You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TELEKOMUNIKASI
MODUL 1:
Dasar Penggunaan Function Generator dan Osiloskop

DISUSUN OLEH:
Faisal Tamami
17201034

Partner :
1. Elika Qurrotul Aini (17201033)
2. Fikri Nizar Gustiyana (17201035)
Asisten :
Diterima tanggal :
LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2018
MODUL I
DASAR PENGGUNAAN OSILOSKOP, SPECTRUM ANALYZER DAN
SWEEP FUNCTION GENERATOR

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memahami karakteristik sinyal sinusoida, square dan
triangle.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan Oscilloscope digital untuk analisa
sinyal di domain waktu.
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan Spectrum Analyzer untuk analisa
sinyal di domain frekuensi
4. Mahasiswa mampu mengoperasikan Sweep Function Generator untuk
menghasilkan sinyal dengan karakteristik tertentu
5. Mahasiswa mampu menganalisa karakteristik sinyal radio analog

II. ALAT DAN BAHAN


1. 1 set Digital Oscilloscope
2. 1 antena penerima
3. 1 set Sweep Function Generator (SFG)
4. 1 buah handset seluler

III. DASAR TEORI


Osiloskop adalah alat ukur Elektronika yang dapat memetakan atau
memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat
dibaca dan mudah dipelajari. Osiloskop dapat digunakan untuk mengamati dan
menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu
rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat menampilkan grafik
Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.
Osiloskop banyak digunakan pada industri-industri seperti penelitian, sains,
engineering, medikal dan telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 jenis Osiloskop
yaitu Osiloskop Analog yang menggunakan Teknologi CRT (Cathode Ray
Tube) untuk menampilkan sinyal listriknya dan Osiloskop Digital yang
menggunakan LCD untuk menampilkan sinyal listrik atau gelombang.
[ CITATION Akh16 \l 1057 ]
Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol,
display itu berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilakn Pada display ini
terdapat dua garis-garis yang melintang secara vertikal dan secara horizontal
yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah garis dari vertikal
untuk menunjukan sumbu tegangan sedangakan arah garis horizontal untuk
menunjukan sumbu waktu. Display atau layar osiloskop terbagi atas 8 kotak
skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal dan tiap
kotak tersebut di buat skala yang lebih kecil. Sedangkan panel kontrol itu berisi
tombol-tombol yang digunakan untuk menyesuaikan tampilan pada layar.
Osiloskop juga terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua
sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan
dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran ataupun sebaliknya.
Spectrum analyzer adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur modulasi, distorsi, dan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kebisingan. Untuk mengukur kualitas modulasi sangat penting untuk
memastikan bahwa sistem pada alat bekerja dengan benar, juga informasi yang
sedang dikirimkan secara benar dan tepat. Spectrum analyzer juga bisa
digunakan untuk mengukur tingkat akurasi dari sinyal yang dipancarkan kearah
satelit.
Spectrum Analyzer berfungsi sebagai sebuah alat ukur yang digunakan
untuk mengetahui jumlah distribusi energi dari suatu spektrum frekuensi yang
dihasilkan oleh sinyal listrik. Dengan mengetahui distribusi energi sepanjang
spektrum frekuensi, maka akan diperoleh informasi yang lainnya seperti Lebar
bidang frekuensi (bandwidth), Efek berbagai jenis modulasi, Pembangkitan
sinyal yang palsu.[ CITATION Dic16 \l 1057 ]
Function Generator (frequency/waveform generator) adalah alat penguji
elektronik atau software yang digunakan untuk menghasilkan gelombang/sinyal
elektronik, baik yang berulang maupun tidak, digital maupun analog. Function
Generator terdiri dari electronic oscillator, rangkaian yang dapat menghasilkan
gelombang yang repentitif.
IV. HASIL DATA
Tabel 1.4.1. Scan Frekuensi FM
Stasiun Fc Scan Referenc Pmax
radio e level
ke- (MHz) (KHz) (dBm) (dBm) (Mw)
1 99 200 -30 -28 1028
2 104,900 200 -30 -38 1038
3 99,8 200 -30 -30 1030

