Professional Documents
Culture Documents
Rendah
Inovasi alat kesehatan di Indonesia terbilang masih kecil. Persentasenya
pun hanya sekitar 6 hingga 8 persen. Padahal, pasar alat kesehatan merupakan
pasar yang besar. Hal ini diungkapkan oleh Ir. Ahyahudin Sodri ST., MSc., ST
dari Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia, dalam konferensi pers IndoHCF
Innovation Awards 2018 di Salah satu yang jadi kendala mengapa alat kesehatan
di Indonesia masih lambat adalah karena proses pengembangan yang cukup lama.
Termasuk dari sisi keamanan. Selain itu, alat kesehatan juga harus memiliki
nilai jual.
Ketua TETO, John Chen mengemukakan bahwa penjajakan kerja sama itu
meliputi berbagai bidang cakupan meliputi, penanganan penyakit menular, kajian
asuransi kesehatan nasional, pertukaran ilmu pengetahuan, teknik, dan teknologi, serta
beragam kemitraan dalam tataran kelembagaan serta instansi bidang kesehatan-medis.
"Di sini perwakilan pemerintah dan kelompok bisnis kedua negara bisa bertukar
pengalaman serta membahas potensi kerja sama kedua negara di bidang medis dan
kesehatan nasional," kata John Chen di Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Pada bulan Agustus 2017, Puskesmas Poto Tano berhasil memperoleh status
Puskesmas Terakreditasi Paripurna. Status paripurna yang diterima ini merupakan
bukti keberhasilan dari Puskesmas Poto Tano yang didukung oleh tim Pencerah
Nusantara, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat serta Pemerintah Daerah
dan pihak lintas sektor lainnya. Kolaborasi inilah yang menjadi salah satu kunci
keberhasilan yang mendukung akreditasi Puskesmas Poto Tano.
Hal ini sangat penting dalam proses akreditasi yang menyatakan untuk
selalu menulis yang dikerjakan dan mengerjakan hal yang ditulis. Dengan potensi
yang sangat besar, Puskesmas Poto Tano bersama Pencerah Nusantara berupaya untuk
mengoptimalkan sistem pencatatan dan pelaporan manajemen Puskesmas melalui
pendampingan.