Professional Documents
Culture Documents
I Gede Aditya Pratamawisadi1, Ni Nyoman Dewi Pascarani 2,I Putu Dharmanu Yudartha3
1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email:
adityapratama743@yahoo.com,p.dharmanu@gmail.co.id,dewi.pascarani@yahoo.com
ABSTRACT
The BPJS program implemented in the Puri Raharja General Hospital was an effort
from the government to equalize the health services. The objective was to find out the service
quality for patients of BPJS participants in the case study of Puri Raharja General Hospital year
2016. Its research method was qualitative method by using data sources from primary data and
secondary data. Its unit of analysis was looking for information regarding the analysis of public
service quality on patients of BPJS. Informant determination technique used by the researchers
used purposive sampling technique. Its data collection technique used by the researchers was
interview and observation, while its technique to analyze the data was data reduction, data
presentation, and draw the conclusion and result. This study used five dimensions tangible,
reliability, responsiveness, assurance, empathy. The BPJS analysis program at Puri Raharja
General Hospital seen from the overall aspects has been running well. The obstacle
encountered in implementing BPJS Program was the lack of socialization from the BPJS parties
about the service mechanism. It made the different perception between the hospital parties and
patients of BPJS’ participants.
yang digunakan yaitu berupa data primer Rumah Sakit diperlukan sarana fisik seperti
dan sekunder selain data tersebut peneliti tempat administrasi, ruang pendaftaran,
menggunakan data penunjang seperti poliklinik, ruang rawat inap, ruang Unit
pasien peserta BPJS sangat baik. Karena menyelesaikan tugas selama menjalankan
petugas medis ingin memberikan respon pelayanan merupakan hal yang sangat
yang cepat demi kepuasan pasien peserta utama. Karena melalui ketepatan waktu
kualitas pelayanan yang diberikan oleh Contohnya pada saat pada saat kunjungan
Rumah Sakit Umum Puri Raharja. (visite) dokter dijanjikan jam 11 pagi namun
ternyata pasien menunggu sampai jam 3
Petugas Pelayanan Medis melakukan sore dikarenakan dokter terlambat datang
Pelayanan Yang Cepat
mengakibatkan pasien lama menunggu
Ketepatan dalam pelayanan ialah datangnya dokter tersebut
kesesuaian antara pelayanan yang
diberikan beserta keperluan pasien, Dari uraian diatas dapat disimpulkan
sehingga keinginan yang dituju pasien bahwa ketepatan waktu pelayanan oleh
dapat tertangani dengan baik dan akhirnya dokter dalam mengunjungi pasien peserta
pasien merasa puas terhadap pelayanan bpjs di rumah sakit puri raharja kurang baik
medis yang diberikan contohnya dokter dikarenakan pasien menunggu lama untuk
memberikan pelayanan yang cepat pada kunjungan dokter ke ruang rawat inap jadi
saat terjadinya pasien peserta BPJS yang sebaiknya dokter harus bisa memberikan
terkena Epilepsi di ditangani di Unit Gawat penanganan masalah waktu yang tepat
Darurat. Kecepatan penanganan ini terlihat sehingga pasien tidak lama menunggu dan
kecewa dikarenakan janji waktu yang karena dianggap lebih cepat dan efisien
diberikan oleh dokter sebagai salah satu dalam menangani keluhan pasien.
petugas medis yang menangani pasien
Aspek Jaminan (Assurance) Petugas
peserta bpjs di rumah sakit umum puri
Medis Rumah Sakit Umum Puri
raharja. Raharja
Dalam hal Aspek daya tanggap pengetahuan, kesopanan serta sifat yang
petugas medis beserta manajemen Rumah bisa dipercaya harus dimiliki pegawai,
Sakit Umum Puri Raharja untuk saran atau bebas dari akan resiko, bahaya dan keragu-
keluhan dari pasien, dibuatkan kotak saran raguan dalam melakukan sebuah tindakan
di setiap sudut Rumah Sakit dengan dalam pelayanan medis, jaminan ialah
rumah sakit karena pihak rumah sakit lebih pasien peserta BPJS. Untuk mengukur
saran dikarenakan efektifitas penggunaan pasien peserta BPJS di Rumah Sakit Umum
keluhan dari pasien BPJS sangat lugas menggunakan indikator sebagai berikut :
Umum Puri Raharja sudah sangat baik memberikan informasi yang meyangkut
ramah dan sopan santun terhadap pasien semaksimal mungkin agar kebutuhan
melalui standar rumah sakit yang pasien terpenuhi. Sikap ini harus dimiliki
melayani pasien.
Petugas Rumah Sakit Umum Puri
Di Rumah Sakit Umum Puri Raharja pelayanan BPJS sangat baik, dilihat dari
pasien seperti contohnya pasien Penerima bagian farmasi selalu menyapa, tersenyum
Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan oleh serta memberikan penjelesan hingga
pemerintah kepada masyarakat miskin dan dimengerti oleh pasien peserta BPJS.
