You are on page 1of 9

Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi

Plantar
Fascitis

EFEK PENAMBAHAN TAPING PADA INTERVENSI MICRO WAVE


DIATHERMY DAN STRETCHING TERHADAP PENGURANGAN NYERI
PADA KONDISI PLANTAR FASCIITIS

Nurvi Alfi Sari, M. Irfan


Fisioterapi RS. UIN, Ciputat Tangerang
Fakultas Fisioterapi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta
Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat 15412
nurvi@yahoo.co.id

Abstract
This Researh aims to detect increasing effect difference existence taping in intervention
micro wave mengathermy (mwd) and stretching towards pain reduction in condition
plantar fasciitis. method: This research kind quation eksperimental to detect effect a
intervention that done towards watchfulness object. Sample is grouped to be two
treatment groups, my treatment group consists of 7 person with interventions that given
micro wave mengathermy (mwd) and stretching and treatment group ii that consist of 7
person with interventions that given increasing taping in intervention micro wave
mengathermy (mwd) and stretching. This watchfulness statistics analysis uses test
wilcoxon and man-whitney. Result: with test wilcoxon match pairs in my treatment group
demoes value p = 0,018 (p<? =0,05) and in treatment group ii value p = 0,018 (p<?
=0,05) mean intervention that done in each group berefek in pain reduction in condition
plantar fasciitis. and result mann-whitney demo value p = 0,003 p<? =0,05 that mean
there effect significant between my treatment group and treatment group ii. Conclusion:
there increasing effect difference taping in intervention micro wave mengathermy and
stretching towards pain reduction in condition plantar fasciitis.

Keywords: Tapping, Plantar Fascitis, Stretching

Pendahuluan hatan dan hanya memberikan sedikit perha-


Sebagai negara berkembang kemajuan tiannya terhadap kondisi tubuh anggota ge-
teknologi dan pola kehidupan Indonesia telah raknya yang salah satunya adalah kaki.
tumbuh dengan begitu cepatnya sehingga hal Secara biomekanis, kaki dan perge-
ini menjadikan aktifitas khususnya dikota-kota langan kaki merupakan titik pusat berat badan
besar menjadi padat. Dengan padatnya ak- yang secara total dipindahkan pada saat am-
tifitas maka diperlukan mobilitas yang tinggi. bulansi. Dan keduanya dapat menyesuaikan diri
Untuk itu dibutuhkan status kesehatan yang dengan baik untuk melaksanakan fungsi pada
prima agar dapat terwujudnya pembangunan saat berjalan. Tumit dan telapak kaki berfungsi
yang berkualitas dan produktif. sebagai absorbers (penerima tekanan) saat
Kesehatan merupakan salah satu hal berjalan dan berlari dan sendi-sendinya dapat
yang amat sangat penting dalam melakukan menyesuaikan diri sesuai dengan kebutuhan
aktifitas sehari-hari dimana untuk menyele- untuk keseimbangan pada beberapa macam
saikan tugas-tugas dalam aktivitas kegiatan se- posisi.
hari-hari manusia maka diperlukan sehat se- Oleh karena tumit dan telapak kaki
cara fisik, mental dan social. Akan tetapi diluar adalah tempat pusatnya stress (tekanan), maka
itu masih banyak orang-orang yang tidak be- tumit dan telapak kaki cenderung mengalami
gitu mengerti tentang arti kesehatan. Hal ini gang-guan gerak dan fungsi yang sangat
dibuktikan dengan masih banyaknya orang- beragam, salah satu keluhan yang sering
orang yang menganggap remeh masalah kese- dijumpai adalah plantar fasciitis.

Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 77


Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

Plantar fasciitis dapat disebabkan oleh banyak Secara garis besar patologi plantar fas-
factor antara lain karena kelebihan berat badan ciitis berawal dari penguluran yang berlebihan
(obesitas), kurangnya fleksibilitas dari plantar (tarikan) dari plantar fascianya, efek dari
fascia, tightnes otot-otot gastro-cnemius atau penguluran yang berlebihan dari plantar fascia
soleus, cidera overuse seperti berdiri dan akan menyebabkan perubahan pada serabut
berjalan terlalu lama, aktifitas yang berat yang collagen, dimana akan menurunkan jarak
terjadi pada olahragawan seperti atlet pelari, diantara serabut-serabut collagen dan menye-
dan adanya deformitas kaki seperti arcus babkan perubahan gerak yang bebas diantara
datar atau flat foot. Hal tersebut akan serabut. Menurunnya gerakan diantara serabut
mengakibatkan tarikan yang berlebihan pada collagen membuat jaringan cenderung menjadi
fascia, sehingga terjadi kerobekan dan timbul kurang elastis, sehingga akan terbentuk
iritasi yang diikuti inflamasi pada jari-ngan serabut collagen dalam pola yang acak. Disam-
lunak atau fascia. Akibatnya tumit terasa nyeri. ping itu produksi fibroblast yang berlebihan pa-
Pengertian dan penanganan nyeri yang da fase produksi akan membentuk jaringan
adekuat secara klinis membutuhkan suatu pe- fibrous yang tidak beraturan, sehingga men-
ngukuran. Penanganan nyeri pada plantar fas- ciptakan terjadinya abnormal crosslink yang
ciitis pun banyak dilakukan seperti minum obat akan menyebabkan perlengketan pada ja-
penghilang rasa nyeri, suntikan cortico steroid, ringan.
penggunaan sepatu atau sandal yang per- Kerobekan yang terjadi pada fascia
mukaannya empuk, heels pad dan termasuk plantaris tersebut akan merangsang pele-
fisioterapi dengan pemberian modalitas. pasan”P”substance dan zat-zat iritan nyeri (al-
Metode dan intervensi fisioterapi yang gogen). Karena adanya pelepasan zat-zat iritan
dapat diaplikasikan untuk mengurangi rasa nyeri dan ”P” substance juga dapat me-
nyeri pada kaki akibat plantar fasciitis, antara nyebabkan sirkulasi darah di fascia plantaris
lain dengan terapi Ultrasound, MWD, TENS, menjadi kurang baik sehingga memacu radang
Massage, Stretching dan Tapping yang dilokasi tersebut.
mempunyai pegaruh terhadap penurunan nye- Adanya radang atau inflamasi tersebut
ri. Namun pada penelitian ini penulis ingin me- akan mempengaruhi jaringan spesifik yang
ngetahui dan meneliti penggunaan atau terlibat sehingga akan terjadi tightness pada
aplikasi MWD, Stretching, dan Taping. otot-otot sebagai kompensasi dari nyeri yang
terjadi. Selain itu juga akan terjadi kelemahan
pada otot-otot tertentu yang akan menye-
Plantar Fasciitis babkan terjadinya instabilitas sehingga dapat
Plantar fasciitis adalah suatu pera- memicu terjadinya strain.
dangan pada plantar fascianya yang disebab- Proses radang juga akan mempengaruhi
kan oleh penguluran yang berlebihan pada system sirkulasi dimana akan terjadi mikro-
plantar fascia yang dapat mengakibatkan kero- sirkulasi yang akan menurunkan suplai gizi
bekan kemudian timbul suatu iritasi pada fascia pada jaringan yang mengalami cedera sehinga
plantaris, khususnya mengenai bagian antero- menyebabkan penumpukan sisa metabolisme
medial tuberositas calcaneus kadang dapat yang dapat mengiritasi jaringan sehingga
juga terjadi pada bagian posterior calcaneus. timbul nyeri. Iritasi kimiawi dari proses radang
Karena penguluran yang berlebihan pada juga akan mempengaruhi konduktifitas saraf
fascia plantaris sehingga dapat menyebabkan akibatnya terjadi hipersensitivitas yang dapat
nyeri regang pada fascia plantaris. menurunkan nilai ambang rangsang. Pada
Patofisiologi Plantar Fasciitis kasus plantar fasciitis sering berkembang men-
Plantar fasciitis merupakan peradangan jadi heel spur. Spur pada tulang berkembang
pada fascia plantaris pada perlekatan appo- karena fascia plantaris yang mengalami injury
neurosis plantaris yang letaknya di antero- kemudian inflamasi sehingga tumit menerima
medial dari tuberositas calcaneus kadang dapat beban lebih banyak dan dalam waktu yang
juga terjadi pada bagian posterior calcaneus. lama akan menyebabkan deposit kalsium pada
78 Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009
Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

