You are on page 1of 5

APLIKASI STABLE MARRIGE PROBLEM DALAM SISTEM

PENERIMAAN STAF KERJA PT. ASURANSI FLORENSIA


1. Batasan Permodelan
Suatu perusahaan jelas memiliki banyak aspek dalam mempertimbangkan
seorang pelamar dapat diterima atau tidak. Baik dari segi penilaian akademis
maupun penilaian wawancara dan penilaian yang lain. Maka daripada itu perlu
Batasan permodelan sebagai berikut.
a. Asumsi setiap aspek penilaian telah disatukan menjadi satu nilai utuh
dalam rentang persen
b. Setiap pelamar hanya dapat maksimal memilih 3 profesi staf yang telah
disediakan perusahaan.
c. Pelamar yang menjadi objek sampel adalah pelamar yang sudah
dipastikan bekerja di Perusahaan terkait.
d. Asumsi banyak pelamar dan staf yang diperlukan berjumlah sama

2. Ruang Sampel
Misalkan terdapat 3 profesi bidang yang ditawarkan dan kuota maksimal
sebagai berikut(oleh PT. Florensia Jaya Selalu Unch)

Staf Administrasi (A) -> [2]


Staf Pemasaran (P) -> [2]
Staf Konsultan (K) -> [1]
Misalkan didapat data dari 5 pelamar sebagai berikut:
Pelamar Minat Profesi Akumulasi Skor
Ucok (U) 1. Staf Administrasi 58%
2. Staf Konsultan
3. Staf Pemasaran
Maranatha (M) 1. Staf Konsultan 89%
2. Staf Pemasaran
3. (Kosong)
Thasia (T) 1. Staf Konsultan 75%
2. Staf Administrasi
3. Staf Pemasaran
Floren (F) 1. Staf Administrasi 60%
2. Staf Pemasaran
3. (Kosong)
Harmo (H) 1. Staf Administrasi 67%
2. Staf Pemasaran
3. Staf Konsultan

3. Seleksi Terurut.
Selanjutnya masuk kepada proses “matchmaking” dimana setiap pelamar
akan diurutkan berdasarkan prosentase tertinggi sehingga terurut sebagai berikut
: Maranatha, Thasia, harmo, floren, ucok. Sehingga untuk pelamar pertama
Maranatha dengan akumulasi 89% ditempatkan sesuai dengan pilihan
pertamanya.
Maranatha Staf Konsultan
Lanjut ke pelamar kedua, Thasia dengan akumulasi 75% memilih staf
konsultan pada pilihan pertama, dikarenakan kuota staf konsultan telah terisi
penuh maka thasia ditempatkan di Staf Administrasi.
Maranatha Staf Konsultan
Thasia Staf Administrasi
Lanjut ke pelamar ketiga Harmo dengan akumulasi 67%. Harmo akan
ditempatkan di Staf Administrasi karena kuota yang masih tersisa.
Maranatha Staf Konsultan
Thasia Staf Administrasi
Harmo Staf Administrasi
Lanjut ke pelamar ke empat Floren dengan akumulasi 60%. Floren
ditempatkan di pilihan kedua yaitu staf pemasaran dikarenakan pilihan kesatu
sudah tidak ada kuota lagi. Sehingga pelamar ke5 ucok ditempatkan di pilihan
ketiga yaitu staf pemasaran.
Maranatha Staf Konsultan
Thasia Staf Administrasi
Harmo Staf Administrasi
Floren Staf Pemasaran
Ucok Staf Pemasaran

Sehingga hasil pemilihan akhir tersebut adalah hasil yang stabil dan adil.

Berikut adalah representasi solusi stabil dengan menggunakan bipartite graph


(saran gw kyknya mending dari awal udh pake graph aja biar kerasa nuansa
graphnya, jangan pake table).
Solusi tersebut adalah solusi paling optimal berdasarkan akumulasi skor dari
setiap pelamar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan penelusuran dari
setiap pelamar.
1. Maranatha adalah pelamar dengan akumulasi skor tertinggi (dinilai dari
perusahaan secara langsung) sehingga pilihan pertama adalah pilihan yang
stabil.
2. Selanjutnya, posisi kedua diduduki thasia, berdasarkan pilihan yang
diberikan thasia hanya bisa menduduki posisi staf administrasi/pemasaran.
Sehingga thasia ditempatkan ke posisi staf administrasi pilihan 2
3. Posisi ketiga harmo sebagai staf administrasi. Berhubung staf administrasi
terdapat 2 slot maka posisi ini stabil.
4. Posisi ke empat yaitu Floren memilih staf administrasi/pemasaran,
dikarenakan slot yang sudah tidak ada maka floren ditempatkan sebagai
staf pemasaran
5. Posisi terakhir ucok, dikarenakan staf konsultan dan staf administrasi
sudah tidak ada slot walaupun staf administrasi pada peringkat pertama.
sehingga Ucok menduduki posisi pemasaran.
6. Sehingga terbukti ini merupakan hasil optimal dan stabil.

You might also like