan sesuatu pekerjaan dilakukan dengan baik, apakah
itu di rumah sakit, di pasar, di penjara, atau di panti pijat, kita berbicara tentang
perlunya perilaku yang profesional. Di dalam arti kata itu terkandung makna bahwa
perilaku itu didasarkan atas pengertian yang benar mengenai hal yang harus
dilaksanakan, dan pengertian itu dilengkapi dengan kemahiran yang tinggi. Tindakan
yang lahir dari gabungan kedua sifat itu, mencerminkan lebih kurang tingkat
profesionalisme yang diharapkan dimiliki seseorang.
55. Prioritas Kerja Profesi Guru adalah makalah yang berkaitan dengan proritas kerja
guru dimana guru itu harus bekerja sesuai dengan profesinya, karena sebagian guru
tidak menerapkan dengan sepenuhnya apa profesi guru yang sebenarnya, Profesi
dalam pengertian yang lebih luas yaitu kegiatan untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.

a. Norma: tatanan nilai yang di sepakati bersama

a. Pekerjaan: Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang


dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan

Magnis Suseno (1975) mengemukakan kebiasaan sebagai dasarnya, tetapi Hobbes dan
Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan kesepakatan
masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.

Apakah maksud kalimat tersebut diatas?


Jelaskan bagaimana bentuk profesionalisme dalam profesi seperti:
6.

You might also like