You are on page 1of 4

PENGERTIAN KEIMANAN

Keimanan adalah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati, diucapkan oleh lidah dan
diwujudkan dalam amal perbuatan. Iman menjadi dasar untuk berperilaku bagi setiap insan yang
mengaku dirinya muslim, karena dengan iman seseorang akan merasakan adanya zat yang Maha
Halus dan Maha Mengetahui, yang tidak hanya menghindarkan orang dari berbuat jahat tetapi
juga memberi motivasi untuk berbuat baik.

BEBERAPA FAKTOR PEMBINAAN IMAN


Adapun iman harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Oleh karena itu, harus ada pembinaan
keimanan. Adapun dalam pembinaan iman, ada beberapa faktor, diantaranya:
1. Selalu Memakmurkan Masjid
Artinya bahwa seorang muslim dianjurkan untuk shalat berjamaan di masjid, dan
melakukan berbagai kegiatan yan gmenjadikan terbentuknya masyarakat adil dan makmur
serta rukun sentausa yang diridai Allah SWT. Menjadikan masjid sebagai pusat
perkembangan dan kemajuan peradaban masyarakat yang bertakwa kepada Allah SWT, dan
kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat. Ini semua terdapat dalam Al-
Qur’an Surah At-Taubah ayat 18:

Artinya:
“Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca
agamamu, perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya
mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka
berhenti.”

2. Selalu Belajar Membaca, Mendengar dan Merenungkan Makna Al-Qur’an


Betapa pentingnya belajar Al-Qur’an sehingga akan memahami isi yang terkandung
didalamnya. Dengan demikian, akan mentaati apa-apa yang telah telah digariskan dan diatur
dalam ajaran yang ada di dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Begitu juga ketika orang lain
membaca, menulis, belajar tajwid, mengartikan dan sebagainya kitapun selalu memperhatikan
dan mendengarkan bcaannya sehingga berpahala. Begitu juga penting dalam merenungkan
makna dalam Al-Qur’an sehingga pengetahuannya akan bertambah dalam dan
pengamalannya juga semakin mantap dan selalu bermakna tinggi. Dengan demikian, manusia
yang sebaik-baik umat adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarinya pada orang
lain.
Di dalam firman Allah SWT, dalam surah Al-Anfaal ayat 2-4 dijelaskan:

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah,
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.
(Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari riski yang
kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya, mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia.”

3. Selalu Berzikir kepada Allah SWT


Betapa besar pentingnya berzikir kepada Allah SWT, sehingga setiap kali kita
berzikir, akan mendapat ketenangan jiwa, ketentraman hati dan kedamaian pikiran. Dengan
berzikir, hidup akan memperoleh keberkahan dan kebahagiaan baik di dunia, maupun akhirat.
Pengertian berzikir adalah selalu mengingat dan mensyukuri segala karunia dan nikmat dari
Allah SWT, sehingga akan mampu berpikir tentang firman-Nya dan seluruh yang diciptakan-
Nya. Maka betapa bermakna dan penuh dengan nilai-nilai spiritual tinggi sehingga akan
melahirkan manusia yang paripurna dan dekat dengan Allah SWT.
Firman Allah SWT, di dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 173 dijelaskan:

Artinya:
“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah adn Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang
kamu, karena itu takutlah kepada mereka’. Maka perkataan itu menambah keimanan mereka
dan mereka menjawab; ‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-
baik Pelindung.”
Begitu juga dalam Al-Qur’an surah Al-Anfaal ayat 28:

Artinya:
“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan, dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”

4. Selalu Mencari Keridaan Allah SWT


Betapa pentingnya keridaan Allah SWT sehingga setiap orang dalam segala bentuk
aktivitasnya harus selalu mencari keridaan Allah SWT. Keridaan Allah adalah kesukaan
Allah SWT, adn segala perintah dan larangan-Nya yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan
Hadis Nabi. Dalam pengertian bahwa apapun yang diinginkan dan dikehendaki olehAllah,
itulah yang dilaksanakan oleh kita sebagai hamba-Nya. Bila manusia sudah melaksanakan
apa yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah,
serta seluruh geraknya semata-mata taat dan selalu mendekatkan diri kepada Allah, itulah
orang yang sedang mencari keridaan Allah SWT. Itulah orang yang telah mendapat petunjuk
dan hidayah-Nya sehingga selalu konsisten dalam menjalankan ibadahnya serta konsisten
dalam taat adn patuh kepada-Nya, inilah orang-orang yang diridai Allah SWT.
Firman Allah SWT, dalam Al-Qur’an surah Al-Maaidah ayat 16.

