Professional Documents
Culture Documents
automatic Docking Guidance System (ADGS) yang kini telah berubah menjadi Visual Docking
Guidance System (VDGS) adalah sebuah teknologi yang dikembangkan untuk memandu pesawat
melakukan pergerakan menuju parkir pesawat.
Peralatan ini secara visual akan memandu pilot melalui layar LED dengan menunjukkan arah dan
jaraknya dari titik parkir yang dituju. Fungsi ini saat ini dilakukan oleh seorang marshaller dengan
hanya menunjukkan arahnya saja tanpa memberikan informasi jarak.
AFTN adalah suatu Sistem Jaringan yang digunakan untuk Komunikasi Data Penerbangan antara Satu
Bandara dengan Bandara lainnya. Komunikasi Data Penerbangan ini sangat penting karena berguna untuk
mengirimkan Jadwal Penerbangan, Berita Cuaca dan Berita lain yang berhubungan dengan Penerbangan.
Merupakan salah satu peralatan bantu pendaratan visual yang berfungsi memberikan
informasi/panduan secara visual kepada penerbang mengenai arah menuju landas pacu pada saat
terakhir akan mendarat (final approach). Approach Lighting System merupakan konflgurasi
susunan lampu-lampu yang terpasang simetris dari ujung perpanjangan landas pacu pada approach
area sampai dengan ambang landas pacu (threshold).
AWS merupakan stasiun yang melakukan pengukuran yang mengirim maupun mencatat hasil
pengamatan parameter cuaca secara otomatis dan juga secara langsung membuat kode yang telah
dikonversi. Automatic weather station (AWS) merupakan stasiun meteorologi yang melakukan
pengamatan cuaca dan mengirim hasilnya secara otomatis
Automated Weather Observing System (AWOS) dijalankan dan dikontrol oleh Federal Aviation
Administration (FAA), National Weather Service (NWS) and Department of Defense (DOD), di
sini tidak ada aturan secara mutlak tentang pengoperasian dan pengembangannya.
Pada umumnya, pelaporan AWOS dilaksanakan dengan interval 20 menit-an dan tidak ada laporan
pengamatan khusus terhadap perubahan kondisi cuaca. Ada beberapa macam dari AWOS menurut
penggunaan sistem sensor yang sudah terinstal.
Seperti type AWOS-III, mempunyai pengamatan temperature dan dewpoint dalam derajat Celsius,
wind speed&direction dalam knots, visibility, cloud, altimeter dan ceiling s/d 12.000 feet, selain
itu dapat juga ditambahkan sensor seperti present weather, freezing rain, dan thunderstorm
(lightning).
Building automation system adalah sebuah pemrograman, komputerisasi, intelligent network dari
peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol sistem mekanis dan sistem penerangan
dalam sebuah gedung. Building Automation Systems (BAS) mengoptimasi start-up dan
performansi dari peralatan HVAC dan sistem alarm.
Sistem ini bisa dibilang untuk menjalankan semua fungsi yang ada di dalam gedung secara
otomatis tanpa ada campur tangan manusia di dalamnya. Sistem ini menggunakan komputer dan
juga teknologi informasi untuk mengontrol semua kegiatan fasilitas gedung.
Building Automation System akan mengoptimasi beberapa sistem di dalam gedung seperti sistem
keamanan, lift, lampu, dan lainnya. Fungsi dari system ini sangat bermanfaat untuk menekan biaya
atau efesiensi cost yang dikeluarkan oleh management gedung.
Constant Current Regulator (CCR) adalah catu daya arus konstan yang digunakan untuk mensuplai
peralatan Airfield Lighting System (AFL).
DME : Distance Measuring Equipment
adalah alat navigasi udara yang berfungsi memberikan panduan/informasi jarak (slant range
distance) bagi pesawat udara dengan fasilitas DME yang dituju
Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan berupa kode yang terdapat pada
interogator pesawat yang akan dikirimkan pada DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat
tersebut kemudian mentriger (memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat
dengan frekuensi yang berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan
waktu antara sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan
kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal reply dari pesawat
dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan groundstatiom adalah 8 x 6.173 =
49.384 NM
DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya line of sight. Ketika pesawat memilih
frekuensi VOR atau ILS suatu bandara, maka pesawat tersebut secara otomatis juga akan
mendapatkan frekuensi dari DME.DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi 962
sampai 1213 MHz.
DVOR (Doppler VHF Omni-directional Range) adalah sebuah alat bantu navigasi udara
yang dapat memberikan informasi arah kepada pesawat udara terhadap bandara dengan azimuth
tertentu. Daerah frekuensi kerja dari DVOR yaitu 108 Mhz – 118 MHz.