tumit sehingga menimbulkan tulang tumbuh peningkatan metabolisme jaringan dapat


yang tidak normal ditumit mempercepat pro-ses penyembuhan sehingga
peradangan pada fascia plantaris akan
Nyeri berkurang
Nyeri didefinisikan sebagai suatu kea-
daan yang mempengaruhi seseorang dan eks- Stretching Fascia Plantaris
tensinya diketahui bila seseorang pernah Stretching adalah suatu manuver tera-
mengalaminya (Tamsuri, 2007). Nyeri, sakit, peutik yang didesain untuk memanjangkan ja-
dolor (Latin) atau pain (Inggris) adalah kata- ringan yang mengalami patologis berupa pe-
kata yang artinya bernada negatif, menim- mendekan jaringan lunak seperti otot, fascia,
bulkan perasaan dan reaksi yang kurang me- tendon dan ligament dan bertujuan untuk
nyenangkan. Walaupun demikian, kita semua dapat meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS)
menyadari bahwa rasa sakit setiap kali ber- dan mengurangi nyeri akibat spasme, pemen-
guna, antara lain sebagai tanda bahaya yaitu dekan otot atau akibat fibrosis.
tanda bahwa ada perubahan yang kurang baik
di dalam diri manusia atau adanya kerusakan
jaringan. Nyeri juga sebagai refleks untuk Mekanisme Pengurangan Nyeri pada
menghindari rangsangan dari luar atau melin- Plantar Fasciitis Melalui Intervensi Stret-
dungi badan dari hal-hal yang membahayakan ching
tubuh dan menjadi signal adanya kerusakan Pada kondisi plantar fasciitis pemberian
jaringan intervensi passive stretching dapat melepaskan
perlengketan pada fascia plantaris akibat
Micro Wave Diathermy abnormall cross link yang disebabkan karena
Micro Wave Diathermy (MWD) merupa- adanya inflamasi pada fascia tersebut sehingga
kan suatu pengobatan yang menggunakan mengakibatkan tinghtness pada fascia plan-
radiasi gelombang mikro dibiaskan diantara ge- taris. Pada saat fascia plantaris distretching
lombang radio dan radiasi infra red dalam mengakibatkan fascia meningkatkan kadar
spektrum elektromagnetik. Normal frekuensi hemoglobin darah dan dapat menyebabkan sir-
yang digunakan untuk terapi adalah 2450 Mhz, kulasi darah menjadi lancar sehingga dapat
dengan panjang gelombang 12,245 cm, wa- mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf
laupun tersedia juga 951 Mhz. Output mak- C dan mengangkut zat-zat iritan penyebab
simum yang aman biasanya dibatasi sekitar nyeri.
25W dimana nilai itu kontras dengan nilai Selain itu stretching pada fascia plan-
mencapai 1000W yang digunakan untuk oven taris akan terjadi peningkatan fleksibilitas dan
microwave. kelenturan pada fascia plantaris sehingga dapat
mengembalikan fascia plantaris pada panjang-
nya yang alamiah, dapat memelihara fungsinya
Mekanisme Pengurangan Nyeri Pada dengan baik dan juga dapat menimbulkan rilek-
Plantar Fasciitis oleh MWD sasi yang kemudian akan menurunkan kete-
Pengurangan rasa nyeri dapat diperoleh gangan pada fascia.
melalui efek stressor yang menghasilkan pa-
nas. Pemberian MWD (Micro Wave Diathermy) Taping
pada plantar fasciitis dapat menimbulkan efek Taping merupakan pita rekat yang ber-
pada tingkat seluler yang dapat merangsang sifat kaku dan non elastis yang digunakan pada
perbaikan fungsi sel dengan repolarisasi sel-sel bagian tubuh yang cedera untuk
yang rusak dan meningkatkan regenerasi stabilisasi, sehingga bila pemakaian yang salah
fascia melalui peningkatan aktivitas fagosit, akan memperparah cedera yang ada atau
enzim dan mempercepat pengangkutan yang menimbulkan cedera yang baru. Pada kasus
mele-wati membran. Selain itu peningkatan plantar fasciitis ini taping berfungsi untuk
sirkulasi saraf perifer yang diikuti oleh melindungi fascia plantaris dari penguluran
Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 79
Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

