You are on page 1of 13

ANALISIS KIMIA BAHAN ALAM

ARTIKEL
ISOLASI DAN ANALISIS GC/MS MINYAK KENCUR DARI
RIMPANG KENCUR (Kamferia Galanga L.)

Oleh
Ni Putu Radi Widayanti
1313031002
A

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
ANALISIS GC/MS MINYAK KENCUR DARI RIMPANG KENCUR
(Kamferia Galanga L.)
Oleh
Ni Putu Radi Widayanti
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, UNDIKSHA
Jalan Udayana, No.11, Singaraja, Bali
E-mail : radiwidayanti@yahoo.co.id.

Abstrak

Pada percobaan ini didapatkan rendemen krista EPMS sebanyak 1,1119 gram untuk maserasi dan
1.2092 gram untuk sokletasi. Persentasi rendemen didapatkan dengan membagi massa rendemen dengan massa
sample kemudian dikalikan 100%. Dari perhitungan tersebut didapatkan persentasi rendemen sebanyak
2,21957% untuk metode maserasi dan 2,41379% untuk metode sokletasi. Terdapat lima belas senyawa di dalam
minyak kencur diantaranya yaitu D-Limonene, Alpha.alpa, 4-trimethyl benzenemethanol, Eugenol, 2aR-[2a-
alpha, 4-alpha, 4a-beta, 7b-alpha][-1a,2,3,4,4a,5,6,7b-Octahydro-1,1,4,7-tetramethyl-1H-cyclopropaeazulaena,
Caryophyllene, Ethyl-3-phenyl-2-propenoate, Pentadecane, (1-alpha, 4a-beta, 8a-alpha)-1,2,3,4,4a,5,6,8a-
Octahydro-7-methyl-4-methylene-2-12-methylethyl)napthalene, Cis-7-dodecen-1-yl acetate, 1-Heptadecane,
Undecanal, Z-E-7,11-Hexadecadien-yl-acetate, Methyl 3-[4-methoxyphenyl]-2-propenoate, Octadecane, and
Ethyl 3-[4-methoxyphenyl]-2-propenoate.

Kata kunci: rendemen, maserasi, sokletasi, etil p-metoksi sinamat, kencur (Kaempferia galanga, L)

PENDAHULUAN tenggorokan. Kencur banyak digunakan


Kencur (Kaempferia Galanga L.) adalah sebagai bahan baku obat tradisional (jamu),
tanaman tropis dan di Indonesia dahulunya fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap
merupakan tanaman pekarangan. Hal ini makanan dan minuman, rempah, serta bahan
disebabkan karena secara tradisional kencur campuran saus rokok pada industri rokok
termasuk tanaman obat (Hamida dalam kretek, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai
Nugraha, 2012). Sudah sejak lama rakyat bioinsektisida (Rostiana dan Efendi dalam
Indonesia menggunakan kencur sebagai Nugraha, 2012).
ramuan obat-obatan, ada yang memanfaatkan Bunga kencur berwarna putih berbau

Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermaiophyta
Sob Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoideae
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia .galanga

