Professional Documents
Culture Documents
Plantar
Fascitis
Abstract
This Researh aims to detect increasing effect difference existence taping in intervention
micro wave mengathermy (mwd) and stretching towards pain reduction in condition
plantar fasciitis. method: This research kind quation eksperimental to detect effect a
intervention that done towards watchfulness object. Sample is grouped to be two
treatment groups, my treatment group consists of 7 person with interventions that given
micro wave mengathermy (mwd) and stretching and treatment group ii that consist of 7
person with interventions that given increasing taping in intervention micro wave
mengathermy (mwd) and stretching. This watchfulness statistics analysis uses test
wilcoxon and man-whitney. Result: with test wilcoxon match pairs in my treatment group
demoes value p = 0,018 (p<? =0,05) and in treatment group ii value p = 0,018 (p<?
=0,05) mean intervention that done in each group berefek in pain reduction in condition
plantar fasciitis. and result mann-whitney demo value p = 0,003 p<? =0,05 that mean
there effect significant between my treatment group and treatment group ii. Conclusion:
there increasing effect difference taping in intervention micro wave mengathermy and
stretching towards pain reduction in condition plantar fasciitis.
Plantar fasciitis dapat disebabkan oleh banyak Secara garis besar patologi plantar fas-
factor antara lain karena kelebihan berat badan ciitis berawal dari penguluran yang berlebihan
(obesitas), kurangnya fleksibilitas dari plantar (tarikan) dari plantar fascianya, efek dari
fascia, tightnes otot-otot gastro-cnemius atau penguluran yang berlebihan dari plantar fascia
soleus, cidera overuse seperti berdiri dan akan menyebabkan perubahan pada serabut
berjalan terlalu lama, aktifitas yang berat yang collagen, dimana akan menurunkan jarak
terjadi pada olahragawan seperti atlet pelari, diantara serabut-serabut collagen dan menye-
dan adanya deformitas kaki seperti arcus babkan perubahan gerak yang bebas diantara
datar atau flat foot. Hal tersebut akan serabut. Menurunnya gerakan diantara serabut
mengakibatkan tarikan yang berlebihan pada collagen membuat jaringan cenderung menjadi
fascia, sehingga terjadi kerobekan dan timbul kurang elastis, sehingga akan terbentuk
iritasi yang diikuti inflamasi pada jari-ngan serabut collagen dalam pola yang acak. Disam-
lunak atau fascia. Akibatnya tumit terasa nyeri. ping itu produksi fibroblast yang berlebihan pa-
Pengertian dan penanganan nyeri yang da fase produksi akan membentuk jaringan
adekuat secara klinis membutuhkan suatu pe- fibrous yang tidak beraturan, sehingga men-
ngukuran. Penanganan nyeri pada plantar fas- ciptakan terjadinya abnormal crosslink yang
ciitis pun banyak dilakukan seperti minum obat akan menyebabkan perlengketan pada ja-
penghilang rasa nyeri, suntikan cortico steroid, ringan.
penggunaan sepatu atau sandal yang per- Kerobekan yang terjadi pada fascia
mukaannya empuk, heels pad dan termasuk plantaris tersebut akan merangsang pele-
fisioterapi dengan pemberian modalitas. pasan”P”substance dan zat-zat iritan nyeri (al-
Metode dan intervensi fisioterapi yang gogen). Karena adanya pelepasan zat-zat iritan
dapat diaplikasikan untuk mengurangi rasa nyeri dan ”P” substance juga dapat me-
nyeri pada kaki akibat plantar fasciitis, antara nyebabkan sirkulasi darah di fascia plantaris
lain dengan terapi Ultrasound, MWD, TENS, menjadi kurang baik sehingga memacu radang
Massage, Stretching dan Tapping yang dilokasi tersebut.
mempunyai pegaruh terhadap penurunan nye- Adanya radang atau inflamasi tersebut
ri. Namun pada penelitian ini penulis ingin me- akan mempengaruhi jaringan spesifik yang
ngetahui dan meneliti penggunaan atau terlibat sehingga akan terjadi tightness pada
aplikasi MWD, Stretching, dan Taping. otot-otot sebagai kompensasi dari nyeri yang
terjadi. Selain itu juga akan terjadi kelemahan
pada otot-otot tertentu yang akan menye-
Plantar Fasciitis babkan terjadinya instabilitas sehingga dapat
Plantar fasciitis adalah suatu pera- memicu terjadinya strain.
