You are on page 1of 9

ADGS : Aircraft Docking Guidance System

automatic Docking Guidance System (ADGS) yang kini telah berubah menjadi Visual Docking
Guidance System (VDGS) adalah sebuah teknologi yang dikembangkan untuk memandu pesawat
melakukan pergerakan menuju parkir pesawat.

Peralatan ini secara visual akan memandu pilot melalui layar LED dengan menunjukkan arah dan
jaraknya dari titik parkir yang dituju. Fungsi ini saat ini dilakukan oleh seorang marshaller dengan
hanya menunjukkan arahnya saja tanpa memberikan informasi jarak.

AFTN : Aeronautical Fixed Telecommunication Network

AFTN adalah suatu Sistem Jaringan yang digunakan untuk Komunikasi Data Penerbangan antara Satu
Bandara dengan Bandara lainnya. Komunikasi Data Penerbangan ini sangat penting karena berguna untuk
mengirimkan Jadwal Penerbangan, Berita Cuaca dan Berita lain yang berhubungan dengan Penerbangan.

ALS : Approach Lighting System

Merupakan salah satu peralatan bantu pendaratan visual yang berfungsi memberikan
informasi/panduan secara visual kepada penerbang mengenai arah menuju landas pacu pada saat
terakhir akan mendarat (final approach). Approach Lighting System merupakan konflgurasi
susunan lampu-lampu yang terpasang simetris dari ujung perpanjangan landas pacu pada approach
area sampai dengan ambang landas pacu (threshold).

AMHS : Aeronautical Message Handling System


AMHS (Aeronautical Message Handling System). Yaitu sistem di dalam ATN yang digunakan
untuk menggantikan AFTN (suatu struktur jaringan hubungan komunikasi seluruh dunia yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan ICAO (Annex 10, Volume II), dimana berita secara tertulis
(printed) disimpan dan disalurkan dengan menggunakan prosedur yang berorientasi pada karakter)
dalam melakukan pertukaran berita‐berita penerbangan.

ASDA : Accelerate-Stop Distance Available


Accelerate Stop Distance Available (ASDA) adalah panjang landas pacu yang tersedia untuk
dipergunakan pesawat udara saat lepas landas, ditambah dengan panjang stopway jika tersedia.

ASDA = Panjang landas pacu + Stopway (jika ada)

ATIS : Automatic Terminal Information Service


Layanan Informasi Terminal Otomatis (ATIS) - Siaran terus menerus Informasi Aeronautika
Noncontrol di Bandara). Siaran ATIS berisi informasi penting, seperti informasi cuaca, landasan
pacu aktif, pendekatan yang tersedia, dan informasi lainnya yang diperlukan oleh pilot, seperti
NOTAM.

ATN : Aeronautical Telecommunication Network


adalah jaringan internal yang membuat sub jaringan darat, udara-darat, dan data avionik untuk
berhubungan dengan mengadopsi antarmuka protokol dan pelayanan umum berdasarkan model
referensi dari Open Systems Interconnect (OSI) International Organisation for Standardization
(ISO).

AWOS : Automatic Weather observation System


1.AWS (Automatic Weather Station)

AWS merupakan stasiun yang melakukan pengukuran yang mengirim maupun mencatat hasil
pengamatan parameter cuaca secara otomatis dan juga secara langsung membuat kode yang telah
dikonversi. Automatic weather station (AWS) merupakan stasiun meteorologi yang melakukan
pengamatan cuaca dan mengirim hasilnya secara otomatis

Automated Weather Observing System (AWOS) dijalankan dan dikontrol oleh Federal Aviation
Administration (FAA), National Weather Service (NWS) and Department of Defense (DOD), di
sini tidak ada aturan secara mutlak tentang pengoperasian dan pengembangannya.

Pada umumnya, pelaporan AWOS dilaksanakan dengan interval 20 menit-an dan tidak ada laporan
pengamatan khusus terhadap perubahan kondisi cuaca. Ada beberapa macam dari AWOS menurut
penggunaan sistem sensor yang sudah terinstal.