Gambar 1. Morfologi tanaman kencur


sebagai bumbu masakan, sebagai minuman harum terdiri dari empat helai daun mahkota.
beras kencur. Masyarakat mempercayai dapat Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 – 3
mengobati penyakit tertentu, antara lain dapat cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari
menyembuhkan masuk angin, batuk, dan sakit satiu tangkai, panjang tangkai 5 – 7 cm
berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik dapat menggunakan pelarut-pelarut yang
menonjol keatas berukuran 1 – 1,5 cm, tangkai mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil
sari berbentk corong pendek. Morfologi asetat, metanol, air dan heksana. Dalam proses
tanaman kencur dapat dilihat pada gambar 1. ekstraksi EPMS dapat digunakan beberapa
Kaempferia galanga L memiliki nama metode yang dalam praktikum ini digunakan
yang berbeda-beda di berbagai daerah di metode ekstrasi maserasi dan soxhletasi.
Indonesia. Di Sumatra, Aceh ceuku (), tekur Dengan menggunakan metode ekstrasi tersebut
(Gayo), kaciwer (Karo), cakue (Minangkabau) kita akan membandingkan rendemen hasil
Cokur (lampung) ekstraksi maserasi dan soxhletasi.
Jawa : kencur (jawa), cikur (Sunda), kencor Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat
(Madura) aktif dari campuran dengan pembagian sebuah
Sulawesi : batako (Manado), watan (Minahsa), zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat
(Gorontalo), cakuru (Makasar), ceku (Bugis) tercampur untuk mengambil zat terlarut
Nusa Tenggara: cekuh (Bali), cekur (Sasak), tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain
cekur, (Sumba), sokus (Roti) Sukung (Timor) (Lanang, 2003). Hal-hal yang penting
Maluku : suha (Seram), assuli (Ambon), diperhatikan dalam melakukan ekstrasi yaitu
onegai (Buru) pemilihan pelarut yang sesuai dengan sifat-
Irian : ukap (Irian) sifat polaritas senyawa yang ingin diekstraksi
Rimpang kencur mengandung beberapa ataupun sesuai dengan sifat kepolaran
senyawa bahan alam yaitu etil sinamat, etil p- kandungan kimia yang diduga dimiliki
metoksisinamat, p-metoksistiren, karen, simplisia tersebut. Simplisia merupakan bahan
borneol, dan paraffin (Afriastini,1990 dalam yang dikeringkan atau serbuk bahan yang akan
Muhamad Mirza Hardainsyah,2014). diekstraksi. Pada percobaan ini, digunakan
Kandungan utama kencur adalah etil p- tektik ekstraksi padat-cair yaitu ekstraksi
metoksisinamat (EPMS) (gambar 2) yang maserasi dan soxhletasi. Ekstraksi maserasi
dapat diisolasi dengan metode ekstraksi adalah teknik ekstrasi dengan prinsip
(Nurlita, 2004). EPMS termasuk kedalam pencapaian kesetimbangan konsentrasi,
senyawa ester yang mengandung cincin menggunakan pelarut yang direndamkan pada
benzene dan gugus metoksi yang bersifat simplisia dalam suhu kamar. Ekstraksi
nonpolar dan juga gugus karbonil yang soxhletasi adalah suatu metode/ proses
mengikat etil yang bersifat sedikit polar pemisahan suatu komponen yang terdapat
sehingga dalam ekstraksinya dapat dalam zat padat dengan cara penyaringan
menggunakan pelarut-pelarut yang berulang-ulang dengan menggunakan pelarut
mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil tertentu, sehingga semua komponen yang
asetat, metanol, air dan heksana. diinginkan akan terisolasi.
Alasan pemilihan metode ekstraksi
O
maserasi dan soxhletasi karena mempunyai
H
C C C banyak keuntungan dibandingkan dengan
H
metode ekstraksi lainnya. Keuntungan utama
O C2 H5
metode ekstraksi maserasi yaitu, prosedur dan
peralatan yang digunakan sederhana, metode
H 3CO
ekstrasi tidak dipanaskan sehingga bahan alam
Gambar 2. Senyawa etil p-metoksisinamat
tidak terurai. Ekstraksi dingin memungkinkan
EPMS termasuk kedalam senyawa ester banyak senyawa terekstraksi, meskipun
yang mengandung cincin benzene dan gugus beberapa senyawa memiliki kelarutan terbatas
metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus dalam pelarut ekstraksi pada suhu kamar.
karbonil yang mengikat etil yang bersifat Sedangkan metoda ekstrasi dengan cara panas
sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya (soxhletasi) merupakan metode ekstraksi
terbaik untuk memperoleh hasil ekstrak yang gerak yang berupa gas inert (juga disebut
banyak dan juga pelarut yang digunakan lebih sebagai gas pembawa). Sampel dibawa melalui
sedikit (efisiensi bahan) waktu yang digunakan kolom kapiler dan komponen sampel akan
lebih cepat, sampel yang diekstraksi secara terpisah berdasarkan kemampuanya untuk
sempurna karena dilakukan berulang-ulang. terdistribusi dalam fasa gerak dan fasa diam.
(Heinrich, 2004) Tujuan dari ekperimen ini adalah (1)