Faktor Hambatan Kualitas Pelayanan rumah sakit karena pasien BPJS tersebut
Pada Pasien Peserta BPJS di Rumah sebelumnya sudah menyetujui untuk naik
Sakit Umum Puri Raharja kelas kamar rawat inap namun setelah
Faktor hambatan sangat mempunyai pasien selesai mendapatkan pelayanan dari
pengaruh penting pada saat menjalankan rumah sakit, pasien tersebut complain
pelayanan kesehatan. Suatu tugas tidak terhadap rumah sakit hingga manajemen
akan tercapai apabila adanya hambatan perlu diturunkan didalamnya. Pasien ini
yang menganggu proses pelayanan mengira seluruh pengobatan atau naik
tersebut. Dalam memberikan pelayanan kelas kamar rawat inap di tanggung penuh
kepada pasien peserta BPJS ada beberapa oleh BPJS namun di dalam aturan BPJS
hambatan yang di temui dalam proses ada beberapa perkecualian di dalamnya
pelaksanaanya di Rumah Sakit Umum Puri termasuk naik kelas rawat inap di kenakan
Raharja yaitu : biaya Rumah Sakit. Sehingga pelayanan
rumah sakit menjadi terganggu akibat
1. Faktor Internal (dari dalam)
kurangnya sosialisasi dari penyelenggara
Ada beberapa hambatan yang BPJS
terkait dari internal dalam memberikan
pelayanan bagi pasien peserta BPJS yaitu KESIMPULAN
fasilitas atau bangunan rumah sakit perlu Penilaian kualitas pelayanan publik
dilakukan renovasi serta penambahan pada pasien peserta BPJS di Rumah Sakit
fasilitas medis guna mendukung kinerja Umum Puri Raharja dapat dinilai
pelayanan yang optimal selanjutnya dari berdasarkan 5 dimensi yaitu : Tangible,
petugas bagian pendaftaran pasien peserta Realiability, Responsiveness, Assurance,
BPJS hanya terdiri satu orang sehingga Emphaty .
apabila pasien banyak yang ingin berobat
Dimensi Tangible (Bukti Langsung) mendahulukan kepentingan pasien, tidak
Memiliki indikator kenyamanan, kemudahan diskriminatif serta menghargai sudah
dalam melakukan pelayanan, penampilan, dilaksanakan dengan baik dibuktikan
penggunaan alat bantu sudah digunakan petugas tidak melakukan diskriminatif,
dengan sangat baik, namun masih ada mendahulukan kepentingan pasien dari
indikator yang belum di jalankan dengan pada kepentingan pribadinya serta sopan
baik yaitu kenyamanan tempat pelayanan. santun dan ramah dalam melakukan proses
pada Dimensi Reliability (Kehandalan) pelayanan.
memiliki beberapa indikator didalamnya
Sedangkan ada beberapa faktor-
yaitu kemampuan dan keahlian, standar
faktor yang mendukung dan menghambat
pelayanan yang jelas, kecermatan sudah
proses pelayanan, yang pertama Faktor
diterapkan digunakan, tetapi ada indikator
Penghambat dalam pelayanan program
yang belum berjalan sesuai dengan yang
BPJS di Rumah Sakit Umum Puri Raharja
diingankan yaitu keahlian pegawai bagian
yaitu sarana prasarana yang sudah dalam
pendaftaran yang masih terbatas serta
kondisi sudah tua, kurangnya pegawai
kurangnya pemanfaatan website rumah
kurangnya pegawai di bagian pendaftaran
sakit dalam proses pemberian informasi
BPJS sedangkan yang kedua Faktor
yang up to date. Selanjutnya pada Dimensi
pendukung adalah pemberian reward
Responsiveness(Ketanggapan) didalamnya
kepada petugas terkait kinerjanya dan
memiliki indikator yaitu merespon tepat,
dilakukannya evaluasi oleh pihak
cepat, tepat waktu, cermat serta merespon
manajemen rumah sakit setia 6 bulan demi
segala keluhan dari pasien peserta BPJS
menjaga mutu dan kualitas pelayanan
sudah dilaksanakan, namun masih ada
indikator yang masih belum sesuai harapan
pasien peserta BPJS yaitu tepat waktu
dalam kunjungan ke ruangan pasien rawat
inap BPJS. kemudian dari segi Dimensi
Assurance (Jaminan) dalam melakukan
pelayanan memiliki indikator yaitu jaminan
kepastian biaya dan jaminan tepat waktu
sudah sangat baik dalam penerapannya,
karena Rumah Sakit Puri Raharja sudah
bisa memberikan lebih baik dari Standar
Pelayanan Prosedur yang diberikan oleh
pemerintah pusat.
Indonesia.
Dwiyanto, Agus, dkk. 2006. Reformasi Tjiptono Fandy. 2016. Service, Quality
Birokrasi Publik di Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada dan Satisfanction edisi 4.
University Press. Yogyakarta: Andi Offset
Kartika Bina.