Seperti type AWOS-III, mempunyai pengamatan temperature dan dewpoint dalam derajat Celsius,
wind speed&direction dalam knots, visibility, cloud, altimeter dan ceiling s/d 12.000 feet, selain
itu dapat juga ditambahkan sensor seperti present weather, freezing rain, dan thunderstorm
(lightning).

BAS : Building Automation System

Building automation system adalah sebuah pemrograman, komputerisasi, intelligent network dari
peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol sistem mekanis dan sistem penerangan
dalam sebuah gedung. Building Automation Systems (BAS) mengoptimasi start-up dan
performansi dari peralatan HVAC dan sistem alarm.

Sistem ini bisa dibilang untuk menjalankan semua fungsi yang ada di dalam gedung secara
otomatis tanpa ada campur tangan manusia di dalamnya. Sistem ini menggunakan komputer dan
juga teknologi informasi untuk mengontrol semua kegiatan fasilitas gedung.

Building Automation System akan mengoptimasi beberapa sistem di dalam gedung seperti sistem
keamanan, lift, lampu, dan lainnya. Fungsi dari system ini sangat bermanfaat untuk menekan biaya
atau efesiensi cost yang dikeluarkan oleh management gedung.

CCR : Constant Current Regulator

Constant Current Regulator (CCR) adalah catu daya arus konstan yang digunakan untuk mensuplai
peralatan Airfield Lighting System (AFL).
DME : Distance Measuring Equipment

adalah alat navigasi udara yang berfungsi memberikan panduan/informasi jarak (slant range
distance) bagi pesawat udara dengan fasilitas DME yang dituju

Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan berupa kode yang terdapat pada
interogator pesawat yang akan dikirimkan pada DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat
tersebut kemudian mentriger (memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat
dengan frekuensi yang berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan
waktu antara sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan
kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal reply dari pesawat
dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan groundstatiom adalah 8 x 6.173 =
49.384 NM

DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya line of sight. Ketika pesawat memilih
frekuensi VOR atau ILS suatu bandara, maka pesawat tersebut secara otomatis juga akan
mendapatkan frekuensi dari DME.DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi 962
sampai 1213 MHz.

DVOR (Doppler VHF Omni-directional Range) adalah sebuah alat bantu navigasi udara
yang dapat memberikan informasi arah kepada pesawat udara terhadap bandara dengan azimuth
tertentu. Daerah frekuensi kerja dari DVOR yaitu 108 Mhz – 118 MHz.

Sistem yang digunakan pada DVOR yaitu antena yang digunakan pada DVOR merupakan suatu
antena yang seolah-olah berputar secara horizontal dengan antena tetap yang terletak di
bagian tengah antena. Pesawat udara yang terletak pada suatu jarak tertentu akan menerima
perubahan frekuensi pada saat putaran menuju pesawat dan akan mengalami pengurangan
frekuensi apabila perputaran antena menjauhi pesawat (Efek Doppler).

FIDS : Flight Information Display System

adalah suatu sistem untuk mengelola informasi kedatangan dan keberangkatan pesawat. Sebagai
Information Display System (IDS) dapat digunakan untuk mengelola informasi kedatangan dan
keberangkatan moda angkutan lain seperti kereta api, bus, kapal. FIDS umumnya dipasang di
terminal bandar udara, pelabuhan laut, stasiun kereta api, stasiun bus.