Hasil penelitian lain seperti Isolasi menentukan rendemen etil p-metoksisinamat
Senyawa EPMS dari rimpang kencur, tujuan yang diisolasi dari rimpang kencur
dari penelitianya adalah dapat menghitung (Kaempferia galanga, L.) dengan metode
rendemen dan prosentase hasil senyawa EPMS soxhletasi dan maserasi dan (2) mengetahui
dari hasil isolasi. Penelitianya dimulai dari senyawa yang terkandung dalam minyak
kencur dicuci sampai bersih dipotong tipis- kencur yang diisolasi dari minyak kencur.
tipis lalu dikeringkan dibawah sinar matahari
secara tidak langsung. Serbuk kencur digiling METODE
atau dihaluskan didalam blender ditimbang Alat dan Bahan
200 gram serbuk kencur dimasukkan ke dalam Terdapat beberapa alat dan bahan yang
wadah direndam serbuk kencur dengan n- perlu disiapkan dalam penelitian ini. Alat yang
heksana sampai terendam 1 cm di atas serbuk digunakan antara lain botol kaca 500 mL,
kencur yang ada didalam wadah didiamkan gelas kimia 250 mL, gelas kimia 100 mL,
selama 3 hari dimaserasi dengan suhu 60 °C. gelas ukur 250 mL, corong, spatula, kertas
Larutan ekstrak kencur dimasukkan ke dalam saring, magnetic stirer, penangas elektrik,
erlenmeyer disimpan dalam lemari es hingga neraca analitik, alat soxhletasi, statif dan klem.
terbentuk kristal. Kristal disaring dan Bahan-bahan yang diperlukan dalam
dikeringkan ditimbang kristal yang terbentuk penelitian ini adalah serbuk kencur dan n-
diuji titik leleh kristal yang terbentuk Kristal heksana.
murni. Hasil penelitian ini didapatkan berat Persiapan Sampel
kristal murni sebesar 2,7 gram. Kemudian dari Persiapan sampel dimulai dengan
percobaan yang dilakukan didapatkan pembelian kencur di pasar tradisional
rendemen sebesar 1,35% (Restuti, 2005). Singaraja sebanyak 1 Kg. Kencur yang dibeli
Gas Chromatography – Mass Spectofotometer dicuci dan dipotong tipis-tipis. Potongan
GCMS merupakan perpaduan dari kencur dikeringkan udara selama kurang lebih
kromatografi gas dan spektroskopi massa. satu minggu kemudian dihaluskan dengan
Senyawa yang telah dipisahkan oleh blender. Kencur yang sudah diblender
kromatografi gas, selanjutnya dideteksi atau ditimbang dengan neraca Ohauss dan
dianalisis menggunakan spektroskopi massa. didapatkan berat kencur sebanyak 137 g.
Pada GCMS aliran dari kolom terhubung Kencur yang didapatkan belum cukup untuk
secara langsung pada ruang ionisasi ekstraksi soxhlet dan maserasi untuk tiga
spektrometer massa. Pada ruang ionisasi kelompok dimana seharusnya diperlukan
semua molekul (termasuk gas pembawa, kencur sebanyak 500 g. Untuk mengatasinya,
pelarut, dan solut) akan terionisasi, dan ion maka dilakukan kembali pembelian kencur
dipisahkan berdasarkan massa dan rasio pada penjual yang sama sebanyak 2 Kg.
muatannya. Setiap solut mengalami Kencur kemudian dipotong tipis-tipis dan
fragmentasi yang khas (karakteristik) menjadi dikeringkan kurang lebih selama 6 hari.
ion yang lebih kecil, sehingga spektra massa Kencur yang sudah kering dihaluskan dengan
yang terbentuk dapat digunakan untuk blender kemudian ditimbang dengan neraca
mengidentifikasi solut secara kualitatif. Pada Ohauss dan didapatkan berat kencur sebanyak
kromatografi gas (GC) sampel dapat berupa 452 g sehingga total massa kencur adalah 589
gas atau cairan, yang diinjeksi pada aliran fasa g. Untuk menjaga homogenitas sampel maka
kencur yang dihaluskan sebelumnya dan Sebanyak 50,0953 gram rimpang
kencur yang baru dihaluskan dicampur dan kencur dibungkus dengan kertas saring. Alat
diaduk hingga rata. Kemudian sampel soxhletasi diisi dengan pelarut n-heksana
disimpan dalam toples kaca dan disimpan sebanyak 250 mL dan rimpang kencur yang
dalam lemari. dibungkus dimasukkan kedalam alat
Ekstraksi Maserasi soxhletasi. Soxhletasi dilakukan selama 5 jam
Sebanyak 50,0953 gr serbuk kencur dengan 57 kali sirkulasi. Larutan hasil
dimasukkan ke dalam botol kaca 500 ml. soxhletasi dipindahkan kedalam Erlenmeyer
Pelarut n-heksana diambil dengan gelas ukur kemudian ditambahkan zat anhidrat kemudian
sebanyak 250 ml dan ditutup dengan kertas diaduk dan didiamkan sampai bebas air.
aluminium. Serbuk kencur dalam botol kaca Campuran tersebut disaring, kemudian
direndam dengan n-heksana sambil diaduk filtratnya didestilasi untuk memisahkan
dengan magnetic stirer selama 5 jam. Setelah 5 pelarut. Setelah semua pelarut habis pada suhu
jam, hasil rendaman disaring dengan 45-480C larutan dipindahkan kedalam gelas
kimia kecil agar terbentuk kristal EPMS murni
dengan didiamkan dengan penguapan suhu
kamar. Kristal EPMS murni yang dihasilkan,
ditimbang kemudian dibandingkan dengan
berat kencur sebelumnya dikali 100%.