Artinya:
“Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap
gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke
jalan yang lurus.”

5. Selalu Berserah Diri secara Mutlak hanya kepada Allah SWT


Berserah diri artinya bahwa semua hidupnya dengan segala aktivitasnya serta
kematiannya hanyalah ditujukan kepada Allah SWT, secara total. Sehingga secara totalitas
dalam hidupnya mutlak hanya untuk mengabidi dan beribadah kepada Allah SWT. Oleh
karena itu, hal-hal yang dilarang-Nya selalu dijauhi, dan hal-hal yagn diperintah-Nya selalu
dilaksanakan dengan penuh keikhlasan. Maka inilah orang-orang yang telah mendapat
petunjuk dan hidayah-Nya sehingga pada akhirnya akan mendapatkan keberuntungan.d an ini
pula yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 112:

Artinya:
“(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia
brbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

6. Selalu Berjihad di Jalan Allah SWT


Faktor ini sangat penting dalam kehidupan beragama dan bernegara, yang bilamana
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, pahalanya begitu besar dan keberuntungan akan
didapatkan dengan keridaan Allah SWT. Pengertian jihad secara etimologi adalah
bersungguh-sungguh menegakkan serta menyebarkan agama Islam. Artinya, selalu konsisten
dalam mencapai tujuan dan tugas serta dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan
hidup, walaupun mengancam nyawanya sekalipun. Mereka tidak akan gentar dan takut, tidak
akan menyerah di tengah jalan, tidak kalah dalam menghadapi tantangan itu sampai mati
menghadap Allah SWT. Inilah harapan Allah kepada hamba-Nya sehingga setiap hamba-Nya
akan taat dan berani menghadapi rintangan dalam rangka mencapai tujuan yang sangat mulia,
yaitu keridaan Allah SWT.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Ash-Saff ayat 10-11:
Artinya:
“Hai, orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkanmu dari azap yang pedih?

(Yaitu) kamu bman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamua. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

7. Selalu Mencari Ilmu Pengetahuan


Dalam hidupnya selalu brusaha mendalami ilmu, mengembangkan ilmu, menerapkan
ilmu dan beribaadh sesuai ilmu yang diperolehnya. Sehingga moto dalam hidupnya tiada hari
tanpa menamabh ilmu pengetahuan. Dengan demikian, perilakunya selalu didasarkan pada
ilmu pengetahuan yang telah didapatinya denagn penuh tanggung jawab. Karena selalu
mencari ilmu maka selalu bertamabh ilmunya, dan dikembangkannya sesuai dengan keadaan
dalam masyarakat, bahkan selalu kreatif mengadakan suatu penelitian demi menciptakan
suatu ilmu baru serta penemuan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan
negara. Dengan demikian, hidupnya selalu bermanfaat dan selalu membri inspirasi kepada
siapa pun dalam rangka memajukan peradaban manusia. Karena itulah, dengan
menegmbangkan ilmu pengetahuan yan ada, akan menciptakan daya kreatif yang positif
dalam rangka menegmabngkan seluruh potensi yang ada. Firman Allah SWT dalam surah Al-
Isra’ ayat 36:

Artinya:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.”

Dan juga adlam Al-Qur’an surah Az-Zumar ayat 9:

Artinya:
“(Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukau orang yang beribadah pada
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkania takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.”

8. Selalu Beramal Saleh


Artinya, selalu berbuat baik terhadap sesamanya dan makhluk-Nya sehingag selalu
bermanfaat bagi yang lain dengan semata-mata ingin mendapatkan pahala dan anugrah-Nya.
Amal saleh di dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting, misalnya: menolong orang,
menengok orang sakit, menyingkirkan duri di jalan, memapah orang lanjut usia dalam
menyeberang jalan dan sebagainya. Ini amat penting, sebab suatu saat pun kita juga
membutuhkan pertolongan dari orang lain. Bila seseorang sering beramal saleh, suatu saat
bila membutuhkan pertolongan akan mendapat pertolongan dari orang lain. Belum lagi pahala
dan berbagai janji Allah bahwa orang yang sering beramal saleh akan dipermudah segala
urusan dan hartanya akan bertambah. Kebalikannya, bila pelit dan tidak mau beramal saleh,
akan sulit dalam mendapatkan rezeki bahkan Allah akan murka dan hartanya justru akan
mencelakakan dirinya.
Firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 55 dijelaskan:

Artinya:
“Dan allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
muka bumi, sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh dia akanmeneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, adn
dia benar-benar akan menukar (keadan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi
aman sentausa, mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Aku, dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, mereka itulah orang-orang
yang fasik.

You might also like