GNSS : Global Navigation Satellite System

merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi atau lokasi dalam satuan ilmiah di
Bumi. Satelit akan mentransmisikan sinyal radio dengan frekuensi tinggi yang berisi data waktu
dan posisi yang dapat diambil oleh penerima yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui
lokasi tepat mereka dimanapun dipermukaan bumi.
GP : Glide Path
Peralatan navigasi glide slope tidak jauh berbeda dengan localizer pada bentuk modulasi dan
frekuensi loopnya. Glide slope juga memancarkan frekuensi carrier dan loop. Glide slope
memberikan informasi sudut pendaratan 3o dengan mengkombinasikan frekuensi loop 150 Hz dan
90 Hz menggunakan 2 buah antena vertikal dalam 1 buah tiang. Sudut 3o dihasilkan jika loop 150
Hz sebanding dengan 150 Hz.

Kedua frekuensi ini akan dibandingkan setelah diterima oleh pesawat udara untuk melihat apakah
pesawat sudah memmbentuk sudut 3o atau belum. Indicator yang terlihat di cockpit pesawat
berupa jarum sebagai tanda sudut 3o.

Jika pesawat mendapatkan frekuensi loop dominan 150 Hz, jarum akan bergerak ke atas, artinya
sudut pendaratan pesawat terlalu rendah atau peswat talu rendah untuk landing, maka pilot harus
menaikkan pesawat sampai jarum tepat di tengah. Begitu juga sebaliknya jika pesawat
mendapatkan frekuensi loop dominan 90 Hz, jarum akan bergerak ke bawah, artinya sudut
pendaratan pesawat berada terlalu besar atau pesawat terlalu tinggi untuk landing, maka pilot harus
menurunkan ketinggian pesawat sampai jarum tepat di tengah.

Saat komposisi frekuensi loop 150 Hz dan 90 Hz seimbang, artinya pesawat berada pada sudut
pendaratan yang aman (tepat) dan pesawat sudah dalam posisi yang benar untuk landing.

GPS : Global Positioning System


Sistem Pemosisi Global (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) adalah sistem untuk
menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal
satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi.

GSE : Ground Support Equipment


GSE adalah singkatan dari ground support equipment, GSE adalah suatu alat bantu yang harus
dimiliki oleh perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti perusahaan ground handling. GSE
itu sangat erat hubungannya dengan pesawat yang akan dilayaninya, dalam aktivitas kesehariannya
/ pada saat pesawat on ground, baik saat akan persiapan keberangkatan/saat offloading/pada saat
kedatangan.

ILS : Instrument Landing System

adalah salah satu peralatan radio navigasi penerbangan yang berfungsi sebagai alat bantu
pendaratan instrumen yaitu berupa radio pemancar yang dilengkapi dengan monitor, dimana suatu
pemancar perangkat ILS melalui gelombang radio frekuensi mampu memberikan sinyal informasi
panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan
secara presisi kepada pesawat udara yang sedang melakukan awal pendekatan dan dilanjutkan
dengan pendaratan di landasan pacu pada suatu bandar udara.

IMC : Instrument Meteorological Condition

Pada saat cuaca kurang baik ada keadaan minimum yang memaksa penerbang untuk terbang
dengan cara IFR(INSTRUMENT FLIGHT RULES). Keadaan cuaca yang berada di bawah
minimum VMC atau tidak memenuhi syarat VMC.

IM : Inner Marker

Inner marker, tidak seperti marker beacon lainnya, inner marker jarang dipakai pada bandar udara
di Indonesia kerena jarak pandang (visibility) pilot masih relatif baik. Inner marker biasanya
digunakan di bandar udara yang berada pada daerah bersalju,dan berkabut dimana visibility dekat.
Peralatan ini juga memancarkan gel.elektromagnetik untuk memberikan informasi ke pilot dengan
jarak 450 m dari threshold (ujung runway).

Informasi yang diterima pesawat berupa identifikasi nada singkat terputus-putus (dot tone) / ___
o ___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada pancaran sinyal inner marker /
tidak berada di atas peralatan inner marker.

Selain terdengar dot tone, pilot juga akan memonitor indicator lampu berwarna putih yang akan
menyala saat pesawat menerima sinyal middle marker.

