You are on page 1of 10

FGD

PERMASALAHAN K3 DALAM AKREDITASI LABORATORIUM

Anggota :

1. KHAULA LUTFIA N (P27834113038) Sebagai Kepala Divisi Lab. Imunologi


2. MARIA QIPTYYAH (P27834113039) Sebagai Kepala Divisi Sampling
3. NOVI ANTIKA C (P27834113042) Sebagai Kepala Moderator
4. PUTRI APRILIA R (P27834113043) Sebagai Kepala Divisi Lab. Hematologi
5. PUTRI RAHAYU (P27834113044) Sebagai Accesor 1
6. RIFKY ROBBI D (P27834113045) Sebagai Accesor 2
7. RISTA ASYFAUR R (P27834113046) Sebagai Sekretaris
8. SEFITA SHILMY P (P27834113047) Sebagai Kepala Divisi Lab. Mikrobiologi
9. SUCI IZZATI NAFSI S (P27834113048) Sebagai Kepala Divisi Lab. Kimia Klinik

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Selamat pagi, Bapak dan Ibu Kepala Divisi serta Bapak dan Ibu Accesor yang telah melakukan
pra Assasment di laboratorium ini. Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang hasil
pre Assasment yang telah dilakukan minggu kemarin. Diharapkan pada akhir pertemuan ini
didapatkan evaluasi bagi laboratorium guna mensukseskan akreditasi ke jenjang nasional.
Langsung saja selanjutnya saya akan mempersilahkan kepada ibu Tika untuk memulai forum ini.
Kepada Ibu Tika, saya persilahkan..

Moderator : Baik terima kasih ibu Rista atas pembukaannya. Disini saya sebagai Manajer
Puncak sebelumnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir pada
forum kali ini. Untuk menyingkat waktu , langsung saja saya ke Bapak Robbi selaku perwakilan
accesor. Dalam rangka menyukseskan akreditasi laboratorium ini ke tingkat nasional kemarin
telah dilakukan pre Assassment. Nah, Bagaimana sih Pak hasil pre Assasment yang telah
dilakukan kemarin ?
Accesor 2 :Setelahtinjauan yang kami lakukansaatpraakreditasi yang kami lakukankemarin,
kami menyimpulkanbahwasecaraumumlaboratoriumandabaikdalamsegipelayanan,
pemeliharaanalat, sertaaspek-aspeklainnya yang rinciannyadapatandalihatpadalampiran yang
telah kami berikan. Tetapiadasatuaspek yang menjadiperhatian kami
karenamasihmemilikikekuranganyaituaspek K3 dalamlaboratoriumanda.

Moderator : Oo.. Jadi seperti itu. Itu tadi kalau secara umumnya ya, Pak. Untuk lebih
spesifiknya, mungkin bisa dijelaskan secara rinci satu persatu bagaimana hasil tiap divisi ?
Dimulai dari divisi Kimia Klinik.

Accesor 2 : Baik untuk K3


dalamlaboratoriumkimiaklinikmungkinbisadijelaskanolehrekansaya, silahkanibuPutri

Accesor 1 : Iyaterimakasih bapak Robby.


MengenaiKliniksudahbagusmasalahkalibrasialatnya yang
dilakukansecaraperiodikdanSOPnyajugasudahlengkapya, ada di masing-masingalat. Namun,
yang perlu kami tinjauulangadalahmasalahpenggunaan APD,
disanamasihadabeberapapetugaslaboratorium yang tidakmenggunakan APD,
padahalbanyaksampel yang infeksius di laboratoriumKlinik. Selanjutnya yang
keduaadalahmasalahtempatsampel urine ya, antara urine yang
sudahselesaidikerjakandanbelumdikerjakanitutempatnyamasihbercampurjadisatu,
penataannyakurangrapi, harusnyadipisahkan. Karenadikhawatirkanhasiltertukarataudilakukan
double pemeriksaan. Lalu, masalah yang ketigaadalahmikroskopuntukpemeriksaanurinalisis
manual. Tolongmikroskopnyadibersihkanatausegeradigantilensanyaya, ituada 2 mikroskop yang
berjamur,
masalahsepertiinikanbisamengganggukinerjaAnaliskesehatanjugaselainitujugabisamengganggu
kesehatanmatapetugas. Kanlebihenaklensa yang bersih,
pengerjaanlebihcepatdanbisalebihakurat, daripada yang berjamursepertiitu.

