You are on page 1of 1

“KASAI KELAKAI”

BEDAK DINGIN BERBAHAN DASAR DAUN KELAKAI SEBAGAI


BENTUK INOVASI KEARIFAN LOKAL SUKU DAYAK DI
KALIMANTAN TENGAH
Kelakai merupakan tanaman jenis paku-pakuan, yang berkembang serta tumbuh baik
pada daerah-daerah yang mempunyai kelembaban tinggi seperti lahan gambut yang ada di
Kalimantan Tengah. Kelakai pada umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan sebagai
sayur dan secara turun temurun dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang mampu mengobati
penyakit anemia dan digunakan untuk menambah tenaga pasca melahirkan. Tanaman ini juga
dikenal sebagai tanaman yang mampu meningkatkan ketersediaan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu
yang sedang menyusui, sebagai penambah darah dan dapat menunda proses penuaan manusia.
Dari analisis gizi diketahui bahwa kelakai merah mengandung Fe tinggi 41,53 ppm, Cu 4,52
ppm, Vitamin C 15,41 mg/100g, protein 2,36%, Beta Caroten 66,99 ppm, dan asam folat 11,30
ppm. Tanaman kelakai memiliki zat bioaktif yang bersifat antioksidan seperti, vitamin C,
vitamin A, dan flavonoid. Pemanfaatan tanaman kelakai masih sebatas dikonsumsi untuk kuliner.
Dengan adanya kandungan antioksidan pada tanaman kelakai tersebut maka kami ingin
berinovasi dengan memanfaatkan daun kelakai dan mengolahnya menjadi bedak dingin yang
berfungsi untuk mencerahkan wajah, menghilangkan noda-noda dan mengangkat serta menyerap
minyak atau kotoran pada kulit wajah. Hal ini juga menjadi alternatif baru bagi masyarakat
Kalimantan yaitu berupa bedak dingin dari tanaman lokal yang ramah lingkungan dan menjadi
salah satu cara untuk meningkatkan potensi alam di Kalimantan Tengah. Metode penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Sumber data dari eksperimen, wawancara, observasi dan studi
pustaka. Untuk teknik cuplikan (sampling) menggunakan purposive sampling. Validitas data
menggunakan triangulasi data, peneliti, metode dan triangulasi teori. Sedangkan analisis data
menggunakan analisis interaktif dengan tiga tahapan analisis yang terjadi secara bersamaan,
yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang berinteraksi dengan
pengumpulan data secara secara berkesinambungan.

Kata Kunci : Kasai Kelakai, Bedak Dingin, Inovasi Kearifan Lokal, Suku Dayak

You might also like