Sistem yang digunakan pada DVOR yaitu antena yang digunakan pada DVOR merupakan suatu
antena yang seolah-olah berputar secara horizontal dengan antena tetap yang terletak di
bagian tengah antena. Pesawat udara yang terletak pada suatu jarak tertentu akan menerima
perubahan frekuensi pada saat putaran menuju pesawat dan akan mengalami pengurangan
frekuensi apabila perputaran antena menjauhi pesawat (Efek Doppler).
adalah suatu sistem untuk mengelola informasi kedatangan dan keberangkatan pesawat. Sebagai
Information Display System (IDS) dapat digunakan untuk mengelola informasi kedatangan dan
keberangkatan moda angkutan lain seperti kereta api, bus, kapal. FIDS umumnya dipasang di
terminal bandar udara, pelabuhan laut, stasiun kereta api, stasiun bus.
merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi atau lokasi dalam satuan ilmiah di
Bumi. Satelit akan mentransmisikan sinyal radio dengan frekuensi tinggi yang berisi data waktu
dan posisi yang dapat diambil oleh penerima yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui
lokasi tepat mereka dimanapun dipermukaan bumi.
GP : Glide Path
Peralatan navigasi glide slope tidak jauh berbeda dengan localizer pada bentuk modulasi dan
frekuensi loopnya. Glide slope juga memancarkan frekuensi carrier dan loop. Glide slope
memberikan informasi sudut pendaratan 3o dengan mengkombinasikan frekuensi loop 150 Hz dan
90 Hz menggunakan 2 buah antena vertikal dalam 1 buah tiang. Sudut 3o dihasilkan jika loop 150
Hz sebanding dengan 150 Hz.
Kedua frekuensi ini akan dibandingkan setelah diterima oleh pesawat udara untuk melihat apakah
pesawat sudah memmbentuk sudut 3o atau belum. Indicator yang terlihat di cockpit pesawat
berupa jarum sebagai tanda sudut 3o.
Jika pesawat mendapatkan frekuensi loop dominan 150 Hz, jarum akan bergerak ke atas, artinya
sudut pendaratan pesawat terlalu rendah atau peswat talu rendah untuk landing, maka pilot harus
menaikkan pesawat sampai jarum tepat di tengah. Begitu juga sebaliknya jika pesawat
mendapatkan frekuensi loop dominan 90 Hz, jarum akan bergerak ke bawah, artinya sudut
pendaratan pesawat berada terlalu besar atau pesawat terlalu tinggi untuk landing, maka pilot harus
menurunkan ketinggian pesawat sampai jarum tepat di tengah.
Saat komposisi frekuensi loop 150 Hz dan 90 Hz seimbang, artinya pesawat berada pada sudut
pendaratan yang aman (tepat) dan pesawat sudah dalam posisi yang benar untuk landing.
adalah salah satu peralatan radio navigasi penerbangan yang berfungsi sebagai alat bantu
pendaratan instrumen yaitu berupa radio pemancar yang dilengkapi dengan monitor, dimana suatu
pemancar perangkat ILS melalui gelombang radio frekuensi mampu memberikan sinyal informasi
panduan arah pendaratan (azimuth), sudut luncur (glide path) dan jarak terhadap titik pendaratan
secara presisi kepada pesawat udara yang sedang melakukan awal pendekatan dan dilanjutkan
dengan pendaratan di landasan pacu pada suatu bandar udara.
Pada saat cuaca kurang baik ada keadaan minimum yang memaksa penerbang untuk terbang
dengan cara IFR(INSTRUMENT FLIGHT RULES). Keadaan cuaca yang berada di bawah
minimum VMC atau tidak memenuhi syarat VMC.
IM : Inner Marker
Inner marker, tidak seperti marker beacon lainnya, inner marker jarang dipakai pada bandar udara
di Indonesia kerena jarak pandang (visibility) pilot masih relatif baik. Inner marker biasanya
digunakan di bandar udara yang berada pada daerah bersalju,dan berkabut dimana visibility dekat.
Peralatan ini juga memancarkan gel.elektromagnetik untuk memberikan informasi ke pilot dengan
jarak 450 m dari threshold (ujung runway).
Informasi yang diterima pesawat berupa identifikasi nada singkat terputus-putus (dot tone) / ___
o ___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada pancaran sinyal inner marker /
tidak berada di atas peralatan inner marker.
Selain terdengar dot tone, pilot juga akan memonitor indicator lampu berwarna putih yang akan
menyala saat pesawat menerima sinyal middle marker.