LDA : Landing Distance Available


Landing Distance Available (LDA) adalah panjang landas pacu yang dapat dipergunakan pesawat
udara saat mendarat dengan syarat jika thereshold tidak dipindahkan, apabila ada kondisi
kerusakan landas pacu atau perbaikan yang menyebabkan thereshold dipindahkan, maka panjang
LDA yang tersedia adalah panjang landas pacu setelah thereshold dipindahkan.

MLS : Microwave Landing System


MLS merupakan pengembangan ILS, sebagai upaya mengatasi
kesulitan dalam pemasangan alat peralatan dan memberi
keleluasaan dalam penggunaannya. Kondisi ini bergantung pada
pesawat udara yang dilayani, karena peralihan tersebut belum
tentu diikuti oleh semua pesawat udara.
MM : Middle Marker

Sama halnya seperti outer marker, middle marker juga memancarkan gel.elektromagnetik untuk
memberikan informasi ke pilot dengan jarak yang berbeda dari OM yaitu 1,050 Km dari
threshold (ujung runway). Oleh karena itulah perlatan pemancar outer marker diletakkan pada
jarak 1,050 Km dari ujung runway, sehingga pada saat pesawat berada tepat di atas outer marker
maka pesawat akan menerima informasi bahwa pesawat berada pada jarak 1,050 km dari
threshold. Pada area ini, pilot harus sudah mengambil keputusan apakah dia sudah siap dan pada
posisi yang tepat untuk landing atau tidak. Jika pilot merasa belum siap landing, dia harus segera
memutuskan untuk go arround (kembali lagi pada posisi pendekatan).

Informasi yang diterima pesawat berupa identifikasi nada panjang dan singkat bergantian (dash
dot tone) / ___ o ___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada pancaran
sinyal middle marker / tidak berada di atas peralatan middle marker.

Selain terdengar dash dot tone, pilot juga akan memonitor indicator lampu berwarna amber yang
akan menyala saat pesawat menerima sinyal middle marker. Seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.

OM : Outer Marker

adalah peralatan navigasi yang memancarkan gel.elektromagnetik untuk memberikan informasi ke


pilot bahwa posisi pesawat berada pada jarak 7 – 12 Km dari threshold (ujung runway). Oleh
karena itulah perlatan pemancar outer marker diletakkan pada jarak 7 – 12 Km dari ujung
runway,sehingga pada saat pesawat berada tepat di atas outer marker maka pesawat akan
menerima informasi bahwa pesawat berada pada jarak 7-12 km dari threshold.

Informasi yang diterima pesawat berupa identifikasi nada panjang terputus-putus (dash tone) / ___
___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada pancaran sinyal outer marker /
tidak berada di atas peralatan outer marker.

Selain terdengar dash tone, pilot juga akan memonitor indicator lampu berwarna biru yang akan
menyala saat pesawat menerima sinyal outer marker.

PABX : Private Automatic Branch Exchange

adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon atau interpon/intercom yang terletak di sisi
pelanggan, misalnya di gedung-gedung perkantoran yang memerlukan percabangan satuan
sambungan telepon.

PAPI : Precission Approach Path Indicator


PAPI (precision Approach Path Indicator) adalah Alat bantu visual yang menyediakan informasi
panduan untuk membantu pilot dalam mempertahankan posisi pesawat dengan pendekatan yang
benar (dalam dimensi vertikal) ke touch down point di run way.

PAS : Public Address System

PA System merupakan serangkaian sistem distribusi suara melalui elektronik yang mencangkup
input (mikrofon), prosesor (amplifier) dan output (loudspeakers). digunakan seseorang di area
publik yang luas untuk mengumumkan sesuatu, atau sebagai pemutar background musik dan
sistem evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

REL : Runway Edge Lighting

Peralatan ini merupakan rambu penerangan landas pacu, terdiri dari lampu-lampu yang dipasang
pada jarak tertentu di tepi kiri dan kanan landas pacu untuk memberi tuntunan kepada penerbang
pada pendaratan, dan tinggal landas pesawat terbang disiang hari pada saat cuaca buruk atau
berkabut serta pada saat malam hari.