yang berlebihan saat melakukan gerakkan sional penderita, dimana pasien sudah merasa
pronasi maupun supinasi dan ekstensi MTP aman dengan memakai taping sehingga pasien
joint secara simultan dan untuk mencegah dapat melakukan aktivitas kembali tanpa
penekanan yang berlebihan yang dapat mem- merasa takut dan keadaan ini secara temporer
bebani fascia plantaris serta mengurangi dapat memblokade impuls nyeri di kornu
bengkak dan nyeri. posterior medulla spinalis. sedangkan kelompok
kedua juga berjumlah 7 orang yang diberikan
Mekanisme Pengurangan Nyeri Pada MWD, Stretching dan penambahan Taping se-
Penerapan Taping bagai kelompok perlakuan II.
Pemakaian taping pada kasus plantar
fasciitis ini telah diketahui fungsi dan man- Metode Penelitian
faatnya untuk mencegah terjadinya penguluran Penelitian ini bersifat quasi ekspe-
yang berlebihan yang dapat mengakibatkan rimental dengan menggunakan desain pene-
elongasi (pemanjangan) dari fascia plantaris litian kuasi eksperimental. Penelitian yang dila-
sehingga tidak akan terjadi iritasi berulang kukan juga bertujuan untuk mempelajari efek
yang dapat mengakibatkan inflamasi baru, se- penambahan Taping pada intervensi Micro
lain itu juga untuk menjaga kestabilitas sendi Wave Diathermy (MWD) dan Stretching ter-
karena dengan taping tersebut maka appo- hadap pengurangan nyeri pada kondisi Plantar
neurosis plantaris akan tersangga dengan baik Fasciitis.
sehingga gerakan-gerakan yang diinginkan Penelitian ini dibagi atas dua kelompok
atau gerakan-gerakan ekstrim bisa dihindari yaitu kelompok perlakuan I yang diberikan te-
dan dapat menambah arcus medial pada kaki rapi MWD dan Stretching, sedangkan kelompok
terutama pada kondisi kaki yang flat foot (pes perlakuan II diberikan terapi MWD, Stretching
planus). Dalam kasus ini pemakaian taping dan penambahan Taping.
diharapkan dapat mencegah terjadinya elo- Nilai intensitas nyeri diukur dan dieva-
ngasi (pemanjangan) pada fascia plantaris luasi dengan menggunakan Visual Analogue
yang akan menimbulkan iritasi yang berulang. Scale, kemudian hasilnya akan dianalisa antara
Nyeri yang disebabkan oleh tarikan kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan
atau penguluran yang berlebihan pada fascia II sebelum dan sesudah perlakuan diberikan
dapat diatasi dengan adanya fiksasi atau intervensi.
stabilisasi pasif pada apponeurosis plantaris
sehingga dapat mencegah terjadinya elongasi Hasil dan Pembahasan
(pemanjangan) pada fascia plantaris. Serta Dari sampel penelitian yang diperoleh
dapat dicapai stimulasi propioseptik berupa dapat dideskripsikan beberapa karakteristik
reflek stimulasi langsung dan proses belajar. sampel penelitian seperti yang tertera pada
Adanya fiksasi pada apponeurosis tabel 1 dan grafik 1. Berdasarkan tabel 1 jum-
plantaris dapat terjadinya pemblokiran nyeri lah presentase pria dan wanita sampel kelom-
pada sensorik level, meningkatkan system pok perlakuan I dan II yang menderita plantar
aliran darah kapiler, meningkatkan proses fasciitis adalah sebagai berikut :
metabolisme dan membantu proses absorbsi Pada kelompok perlakuan I sampel laki-laki
otot-otot yang mengalami spasme dan keka- berjumlah 2 orang (29%) dan sampel perem-
kuan sendi dapat diatasi. puan berjumlah 5 orang (71%) dengan jumlah
Selain itu taping juga berperan dalam keseluruhan sampel 7 orang(100%).
modulasi nyeri pada level sentral yang Pada kelompok perlakuan II sampel
melibatkan limbic system sebagai pusat laki-laki berjumlah 2 orang (29%) dan sampel
emosional. Hal ini dapat terjadi karena pema- wanita berjumlah 5 orang (71%) dengan
kaian taping pada penderita plantar fasciitis jumlah keseluruhan sampel 7 orang (100%).
secara psikologis dapat mempengaruhi emo-

80 Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009


Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

Tabel 1
Distribusi Menurut Jenis Kelamin
Kelompok Kelompok
Jenis Perlakuan I Perlakuan II
Kelamin
F % F %