Hasil Perhitungan :
1. Pmax (dBm) = (λ + Reference level)
= (58 + (-30))
= -28 dBm
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 10 −2,8 mW
2. Pmax (dBm) = (λ + Reference level)
= (58 + (-30))
= 38
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 39,65 x 10-3
= 0,03965
3. Pmax (dBm) = (λ + Reference level)
= (58 + (-30))
= -39,08
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 39,08 x 10-3
= 0,03908
Gambar 1.4.1.frekuensi 99 MHz

Gambar 1.4.2.frekuensi 99,8 MHz

Gambar 1.4.3. frekuensi 104,9 MHz


Tabel 1.4.2. Pengukuran Frekuensi Function Generator.
No Fc Rev Span fH fL BW Pmax
(MHz (KHz
lvl (MHz (MHz (MHz (dBm (Mw)
) (dBm )
) ) ) )
)
1 3 -20 100 260 220 40 3,40 3,40x
10-3
2 6 -20 100 300 250 50 4,13 4,13x
10-3
3 9 -20 100 280 220 60 7,88 7,88x
10-3
4 12 -20 100 250 200 50 9,18 9,18x
10-3
Hasil Perhitungan :
1. Vpp = 2,48 mV
Pmax (dBm) = 20 log Vpp
= 20 log 2,48
= 3,40
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 3,40 x 10-3
= 3,40x10-3
2. Vpp = 5,48 mV
Pmax (dBm) = 20 log Vpp
= 20 log 5,48
= 4,13
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 4,13 x 10-3
= 4,13x10-3
3. Vpp = 8,72 mV
Pmax (dBm) = 20 log Vpp
= 20 log 8,72
= 7,88
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 7,88 x 10-3
= 7,88x10-3
4. Vpp = 5,12 mV
Pmax (dBm) = 20 log Vpp
= 20 log 5,12
= 9,18
Pmax (Mw) = Pmax (dBm) x 10-3
= 9,18 x 10-3
= 9,18x10-3