Gambar 3. Maserasi
menggunakan kertas saring. Filtrat yang
dihasilkan ditambahkan zat anhidrat kemudian
diaduk dan didiamkan sampai bebas air selama
7 hari. Campuran tersebut disaring, filtrat Gambar 4. Sokletasi
ditampung dalam labu dasar bulat kemudian Didapatkan rendemen EPMS dalam
didestilasi untuk memisahkan pelarut. Setelah persentase. Rangkaian alat ekstraksi sokletasi
semua pelarut habis, larutan dipindahkan dapat dilihat pada gambar 4.
dalam gelas kimia 25 mL dan agar terbentuk Analisis Minyak Kencur
kristal EPMS murni dengan didiamkan dengan Analisis minyak dilakukan
penguapan suhu kamar selama 7 hari menggunakan Gas Chromatography (GC) dan
kemudian di dekantasi dan dikristalisasi Mass Spectroscopy (MS) untuk mengetahui
selama 3 hari lagi. Kristal EPMS murni yang senyawa yang terkandung pada minyak. Gas
dihasilkan, ditimbang kemudian dibandingkan Chromatography Mass Spectofotometer (GC-
dengan berat kencur sebelumnya dikali 100%. MS) yang digunakan adalah type
Didapatkan rendemen EPMS dalam QP2010ULTRA. Kolom yang digunakan
persentase. Rangkaian alat ekstraksi maserasi adalah RTX 5MS dengan panjang 30 m,
dapat dilihat pada gambar 3. tekanan 0.75 kPa, dan diameter 2.25 mm.
Ekstraksi Soxhletasi Volume injeksi adalah 0.5 µL, total flow
adalah 35.2 mL/menit, dan kolom flow adalah (Na2SO4) dan larutan siap didestilasi. Larutan
1.53 mL/menit dengan menggunakan metode didestilasi agar mendapatkan pelarut n-
EI. Suhu awal injeksi adalah 200 0C. Suhu awal heksana pada suhu 45-480C sampai n-heksana
kolom adalah 700C yang terjadi selama 2 habis. Kemudian EPMS pada labu dasar bulat
menit. Kemudian suhu naik sebesar 20 0C per dipindahkan ke dalam gelas kimia 25 mL dan
menit sehingga perubahan suhu sebesar 1800C ditambahkan n-heksana sampai volumenya 15
selama 3 menit. Ketika proses berakhir, suhu
berada pada temperature 2500C pada menit ke-
27.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sebanyak 100 gram rimpang kencur
(Kaempferia galanga, L.) dibagi menjadi dua
yang akan digunakan masing-masing 50 gram