Laki-laki 2 29% 2 29%


Perempuan 5 71% 5 71%

Jumlah 7 100% 7 100%

KELOMPOK PERLAKUAN I
29%

71%

LAKI-LAKI
PEREMPUAN

KELOMPOK PERLAKUAN II

29%

71% LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Grafik1
Distribusi Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2
Distribusi Sampel Menurut Usia
Kelompok Kelompok Kelompok
Usia perlakuan I perlakuan II Usia perlakuan I
(Tahun) Jumlah % (Tahun) Jumlah
21 tahun 0 0% 21 tahun 0
22 tahun 2 29% 22 tahun 2
23 tahun 3 43% 23 tahun 3
24 tahun 2 29% 24 tahun 2
Jumlah 7 100% Jumlah 7

Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 81


Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

kelompok perlakuan I

3
2.5
21 tahun
2
22 tahun
1.5
23 tahun
1
24 tahun
0.5
0

kelompok perlakuan II

3 21 tahun
22 tahun
2
23 tahun
1 24 tahun

0
Grafik 2
Distribusi Sampel Menurut Usia

Berdasarkan tabel 2 bahwa sampel pada Uji Wilcoxon Match Pairs


kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan Pengujian hipotesis pada penelitian ini
II terdiri dari 7 sampel berusia antara 20-25 ditujukan untuk menentukan apakah ada per-
tahun (100%). bedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
intervensi pada masing-masing kelompok. Se-
Pengujian hipotesis lain itu juga dilakukan pengujian hipotesis
Dalam menganalisa data yang didapat untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil
dari hasil pengukuran intensitas nyeri dengan terapi pada kelompok perlakuan 1 yang meng-
menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) gunakan intervensi MWD dan Stretching
akan terlihat perubahan tingkat penurunan dengan kelompok perlakuan II yang meng-
nyeri sebelum dan sesudah terapi. Data terse- gunakan intervensi MWD, Stretching dan Ta-
but selanjutnya akan diolah dengan menggu- ping.
nakan SPSS.
Tabel 3
Nilai VAS Kelompok Perlakuan I Sebelum dan Sesudah Intervensi
Perbandingan Nilai VAS Kelompok Perlakuan I
Sampel
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Selisih
1 67 24 43
2 62 20 42
3 54 15 39
4 43 13 30
5 61 10 51
6 56 16 40
7 47 8 39
Mean 55.71 15.14 40.57
Std. Dev 8.52 5.55 6.24
82 Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009
Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

Dari tabel 3 dapat dilihat mean nilai VAS pada < 0,05, hal ini berarti Ho ditolak atau Ha
kelompok perlakuan I sebelum intervensi ada- diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lah 55,71 dengan Std.dev : 8,52 dan nilai Ada efek yang signifikan pemberian intervensi
mean sesudah intervensi adalah 15,14 dengan Micro Wave Diathermy (MWD) dan Stretching
Std.dev : 5,55. terhadap pengurangan nyeri pada kondisi
Berdasarkan hasil uji wilcoxon dari data plantar fasciitis.
tersebut didapatkan nilai P = 0.018 dimana P

Tabel 4
Nilai VAS Kelompok Perlakuan II Sebelum dan Sesudah Intervensi
Perbandingan Nilai VAS Kelompok Perlakuan II
Sampel Sebelum Sesudah Selisih
intervensi intervensi
1 55 5 50
2 65 7 58
3 74 8 66
4 66 6 62
5 64 10 58
6 71 5 66
7 60 5 55
Mean 65.00 6.57 59.29
Std. dev 6.38 1.90 5.85

Dari tabel 4 dapat dilihat mean nilai disimpulkan bahwa Ada efek yang signifikan
VAS pada kelompok perlakuan II sebelum pemberian intervensi Micro Wave Diathermy
intervensi adalah 65,00 dengan Std.dev : 6,38 (MWD), Stretching, dan Taping terhadap
dan nilai mean sesudah intervensi adalah 6,57 pengurangan nyeri pada kondisi plantar
dengan Std.dev : 1,90. Berdasarkan hasil uji t- fasciitis.
test related dari data tersebut didapatkan nilai
P = 0.018 dimana P < 0,05, hal ini berarti Ho Uji Mann – Whitney
ditolak atau Ha diterima. Sehingga dapat

Tabel 5
Selisih Nilai VAS Kelompok Perlakuan I dan Kelompok Perlakuan II
Selisih Nilai VAS
Sampel Kelompok Kelompok Perlakuan
Perlakuan I II
1 43 50
2 42 58
3 39 66
4 30 62
5 51 58
6 40 66
7 39 55
Mean 40.57 59.29
Std. dev 6.24 5.85

Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 83


Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

Dari tabel 5 dapat dilihat mean selisih nilai VAS Dalam mekanisme gate control theory MWD
kelompok perlakuan I adalah 40,57 dengan juga dapat merangsang serabut saraf Aβ yang
Std.dev : 6,24 dan nilai mean selisih nilai VAS berdiameter besar sehingga substansi gela-
kelompok perlakuan II adalah 59,29 dengan tinosa (SG) menjadi aktif dan gerbang akan
Std.dev: 5,85. Berdasarkan hasil Mann-Whitney menutup sehingga impuls nyeri yang diterima
dari data tersebut didapatkan nilai P = 0,003 untuk masuk ke transitting cell (T-cell)
dimana P < 0,05, hal ini berarti Ho ditolak atau terhambat. Selain itu peningkatan sirkulasi sa-
Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan raf perifer yang diikuti oleh peningkatan meta-
bahwa ada beda efek yang sangat signifikan bolisme jaringan dapat mempercepat proses
pada pemberian intervensi Micro Wave Dia- penyembuhan sehingga peradangan pada
thermy (MWD) dan Stretching dengan Micro fascia plantaris akan berkurang.
Wave Diathermy (MWD), Stretching dan Ta- Pada kondisi plantar fasciitis pemberian
ping terhadap pengurangan nyeri pada kondisi intervensi passive stretching dapat melepaskan
plantar fasciitis. Dari hasil uji Mann whitney perlengketan pada fascia plantaris akibat ab-
pada perlakuan I dan II dapat disimpulkan normall cross link yang disebabkan karena
bahwa ada beda efek pemberian intervensi adanya inflamasi pada fascia tersebut sehingga
MWD, Stretching dengan MWD, Stretching mengakibatkan tinghtness pada fascia plan-
dan Taping pada pengurangan nyeri pada taris. Pada saat fascia plantaris distretching
kondisi plantar fasciitis. mengakibatkan fascia meningkatkan kadar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah hemoglobin darah dan dapat menyebabkan sir-
dilakukan pada 14 orang sampel penderita kulasi darah menjadi lancar sehingga dapat
plantar fasciitis, yang terbagi ke dalam dua mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf
kelompok yaitu kelompok perlakuan I dan ke- C dan mengangkut zat-zat iritan penyebab nye-
lompok perlakuan II dengan masing-masing ri, terjadinya peningkatan fleksibilitas dan
kelompok berjumlah 7orang sampel, dimana kelenturan pada fascia plantaris sehingga dapat
Kelompok perlakuan I diberikan intervensi mengembalikan fascia plantaris pada panjang-
MWD dan Stretching, sedangkan kelompok nya yang alamiah, dapat memelihara fungsinya
perlakuan II diberikan intervensi MWD, dengan baik dan juga dapat menimbulkan
Stretching dan Taping didapatkan hasil pada rileksasi yang kemudian akan menurunkan
uji beda dua mean berupa tidak ada perbedaan ketegangan pada fascia.
efek yang signifikan antara intervensi MWD Terakhir diberikan Taping. Pemakaian
dan Stretching dengan MWD, Stretching dan taping pada kasus plantar fasciiits ini
Taping terhadap pengurangan nyeri pada bermanfaat untuk mencegah terjadinya pengu-
kondisi plantar fasciitis. Namun, ada efek yang luran yang berlebihan yang dapat mengaki-
signifikan pada pemberian intervensi MWD dan batkan elongasi (pemanjangan) dari fascia
Stretching maupun MWD, Stretching dan plantaris dan juga untuk menjaga kestabilitas
Taping terhadap pengurangan nyeri pada kon- sendi karena dengan taping tersebut maka
disi plantar fasciitis yang telah di ujikan pada apponeurosis plantaris akan tersangga dengan
kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan baik sehingga gerakan-gerakan yang diinginkan
II dengan menggunakan uji Wilcoxon. atau gerakan-gerakan ekstrim bisa dihindari
Pengurangan nyeri oleh penerapan dan dapat menambah arcus medial pada kaki
intervensi Micro Wave Diathermy (MWD) terutama pada kondisi kaki yang flat foot (pes
terjadi karena pemberian MWD pada plantar planus). Dalam kasus ini pemakaian taping
fasciitis dapat menimbulkan efek pada tingkat diharapkan dapat mencegah terjadinya elonga-
seluler yang dapat merangsang perbaikan si (pemanjangan) pada fascia plantaris yang
fungsi sel dengan repolarisasi sel-sel yang ru- akan menimbulkan iritasi yang berulang.
sak dan meningkatkan regenerasi fascia me- Adanya fiksasi pada apponeurosis plan-
lalui peningkatan aktivitas fagosit, enzim dan taris dapat terjadinya pemblokiran nyeri pada
mempercepat pengangkutan yang melewati tingkat sensorik level, meningkatkan sistem ali-
membran. ran darah kapiler,meningkatkan proses meta-
84 Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009
Efek Penambahan Taping pada Intervensi Micro Wave Diathermy dan Stretching Terhadap Pengurangan Nyeri pada Kondisi Plantar
Fascitis

