Professional Documents
Culture Documents
i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan secara lebih rinci mengikuti buku
panduan belajar mahasiswa yang secara umum melibatkan
(a) tugas persiapan kuliah eksplorasi informasi dari seumber utama dan tambahan,
melakukan telaah awal hasil eksplorasi informasi seperti dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang diusahan dijawab sendiri, dan mencatat informasi
atau hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti (pertanyaan yang perlu
dijawab/dipecahkan saat tatap muka)
(b) Tatap muka pengkajian suatu topik/pokok bahsan melalui informasi dan diskusi
(c) tugas pengayaan berupa latihan soal-soal setiap pokok bahasan
3. Mahasiswa membuat tugas individu berupa 2-3 pertanyaan yang dijawab sendiri dan
2-3 yang ditanyakan kepada penyaji/dosen tentang kajian pokok bahasan yang akan
dibahas setiap tatap muka di kelas. Pertanyaan di kumpul di awal pertemuan
pembahasan topik tersebut
4. Mahasiswa membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah tentang suatu
kajian Kimia Anorgank II yang merepresentasikan sikap dan berpikir kritis serta
kreatif dari mahasiswa yang dikumpul pada minggu ke-12
5. Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari total waktu
tatap muka
6. Evaluasi keberhasilan perkulihan didasarkan data syarat kehadiran, penilaian
komitmen mengikuti kegiatan belajar (mengerjakan tugas dan partisifasi aktif dalam
kegiatan presentasi/diskusi) sebagai bahan pertimbangan, rerata skor tugas dengan
bobot 35%, UTS (30%), dan UAS (35%).
7. Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang berlaku di
UNDIKSHA yakni A = 85 – 100; B = 70 – 84; C = 55 – 69; D = 40 – 54; and E = 0 –
39.
8. Total waktu perkuliahan minimal 12 kali pertemuan
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................ i
PETUNJUK UMUM ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................................... iv
PENGANTAR ...................................................................................................................... 1
BAB I TERMODINAMIKA KIMIA ......................................................................... 5
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …. ..................................................
Kesetabilan termodinamika Kimia Anorganik .....................................................
Tugas ..................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka Rujukan .......................................................................................... 7
BAB II PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMEBALAJARAN ................... 8
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …. ..................................................
Tugas ...................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka Rujukan .......................................................................................... 16
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements. Second Edition.
Amsterdam: Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic Chemistry. Third Edition,
New York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford: Oxford
University Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper & Row
Publisher.
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford: Oxford University
Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua).
Nurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and Change. Third Edition.
New York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:
Brady, J.E., Senese, F., and Jespersen, N.D. 2009. Chemistry. Fifth Edition, Asia: John Wiley
& Son
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung: Yrama Widya
iii
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian aspek/level
makroskopik, sub-mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara alami mulai data
informasi konkrit kemudian memahami abstrasinya dengan menggunakan metode
ilmiah (siklus belajar eksperiensial Kolb). Sejumlah variasi siklus belajar saintifik
telah dikenal, semua mengacu pada pendekatan ilmiah. Coba kenali siklus-siklus
belajar tersebut dan coba terapkan secara bergantian untuk meningkatkan kualitas
belajar sains anda yang sekaligus sebagai penambahan modal dasar anda sebagai
calon guru. Variasi siklus belajar sains antara lain:
Sklus eksperiensial Kolb:
Siklus 3E
Siklus 5E
Siklus 7E
Siklus 5M
Siklus belajar deskriptif
Siklus belajar empirical abducted
Siklus belajar hypothetical deductive
4
B. Persiapan Mengikulti Kuliah
Buat persiapan kuliah catatan informasi hasil eksplorasi dan analisis awal informasi
hasil eksplorasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran dalam
SAP yang sudah disepakati secara berekelompok (2-3 orang) di luar jam tatap muka
di kelas. Usaha sistematika setiap kajian mengikuti tahapan siklus belajar yang
diikuti. Cantumkan sumber pustaka sesuai dengan penulisan sumber (nama
dan tahun) pada informasi penting yang anda tulis dalam teks deskripsi teori
maupun pembahasan.
5
1. Kesetabilan termodinamika (sub-pokok bahasan ke-1)
6
Siklosilikat
Inosilikat
Rantai Tunggal
Jika hanya 2 atom
oksigen yang
memberikan
pasangan elektronnya
untuk digunakan
7
bersama akan akan
membentuk rantai
panjang dari SiO4.
Pada rantai tunggal
struktur dasarnya
adalah Si2O6-4 atau
SiO3-2. Contohnya
Orthopyroxenes:
(Mg,Fe)SiO3.