dangan pada plantar fascianya yang disebab- Proses radang juga akan mempengaruhi
kan oleh penguluran yang berlebihan pada system sirkulasi dimana akan terjadi mikro-
plantar fascia yang dapat mengakibatkan kero- sirkulasi yang akan menurunkan suplai gizi
bekan kemudian timbul suatu iritasi pada fascia pada jaringan yang mengalami cedera sehinga
plantaris, khususnya mengenai bagian antero- menyebabkan penumpukan sisa metabolisme
medial tuberositas calcaneus kadang dapat yang dapat mengiritasi jaringan sehingga
juga terjadi pada bagian posterior calcaneus. timbul nyeri. Iritasi kimiawi dari proses radang
Karena penguluran yang berlebihan pada juga akan mempengaruhi konduktifitas saraf
fascia plantaris sehingga dapat menyebabkan akibatnya terjadi hipersensitivitas yang dapat
nyeri regang pada fascia plantaris. menurunkan nilai ambang rangsang. Pada
Patofisiologi Plantar Fasciitis kasus plantar fasciitis sering berkembang men-
Plantar fasciitis merupakan peradangan jadi heel spur. Spur pada tulang berkembang
pada fascia plantaris pada perlekatan appo- karena fascia plantaris yang mengalami injury
neurosis plantaris yang letaknya di antero- kemudian inflamasi sehingga tumit menerima
medial dari tuberositas calcaneus kadang dapat beban lebih banyak dan dalam waktu yang
juga terjadi pada bagian posterior calcaneus. lama akan menyebabkan deposit kalsium pada
78 Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009
Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis
yang berlebihan saat melakukan gerakkan sional penderita, dimana pasien sudah merasa
pronasi maupun supinasi dan ekstensi MTP aman dengan memakai taping sehingga pasien
joint secara simultan dan untuk mencegah dapat melakukan aktivitas kembali tanpa
penekanan yang berlebihan yang dapat mem- merasa takut dan keadaan ini secara temporer
bebani fascia plantaris serta mengurangi dapat memblokade impuls nyeri di kornu
bengkak dan nyeri. posterior medulla spinalis. sedangkan kelompok
kedua juga berjumlah 7 orang yang diberikan
Mekanisme Pengurangan Nyeri Pada MWD, Stretching dan penambahan Taping se-
Penerapan Taping bagai kelompok perlakuan II.
Pemakaian taping pada kasus plantar
fasciitis ini telah diketahui fungsi dan man- Metode Penelitian
faatnya untuk mencegah terjadinya penguluran Penelitian ini bersifat quasi ekspe-
yang berlebihan yang dapat mengakibatkan rimental dengan menggunakan desain pene-
elongasi (pemanjangan) dari fascia plantaris litian kuasi eksperimental. Penelitian yang dila-
sehingga tidak akan terjadi iritasi berulang kukan juga bertujuan untuk mempelajari efek
yang dapat mengakibatkan inflamasi baru, se- penambahan Taping pada intervensi Micro
lain itu juga untuk menjaga kestabilitas sendi Wave Diathermy (MWD) dan Stretching ter-
karena dengan taping tersebut maka appo- hadap pengurangan nyeri pada kondisi Plantar
neurosis plantaris akan tersangga dengan baik Fasciitis.
sehingga gerakan-gerakan yang diinginkan Penelitian ini dibagi atas dua kelompok
atau gerakan-gerakan ekstrim bisa dihindari yaitu kelompok perlakuan I yang diberikan te-
dan dapat menambah arcus medial pada kaki rapi MWD dan Stretching, sedangkan kelompok
terutama pada kondisi kaki yang flat foot (pes perlakuan II diberikan terapi MWD, Stretching
planus). Dalam kasus ini pemakaian taping dan penambahan Taping.
diharapkan dapat mencegah terjadinya elo- Nilai intensitas nyeri diukur dan dieva-
ngasi (pemanjangan) pada fascia plantaris luasi dengan menggunakan Visual Analogue
yang akan menimbulkan iritasi yang berulang. Scale, kemudian hasilnya akan dianalisa antara
Nyeri yang disebabkan oleh tarikan kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan
atau penguluran yang berlebihan pada fascia II sebelum dan sesudah perlakuan diberikan
dapat diatasi dengan adanya fiksasi atau intervensi.