Gambar 1.4.4. Pengukuran Frekuensi Function Generator 3 MHz

Gambar 1.4.5. Pengukuran Frekuensi Function Generator 6 MHz

Gambar 1.4.6. Pengukuran Frekuensi Function Generator 9 MHz


Gambar 1.4.7. Pengukuran Frekuensi Function Generator 12 MHz
V. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum modul 1 membahas tentang dasar penggunaan spectrum
analyzer, dan Sweep Function Generator. Untuk percobaan yang dilakukan
pada praktikum kali ini yaitu melakukan scan frekuensi FM. Dalam scan
frekuensi FM menggunakan Spectrum analyzer, Spectrum analyzer itu sendiri
adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur modulasi, distorsi,
dan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan. Salah satu
fungsi dari alat ini adalah dapat mencari gelombang atau frekuensi radio.
Spectrum analyzer memiliki beberapa tombol yang fungsinya berbeda-beda,
seperti tombol center, span, Rev Lvl. Tombol center ini berfungsi untuk
mengatur frekuensi yang akan ditampilkan oleh layar dan memposisikannya
ketengah dengan mengubah besar angka atau nilai frekuensinya. Kedua yaitu
tombol span yang berfungsi untuk mengatur skala hasil output yang muncul
pada layar. Tombol yang ketiga yaitu tombol Rev Lvl (Reference Level), yang
berguna untuk memperjelas gambar gelombang yang akan ditampilkan layar
satuan dalam Rev Lvl ini adalah dBm. Sebelum menggunakan tombol tersebut
harus menekan tombol shift terlebih dahulu.
Dari hasil scan frekuensi FM didapatkan 3 stasiun radio dengan frekuensi
99 (MHz), 99,8 (MHz), dan 98,200 (MHz). Stasiun radio yang pertama yang
ditemukan mempunyai frekuensi tengah (fc) 99 (MHz) dengan span 200
(KHz). Sinyal diatur dalam bentuk daya reference level -30 (dBm) pada tombol
Ref LVL Spectrum Analyzer. Untuk mendapatkan sinyal suara pada spectrum
analyzer dapat mengatur demod type mengubahnya ke narrow agar
mendapatkan hasil sinyal suara yang jernih sedangkan yang normal tidak
begitu jernih tetapi masih dapat didengar. Untuk mendapatkan/membesarkan
volume dapat memperbesarkan tombol volume pada speaker atau pada
spectrum analyzer diperbesar pada tombol volume. Agar hasil gelombang bias
terlihat jelas tekan tombol center dan atur naik turunkan reference level pada
Ref LVL. Stasiun radio yang kedua mempunyai frekuensi tengah (fc) 99.8
(MHz), Span 200 (KHz), dan Reference Level -30 dBm yang dapat diperoleh
dari tombol Center, Span, dan Reference Level pada Spectrum Analyzer. Dan
stasiun radio ketiga mempunyai frekuensi tengah (fc) 99.200 (MHz), Span 200
(KHz) dan Reference Level -30 dBm.
Dari hasil scan diatas didapatkan juga hasil Pmax dalam (dBm)
39,27dBm, 39,64dBm, dan 39,08dBm, sedangkan hasil Pmax dalam (Mw)
0,03927Mw, 0,03964Mw, dan 0,03908Mw hasil tersebut diperoleh dari hasil
perhitungan manual, dan hasil tersebut dapat dilihat di hasil data.
Kemudian pada percobaan kedua yaitu mengukur frekuensi function
generator, pada praktikum ini menggunakan osiloskop digital dan Function
Generator. Osiloskop digital berfungsi untuk memunculkan tegangan Vpp,
Vrms, Frekuensi, Duty Cycle, Rise Time. Function generator merupakan alat
ukur elektronik yang menghasilkan, atau membangkitkan gelombang berbentuk
sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.
Function generator pada praktikum ini berfungsi untuk mamasukan nilai
frekuensi yang ditentukan pada tabel praktikum. Nilai frekuensi pada osiloskop
digital diperoleh dari nilai frekuensi masukan pada function generator nilai dari
4 percobaan mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Pada percobaan pertama,
frekuensi dalam function generator diatur pada 3 (MHz), kemudian percobaan
kedua diatur pada 6 (MHz), ketiga diatur pada 9 (MHz), dan keempat diatur
pada 12 (MHz). Setelah mengatur frekuensi dalam Function generator maka
nilai Ref Lvl dan nilai Span akan muncul secara otomatis muncul di layar
Function generator. Nilai Ref Lvl dan span dari input frekuensi dari Function
Gnerator memiliki nilai yang sama yaitu Ref Levl -30 dBm dan nilai span
adalah 1500 KHz.
Dari hasil diatas didapatkan juga hasil Pmax (dBm) 3,40dBm, 4,13dBm,
7,88dBm, dan 9,18dBm. Pada (Mw) 3,40x10-3Mw, 4,13x10-3Mw, 7,88x10-3Mw,
dan 9,18x10-3Mw. Untuk hasil tersebut diperoleh dari hasil perhitungan manual
yang dapat dilihat dihasil data.
Dari keempat pengukuaran frekuensi function generator menghasilkan
gelombang frekuensi yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan pada nilai
frekuensinya juga berbeda-beda.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Spectrum Analyzer merupakan alat ukur multifungsi dalam melakukan
pengukuran sinyal pada domain frekuensi.
2. Posisi antena berpengaruh terhadap kualitas sinyal yang dapat diterima
oleh Spectrum Analyzer.
3. Gelombang radio dapat diubah menjadi gelombang suara yang
dikeluarkan melalui speaker.
B. SARAN
1. Sebaiknya dilakukan dua kali praktikum untuk didalam dan diluar
lapangan agar praktikan lebih dapat memahami perbedaan frekuensi
yang ditangkapnya.
2. Untuk praktikan sebelum melakukan praktikum disarankan untuk
memahami tombol pada alat praktikum supaya saat melakukan
praktikum tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
3. Sebelum melakukan praktikum disarankan membaca modul terlebih
dahulu.

You might also like