Gambar 6. Kristal soxhletasi


mL yang selanjutkan dikeringkan udara selama
8 hari kemudian didekantasi dengan pencucian
n-heksana 10 mL sebanyak dua kali. Filtrat
dan kristal yang didapat didiamkan selama 3
hari lagi dengan tujuan terbentuk endapan sisa
EPMS pada filtrat. Setelah 3 hari kristal EPMS
dan minyak kencur ditimbang dan didapatkan
Gambar 5. Kristal maserasi 1,1119 gram kristal EPMS (gambar 5) dan
1,1427 gram minyak kencur.
rimpang kencur pada metode ekstraksi secara
Rimpang kencur selanjutnya sebanyak 50
maserasi dan soxhletasi. Dengan tujuan
gram, isolasi EPMS menggunakan metode
menentukan rendemen etil p-metoksisinamat
soxhletasi. Kencur dibungkus dengan kertas
yang diisolasi dari rimpang kencur
saring kemudian alat soxhletasi diisi dengan
(Kaempferia galanga, L.) dengan metode
pelarut n-heksana sebanyak 250 mL. Setelah
soxhletasi dan maserasi, kemudian
itu kencur yang sudah dibungkus dimasukkan
membandingkannya. Pada metode maserasi
kedalam alat soxhletasi. Metode soxhletasi
sebanyak 50,0953 gram rimpang kencur
dilakukan selama 5 jam dengan 57 sirkulasi
tersebut direndam dalam pelarut n-heksana
yang kemudian hasil soxhletasi dipindahkan
sebanyak 250 mL selama 5 jam yang diaduk
ke dalam Erlenmeyer. Larutan ini ditambahkan
terus menerus menggunakan magnetik stirer.
Natrium Sulfat anhidrat (Na2SO4) untuk
Kemudian filtratnya disaring didapat 150 mL
menyerap kandungan air pada larutan. Setelah
filtrat yang mengandung etil p-metoksisinamat
didiamkan beberapa menit larutan disaring
yang selanjutnya ditambahkan 100 mL n-
untuk memisahkan natrium sulfat kemudian
heksana. Untuk memastikan filtrat bebas dari
larutan didestilasi untuk memisahkan EPMS
kandungan air, maka filtrat tersebut
dengan n-heksana. Pelarut n-heksana
ditambahkan Natrium Sulfat anhidrat (Na2SO4) 0
dikumpulkan pada suhu 45-48 C sampai n-
sebanyak 5 sendok dan diaduk merata. Filtrat
heksana habis. Kemudian EPMS pada labu
ditutup menggunakan plastik dan didiamkan
dasar bulat dipindahkan ke dalam gelas kimia
selama 7 hari agar filtrat benar-benar bebas
25 mL dan ditambahkan n-heksana sampai
dari air. Setelah 7 hari filtrat disaring untuk
volumenya 15 mL yang selanjutkan
memisahkan larutan dengan Natrium Sulfat
dikeringkan udara selama 8 hari kemudian
didekantasi dengan pencucian n-heksana 10 melakukan ekstraksi soxhletasi, karena
mL sebanyak dua kali. Filtrat dan kristal yang kebocoran tersebut ada beberapa larutan yang

Gambar 7. Spektrum kromatogram analisis minyak kencur


didapat didiamkan selama 3 hari lagi dengan terbuang, dan saat mengganti alat soxhletasi
tujuan terbentuk endapan sisa EPMS pada yang digunakan, kertas saring yang berisi
filtrat. Setelah 3 hari kristal EPMS dan minyak kencur diangkat tetapi robek karena kertas
kencur ditimbang dan didapatkan 1,2092 gram saring sudah basah, jadi kertas saring yang
kristal EPMS (gambar 6) dan 1,4247 gram digunakan juga diganti baru, karena kertas
minyak kencur.
Rendemen EPMS yang dihasilkan dari
ektraksi maserasi sebesar 2,21957% dan
rendemen EPMS yang dihasilkan dari
ekstraksi soxhletasi sebesar 2,41379%. Nilai
rendemen kedua metode hampir sama, hal ini
dikarenakan adanya kebocoran ketika
Tabel 1. Tabel Hasil Kromatogram Minyak Kencur

Rumus Mr
No RT Area Senyawa % Area
Molekul (g/mol)
1 4,634 88701 D-Limonene C10H16 136 0,42

2 6,126 57558 α,α,4-Trimethyl benzenemethanol C10H14O 150 0,27

3 7,604 789820 Eugenol C10H12O2 164 3,70


[1aR-(1a.α.,4.α.,4a.β.,7b.α)]-
4 8,077 132625 1a,2,3,4,4a,5,6,7b-octahydro-1,1,4,7- C15H24 204 0,62
tetramethyl-1H-cycloprop(e)azulene.
5 8,229 230962 Caryophyllene C15H24 204 1,08

6 8,525 415109 Ethyl 3-phenyl-2-propenoate C11H12O2 176 1,94

7 8,691 4713818 Pentadecane C15H32 212 22,08


[1.α.,4a.β.,8a.α]-1,2,3,4,4a,5,6,8a,-
8 9,090 149933 octahydro-7- methyl-4-methylena-1-(1- C15H24 204 0,70
methyletyl)-napthalene
9 10,771 71900 cis-7-Dodecen-1-yl acetate C14H26O2 226 0,34

