You are on page 1of 18

LAPORAN UJIAN

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh :

dr. Wahyuridistia Marhenriyanto


Peserta PPDS Obgin

Pembimbing :

dr. H. Helwi Nofira, Sp.OG (K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUD SOLOK
2016
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS)
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUD SOLOK

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN UJIAN


Nama : dr. Wahyuridistia Marhenriyanto
Semester : I (SATU)
Keterampilan : Asuhan Persalinan Normal

Telah menyelesaikan UJIAN atas kasus :


Nama Pasien : Ny. A / 19 tahun
No. Rekam Medik : -
Diagnosa Awal : G1P0A0H0 Parturien Aterm Kala I Fase Laten
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Presentasi kepala
Diagnosis Akhir : P1A0H1 Post Partus Maturus Spontan, Ibu dan Anak Baik

Solok, 14 Juni 2016

Mengetahui / Menyetujui Peserta PPDS


Pembimbing Obstetri dan Ginekologi

( dr. H. Helwi Nofira, Sp.OG (K) ) ( dr. Wahyuridistia Marhenriyanto )

Mengetahui
KPS PPDS OBGIN
FK UNAND RSUP. Dr. M. DJAMIL PADANG

( Dr. dr. H. Joserizal Serudji, Sp.OG (K) )


LAPORAN UJIAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Nama : Ny. A Nama suami : Bp. A
Umur : 19 tahun Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
No MR :-
Alamat : Solok
Tgl. Masuk : 14 Juni 2016

Anamnesis :
Seorang pasien wanita umur 19 tahun datang ke PONEK RSUD Solok pada tanggal
14 Juni 2016 pukul 06.00 WIB dengan keluhan nyeri pinggang hilang timbul sejak 3 jam yang
lalu.
Riwayat penyakit sekarang :
 Nyeri pinggang hilang timbul sejak 3 jam yang lalu
 Keluar lendir campur darah dari kemaluan sejak 3 jam yang lalu
 Keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-)
 Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
 Tidak haid sejak ± 9 bulan yang lalu
 HPHT : 23 September 2015 TP : 30 Juni 2016
 Gerak anak dirasakan sejak ± 4 bulan yang lalu
 RHM : Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
 ANC : kontrol teratur ke bidan tiap bulan mulai usia kehamilan 2 bulan, selama kontrol
dikatakan ibu dan anak baik serta diberikan vitamin dan tablet SF
 RHT : Mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
 Riwayat Menstruasi : Menarche umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur, lamanya 4-6
hari, banyaknya 2-3 x ganti duk/hari, nyeri haid (-)

RPD : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan hipertensi.
Riwayat alergi tidak ada
RPK : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan kejiwaan
Riwayat Perkawinan : 1 x tahun 2015
Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan : 1/0/0
1. Sekarang
Riwayat Kontrasepsi : Tidak ada
Riwayat Imunisasi : TT 2x di bidan pada usia kehamilan 2 bulan dan 4 bulan.
Riwayat Pendidikan : Tamat SMA
Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Kebiasaan : merokok (-), alkohol (-), narkoba (-)
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif (CMC)
Tinggi Badan : 163 cm
Berat Badan sebelum hamil : 62 Kg
Berat Badan sesudah hamil : 71 Kg
LILA : 22 cm
BMI : 23,33 kg/m2

Vital sign:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Nafas : 22x/menit
Temperatur : 370 C

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik


Leher :
Inspeksi : JVP 5-2 cmH2O,
Kelenjar tiroid tidak tampak membesar
Palpasi : Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Kelenjar Getah Bening tidak teraba membesar
Thoraks
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : murni, reguler, bising (-)
Pulmo
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus normal kiri = kanan
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Auskultasi : Vesikuler normal, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Abdomen : Status Obstetrikus


Genitalia : Status Obstetrikus
Ekstremitas : Edema -/-, RF +/+, RP -/-

Status Obstetrikus :
Muka : Chloasma gravidarum (+)
Mammae : Membesar, aerola dan papilla mammae hiperpigmentasi
(+), pembesaran kelenjar (+), kolostrum (+)
Abdomen
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai dengan usia kehamilan aterm
Linea mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-)
Palpasi :
L1 : TFU teraba 3 jari dibawah processus xyphoideus
Teraba massa besar, lunak, noduler
L2 : Teraba tahanan terbesar janin disebelah kiri
Teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kanan
L3 : Teraba massa keras, terfixir
L4 : Paralel
TFU : 30 cm TBA : 2635 gr His : 1-2 / 20” / Sedang

Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N, DJJ : 140-150 x/menit
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø 1 jari longgar, medial, tebal, lunak
Ketuban (+)
Teraba kepala HI-II
UPD : Promontorium tidak tercapai
Linea inominata teraba 1/3-1/3
Dinding samping panggul lurus
Os sakrum cekung
Spina ischiadika tidak menonjol
Os coccygeus mudah digerakkan
Arcus Pubis > 90˚
UPL : DIT dapat dilalui oleh satu tinju orang dewasa >10,5 cm
UPD & UPL : Kesan panggul luas

Laboratorium :
- Hemoglobin : 10,9 gr%
-
Leukosit : 10.700 mm3
- Trombosit : 396.000 mm3
- Hematokrit : 33,3 %

Diagnosa : G1P0A0H0 Parturien Aterm 39-40 Minggu Kala 1 Fase Laten


Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Preskep HI-II

Sikap : Kontrol KU, VS, His, DJJ


Observasi kemajuan persalinan
Cek darah rutin
Informed consent
Nilai ulang 4 jam lagi ( jam 06.00 )

Rencana : Partus pervaginam


PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal 14 Juni 2016 Pukul 10.00
A : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
Gerak anak (+)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 120/80 82x/i 22x/i 36,8 0
Abdomen :
His : 2-3x/ 30” / S
DJJ : 135-140 x/i
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø 3-4 cm, portio medial, tipis, lunak
Ketuban (+)
Teraba kepala UUK kiri melintang HI-II
Diagnosis : G1P0A0H0 parturien aterm 39-40 minggu kala I fase aktif
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine, Presentasi kepala HI-II
Sikap : Kontrol KU, VS, HIS, DJJ
Observasi kemajuan persalinan
Nilai ulang 2 jam lagi (jam 12.00)
Rencana : Partus pervaginam

Tanggal 14 Juni 2016 Pukul 12.00


A : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
Gerak anak (+)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 120/80 82x/i 22x/i 36,8 0
Abdomen : His : 3-4x / 20” / Kuat
DJJ : 140-145 x/i
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø 5-6 cm, portio medial, tipis, lunak
Ketuban (+)
Teraba kepala UUK kiri depan HII-III
Diagnosis : G1P0A0H0 parturien aterm 39-40 minggu kala I fase aktif
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine, Presentasi kepala HI-II
Sikap : Kontrol KU, VS, HIS, DJJ
Observasi kemajuan persalinan
Nilai ulang 2 jam lagi (jam 14.00)
Rencana : Partus pervaginam