Sama halnya seperti outer marker, middle marker juga memancarkan gel.elektromagnetik untuk
memberikan informasi ke pilot dengan jarak yang berbeda dari OM yaitu 1,050 Km dari
threshold (ujung runway). Oleh karena itulah perlatan pemancar outer marker diletakkan pada
jarak 1,050 Km dari ujung runway, sehingga pada saat pesawat berada tepat di atas outer marker
maka pesawat akan menerima informasi bahwa pesawat berada pada jarak 1,050 km dari
threshold. Pada area ini, pilot harus sudah mengambil keputusan apakah dia sudah siap dan pada
posisi yang tepat untuk landing atau tidak. Jika pilot merasa belum siap landing, dia harus segera
memutuskan untuk go arround (kembali lagi pada posisi pendekatan).
Informasi yang diterima pesawat berupa identifikasi nada panjang dan singkat bergantian (dash
dot tone) / ___ o ___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada pancaran
sinyal middle marker / tidak berada di atas peralatan middle marker.
Selain terdengar dash dot tone, pilot juga akan memonitor indicator lampu berwarna amber yang
akan menyala saat pesawat menerima sinyal middle marker. Seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.
OM : Outer Marker
Informasi yang diterima pesawat berupa identifikasi nada panjang terputus-putus (dash tone) / ___
___ secara terus menerus sampai pesawat tidak lagi berada pada pancaran sinyal outer marker /
tidak berada di atas peralatan outer marker.
Selain terdengar dash tone, pilot juga akan memonitor indicator lampu berwarna biru yang akan
menyala saat pesawat menerima sinyal outer marker.
adalah perangkat penyambungan komunikasi telepon atau interpon/intercom yang terletak di sisi
pelanggan, misalnya di gedung-gedung perkantoran yang memerlukan percabangan satuan
sambungan telepon.
PA System merupakan serangkaian sistem distribusi suara melalui elektronik yang mencangkup
input (mikrofon), prosesor (amplifier) dan output (loudspeakers). digunakan seseorang di area
publik yang luas untuk mengumumkan sesuatu, atau sebagai pemutar background musik dan
sistem evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Peralatan ini merupakan rambu penerangan landas pacu, terdiri dari lampu-lampu yang dipasang
pada jarak tertentu di tepi kiri dan kanan landas pacu untuk memberi tuntunan kepada penerbang
pada pendaratan, dan tinggal landas pesawat terbang disiang hari pada saat cuaca buruk atau
berkabut serta pada saat malam hari.
Suatu bidang persegi panjang yang diratakan, bebas dari rintangan yang membentang dari ujung
strip landasan pacu dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah landasan pacu, dan
dipersiapkan guna mengurangi bahaya kerusakan pesawat udara yang tergelincir keluar (over
shooting) dari landasan serta untuk pergerakan kendaraan pemadam kebakaran.
Peralatan ini berupa 2 (unit) lampu yang berkedip (flash) dipasang pada kedua sisi ujung landasan,
yang memberikan petunjuk kepada penerbang posisi ambang batas landasan (threshold).
RVR : Runway Visual Range
TLOF Light system harus disediakan untuk pengoperasian surface level heliportpada
malam hari atau untuk penerbangan instrument.
adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk
Dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang.
UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus
dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware.
VOR singkatan dari “VHF Omni-directional Range” adalah salah satu tipe dari sistem navigasi
radio untuk pesawat terbang. VOR memancarkan sinyal radio gabungan, termasuk kode morse
dan data yang memungkinkan peralatan receiver pada pesawat untuk memperoleh magnetic
bearing dari station ke pesawat terbang.
VOR bekerja pada frekuensi VHF dari 108 sampai 117.95 MHz. Alat bantu navigasi ini membantu
pilot untuk menentukan posisi pesawat menuju atau dari VOR ground station dan menampilkan
jalur menuju atau dari ground station yang dipilih. Karena bekerja pada pita VHF, maka jarak
komunikasi darat-udara terbatas berupa “line of sight”. Cakupan VOR yang dapat dicapai
bergantung pada penempatan ground station. Informasi yang diberikan ditampilkan pada indikator
visual dengan pembacaan yang mudah dan ditafsirkan oleh instrument yang ada pada kokpit.
Sinyal VOR berasal dari ground station, biasanya ada pada fasilitas pendaratan.
VOR terdiri dari VHF Receiver, Antena, Indikator dan Control Unit. Sedangkan VOR ground
station terdiri dari VHF Transmitter dan Antena. VOR biasanya beroperasi bersama dalam satu
shelter dengan DME (Distance Measurement Equipment) dengan maksud untuk memberikan
informasi arah/azimuth (VOR) dan jarak (DME) kepada penerbang, juga dapat digunakan prosedur
operasi bersama-sama ILS (Instrument Landing System)
VSAT : Very Small Aperture Terminal
adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan
diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim
data ke satelit.
VSCS : The Voice Switching and Control System