10 10,854 251646 1-heptadecene C17H34 238 1,18

11 10,909 67808 Undecanal C11H22O 170 0,32

12 10,959 220201 Z,E-7,11-Hexadecadien-1-yl acetate C18H32O2 280 1,03


Methyl 3-(4-methoxyphenyl)-2-
13 11,012 104257 C11H12O3 192 0,49
propenoate
14 11,100 222690 Octadecane C18H38 254 1,04
Ethyl 3-(4-methoxyphenyl)-2-
15 11,960 13833829 C12H13O3 206 64,79
propenoate
O
C
CH2OOH

H3CO
m/e = 161
m/e = 161

-OCH3 -OH

O O O
C
O
Gambar
C 2H5-e 8. Spektroskopi Cmassa
O C H
EPMS
-C2H4 C
OH
2 5

H3CO H3CO H3CO


EPMS m/e = 178
m/e = 206
-CO 2
-OC 2H5
O
C

H3CO H3CO
m/e = 161 m/e = 134

-OCH3

-C2H2

m/e = 77 m/e = 103

Gambar 9. Fragmentasi senyawa EPMS


saring lama sudah mengandung larutan,
maka larutan tersebut juga tidak terpakai.
Larutan yang terbuang saat terjadi kebocoran
dan larutan pada kertas saring mungkin
mengandung EPMS, sehingga EPMS tersebut
tidak didapatkan dalam kristalisasi.
Untuk mengetahui kandungan dari
kencur, maka dilakukan analisis intrument
pada minyak kencur dengan menggunakan
GC/MS. Penentuan komposisi dari minyak
atsiri hasil isolasi dilakukan dengan
menganalisis spektrum massa dari masing-
masing peak unknown dibandingkan dengan
spektrum massa senyawa yang ada pada
library. Adapun puncak-puncak yang muncul
pada spektrum kromatogram dapat dilihat pada
gambar 7.
Kandungan utama minyak kencur
adalah EPMS dengan waktu retensi
11.960. Senyawa-senyawa lain yang
terkandung dalam minyak kencur dapat
dilihat pada tabel 1. Dari tabel tersebut dapat
dilihat bahwa terdapat lima senyawa dengan
persentase kandungan yang cukup tinggi.
Kelima senyawa tersebut yaitu Ethyl 3-(4-
methoxyphenyl)-2-propenoate, 1-heptadecene,
pentadecane, Ethyl 3-phenyl-2-propenoate,
dan eugenol. Kandungan tertinggi dari minyak
kencur adalah Ethyl 3-phenyl-2-propenoate Hardainsyah, Muhamad Mirza. 2014. Amidasi
atau etil-parametkosi-sinamat (EPMS) yang Senyawa Etil p-metoksisinamat yang
memiliki persentase area 64,79%. Spektrum Diisolasi dari Kencur (Kaempferia
spektroskopi masa dari EPMS dapat dilihat galanga L.) dan Uji Aktivitas
pada gambar 8. Antiinflamasi Secara In-Vitro. UIN
Puncak-puncak yang muncul pada Syarif Hidayatullah Jakarta.
gambar 7 menunjukan massa fragmentasi dari Heinrich, Michael, Barnes, Joanne, Gibbons,
senyawa EPMS. Masa molekul relatif senyawa Simon, Williamso, Elizabeth M. 2004.
EPMS dapat dilihat dari puncak yang paling Fundamental of Pharmacognosy and
kanan, yaitu sebesar 206. Adapun fragmentasi Phytotherapi. Hungary: Elsevier.
dari EPMS dapat dilihat pada gambar 9. Lanang, Gusti dkk. 2003. Dasar-dasar
Dari hasil fragmentasi diatas maka dapat Pemisahan Analitik. Singaraja: IKIP
sisimpulkan bahwa struktur senyawa EPMS Negeri Singaraja
yang merupakan kandungan utama minyak Nugraha, S.A. 2012. Uji Antimikrobia Etil p-
kencur adalah seperti pada teori yaitu yang metoksisinamat dari Rimpang Kencur
terdapat pada gambar 2. Untuk spektrum MS Terhadap Bacillus Subtilis. Semarang:
dan fragmentasi empat senyawa lain yang juga Universitas Negeri Semarang
memiliki persentase kandungan yang cukup Restuti H. “Isolasi Senyawa Etil Para
tinggi, dapat dilihat pada lampiran. MetoksiSinamat (EPMS) dari Rimpang
Kencur”. Jurnal
KESIMPULAN
Kimia. Semarang.
Rendemen EPMS yang dihasilkan dari Wikipedia. 2013. Rendemen Kimia.
ektraksi maserasi sebesar 2,21957% dan https://id.wikipedia.org/wiki/Rendemen
rendemen EPMS yang dihasilkan dari _kimia (diakses pada 09 September
ekstraksi soxhletasi sebesar 2,41379%. Jadi 2015)
metode ekstrasi soxhletasi menghasilkan
rendemen lebih banyak dibandingkan
maserasi. Terdapat lima belas senyawa di
dalam minyak kencur diantaranya yaitu D-
Limonene, Alpha.alpa, 4-trimethyl
benzenemethanol, Eugenol, 2aR-[2a-alpha, 4-
alpha, 4a-beta, 7b-alpha][-1a,2,3,4,4a,5,6,7b-
Octahydro-1,1,4,7-tetramethyl-1H-
cyclopropaeazulaena, Caryophyllene, Ethyl-3-
phenyl-2-propenoate, Pentadecane, (1-alpha,
4a-beta, 8a-alpha)-1,2,3,4,4a,5,6,8a-
Octahydro-7-methyl-4-methylene-2-12-
methylethyl)napthalene, Cis-7-dodecen-1-yl
acetate, 1-Heptadecane, Undecanal, Z-E-7,11-
Hexadecadien-yl-acetate, Methyl 3-[4-
methoxyphenyl]-2-propenoate, Octadecane,
and Ethyl 3-[4-methoxyphenyl]-2-propenoate.

