Professional Documents
Culture Documents
1. Diagnosa keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Prosedur tindakan :
Ciptakan lingkungan yang tenang
Usahakan tetap rileks dan tenang
Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3.
Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam
Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
Sejauh ini belum ditemukan bahaya dari tindakan relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi
napas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opiod endogen yaitu
endorphin dan enkefalin (Smeltzer & Bare, 2002)
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/
diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Mandiri:
Atur posisi senyaman mungkin
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
Ajarkan tentang teknik non farmakologi lainnya: distraksi, kompres hangat/ dingin
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Kolaborasi:
Selain teknik relaksasi nafas dalam, pasien juga diberikan obat analgesik injeksi ketorolac
15mg.
CI Akademik CI Lahan