stabilisasi pasif pada apponeurosis plantaris
sehingga dapat mencegah terjadinya elongasi Hasil dan Pembahasan
(pemanjangan) pada fascia plantaris. Serta Dari sampel penelitian yang diperoleh
dapat dicapai stimulasi propioseptik berupa dapat dideskripsikan beberapa karakteristik
reflek stimulasi langsung dan proses belajar. sampel penelitian seperti yang tertera pada
Adanya fiksasi pada apponeurosis tabel 1 dan grafik 1. Berdasarkan tabel 1 jum-
plantaris dapat terjadinya pemblokiran nyeri lah presentase pria dan wanita sampel kelom-
pada sensorik level, meningkatkan system pok perlakuan I dan II yang menderita plantar
aliran darah kapiler, meningkatkan proses fasciitis adalah sebagai berikut :
metabolisme dan membantu proses absorbsi Pada kelompok perlakuan I sampel laki-laki
otot-otot yang mengalami spasme dan keka- berjumlah 2 orang (29%) dan sampel perem-
kuan sendi dapat diatasi. puan berjumlah 5 orang (71%) dengan jumlah
Selain itu taping juga berperan dalam keseluruhan sampel 7 orang(100%).
modulasi nyeri pada level sentral yang Pada kelompok perlakuan II sampel
melibatkan limbic system sebagai pusat laki-laki berjumlah 2 orang (29%) dan sampel
emosional. Hal ini dapat terjadi karena pema- wanita berjumlah 5 orang (71%) dengan
kaian taping pada penderita plantar fasciitis jumlah keseluruhan sampel 7 orang (100%).
secara psikologis dapat mempengaruhi emo-
Tabel 1
Distribusi Menurut Jenis Kelamin
Kelompok Kelompok
Jenis Perlakuan I Perlakuan II
Kelamin
F % F %
KELOMPOK PERLAKUAN I
29%
71%
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
KELOMPOK PERLAKUAN II
29%
71% LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Grafik1
Distribusi Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2
Distribusi Sampel Menurut Usia
Kelompok Kelompok Kelompok
Usia perlakuan I perlakuan II Usia perlakuan I
(Tahun) Jumlah % (Tahun) Jumlah
21 tahun 0 0% 21 tahun 0
22 tahun 2 29% 22 tahun 2
23 tahun 3 43% 23 tahun 3
24 tahun 2 29% 24 tahun 2
Jumlah 7 100% Jumlah 7
kelompok perlakuan I
3
2.5
21 tahun
2
22 tahun
1.5
23 tahun
1
24 tahun
0.5
0
kelompok perlakuan II
3 21 tahun
22 tahun
2
23 tahun
1 24 tahun
0
Grafik 2
Distribusi Sampel Menurut Usia
Dari tabel 3 dapat dilihat mean nilai VAS pada < 0,05, hal ini berarti Ho ditolak atau Ha
kelompok perlakuan I sebelum intervensi ada- diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lah 55,71 dengan Std.dev : 8,52 dan nilai Ada efek yang signifikan pemberian intervensi
mean sesudah intervensi adalah 15,14 dengan Micro Wave Diathermy (MWD) dan Stretching
Std.dev : 5,55. terhadap pengurangan nyeri pada kondisi
Berdasarkan hasil uji wilcoxon dari data plantar fasciitis.
tersebut didapatkan nilai P = 0.018 dimana P
Tabel 4
Nilai VAS Kelompok Perlakuan II Sebelum dan Sesudah Intervensi
Perbandingan Nilai VAS Kelompok Perlakuan II
Sampel Sebelum Sesudah Selisih
intervensi intervensi
1 55 5 50
2 65 7 58
3 74 8 66
4 66 6 62
5 64 10 58
6 71 5 66
7 60 5 55
Mean 65.00 6.57 59.29
Std. dev 6.38 1.90 5.85
Dari tabel 4 dapat dilihat mean nilai disimpulkan bahwa Ada efek yang signifikan
VAS pada kelompok perlakuan II sebelum pemberian intervensi Micro Wave Diathermy
intervensi adalah 65,00 dengan Std.dev : 6,38 (MWD), Stretching, dan Taping terhadap
dan nilai mean sesudah intervensi adalah 6,57 pengurangan nyeri pada kondisi plantar
dengan Std.dev : 1,90. Berdasarkan hasil uji t- fasciitis.