Kimia Klinik : iyaa, terima kasih Ibu Acesor. Alhamdulillah untuk alat di laboratorium ini
memang telah dilakukan kalibrasi secara berkala dan SOP juga lengkap.Untuk masalah APD hal
ini dikarenakan kurang pedulinya petugas laboratorium (analis kesehatan) akan keselamatan
dirinya sendiri selain itu kurang tersedianya stok handscoon yang sesuai dengan ukuran
pegawai, kebetulan terdapat pegawai baru yang tidak ukuran tangannya tidak sesuai dengan
stok handscoon yang tersedia sehingga menyebabkan pegawai tersebut tidak menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap dan jumlah jas laboratorium yang masih sedikit tidak
sebanding dengan jumlah petugas laboratorium. Unruk masalah tempat sampel urine yah itu
memang terjadi karena tidak ada meja yang bisa membedakan sampel urine yang telah
diperiksa dengan urine yang belum diperiksa. Dan untuk masalah lensa mikroskop yang
berjamur itu terjadi akibat teledor dari petugas laboratorium dan terjadi miss komunikasi
antara saya terhadap Bu Tika dimana sebenarnya saya telah memberi tahu Bu Tika tentang
keadaan tersebut tetapi Bu Tika tidak menanggapi sehingga sampai saat ini divisi kimia klinik
masih menggunakan mikroskop tersebut.

Moderator : baiklah ibu Suci, terima kasih atas penjelasannya. Saya mau menanggapi untuk
masalah pemakaian APD yang katanya ada salah satu petugas lab kita pada saat pemeriksaan
tidak sesuai prosedur ditandai dengan tidak lengkap dalam memakai APD khususnya pemakaian
hanscoon karena persediaan handscoon di laboratorium habis tapi belum ada ganti. Lalu ada
lagi yang pada saat kerja hansdcoonnya sobek karna tangannya terlalu besar sedangkan
handscoon kekecilan karena yang disediakan ukuran S saja. Mohon maaf karena memang saat
ini laboratorium kita mengalami kendala dalam penyediaan kebutuhan di lab dikarenakan
telatnya pemasok barang. Sebelumnya kami sudah menindaklanjuti kejadian ini, tetapi memang
kendala dari sananya, jadi mohon disampaikan kepada divisi kimia klinik ya bu untuk memakai
APD secara personal dulu demi keamanan di laboratorium, nanti di akhir bulan akan kami ganti.

Kimia Klinik :ooh begitu ya Bu.. sekali lagi saya mohon kerja samanya ya Bu Tika. Dengan
adanya kesalahan tersebut saya berharap agar kedepannya divisi kimia klinik bisa memenuhi
standar yang ada karena dengan memenuhi standar yang ada kami pun dapat memberikan
pelayanan yang terbaik untuk pelanggan laboratorium Ngecembeng ini.

Moderator : Ok terimakasih kepada divisi Kimia Klinik, selanjutnya saya kembali ke Accesor
lagi untuk mengutarakan hasil dari Divisi Hematologi
Accesor 2 :Padadivisihematologianda kami
memilikibeberapacatatanberbedadarikimiaklinik. Pertama APD yang dipakaisudahbaik,
keduasampel HIV masihdicampurdengansampel non
HIVsehinggahalinidapatmembahayakanbagipetugaslaboratoriumkarenasampel HIV
memilikiperlakuansampel yang khusus,dan yang
terakhirsaranaprasaranayaitupintumasihtidakmemenuhistandar.

