Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
1. Keluarga
A. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Mubarak, dkk (2009) keluarga merupakan perkumpulan
dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang
lain.
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga
sebagai dua atau lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah,
ikatan perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dalam peranannya dan menciptakan serta
mempertahankan budaya.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972
dalam Setiadi 2008).
Jadi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan dua
orang atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
hubungan darah, hidup dalam satu rumah tangga, memiliki kedekatan
emosional, dan berinteraksi satu sama lain yang saling ketergantungan
untuk menciptakan atau mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial setiap anggota dalam
rangka mencapai tujuan bersama.
3. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur
keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya. Fungsi
keluarga menurut Friedman (1998) dalam Setiawati dan Darmawan
(2005), yaitu:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi
pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak,
memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,
meneruskan nilai-nilai budaya anak.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga
dalam melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga
serta menjamin pemenuhan kebutuhan perkembangan fisik, mental,
dan spiritual, dengan cara memelihara dan merawat anggota keluarga
serta mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang,
pangan, dan papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber
daya keluarga.
e. Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan
tetapi untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan
generasi selanjutnya.
f. Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih
saying dan rasa aman/ memberikan perhatian diantara anggota
keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan
memberikan identitas keluarga.
g. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan
pengetahuan, keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya.
4. Tugas Keluarga
Tugas keluarga merupakan pengumpulan data yang berkaitan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan. Asuhan
keperawatan keluarga mencantumkan lima tugas keluarga sebagai paparan
etiologi/ penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap
II bila ditemui data malaadapti pada keluarga. Lima tugas keluarga yang
diaksud adalah:
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, termasuk
bagaimana persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit,
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan persepsi keluarga
terhadap masalah yang dialami keluarga.
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh
mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah,
bagaimana masalah dirasakan keluarga, bagaimana keluarga
menanggapi masalah yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat
atau adakah sifat negative dari keluarga terhadap masalah kesehatan,
bagaimana system pengambilan keputusan yag dilakukan keluarga
terhadap anggota keluarga yang sakit.
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
seperti bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakitnya, sifat, dan
perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada
dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang
sakit.
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan seperti
pentingnya hygiene sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit
yang dilakukan keluarga. Upaya pemeliharaan lingkungan yang
dilakukan keluarga, kekompakan anggota keluarga dalam menata
lingkungan dalam dan lingkungan luar rumah yang berdampak
terhadap kesehatan keluarga.
2. Kehamilan
A. Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan (manuaba, 2007).
Periode antepartum adalh periode kehamilan yang dihitung sejak
hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati
yang menandai awal periode intrapartum. (Helen Varney, 2006)
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konspsi sampai
lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007)
2) Kulit
Hipersensitifitas alergen plasenta sehingga menyebabkan
gatal – gatal dan peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar
aporcrine akibat peningkatan hormone, kelenjar tersebut meningkat
akibat BB dan kegiatan metabolic yang meningkat serta
peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
3) Perut
Terdapat garis pigmentasi dari sifisis pubis sampai ke
bagian atas fundus di garis tengah tubuh di induksi hormone
timbul.
i. System pernafasan
1) Hidung
Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap
peningkatan hormone estrogen, juga terjadi pada traktus pernafasan
atas. Karena pembesaran kapiler, terbentuklah edema dan
hyperemia di hidung, faring, laring, trachea dan bronkus.
2) Toraks dan diafragma
Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami
desakan pada diafragmasehingga diafragma naik 4 cm terjadi
pelebaran sudut toraks dari 68º menjadi 103º peningkatan hormone
progesteron menyebabkan peningkatan pusat syaraf untuk
konsumsi oksigen.
3) System neurologi dan muskulo skeletal
Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan
pada sistim pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan
sirkulasi yang buruk pada tungkai. Perubahan titik pusat gaya berat
akibat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita
mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median, dan
skiatik. Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan
perubahan hemodinamis. Terjadi hipoglikemi
G. Pengkajian
Menurut Manuaba, 2010, pengkajian yaitu:
1. Pemeriksaan ibu hamil
a. Anamnesa
1) Anamnesa tentang identitas: nama diri sendiri, suami,
alamat, pekerjaan dan sebagainya.
2) Anamnesa obstetri: kehamilan ke berapa; apakah persalinan
lahir spontan aterm, hidup atau dengan tindakan, usia anak
terkecil; untuk primigravida lama kawin dan usia; tanggal haid
terakhir.
3) Anamnesis tentang keluhan utama.
2. Pemerikaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
2) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan
suhu, berat badan.
b. Pemeriksaan khusus obstetri
1) Inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding
abdomen, gerak janin yang tampak).
2) Palpasi (menurut Kneble, Leopold, Buddin, Ahfeld).
Teknik pemeriksaan leopold:
a) Leopold I
i. Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan
usia kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid
terakhir.
ii. Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak
membujur sungsang, kepala bulat terasa keras dan
melenting pada goyangan, pada letak kepala akan teraba
bokong pada fundus: tidak keras tak melenting dan
tidak bulat, pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi
oleh bagian-bagian janin.
b) Leopold II
i. Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi
uterus untuk menentukan bagian apa yang terletak
dibagian samping.
ii. Letak membujur dapt ditetapkan punggung anak,
yang teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.
iii. Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala
janin.
c)
d) Leopold III
i. Menentukan bagian apa yang terdapat diatas
simpisis pubis.
ii. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan
bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak
lintang simpisis pubis akan kosong.
e) Lepold IV
i. Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa
menghadap kearah kaki ibu untuk menetapkan bagian
terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
ii. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui
lingkaran terbesarnya, maka tangan yang melakukan
pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkaran
terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa
konvergen.
3) Perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas).
4) Auskultasi (bising usus, denyut jantung janin, gerak
janin intrauterin, hal lain yang terdengar).
5) Pemeriksaan dalam (pembukaan, perlunakan
serviks, ketuban, penurunan bagian terendah, penempatan
kombinasi, tumor yang menyerupai bagian terendah,
pelvimetri panggul).
Indikasi pemeriksaan dalam:
a) Indikasi sosial untuk menentukan keadaan
kehamilan atau persalinan, sebelum ditinggalkan oleh
penolong.
b) Jika ada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak
dapat ditentukan.
c) Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD.
d) Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju-maju.
e) Jika akan diambil tindakan obstetriboperatif.
f) Menentukan nilai skor pelvis.
6) Pemeriksaan tambahan (pemeriksaan laboratorium,
ultrasonografi, tes pemeriksaan air ketuban, tes pemeriksaan
bakteriologis).
2. Nyeri (Akut)
Dihubungkan dengan: prosedur pembedahan, trauma jaringan,
interupsi saraf, diseksi otot.
Kriteria hasil : Mengekspresikan penurunan nyeri, Wajah rileks,
Kebutuhan istirahat dapat terpenuhi
No Intervensi Rasional
1 Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Membantu dalam
lamanya, dan intensitasnya (skala 0- mengidentifikasi derajat
10). ketidaknyamanan dan
kebutuhan untuk analgesik.
2 Bantu pasien menemukan posisi yang Membantu memberikan
nyaman. keadaan yang rileks.
3 Anjurkan untuk melakukan distraksi Memudahkan partisipasi pada
relaksasi nafas dalam. aktivitas tanpa timbul
ketidakjnyamanan.
4 Berikan narkotik/analgesik sesuai Untuk menghilangkan nyeri.
indikasi.