Tanggal 14 Juni 2016 Pukul 14.00


A : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
Gerak anak (+)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 120/80 82x/i 22x/i 36,8 0
Abdomen :
His : 3-4x / 45” / Kuat
DJJ : 137-142 x/i
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø 7-8 cm, portio medial, tipis, lunak
Ketuban (+)
Teraba kepala UUK kiri depan HII-III
Diagnosis : G1P0A0H0 parturien aterm 39-40 minggu kala I fase aktif
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine, Presentasi Kepala HII-III
Sikap : Kontrol KU, VS, HIS, DJJ
Observasi kemajuan persalinan
Nilai ulang 2 jam lagi (jam 16.00)
Rencana : Partus pervaginam
Tanggal 14 juni 2016, Pukul 15.30 WIB
A : Pasien merasa kesakitan dan ingin mengedan
Ketuban pecah spontan, berwarna jernih
Gerak anak (+)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 120/80 82x/i 22x/i 36,8 0
Abdomen :
His : 4-5x / 45” / Kuat
DJJ : 139-145 x/i
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
VT : Ø lengkap
Ketuban (-) sisa jernih
Teraba kepala UUK depan HIII-IV
Diagnosis : G1P0A0H0 parturien aterm 39-40 minggu kala II
Janin Hidup Tunggal Intra Uterine Presentasi Kepala HIII-IV
Sikap : Kontrol KU, VS, HIS, DJJ
Pimpin persalinan
Rencana : Partus pervaginam
PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal 14 Juni 2016 jam 15.30 WIB
LAPORAN PERSALINAN
- Jam 15.30 terlihat adanya tanda kala II persalinan, yaitu ibu merasa ada dorongan kuat
untuk meneran, tekanan meningkat pada rektum dan vagina, perineum tampak
menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
- Menyiapkan pertolongan persalinan:
Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi 
tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih dan kering, alat
penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm di atas tubuh bayi
 Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
- Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik :
Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
 Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan
seksama dari arah depan ke belakang
 Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam
larutan klorin 0,5%)
- Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap Bila selaput ketuban
belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi
- Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 – 160x/ menit)
- Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil
penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.
- Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran.
- Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu
dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin, dan dokumentasikan semua temuan yang ada.
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk
mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar.
- Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk
meneran:
 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila
caranya tidak sesuai
 Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi
berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
 Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit (2
jam) meneran (Primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida)
- Jam 15.40 WIB, Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan tangan kanan (dibawah kain bersih dan kering), ibu
jari pada salah satu perineum dan 4 jari tangan pada sisi perineum yang lain. Tangan
kiri menahan kepala bayi untuk menahan posisi tetap fleksi saat keluar secara bertahap
melewati introitus dan perineum. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas
cepat dan dangkal.
- Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal
itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di
antara dua klem tersebut.
 Pada pasien ini tidak terdapat lilitan tali pusat.
- Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
- Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Anjurkan ibu
untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan
distal untuk melahirkan bahu belakang.
- Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke perineum ibu untuk menyanggah
kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas (sanggah susur).
- Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung, bokong,
tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang
masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya).
- Jam 15.45 WIB .
Lahir bayi perempuan, Bayi lahir cukup bulan, menangis kuat dan bergerak aktif
- Bayi dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang
kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
- Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
- Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
- Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler)
di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).
- Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm
distal dari klem pertama
- Pemotongan dan pengikatan tali pusat : Dengan satu tangan. Angkat tali pusat yang
telah dijepit ( lindungi perut bayi ), dan dilakukan pengguntingan tali pusat diantara 2
klem tersebut. Kemudian dilakukan pengikatan tali pusat.
- Agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi, bayi diletakkan tengkurap di dada ibu. Lurus
kan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu. Usahakan kepala bayi
berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu dan
selimuti bayi
- Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
- Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi pelepasan plasenta. Tangan lain menegangkan tali pusat.
- Saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan
kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah dorso kranial.
- Timbul tanda-tanda pelepasan plasenta :
 Fundus uteri turun
 Tali pusat yang terlihat menjadi lebih panjang  3 cm
 Bentuk uterus menjadi membulat dan keras
 Disertai pengeluaran darah dengan tiba-tiba
- Saat plasenta muncul di introitus vagina, plasenta dilahirkan dengan kedua tangan.
Memegang dan memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan
dan tempatkan plasenta pada wadahnya.
- Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, dilakukan masase uterus dengan meletakkan
telapak tangan pada difundus dan dilakukan gerakan melingkar hingga uterus
berkontraksi.
- Memeriksa plasenta dan selaput plasenta,
Plasenta lahir spontan, lengkap 1 buah, berat ± 500 gram, ukuran 16x17x2,5 cm dengan
panjang tali pusat ± 50 cm, insersi parasentralis
- Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum (dengan 2 jari telunjuk dan
tengah tangan kanan membuka liang vagina untuk memeriksa apakah ada laserasi atau
robekan perineum dan vagina yang menyebabkan perdarahan). Lakukan penjahitan bila
laserasi menyebabkan perdarahan.
- Melakukan asuhan pasca persalinan, yaitu :
▪memastikan uterus berkontraksi baik
▪melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
dilakukan penimbangan bayi, memberikan tetes mata antibiotika dan vit K.
 Berat badan bayi : 2600 gram
 Panjang badan bayi : 47 cm
 A/S : 8/9
 Evaluasi perdarahan, perdarahan ± 80 cc
Diagnosis :
P1A0H1 post partus maturus spontan
Neonatus cukup bulan, perempuan, BB 2600 gram, Panjang Badan 45 cm, A/S 8/9
Sikap :
 Kontrol KU,VS, PPV, Kontraksi
 Awasi kala IV
Terapi :
 Cefadroxil 2 x 1 Capsul
 Asam Mefenamat 500 mg 3x1 Tablet
 Vitamin C tab 3x1 Tablet
 SF 1x1 Tablet
KALA IV
Jam ke Waktu TD Nadi Suhu TFU Kontraksi Kandung Darah
uterus kemih
1 14.00 110/70 82x 36,80 2 jari Baik - -
bpst
14.15 110/70 82x 2 jari Baik - -
bpst
14.30 110/70 86x 2 jari Baik 50 cc -
bpst
14.45 110/70 82x 2 jari Baik - 1 duk
bpst
2 15.15 110/80 86x 36,80 2 jari Baik - -
bpst
15.45 110/80 84x 2 jari Baik - -
bpst

Tanggal 14 Juni 2016, Jam 15.45 WIB


A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), PPV (-)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 110/70 84x/i 20x/i 36,8 0
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak sedikit membuncit
Palpasi : FUT 2 jari bawah pusat, kontraksi baik NT(-), NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) Normal
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-)
Diagnosis : P1A0H1 post partus maturus spontan
Ibu dan bayi baik
Sikap : Kontrol KU, VS, PPV
Diet TKTP
Mobilisasi dini
Breast care
Vulva hygiene
Terapi : Cefadroxil 2 x 1 Capsul
Asam Mefenamat 500 mg 3x1 Tablet
Vitamin C 3x1 Tablet
SF 1x1 Tablet
Rencana : Pindah Nifas

Follow up :
Tanggal 15 Juni 2016 jam 08.00 WIB
A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), PPV(-)
PF : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 110/70 80x/i 20x/i 36,80C
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
Inspeksi : Perut tampak sedikit membuncit
Palpasi : FUT 2 jari bawah pusat, kontraksi baik NT(-), NL (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) Normal
Genitalia :
Inspeksi : V/U tenang, PPV (-), lokia rubra
Diagnosis : P1A0H1 post partus maturus spontan + Nifas Hari I
Ibu dan bayi baik
Sikap : Kontrol KU, VS, PPV
Diet TKTP
Mobilisasi dini
Breast care
Vulva hygiene
Terapi : Cefadroxil 2 x 1 Capsul
Asam Mefenamat 500 mg 3x1 Tablet
Vitamin C 3x1 Tablet
SF 1x1 Tablet
Rencana : Pasien boleh pulang
DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN

PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Hari / Tanggal : Selasa / 14 Juni 2016

Pembimbing : dr. H. Helwi Nofira, Sp.OG (K)

Cakap Tidak Cakap

Nama Peserta : Wahyuridistia M Semester : 1 ( satu )

Nama Pasien : Ny. A Umur : 19 tahun No MR : (-)

PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

LANGKAH KASUS

0 1 2 3

1 Mengenal adanya tanda kala dua persalinan

2 Menyiapkan peralatan untuk pertolongan persalinan

3 Menyiapkan diri untuk memberikan pertolongan persalinan

4 Memastikan pembukaan sudah lengkap

5 Memastikan denyut jantung janin dalam batas normal

6 Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran

7 Melakukan pimpinan meneran dengan memperhatikan keadaan ibu


dan janin

8 Melakukan persiapan pertolongan kelahiran janin saat kepala janin


tampak di vulva dengan diameter ± 3-4 cm

Menolong kelahiran

9 Mengupayakan agar perineum tidak robek saat kepala lahir

10 Mengusap muka untuk membersihkan mulut dan hidung setelah


kepala lahir

11 Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher

12 Menunggu kepala selesai melakukan putaran paksi luar

13 Menolong melahirkan bahu

14 Menolong kelahiran badan dan tungkai


Melakukan penanganan bayi baru lahir

15 Memastikan bayi dapat bernafas secara spontan

16 Mengeringkan dan membungkus tubuh bayi

17 Memotong tali pusat

18 Mengganti pembungkus dan memberikan bayi pada ibunya untuk


disusui

Manajemen aktif kala tiga

19 Menyuntikan oksitosin

20 Melakukan penanganan tali pusat terkendali

21 Mengeluarkan plasenta

22 Melakukan masase uterus dan memastikan bahwa uterus telah


berkontraksi dengan baik

Memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan

23 Memastikan bahwa plasenta dan selaput ketuban sudah lahir


lengkap

24 Memastikan tidak adanya robekan jalan lahir yang menimbulkan


perdarahan aktif

Pasca tindakan

25 Mengikat tali pusat bayi

26 Melakukan evaluasi kontraksi uterus

27 Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa kontraksi uterus dan


memastikan bahwa uterus telah berkontraksi dengan baik

28 Menilai jumlah perdarahan yang terjadi

29 Memeriksa tekanan darah dan nadi ibu

30 Membersihkan ibu

31 Memastikan ibu merasa nyaman

32 Membuang bahan-bahan bekas pakai yang terkontaminasi dan


melakukan dekontaminasi alat serta sarung tangan

33 Mencuci tangan

34 Melengkapi rekam medik


Solok, 14 Juni 2016

Penguji,

dr. H. Helwi Nofira, Sp.OG (K)

0 = tidak dilaksanakan

1 = dilaksanakan salah

2 = dilakukan perlu perbaikan

3 = dilakukan dengan benar

You might also like