DAFTAR PUSTAKA
Frieda Nurlita dan I Wayan Suja. 2004. Buku
Ajar Praktikum Kimia Organik.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja
Lampiran
1.

Gambar 10. Kromatografi Spektroskopi Massa Senyawa Pentadekana

Berikut ini adalah kemungkinan fragmentasi dari senyawa pentadekana.

+ +
-C2H5

m/e = 183
m/e = 212

-C2H4

+ + +
-C2H4 -C3H6

m/e = 85
m/e = 113
-C2H4 m/e = 155

+ +
-CH2

m/e = 43
m/e = 57

Gambar 11. Fragmentasi Senyawa Pentadekana


2.

Gambar 12. Kromatografi Spektroskopi Massa Senyawa 1-Heptadekena

Berikut ini adalah kemungkinan fragmentasi dari senyawa 1-Heptadekena

+ +

-C 2H 4, -2 H
-e

m/e=238 m/e=210

-C 2H 4
+
+ +
+ +

-C H -C 2H 4
2 -C 2H 4, -2 H

m/e=111 m/e=125 m/e=182


m/e=152

-C 2H 4 + +
+
+
-C 2H 4
+
-C

m/e=43
m/e=83 m/e=55

Gambar 13. Fragmentasi Senyawa 1-Heptadekena

3.

Gambar 14. Kromatografi Spektroskopi Massa Senyawa Eugenol


Berikut ini adalah kemungkinan fragmentasi dari senyawa eugenol.
O

HO

m/e = 149 m/e = 103

-CH3 (15)

H3C
H3C (29) H3C H3C
O
-e O -CH=CH2 O -O (16) O

OH
OH OH
m/e = 164 m/e = 121
m/e = 164 m/e = 137

-OCH 3 (31)
-H (1)
H 3C -CH2 (14)
O

m/e = 91 m/e = 77
m/e = 131
Gambar 15. Fragmentasi Senyawa Eugenol

4.

Gambar 17. Kromatografi Spektroskopi Massa Senyawa Ethyl-3-phenyl-2-propenoate

Berikut ini adalah kemungkinan fragmentasi dari senyawa


+ +
-e
-C 2H 4

O O O O O OH

m/e=176 m/e=148

-OH

+ +
+
-C 2H 2 -C 2H 2 -C O H
+

m/e=51
m/e=77
O
-C m/e=103

m/e=131
+

m/e=39

Gambar 18. Fragmentasi senyawa Massa Senyawa Ethyl-3-phenyl-2-propenoate


Massa Senyawa Ethyl-3-phenyl-2-propenoate

You might also like