Hematologi : Baik, terimakasih atas komentar yang telah diberikan mengenai divisi
hematologi. Memang di divisi kami untuk penggunaan APD sangat ditertibkan jadi semua analis
di lab hematologi selalu menggunakan APD yang lengkap.
Untuk sampel HIV dan sampel non HIV yang sudah diperiksa pada divisi kami memang masih
tercampur, hal ini disebabkan kurangnya tersedia rak storage untuk membedakan kedua
sampel. Sebenarnya untuk darah HIV sudah diberi tanda A merah untuk membedakan dengan
non HIV, namun hal ini masih tetap membahayakan analis yang bekerja. Karena kami
bekerjanya dalam sistem Sift, terkadang analis sift berikutnya tidak tahu mana sampel HIV
mana yang tidak. Hal ini dapat membahayakan analis tersebut.
Kemudian untuk pintu di divisi kami memang sepertinya arahnya salah, karena pernah ada
suatu kejadian yaitu ada seorang analis dari divisi lain akan masuk ke dalam lab divisi
hematologi. Ketiga analis tersebut membuka pintu, ternyata dibalik pintu ada seorang analis
hematologi yang sedang membawa banyak sampel darah. Akhirnya analis kami yang ada dibalik
pintu itu tertabrak oleh pintu sehingga sampel darahnya berjatuhan dan tumpah. Nah, disini
saya masih bingung sebenarnya untuk arah pintu di laboratorium ini bagaimana yang benar?
Tolong dijelaskan.

Accesor 2 : standarpintulaboratorium yang


baikyaitumembukakekeduaarahbaikkedalamataupunkeluarsehinggamemudahkanakseskeluarm
asukpetugaslaboratoriumdanmenghindarkandarikecelakaankerja. Sedangkanpintupada div.
hematologihanyamembukakesatuarahyaitukedalam.

Sampling : menyela Robbi


Accesor 2 : maafsebelumnya, andamendapatreferensitersebuatdarimana? Karenastandar
yang sayajelaskantadiadalahstandarresmidari ISO

Sampling : Dari kuliah

Accesor 2 : andadulukuliahdimana?

Sampling : Di Poltekekkes Kemenkes Surabaya..

Accesor 2 : andadariPoltekkeskemenkes Surabaya? Koksama, dulusayajugakuliah di


poltekkes

Moderator : sudah-sudah, ini bahasannya jangan terlalu melebar. Dan saya harap Ibu Maria
dan Bapak Robbi reuninya nanti dulu ya. Jangan disini. Baik bisa dilanjut.

Kimia Klinik : Tetapi pintu di divisi klinik, imun, dan lain lain sudah benar kok. Mungkin hanya
di divisi anda sendiri yang salah.

Hematologi : Loh? Bagaimana ini, kenapa divisi hematologi yang dianak tirikan???

Moderator : oke diharap semuanya tenang dulu. Ini bukan masalah dianaktirikan atau
enggak semuanya yang ada disini. Jadi gini, saat pembangunan lab ini memang dilakukan secara
bertahap. Semuanya disini tau bahwa lab hema yang terakhir dikerjakan. Nah mungkin pada
saat itu, lab hema mendapat tukang yang berbeda dengan lab lain sehingga pintunya pun
desainnya bisa beda sendiri. Padahal sebelumnya saya sudah memberitahukan kepada
pimpinan yang membangun pengerjaan lab ini untuk membuat lab yang sesuai prosedur. Tetapi
mungkin ada misscom disana. Dan yang lebih anehnya lagi saya baru tau loh sebagai manager
lab disini karena tidakada yang melapor. Jadi tidak usah saling menyalahkan siapa yang salah,
setelah ini akan saya tindaklanjuti untuk segera memperbaiki pintu lab hema. Sudah cukup ya
dari lab hema, bisa dilanjut ke lab Mikrobiologi.