Rantai Ganda
Sedangkan pada
rantai ganda terdapat
dua atom oksigen
dari masing-masing
tetrahedral yang
memberikan
pasangan elektronnya
untuk digunakan
bersama dan salah
satu oksigennya akan
berhubungan dengan
rantai yang lain
sehingga membentuk
rantai ganda. Struktur
dasarnya adalah
Si4O11-6. Contohnya
Ferroatinolite series:
Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH
)2.
Phyllosilikat (silikat
lembaran)
8
oksigen dari
masing-masing
kelompok tetrahedral
menggunakan
bersama elektronnya
dan membentuk
lembaran tak
terhingga dari
tetrahedral SiO4 maka
akan didapatkan
bentuk dasar dari
phyllosilicate atau
silikat lembaran.
Struktur dasarnya
adalah Si2O5-2.
Contohnya adalah
biotite :
K(Mg,Fe)3(AlSi3)O10(O
H)2. Catatan pada
struktur ini Al
menggantikan satu Si
sebagai atom pusat
pada kelompok
tetrahedral.
Tectosilikat
(Framework Silikat)
Sifat Silikat
9
Lembaran Tahan
panas, penghantar
listrik yang baik.
Rantai Isolator
panas, susah/tidak
dapat dibakar, tahan
terhadap asam, dan
kuat.
Framework 3
Dimensi Memiliki
tingkat kekerasan
yang tinggi, tahan
panas, penghantar
listrik yang baik.
Kegunaan SIlikat
Asbestos (rantai
ganda atau
lembaran) :
Digunakan untuk
membuat semen
lantai ubin,
pelindung atap, dan
pipa.
Talc (lembaran):
Digunakan untuk
membuat bubuk
talcum yang
membuat kulit
menjad lembut dan
kering, membuat
komponen listrik
yang tahan panas,
dan bahan pentin
untuk mengisi cat
dan karet.
Quartz (framework 3
dimensi): Digunakan
secara luas dalam
pembangunan
sebagai batu paras,
digunakan untuk
membuat tabung
yang tahan panas,
membuat kristal
oskilator dan
digunakan pada jam
tangan dan
sirkuit/jaringan
listrik, serta sensor
tekanan dalam
10
neraca elektronik.
Serta sering
digunakan dalam
perhiasan dan benda
ornament untuk
dekorasi.
2.
11
3. Pemanfaatan 1. Mencari Zeolit merupakan
literatur mengenai mineral yang terdiri
Zeolit sebagai
zeolit dari kristal alumino
Sistem silikat terhidrasi yang
mengandung kation
Pendingin
alkali atau alkali tanah
(Lemari Es). dalam kerangka tiga
dimensi. Ion-ion logam
tersebut dapat diganti
oleh kation lain tanpa
merusak struktur zeolit
dan dapat menyerap air
secara reversibel.
Strukturnya :
Aplikasi :
Peristiwa penguapan
akan mengambil panas
dari lingkungan,
sehingga suhu akan
turun. Uap air akan
mengalir ke bejana
yang berisi zeolit dan
terjadilah penjerapan
uap air oleh zeolit yang
akan melepas panas.
12
4. Sifat keramik 1. Mengamati Ikatan yang terjadi Kimia keramik
yang memiliki keramik dengan pada senyawa keramik
kekerasan dan logam besi adalah ikatan kovalen
kekakuan yang 2. Bandingkan dan ikatan ion antar
tinggi kedua benda atom yang mana lebih
tersebut besar dari ikatan logam
, hal ini menyebabkan
kekerasannya melebihi
logam. Bahkan titik
lelehnya pun sangat
tinggi
13
14
Pemanfaatan Zeolit
Bagaimana aplikasinya ?
Zeolit merupakan mineral yang terdiri dari kristal alumino silikat terhidrasi yang
mengandung kation alkali atau alkali tanah dalam kerangka tiga dimens
Strukturnya:
Sifat :
- Sifat Fisika
Zeolit mempunyai kenampakkan secara megaskopik berwarna putih kecoklatan,
putih kehijauan, hijau gelap, abu-abu muda dan abu-abu gelap apabila segar dan
putih kehijauan sampai kecoklatan apabila telah mengalami pelapukkan,
berbutir halus sampai sedang. Batuan ini akan mendidih atau membuih jika di
panaskan pada temperature antara 100 sampai 350OC, Ukuran Kristal zeolit
kebanyakan tidak lebih dari 10-15 mikron.
- Sifat Kimia
Sifat Dehidrasi
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi yaitu melepaskan H2O apabila dipanaskan
15
Penyerapan (Adsorben)
Sifat Penyaringan
Sifat Katalisator
16