bolisme dan membantu proses absorbsi otot-


otot yang mengalami spasme dan kekakuan
Daftar Pustaka
sendi dapat diatasi. Selain itu taping juga
Darlene hurtling, Radolph M.Kesler,
berperan dalam modulasi nyeri pada level sen-
“Management of Common Musculos-
tral yang melibatkan limbic sistem sebagai pu-
keletal Disorders”, Phyladephina,
sat emosional. Dimana secara psikologis dapat
Pennsylvania, 2006.
mempengaruhi emosional penderita, dimana
pasien sudah merasa aman dengan memakai
Donatelli, Robert & Michael J Wooden,
taping sehingga pasien dapat melakukan ak-
“Orthopaedic Physical Therapy”, Chur
tivitas kembali tanpa merasa takut dan
chill Livingstone Inc, New York, 1989.
keadaan ini secara temporer dapat mem-
blokade impuls nyeri di kornu posterior medulla
Faiz, Omar & David Moffat, “At a Glance Series
spinalis.
Anatomy”, Erlangga, Jakarta, 2004.
Dengan Pemakaian taping pada kasus
plantar fasciiits ini bermanfaat untuk mencegah
Hadiwidjaja, Satimin, ”Anatomi Extremitas Jilid
terjadinya penguluran yang berlebihan yang
2 Seri Extremitas Inferior”, Sebelas
dapat mengakibatkan elongasi (pemanjangan)
Maret University Press, Surakarta,
dari fascia plantaris dan juga untuk menjaga
2004.
kestabilitas sendi karena dengan taping ter-
sebut maka apponeurosis plantaris akan ter-
Hillary Wadsworth, A. P. P, Chanmugam,
sangga dengan baik sehingga gerakan-gerakan
“Electrophysical Agents In Physio-
yang diinginkan atau gerakan-gerakan ekstrim
therapy”, New South Wales, Australia,
bisa dihindari dan dapat menambah arcus
2008.
medial pada kaki terutama pada kondisi kaki
yang flat foot (pes planus). Dalam kasus ini pe-
IKAFI, ”Kumpulan Makalah Temu Ilmiah
makaian taping diharapkan dapat mencegah
Tahunan Fisioterapi Ke VI”, Jakarta,
terjadinya elongasi (pemanjangan) pada fascia
1988.
plantaris yang akan menimbulkan iritasi yang
berulang.
Ilyas, Ermita I, MS, ”Bandaging, Strapping Dan
Taping”, Bagian Ilmu Faal FKUI,
Jakarta, 1996.
Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan tersebut
Kishner, Carolyn & Colby, A. Allen, ”Therapeutic
dapat diketahui bahwa: Ada efek yang sig-
Exercise Foundation and Techniques”, 3
nifikan pada pemberian intervensi Micro Wave
edition, F. A. Davis Company,
Diathermy dan Stretching terhadap pengu-
Philadelphia, 1996.
rangan nyeri pada kondisi plantar fasciitis. Ada
efek yang signifikan pada intervensi Micro
Norris, Cristopher M, “Sports Injuries Diagnosis
Wave Diathermy, Stretching dan Taping ter-
& Management for Physiotherapist”.
hadap pengurangan nyeri pada kondisi plantar
Butterworth Heinemann, New York,
fasciitis. Ada beda efek yang sangat signifikan
1993.
terhadap pemberian intervensi Micro Wave
Diathermy dan Stretching dengan Micro Wave
Prentice, William E, “Therapeutic Modalities for
Diathermy, Stretching dan Taping terhadap
Sports Medicine and Athletic Training”,
pengurangan nyeri pada kondisi plantar
Mc Graw-Hill New York, 2003.
fasciitis.

Jurnal Fisioterapi Vol. 9 No. 2, Oktober 2009 85

You might also like