Accesor 1 : LaboratoriumMikrobiologiini, yang perlu kami


tindaklanjutiadalahpetugaslaboratorium yang
masihcerobohdankurangpedulidengankebersihanlaboratorium,
mejalaboratoriumharusnyadibersihkandenganlysolkarena di laboratoriuminikanbanyaksumber-
sumberpenyakit, tetapitadi kami mengamatipetugastidakada yang membersihkanmeja.
Kemudianuntukruangpemeriksaanmikroharusnyadisediakanruang clean and dirty yang
terpisah, tidakmenjadisatu.

Mikrobiologi : Baik, terimakasih atas komentar yang telah diberikan mengenai divisi
mikrobiologi. Jadi begini, saya akan terlebih dahulu menanggapi tentang permasalahan meja
yang tidak dibersihkan. Sebenarnya, dari awal penerimaan petugas laboratorium khususnya
analis untuk divisi mikrobiologi, kami sudah memberi pengarahan dan selalu mengingatkan
mengenai kebersihan meja. Kami selalu memberi tahu bahwa baik sebelum maupun sesudah
mengerjakan sampel, meja harus selalu dibersihkan dengan larutan desinfektan yaitu Lysol
karena kami tahu bahwa semua yang ada di laboratorium ini berpotensi membahayakan
kesehatan analis itu sendiri. Mungkin saja meja tersebut tidak dibersihkan atau kurang bersih
karena banyaknya sampel yang masuk ke laboratorium mikrobiologi ini sedangkan jumlah
analisnya kurang sehingga analis terlalu sibuk mengurusi sampel dan lupa untuk membersihkan
meja . Mungkin juga kurangnya komunikasi pada saat pergantian shift sehingga analis yang
baru masuk mengira bahwa meja sudah dibersihkan oleh analis sebelumnya jadi dia tidak
membersihkan meja tersebut. Untuk selanjutnya, saya akan lebih mengingatkan kembali dan
menghimbau analis di divisi mikrobiologi ini untuk lebih memperhatikan hal-hal yang seperti
itu. Kemudian untuk masalah yang selanjutnya, itu ruang clean and dirty yang bagaimana
maksudnya?

Accesor 1 : Jadiruang clean and dirty ituharusnyamemangterpisah,


ketikapetugasselesaimasuk di ruangan yang sterilyajas lab dansemua APD
lainnyahanyadigunakan di ruangansterilitu, ketikaakanmasukdiruang dirty petugasharusgantijas
lab danAPDnyajuga. Jadibenar-benarharussteril agar tidakadakontaminan di ruangsteril / clean.
Hal inijugauntukmeminimalisiradanyahasilpositifpalsu, sepertiitu.

Mikrobiologi : oh baik saya mengerti. Namun, berhubung laboratorium ini masih merintis dan
masih mulai berkembang, mungkin untuk mewujudkan ruang clean and dirty yang terpisah
seperti itu masih belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena lahan untuk membangun
ruangan tersebut masih kurang. Jadi untuk sementara ruangannya masih dijadikan satu.
Mungkin setelah ini saya akan mendiskusikan mengenai hal tersebut kepada Ibu Tika selaku
manajer puncak mengenai pembangunan ruangan tersebut.

Moderator : baiklah, sepertinya masalah kita di mikrobiologi yaitu lebih ditekankan pada
keamanan petugas lab guna menghindari kontaminasi penyakit. Untuk itu, kepada kepala divisi
dimohon lebih tegas lagi dalam menerapkan aturan demi keselamatn kita bersama. Sedangkan
untuk masalah clean and dirty setelah forum ini akan segera ditindaklanjuti. Sudah cukup dari
divisi mikrobiologi, selanjutnya ke divisi imunologi. Silahkan ibu atau bapak accesor
memaparkan hasil dari divisi imunologi.

Acessor 2 :Pada lab. Imununtuk APD berupahandscoon, masker, jas lab


sudahlengkaptetapiadabeberapapetugas yang tidakmemakaikaos kaki padahalsepatu yang di
pakainyatidakmemenuhibagian kaki. Hal
iniseharusnyatidakdilakukankarenaseluruhbagianpermukaankulitharustertutupuntukmenghind
arikontakdenganreagenataupunsampelinfeksius. Selanjutnya,
masihsamadenganlaboratoriumhematologi, masihtidakadapemisahanantarasampel HIV dan
non HIV. Selebihnyapenyimpananreagennyasudahbaik.

Imunologi :

Moderator : sepertinya masalah kita di divisi imunologi hampir sama dengan masalah di
divisi kimia klinik yaitu masalah penyediaan alat alat laboratorium yang kurang lengkap. Saya
tekankan sekali memang kondisi lab kita mengalami hambatan di bulan ini yaitu telat
pemasokan alat. Untuk itu dimohon bersabar dulu atas kejadian ini dan saya berjanji akan
secepatnya berkoordinasi dengan bagian logistik untuk segera mencari pemasok alat dan
reagen yang efektif dan tidak lama. Saya rasa cukup itu dari divisi imunologi. Sekarang kita
beralih ke divisi yang terakhir yaitu divisi sampling. Bagaimana bapak atau ibu hasil dari divisi
sampling ?

Acessor1 :Oke, untukdivisi sampling


jarumsetelahpemakaianitusangatperluuntukdihancurkanuntukmengurangiresikopenularaninfek
sidan agar tidakada yang tertusukjarumbekastersebut. Lalumasalahpembuanganjarumya,
harusnyadalamruang sampling disediakansampahkhususinfeksiusdan non infeksius.
Jadisampahinfeksiusitutempatkhususuntukpembuanganjarum yang habispakai yang
sdhdihancurkanlebihtepatnya.

Sampling :

Moderator : baik ternyata masalahnya masih sama dengan yang tadi sudah dibahas yaitu
kurang tertibnya petugas analis dalam memusnahkan limbah. Oleh karena itu, ibu Maria
sebagai kepala divisi mohon untuk lebih tegas lagi dalam menekankan analis untuk mengolah
limbah sesuai prosedur yang benar supaya kita terjaga dari bahaya bekerja. Sudah cukup ya
karena waktu forum kita disini terbatas, semuanya sudah jelas masalah apa saja yang
laboratorium ini hadapi, selanjutnya saya mohon kerjasama yang baik dari semua pihak di lab
ini untuk menindaklanjuti masalah tadi dan segera dilaksanakan solusinya. Karena disini analis
juga harus pandai sebagai plebotomis. Dan satu lagi saya terinspirasi dari masalah ini untuk
lebih meningkatkan keprofesionalan seorang plebotomi , jadi nanti kalau ada event dari patelki
atau lembaga lain yang mengadakan pelatihan, analis disini harus mengikutinya dengan dana
dari laboratorium sebagai penunjang. Setuju ya semuanya?

Semuanya : setujuuuuu

Moderator :Baik,terima kasih. Sebelum forum ini ditutup alangkah baiknya, apabila bapak
atau ibu acessor untuk memberikan saran atau masukan, apa saja sih yang perlu kami lakukan
setelah pre Assasment ini supaya lab kami bisa sukses akreditasi nasional ?

Acessor 1 : Iya, Jaditolongsegeradiperbaikisemuamasalah-masalah yang


sudahSayadanbapakrobisampaikan di tiaplaboratorium. Begitujuga saran-saran dari kami
tadijugasudah kami sampaikan di tiaplaboratorium.
Untukpetugaslaboratoriumnyasebaiknyaadapelatihankhusus K3
dandiberipenegasanlagiuntukmasalah K3 karenainiadalahhal yang
sangatberpengaruhbagihasiljugakesehatansertakeselamatanpetugas.
Masalahkomunikasijugaantaramanajerpuncakdankepaladivisijugaanatrpetugastolongdiperbaikil
agi, jangansampaiadasalahkomunikasikarenaitunantinyabisa fatal. Semogakritikandan saran
yang sudah kami berikankepadaIbumanajerdankepaladivisiinibukanmalahmembuatibu-ibu
down ataumundurdariakreditasi, tapijadikaninisebagaiperbaikandanmasukan yang
malahbisamemotivasiandauntukbisalolosakreditasidanmendapatkanpredikatAsesuai yang
Andasemuaharapkan. Kami yakin, InsyaAllahbisa.

Moderator : baik terima kasih sekali lagi atas masukannya Bu,Pak. Semoga apa yang bapak
dan Ibu katakan tadi bisa menjadi motivasi bagi kami semua. Dan dengan semangat dan tekat
yang kuat serta niat yang baik dari kita semua Bismillah kita bisa !!!!

Semuanya : Yes, bisaaaaa !!!

Moderator : saya rasa cukup sekian forum pada hari ini, semoga bermanfaat, dan saya
kembalikan lagi kepada sekretaris..

Sekretaris : Sebelumnya terimakasih kepada ibu Tika. Baik, dari diskusi kali ini dapat ditarik
sebuah kesimpulan untuk divisi kimia klinik yang pertama masalah APD dilengkapi lagi untuk
masker handscoon dll, yang kedua diharapkan kepada petugas analis jika mendapatkan sampel
urin dibedakan antara yang sudah dikerjakan dan yang belum dikerjakan dan juga letakkan di
rak, dan yang ketiga untuk penggunaan mikroskop setiap selesai menggunakan harap
dibersihkan lensanya menggunakan tissue lens agar mikroskop tersebut tidak sampai berjamur.
Selanjutnya untuk divisi Hematologi diharapkan kepada petugas analis untuk membedakan
sampel darah HIV dan sampel darah yang non HIV yang sudah diperiksa dan yang belum
diperiksa dan juga untuk kepala divisi ini diharapkan untuk melengkapi kebutuhan seperti rak
dan dibedakan untuk sampel HIV diberi label merah begitu juga dengan raknya harus
dibedakan. Kemudian untuk Divisi Mikrobiologi pada permasalahan membersihkan meja,
dianjurkan kepada petugas analis sebelum dan setelah mengerjakan sampel untuk
membersihkan meja dengan larutan desinfektan yaitu Lysol agar tidak membahayakan pada
petugas analis sendiri dan menciptakan suatu komunikasi yang baik sehingga tidak akan terjadi
kekeliruan dalam suatu pemeriksaan kemudian untuk masalah clean and dirty itu dipisahkan hal
ini untuk meminimalisir adanya hasil positif palsu. Dan selanjutnya untuk Divisi Imunologi bagi
petugas analis dianjurkan pada saat pengerjaan sampel diwajibkan memakai APD yang lengkap
dan memakai kaos kaki untuk divisi ini diharapkan menyediakan kaos kaki sebagai cadangan.
Yang terakhir untuk Divisi Sampling, petugas analis setelah pengambilan sampel darah
dianjurkan menghancurkan jarum tersebut agar tidak terjadi hal yang tidak dimungkinkan dan
untuk permasalahan pembuangan jarum pembuangannya di tempat sampah yang khusus
(infeksius). Ya itu tadi kesimpulan dari rapat kita kali ini terima kasih untuk Bapak dan Ibu
Accesor yang telah memberikan masukan untuk Labortorium ngecembeng ini dan terima kasih
juga kepada bapak ibu kepala divisi yang sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk divisi
divisi Laboratorium Ngecembeng ini. Semoga Laboratorium Ngecembeng ini bisa melewati
semua dan lolos akreditasi dengan mendapatkan predikat A sesuai yang kita semua harapkan
Amin amin Ya Allah. Rapat kali ini kita tutup dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil Alamin
terima kasih semuanya dan Wassalamualaikum Wr.Wb

You might also like