RESA : Runway End Safety Area

Suatu bidang persegi panjang yang diratakan, bebas dari rintangan yang membentang dari ujung
strip landasan pacu dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan pacu, dan
dipersiapkan guna mengurangi bahaya kerusakan pesawat udara yang tergelincir keluar (over
shooting) dari landasan serta untuk pergerakan kendaraan pemadam kebakaran.

RTIL : Runway Threshold Identification Light

Peralatan ini berupa 2 (unit) lampu yang berkedip (flash) dipasang pada kedua sisi ujung landasan,
yang memberikan petunjuk kepada penerbang posisi ambang batas landasan (threshold).
RVR : Runway Visual Range

jangkauan visual landasan

TLOF : Touchdown and Lift-off Area Lighting System

TLOF Light system harus disediakan untuk pengoperasian surface level heliportpada
malam hari atau untuk penerbangan instrument.

TMA Radar : Terminal Manoeuvring Area Radar (Monopulse Secondary


(MSSR) Surveillance Radar)
Take Off Distance Available (TODA) adalah panjang landas pacu yang tersedia untuk
dipergunakan pesawat udara saat lepas landas ditambah dengan panjang clearway jika ada.

TODA = Panjang landas pacu + Clearway (jika ada)

TORA = Panjang landas pacu


Take Off Run Available (TORA) adalah panjang landas pacu yang tersedia untuk dipergunakan
pesawat udara saat lepas landas, tanpa melibatkan stopway dan clearway.

UPS : Uninterruptible Power Supply

adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk
Dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang.
UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus
dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware.

VHF ADC : Very High Frequency Aerodrome Control


VMC : Visual Meteorological Conditions
Kondisi cuaca untuk menerbangkan pesawat dengan cara/aturan VFR disebut VMC (Visual
Meteorological Condition).

VOR : Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio Range


alah satu alat bantu navigasi yang paling tua dan paling sering digunakan adalah sistem VOR.
Terdiri dari ribuan transmitter station di darat yang berkomunikasi dengan peralatan penerima
(receiver) pada pesawat terbang.

VOR singkatan dari “VHF Omni-directional Range” adalah salah satu tipe dari sistem navigasi
radio untuk pesawat terbang. VOR memancarkan sinyal radio gabungan, termasuk kode morse
dan data yang memungkinkan peralatan receiver pada pesawat untuk memperoleh magnetic
bearing dari station ke pesawat terbang.

VOR bekerja pada frekuensi VHF dari 108 sampai 117.95 MHz. Alat bantu navigasi ini membantu
pilot untuk menentukan posisi pesawat menuju atau dari VOR ground station dan menampilkan
jalur menuju atau dari ground station yang dipilih. Karena bekerja pada pita VHF, maka jarak
komunikasi darat-udara terbatas berupa “line of sight”. Cakupan VOR yang dapat dicapai
bergantung pada penempatan ground station. Informasi yang diberikan ditampilkan pada indikator
visual dengan pembacaan yang mudah dan ditafsirkan oleh instrument yang ada pada kokpit.
Sinyal VOR berasal dari ground station, biasanya ada pada fasilitas pendaratan.

VOR terdiri dari VHF Receiver, Antena, Indikator dan Control Unit. Sedangkan VOR ground
station terdiri dari VHF Transmitter dan Antena. VOR biasanya beroperasi bersama dalam satu
shelter dengan DME (Distance Measurement Equipment) dengan maksud untuk memberikan
informasi arah/azimuth (VOR) dan jarak (DME) kepada penerbang, juga dapat digunakan prosedur
operasi bersama-sama ILS (Instrument Landing System)
VSAT : Very Small Aperture Terminal
adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan
diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim
data ke satelit.
VSCS : The Voice Switching and Control System

You might also like