You are on page 1of 4

Perwakilan Diplomatik

1. Pengertian

Perwakilan diplomatik adalah petugas negara yang dikirim ke negara lain untuk
menyelenggarakan hubungan resmi antarnegara. Perwakilan diplomatik merupakan alat
perlengkapan utama dalam hubungan internasional. Perwakilan diplomatik merupakan
penyambung lidah dari negara yang diwakilinya. Kedudukan perwakilan diplomatik biasanya
berada di ibu kota negara penerima. Selain itu, semua kepala perwakilan diplomatik pada suatu
negara tertentu biasanya bertempat tinggal di ibu kota negara merupakan satu corps
diplomatique. Corps diplomatique biasanya diketuai oleh seorang duta besar yang paling lama
ditempatkan di negara itu yang disebut ”Dean” atau”Doyen”. Di samping itu, perwakilan
diplomatik merupakan alat dan sarana yang cukup penting untuk memperlancar hubungan
internasional. Dengan demikian, dalam forum-forum internasional, peranan para wakil negara
pengirim mempunyai posisi, hak, dan kewajiban secara khusus.

Perwakilan diplomatik bertindak atas nama negara pengirim, sehingga memerlukan atau
membutuhkan adanya hak-hak tertentu. Untuk menjunjung tugas misi perwakilan diplomatik
dalam mengembangkan kepentingan pemerintahannya di luar negeri. Hal-hal yang terkait tidak
saja dengan peningkatan hubungan persahabatan, tetapi juga melindungi kepentingan negara di
negara penerima. Pengembangan maupun peningkatan tersebut merupakan tugas bersama
dengan misi-misi khusus yang dibentuk. Untuk melaksanakan peranan tersebut, maka dikenal
empat macam atau bentuk diplomasi, yaitu:

1) Diplomasi politik

2) Diplomasi sosial budaya dan penerangan

3) Diplomasi ekonomi

4) Diplomasi hankam.

Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri yang berperan sebagai
berikut:

1) Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga dalam mencapai tujuan
tersebut

2) Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan tenaga
dan daya yang ada

3) Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain
4) Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

Pada pasal 1 poin 1 disebutkan : Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, yang
selanjutnya disebut Perwakilan adalah Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsuler
Republik Indonesia yang secara resmi mewakili dan memperjuangkan kepentingan Bangsa,
Negara, dan Pemerintah Republik Indonesia secara keseluruhan di Negara Penerima atau pada
Organisasi Internasional.

Untuk definisi dari perwakilan Diplomatik pada poin 4 Kepres No. 108 tahun 2003
disebutkan bahwa : Perwakilan Diplomatik adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia dan
Perutusan Tetap Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah
Negara Penerima dan/atau pada Organisasi Internasional untuk mewakili dan memperjuangkan
kepentingan Bangsa, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.

2. Tingkatan Perwakilan Diplomatik


Adapun Tingkatan-tingkatan Perwakilan Diplomatik, yaitu :

1. Duta besar berkuasa penuh, yaitu perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan
penuh dan luar biasa.
2. Duta, yaitu perwakilan diplomatik yang dalam menyelesaikan persoalan kedua negara
harus berkonsultasi dahulu dengan pemerintahnya.
3. Menteri Residen, status menteri residen bukan sebagai wakil pribadi kepala negara
melainkan hanya mengurus urusan negara
4. Kuasa Usaha, adlh perwakilan diplomatik yang tidak diperbantukan kepada kepala
negara, melainkan kepada menteri luar negeri
5. Atase-atase, adalah pejabat pembantu Duta Besar Berkuasa Penuh. Atase terdiri dari
Atase Pertahanan dan Atase Teknis ( pendidikan, perdagangan, perindustrian dan lain-
lain )

3. Tugas Perwakilan Diplomatik

Seseorang yang diangkat sebagai perwakilan diplomatik di negara asing, oleh


negara yang mengirimkannya telah diberi tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas perwakilan
diplomatik tersebut mencerminkan adanya fungsi-fungsi penting pada perwakilan
diplomatik bagi negara-negara pengirimnya. Bentuk tugas-tugas yang diemban oleh
perwakilan diplomatik sebagai berikut.
a. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima, serta
mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya.
b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara
tempat ia diakreditasikan maupun dengan negaranegara lainnya.
c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara
penerima.
d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingankepentingan warga
negaranya yang berada di luar negeri.
e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim
dengan negara penerima.

4. Fungsi Perwakilan Diplomatik

Secara universal, fungsi perwakilan diplomatik telah diatur dalam Konvensi


Wina 1969. Dalam Konvensi Wina tersebut ditegaskan fungsi perwakilan diplomatik
sebagai berikut.

a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.

b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara


penerima dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional.

c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.

d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima,


sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara
pengirim.

e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.

Berkaitan dengan fungsi perwakilan diplomatik, negara Indonesia telah


menetapkan secara khusus fungsi perwakilan diplomatik Republik Indonesia dalam
Keputusan Presiden. Keputusan Presiden yang dimaksud adalah Keppres Nomor 108
Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar
Negeri.Berdasarkan Keppres Nomor 108 Tahun 2003, perwakilan diplomatik
menyelenggarakan fungsi-fungsi seperti berikut.

a. Peningkatan dan pengembangan kerja sama politik, keamanan, ekonomi, social


dan budaya dengan negara penerima dan/atau organisasi Internasional.

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama warga


negara Indonesia di luar negeri.

c. Pengayoman, pelayanan, perlindungan dan pemberian bantuan hukum dan fisik


kepada warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia, dalam hal terjadi
ancaman dan/atau masalah hukum di negara penerima, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan nasional, hukum internasional, dan kebiasaan internasional.
d. Pengamatan, penilaian, dan pelaporan mengenai situasi dan kondisi negara
penerima.

e. Konsuler dan Protokol.

f. Perbuatan hukum untuk dan atas nama negara dan pemerintah Republik Indonesia
dengan negara penerima.

g. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan


internal, perwakilan, komunikasi dan persandian.

h. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum dan praktik internasional.

Berdasarkan fungsi-fungsi perwakilan diplomatik tersebut, perlu Anda pahami juga tentang
fungsi konsuler dan protokol yang harus diselenggarakan oleh perwakilan diplomatik Republik
Indonesia. Fungsi konsuler dan protokol tersebut seperti berikut.

a. Fungsi konsuler, meliputi hal-hal berikut.

1) Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang


perekonomian, perdagangan, perhubungan,

kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

2) Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada dalam wilayah
kerjanya.

3) Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.

4) Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di wilayah kerjanya.

5) Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol, komunikasi, dan


persandian.

6) Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, serta perlengkapan dan urusan
rumah tangga perwakilan konsuler.

b. Fungsi protokol, meliputi hal-hal berikut.

1) Memberikan pelayanan keprotokolan.

2) Mengatur acara-acara yang bersifat resmi di perwakilan.

3) Mempunyai tugas pelayanan notariat, kehakiman, dan jasa konsuler.

4) Melindungi warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia di negara penerima.

You might also like