test related dari data tersebut didapatkan nilai
P = 0.018 dimana P < 0,05, hal ini berarti Ho Uji Mann – Whitney
ditolak atau Ha diterima. Sehingga dapat
Tabel 5
Selisih Nilai VAS Kelompok Perlakuan I dan Kelompok Perlakuan II
Selisih Nilai VAS
Sampel Kelompok Kelompok Perlakuan
Perlakuan I II
1 43 50
2 42 58
3 39 66
4 30 62
5 51 58
6 40 66
7 39 55
Mean 40.57 59.29
Std. dev 6.24 5.85
Dari tabel 5 dapat dilihat mean selisih nilai VAS Dalam mekanisme gate control theory MWD
kelompok perlakuan I adalah 40,57 dengan juga dapat merangsang serabut saraf Aβ yang
Std.dev : 6,24 dan nilai mean selisih nilai VAS berdiameter besar sehingga substansi gela-
kelompok perlakuan II adalah 59,29 dengan tinosa (SG) menjadi aktif dan gerbang akan
Std.dev: 5,85. Berdasarkan hasil Mann-Whitney menutup sehingga impuls nyeri yang diterima
dari data tersebut didapatkan nilai P = 0,003 untuk masuk ke transitting cell (T-cell)
dimana P < 0,05, hal ini berarti Ho ditolak atau terhambat. Selain itu peningkatan sirkulasi sa-
Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan raf perifer yang diikuti oleh peningkatan meta-
bahwa ada beda efek yang sangat signifikan bolisme jaringan dapat mempercepat proses
pada pemberian intervensi Micro Wave Dia- penyembuhan sehingga peradangan pada
thermy (MWD) dan Stretching dengan Micro fascia plantaris akan berkurang.
Wave Diathermy (MWD), Stretching dan Ta- Pada kondisi plantar fasciitis pemberian
ping terhadap pengurangan nyeri pada kondisi intervensi passive stretching dapat melepaskan
plantar fasciitis. Dari hasil uji Mann whitney perlengketan pada fascia plantaris akibat ab-
pada perlakuan I dan II dapat disimpulkan normall cross link yang disebabkan karena
bahwa ada beda efek pemberian intervensi adanya inflamasi pada fascia tersebut sehingga
MWD, Stretching dengan MWD, Stretching mengakibatkan tinghtness pada fascia plan-
dan Taping pada pengurangan nyeri pada taris. Pada saat fascia plantaris distretching
kondisi plantar fasciitis. mengakibatkan fascia meningkatkan kadar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah hemoglobin darah dan dapat menyebabkan sir-
dilakukan pada 14 orang sampel penderita kulasi darah menjadi lancar sehingga dapat
plantar fasciitis, yang terbagi ke dalam dua mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf
kelompok yaitu kelompok perlakuan I dan ke- C dan mengangkut zat-zat iritan penyebab nye-
lompok perlakuan II dengan masing-masing ri, terjadinya peningkatan fleksibilitas dan
kelompok berjumlah 7orang sampel, dimana kelenturan pada fascia plantaris sehingga dapat
Kelompok perlakuan I diberikan intervensi mengembalikan fascia plantaris pada panjang-
MWD dan Stretching, sedangkan kelompok nya yang alamiah, dapat memelihara fungsinya
perlakuan II diberikan intervensi MWD, dengan baik dan juga dapat menimbulkan
Stretching dan Taping didapatkan hasil pada rileksasi yang kemudian akan menurunkan
uji beda dua mean berupa tidak ada perbedaan ketegangan pada fascia.
efek yang signifikan antara intervensi MWD Terakhir diberikan Taping. Pemakaian
dan Stretching dengan MWD, Stretching dan taping pada kasus plantar fasciiits ini
Taping terhadap pengurangan nyeri pada bermanfaat untuk mencegah terjadinya pengu-
kondisi plantar fasciitis. Namun, ada efek yang luran yang berlebihan yang dapat mengaki-
signifikan pada pemberian intervensi MWD dan batkan elongasi (pemanjangan) dari fascia
Stretching maupun MWD, Stretching dan plantaris dan juga untuk menjaga kestabilitas
Taping terhadap pengurangan nyeri pada kon- sendi karena dengan taping tersebut maka
disi plantar fasciitis yang telah di ujikan pada apponeurosis plantaris akan tersangga dengan
kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan baik sehingga gerakan-gerakan yang diinginkan
II dengan menggunakan uji Wilcoxon. atau gerakan-gerakan ekstrim bisa dihindari
Pengurangan nyeri oleh penerapan dan dapat menambah arcus medial pada kaki
intervensi Micro Wave Diathermy (MWD) terutama pada kondisi kaki yang flat foot (pes
terjadi karena pemberian MWD pada plantar planus). Dalam kasus ini pemakaian taping
fasciitis dapat menimbulkan efek pada tingkat diharapkan dapat mencegah terjadinya elonga-
seluler yang dapat merangsang perbaikan si (pemanjangan) pada fascia plantaris yang
fungsi sel dengan repolarisasi sel-sel yang ru- akan menimbulkan iritasi yang berulang.
sak dan meningkatkan regenerasi fascia me- Adanya fiksasi pada apponeurosis plan-
lalui peningkatan aktivitas fagosit, enzim dan taris dapat terjadinya pemblokiran nyeri pada
mempercepat pengangkutan yang melewati tingkat sensorik level, meningkatkan sistem ali-
membran. ran darah kapiler,meningkatkan proses meta-
84 Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009
Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis