You are on page 1of 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A DENGAN
TAHAP PERKEMBANGAN USIA REMAJA PADA An.C
DI DUSUN KEMUSUH BANYUREJO TEMPEL SLEMAN

Dosen Ajar : 1. Eva Nurliana Aprilia, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom


2. Cecilia Kustanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah asuhan keperawatan keluarga

Disusun oleh :

1. Arif Alamsyah NIM : 2820173216


2. Isnindyatmaka NIM : 2820173193
3. Endang Sri Pujiastuti NIM : 2820173197
4. Riyanto NIM : 2820173222
5. Mujiyono NIM : 2820173223

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN …..……………………………………………………
A. Latar Belakang ……………………………………………………………
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………
C. Metode Penulisan …………………………………………………………
D. Sistematika Penulisan ……………………………………………………...

BAB II TINJAUAN TEORI ………………………………………………………..


A. Konsep Dasar Keluarga
……………………………………………………………………………………….
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia remaja ……………
C. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja ……………

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA


A. PENGKAJIAN ……………….
B. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN …………..
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN ………………………………………………..

BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN USIA REMAJA PADA An.C DI DUSUN KEMUSUH BANYUREJO
TEMPEL SLEMAN………………………………………………………………………………
A. PENGKAJIAN……………………………………………………………………………
……….
B. TIPOLOGI DAN MASALAH
KESEHATAN…………………………………………………………
C. MASALAH YANG MUNCUL………………………………………………..
D. DAFTAR MASALAH………………………………………………….
E. SKORING……………………………………………………………………………..
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
………………………………………………………………….
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………


BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu
rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari secara Bio-Psiko –
Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak anak berusia 6
– 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi pisah dengan
anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan
bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap perkembangan
untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan perawatan
dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi tugas
perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga tugas
perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar
lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau
tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit
B Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui
tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah

C. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus yang
meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dilakukan dengan
cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul dan
permasalahan.

D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis : terdiri dari konsep dasar keluarga, konsep dasar keluarga dengan
tahap perkembangan anak usia sekolah, dan tugas perkembangan kelurga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah
BAB III Askep : terdiri dari asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolah yang terdiri dari : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi,
Implementasi dan Evaluasi
BAB IV Penutup : terdiri dari Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari
interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk
mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaaan saling
ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. (
Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).

2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).

a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki dengan
baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga
merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin
norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya individu maupun keluarga
berperan didalam masyarakat.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian, perumahan
dan lain-lain.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status
kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).

3. Tipe Keluarga

Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :


a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal alam satu
rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling
menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang
masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa anak dari
hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.

4. Tingkat Perkembangan Keluarga


Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :

a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan). Tugasnya
adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan).
Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua, kakek
dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan
orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun). Tugasnya
adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan
semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai anak
terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan
melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan
anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada keluarga yang
berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah
:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).

5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan


Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga Kesehatan yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada.
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar
dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah
anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ). Pada masa ini
merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan
masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-
kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri,
sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya mencari
kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan generativitas) dan
memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak usia sekolah bekerja
untuk mengembangkan sense of industry–kapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba
mengangkis perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau lebih
sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan
kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan
anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga
kekuatan-kekuatan yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai
persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak mereka akan
merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan – lahan. Akan tetapi, dalam contoh –
contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu – satu nya peran yang signifikan dalam
kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang menyakitkan dan
dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar rumah
melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan anak – anak
mereka menyesuaikan diri dengan standar – standar komunitas bagi anak. Hal ini cendrung
mempengaruhi keluarga – keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan nilai – nilai
tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas pekerja
dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan sekolah dan / atau nilai –
nilai komunitas.
Kecacatan pada anak – anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para perawat
sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran, wicara, selain sulit
belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak ,
penyalahgunaan zat, dan penyakut – penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja
dengan keluarga dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain
untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang sangat
banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber bagi guru sekolah,
memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan kesehatan individu atau yang
telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksi selama tahun-tahun sekolah, termasuk epilepsi,
serebral palsi, reterdasi mental, kanker, kondisi ortopedik. Fungsi utama perawat kesehatan
disini disamping fungsi rujukan, mengajar, dan memberikan konseling kepada orangtua
mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang
merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik, kantor
dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan orangtua secara aktif.
Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat bermanfaat dalam membantu
keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi anak usia
sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali masalah tingkah laku anak
sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari resolusi dengan fokus baru tersebut,
akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang sehat (Bradt,
19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga
Keluarga dengan anak usia sekolah1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan.
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga.
Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller (1985)
C. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat ini
meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang signifikan lainnya adalah
mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan
perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini
( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan
mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan keluarga
dalam anak usia sekolah.
BABIII
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA
A. Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia remaja
a. Identitas anak
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari
e. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah dicapai)
f. Pemeriksaan fisik
g. Lengkapi dengan pengkajian fokus
1) Bagaimana karakteristik teman bermain
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekolah
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas keluarga yang
bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
1. Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan sosial
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan untuk bermain)
2. Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal

C. Rencana Asuhan Keperawatan


1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang adekuat
Intervensi :
Diskusikan tentang tugas keluarga
Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota keluarga sakit
Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan yang telah
dilakukan
Ajarkan cara merawat anak dirumah
Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga

2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan :ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah.
Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu membaut alternatif

3. Potensial atau sejahtera


Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas kemampuannya
Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah)
Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan masalah.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.ADENGAN TAHAP PERKEMBANGAN
USIA REMAJA PADA An.C DI DUSUN KEMUSUH BANYUREJO TEMPEL SLEMAN

A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama : Tn. A
Umur : 31 tahun
Agama : islam
Suku : jawa
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : swasta
Alamat : Jln. Tempel Gendol
No. Telpon :
2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan
1 Tn A L 31 suami Swasta SMA
2 Ny B P 30 Istri Swasta SMA
3 An C L 14 anak pelajar SMP

3. GENOGRAM

Ket :
Perempuan
Laki – laki
Hubungan perkawinan dan satu rumah
Yang mengalami masalah
4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family”
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa sepenuhnya
mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan lingkungan dan membantu anak
menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku jawa. Mereka bisa menerima
kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada
perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu perselisihan.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan
Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong kuku.
6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMEPENGARUHI KESEHATAN
Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5
waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah dengan anak mereka An C, yang sebelumnya
sudah di masukkan ke TPA untuk belajar agama, seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali
jika Tn. A dan Ny. B sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny B
b. Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 – Rp 3.000.000,00 / bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2 juta, sudah
termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga pembayaran sekolah An C.
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi rumah orang tua
yang berbeda kota.
9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki satu orang anak
berumur 14 tahun yang baru masuk SMP tahun ini, dan berencana untuk memiliki anak lagi, jadi
keluarga Tn. A dan Ny. B berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini keluarga Tn. A
dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki satu anak yang baru saja masuk SMP belum tahu
bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak bergaul, karena Ny B selalu khawatir jika
anaknya ingin bermain diluar rumah, dan Ny B serta Tn A, juga jarang sekali memiliki waktu
untuk membantu anak dalam mengerjakan PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang
kadang jika lembur sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang sudah
dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B ada kerja lembur, yang kadang pulangnya pukul
21.00.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn A , dan Ny B serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang terkena flu,
atau pusing kepala biasa.
2) Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan perawatan
di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A
tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.
3) Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
No Nama BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi ( Masalah Tindakan yang
Bcg/polio kesehata telah dilakukan
/DPT/HB/ca n
mpak
1 Tn. A 55kg 31 Tn. A mengatakan bahwa lengkap - Minum Vitamin
biasanya dia merasa lelah dan susu
setelah berkerja dengan
jam lembur.

2 Ny. S 50 kg 30 Ny. B kadang merasa Lengkap - Minum susu


sangat lelah jika setelah
pulang kerja harus
membereskan rumah lagi

3 An C 44kg 14 Ny B mengatatakan lengkap - Berobat kedokter


anaknya jarang sakit,
kalaupun sakit hanya
seperti flu namun tidak
sering

4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A jika dirinya sakit dan keluarga
sakit, mereka langsung berobat kedokter, selain tempat praktek dokter yang tidak jauh, juga jarak
rumah sakit yang tidak jauh.
5) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. B : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
An C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1) Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 8 x 7 meter
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur
Ventilasi/jendela : Ada 8 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
5) Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet, 2 Kamar tidur.
6) Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah
7) Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko penyedia minuman isi ulang
8) Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan WC, dengan kloset
jongkok.
9) Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600 meter
10) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga karena setiap bulannya
masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan
11) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A tinggal dirumah sendiri. Rumah
yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status kepemilikan milik pribadi Tn.
A. Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah menggunakan marmer kecuali dapur yang
masih menggunakan papan. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam
rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka
setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena
mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari
menggunakan listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang akibat
ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum kebersihan rumah baik, hanya
penataan perabotan rumah yang kurang teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
12) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan ditanami pohon
kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan pekarangan secara umum baik. Keluarga
memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran
pembuangan ke selokan perumahan yang mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban
jenis leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak
lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam pengelolaan
sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat penampungan berupa lobang yang terdapat
di pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan
terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian setiap seminggu sekali.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini keluarganya sering mengunjungi sanak
saudara.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. B dalam keluarganya
ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan
biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran. dan kadang pergi ke pesta
ulangtahun teman anaknya jika An C diundang kepesta Ultah
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang
sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja. Hubungan satu anggota keluarga
dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.

11. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. B dalam keluarganya berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa jawa, dan An C juga terbiasa dengan bahasa jawa
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. B selalu
memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An C jarang diikut sertakan jika memang
itu menyangkut masalah keluarga, karena An C dianggap mash trlalu kecil. Perbedaan-perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. B, Tn. A
sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. B
yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai
isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan anaknya di rumah. An C sebagai
seorang anak yang saat ini tugasnya hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu dan beragama islam
keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan suaminya makan bersama kalau malam hari,
An C sudah tidur saat Tn A pulang kerja
12. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn A dan Ny B, juga An C, belum bisa melakukan peran mereka masing
masing secara sempurna, Tn A dan Ny B belum bisa membagi waktu untuk peran sebgai orang
tua anak usia sekolah.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta anaknya sampai sejauh ini
baik hanya saja Ny B sering mendapat laporan dari sekolah maupun tempat TPA kalau An C
kurang aktif dan terlihat takut jika bermain bersama teman-temannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Menurut Ny. B keluarga jarang
terkena sakit yang parah, hanya masalah flu biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami
keluarga.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami :
Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter ataupun rumah sakit,
dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi lelah.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan : ke tempat praktek dokter dan juga kerumah sakit
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : Menurut
keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak membantu dalam menjaga kesehatan
dan mencegah penyakit.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi
2) Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap 3 bulan sekali,
perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C juga sudah besar, dan berencana memiliki 2
anak saja..
e. Fungsi ekonomi
Ny. B mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan kebutuhan An C

13. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak suaminya apakah sedang
mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor adalah takut kalau An
C sering ditinggal sendirian dirumah, takut jika salah pergaulan. dan An C juga sering
mengatakan susah mengerjakan tugas sekolah, dan tidak bisa menyelesaikannya
b. Sressor jangka panjang
Ny B mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka merasa tidak
disayang oleh ke dua orang tuanya.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan dengan diskusi
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak bertanaya pada guru An c
bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu meminta bantuan tetangga agar melihatkan
anaknya dan menghubunginya jika terjadi apa apa pada anaknya ketika dia sedang bekerja.

14. KEADAAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : biasanya Ny B selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta menyukai makanan
yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang datang ke
rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu
dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi
dengan lingkungan.
1. PEMERIKSAAN FISIK

No Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga


Tn. A Ny. B An C
1 KeadaanUmum
BB 55kg 50kg 20 kg
TB 165 cm 155 cm 120cm
2 Kepala :
Rambut - Ikal, hitam, dan - Lurus, hitam, halus - Lurus, hitam, halus
bersih dan bersih dan bersih
- Konjungtiva an
Mata - Konjungtivaan - Konjungtiva an anemis, sclera an
anemis, sclera an anemis, sclera an ikterik, penglihatan
ikterik, penglihatan ikterik, penglihatan baik
baik baik - sinusitis (-),polip (-
Hidung ), penciuman baik
- sinusitis (-),polip (- - sinusitis (-),polip (-), - mulut bersih,
), penciuman baik penciuman baik

Mulut - mulut bersih, - mulut bersih,


mukosa lembab, mukosa lembab,
lidah bersih, gigi lidah bersih, gigi
cukup. cukup.
Telinga
- Pendengaran baik, - Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)
3 Leher
JVP Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kelenjar Tiroid pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis jugularis jugularis
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
4 Dada
Mamae
 Inspeksi - Tidak ada- Tidak ada - Tidak ada
pembengkakan,sime pembengkakan,simet pembengkakan,sim
tris antara kiri dan ris antara kiri dan etris antara kiri dan
 kanan kanan kanan

Palpasi - Tidak ada- Tidak ada - Tidak ada


pembengkakan pembengkakan pembengkakan

Paru
 Inspeksi - Saat bernafas tidak- Saat bernafas tidak - Saat bernafas tidak
menggunakan otot menggunakan otot menggunakan otot
bantuan pernafasan. bantuan pernafasan. bantuan
pernafasan.
- Tidak ada bengkak,- Tidak ada bengkak,
lesi (-) lesi (-) - Tidak ada

 Palpasi bengkak,lesi (-)


- Tidak ada- Tidak ada
penimbunan cairan penimbunan cairan - Tidak ada
penimbunan cairan
 Perkusi
- Bunyi nafas- Bunyi nafas
vesikuler, RR vesikuler, RR - Bunyi nafas
normal normal vesikuler, RR
normal
 Auskultasi

- Letak normal ics 2- Letak normal ics 2


dan 3 – 5dan 6 dan 3 – 5dan 6 - Letak normal ics 2
dan 3 – 5dan 6
Jantung - Ictus cordis normal
 Palpasi yaitu ics 5 dan 6 - Ictus cordis normal - Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6 yaitu ics 5 dan 6
- Irama teratur, suara
tambahan tidak ada - Irama teratur, sura - Irama teratur, sura
 Perkusi TD : 120/70 mmHg tambahan tidak ada tambahan tidak ada
TD : 110/70 mmHg TD : 100/70
mmHg

 Auskultasi
5 Abdomen
 Inspeksi - Simetris, warna- Simetris, warna- Simetris, warna
normal,asites (-) normal,asites (-) normal, asites (-)
- Tidak ada nyeri
 Palpasi - Tidak ada nyeri- Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
tekan, tidak ada tekan, tidak ada benjolan
benjolan benjolan - Bising usus (+)
- Organ pada

 Auskultasi - Bising usus (+) - Bising usus (+) abdomen normal

 Perkusi - Organ pada- Organ pada


abdomen normal abdomen normal
6 Genetalia - - -
7 Eksremitas atas
dan bawah
 Inspeksi - Berfungsi dengan- Berfungsi dengan- Berfungsi dengan
baik baik baik

 Perkusi - Reflek patella (+) - Reflek patella (+) - Reflek patella (+)

B. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN


NO DAFTAR MASALAH KESEHATAN
1 AKTUAL :
- Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
2 KURANG/TIDAK SEHAT :
- kurangnya peran orang tua dalam menemani anak belajar
3 DIFISIT
-
C. MASALAH YANG MUNCUL

1. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA


DENGAN DIAGNOSA KEKURANGAN PENGETAHUAN TENTANG TUGAS
PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH.
NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - keluarga belum bisa mengenal masalah
2 Mengambil Keputusan
- keluarga belum bisa mengambil keputusan yang tepat.
yang tepat
3 Merawat anggota
- Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga
keluarga yang sakit yang sakit dilakukan oleh pasangan yang tidak sakit serta
ataupun punya masalah merawatnya hingga sembuh. Dan jika anak yang sakit ke
dua orang tua ini merawat anaknya
4 Memodifikasi -
lingkungan
5 Memanfaatkan sarana
- jika ada keluarga yang sakit keluarga langsung berobat
kesehatan ke dokter

2. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA


DENGAN DIAGNOSA KETIDAKBERDAYAAN MENGERJAKAN TUGAS SEKOLAH

NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah - Ny B dan TN A mampu mengenal masalah ketika anak
nya sulit dalam menyelesaikan tugas sekolah, karena
sering diungkapkan kepada mereka.
2 Mengambil Keputusan
- Ny B danTn A sudah mengambil keputusan untuk
yang tepat meluangkan waktu menemani anak belajar dirumah
3 Merawat anggota
-
keluarga yang sakit
ataupun punya masalah

4 Memodifikasi Ny. B memodifikasi lingkungan dengan cara


lingkungan menempatkan meja belajar anaknya di ruang kumpul
keluarga.
5 Memanfaatkan sarana
-
kesehatan

D. DAFTAR MASALAH

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1. Ds : Ketidakberdayaan Disfungsi tugas
AnC mengatakan mengerjakantugas perkembangan keluarga
bahwa tidak bisa sekolah pada anak usia sekolah.
mengerjakan pekerjaan
rumah yang diberikan
guru sekolah.
NyB mengatakan
tidak pernah menemani
anak belajar

Do :
Ny B tampak
menyesalsaat
dilakukan pengkajian

Ds :
Ny. B mengatakan
tidak tahu apa-apa saja
2. tugas yang harus Kurang pengetahuan Ketidakmampuan keluarga
dipenuhi untuk tentang tugas mengenal masalah tugas
keluarganya. perkembangan keluarga perkembangan keluarga
Do : dengan anak usia sekolah dengan anak usia sekolah
Saat dilakukan
pengkajian ibu klien
tampak bingung ketika
ditanya peran apa yang
dilakukannya.

E. SKORING

1. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas perkembangan keluarga pada


anak usia sekolah.
KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini termasuk
o Tidak sehat 3 situasi mengancam
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan, karena jika
o Krisis atau keadaan 1 dibiarkan terus mennerus
sejahtera anak akan merasa bahwa
dia gagal dan tidak seperti
teman sebayanya
KEMUNGKINAN 2 Karena orang tua sangat
MASALAH DAPAT 2/2 x 2 = 1 menyesal dengan
DIUBAH 2 perbuatana mereka
o Dengan Mudah 1
o Hanya Sebagian 0
o Tidak dapat
POTENSIAL 3/3 x 1 = 1 1 Karena orang tua disini
MASALAH DAPAT seharusnya lebih banyak
DICEGAH 3 berinteraksi dengan anak
o Tinggi 2
o Cukup 1
o Rendah
MENONJOLNYA 1 Masalh memang perlu
MASALAH ½x1=½ ditangani. tapi sifat
o Masalah berat, harus segera masalah ini tidak gawat,
ditangani 2 dan bisa diselesaikan
o Ada masalah, tapi tidak secara bertahap.
perlu segera ditangani 1
o Masalah tidak dirasakan
0

2/3 + 1 + 1 + ½ =3,1
2. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah.
KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini termasuk
o Tidak sehat 3 situasi mengancam
o Ancaman kesehatan 2 kesehatan, karena jika
o Krisis atau keadaan 1 dibiarkan terus menerus
sejahtera perkembangan keluarga
akan terhambat.
KEMUNGKINAN 2 Latar belakang pendidikan
MASALAH DAPAT 2/2 x 2 = 1 Tn. A dan Ny. B adalah
DIUBAH 2 SMA, sehingga
o Dengan Mudah 1 memudahkan untuk
o Hanya Sebagian 0 menerima informasi dan
o Tidak dapat penjelasan

POTENSIAL 3/3 x 1 = 1 1 Karena Tn A dan Ny. B


MASALAH DAPAT sering mengunjungi orang
DICEGAH 3 tua dan keluarga yang
o Tinggi 2 sudah berpengalaman
o Cukup 1 memiliki anak sehingga
o Rendah keluarga dapat bertanya
apa yang seharusnya
dilakukan.
MENONJOLNYA 1 Masalah memang perlu
MASALAH ½x1=½ ditangani. tapi sifat
o Masalah berat, harus segera masalah ini tidak gawat,
ditangani 2 dan bisa diselesaikan
o Ada masalah, tapi tidak secara bertahap.
perlu segera ditangani 1
o Masalah tidak dirasakan
0

2/3+1+1+1/2 = 3,2
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS
Dx 1 :Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak usia
sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah.

RENCANA TINDAKAN
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan keperawatan Rasional
hasil
1 Kurang Keluarga memahami1. Kaji tingkat
1. ssuntuk mengetahui
pengetahuan tentang tugas pengetahuan keluarga sampai dimana
tentang tugas perkembangan tentang tugas pengetahuan keluarga
perkembangan keluarga anak usia perkembangan dalam menjalankan
keluarga Tn. A sekolah dengan keluarga dengan anak perannya masing-masing.
dengan anak usia kriteria hasil : usia sekolah 2. agar keluarga lebih
sekolah b.d .keluarga2. Jelaskan tentang tugas mengetahui tentang tugas
ketidakmampuan mengetahui tugas perkembangan perkembangannya
keluarga mengenal perkembangan pada keluarga dengan anak masing-masing
masalah tugas usia sekolah. usia sekolah
perkembangan
keluarga dengan
anak usia sekolah.
Ds :
AnC mengatakan
bahwa tidak bisa
mengerjakan
pekerjaan rumah
yang diberikan guru
sekolah.
NyB mengatakan
tidak pernah
menemani anak
belajar

Do :
Ny B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian

Dx 2 :Ketidakberdayaan An C mengerjakan tugas sekolah pada keluarga Tn A denagn tahap


perkembangn keluarga usia sekolaha b.d disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak usia
sekolah.

RENCANA TINDAKAN
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria Tindakan keperawatan Rasional
hasil
1 Ketidakberdayaan Perilaku kesehatan kaji apa penyebab Agar perawat dapat
mengerjakan tugas ancaman berkurang terjadinya masalah. menetapkan intervensi
sekolah b.d dengan kriteria hasil yang tepat atas masala
kurangya interaksi : menggali lebih dalam
interpersonal Anak bisa diskusikan kepada permasalahan
ditandai dengan mengerjakan tugas keluarga apa yang
Ds : sekolah. menjadi kendala
AnCmengatakan Orang tua ada utama yang dirasakan
bahwa tidak bisa waktu untuk keluarga hingga
mengerjakan menemani anak permasalahan muncul
pekerjaan rumah belajar. bantu kelurga dengan
yang diberikan guru mendiskusian kepada Membantu mengatasi
sekolah. keluarga cara cara masalah keluarga
NyB mengatakan untuk memanajemen
tidak pernah waktu agar kebutuhan
menemani anak akan perhatian
belajar tercukupi
Do :
Ny B tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian

PELAKSANAAN DAN EVALUASI


No Pelaksanaan Evaluasi
Dx

1- Kaji tingkat pengetahuan


S: Keluarga mengatakan belum mengetahui
keluarga dan tentang tugas kalau ada tugas keluarga untuk anak usia
perkembangan keluarga dengan sekolah
tingkat usia sekolah
O: Keluarga tampak serius

A: Pengetahuan keluarga tentang tugas keluarga


tidak ada.

P: Merencanakan untuk mendiskusikan tentang


tugas perkembangan keluarga

S: keluarga mengatakan bahwa selama ini


banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
- Diskusikan dengan keluarga
tentang tugas perkembangan
keluarga

O: Keluarga tampak antusias

A: Pengetahuan keluarga tentang tugas


perkembangan keluarga meningkat

P: Rencanakan pertemuan berikutnya untuk


evaluasi

- Minta keluarga untuk


S: Keluarga mampu mengulangi informasi
menjelaskan kembali informasi yang telah disampaikan oleh perawat pada
yang telah disampaikan pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
konsultasi dengan baik dengan perawat
maupun keluarga untuk menjalankan
tugasnya

O: Keluarga tampak antusias

A: Pengetahuan keluarga meningkat

P: Rencanakan untuk pertemuan berikutnya


evaluasi dan terminasi

Dx- Kaji apa penyebabterjadinya


S: keluarga mengatakan hal itu terjadi karena
2 masalah keluarga tidak mampu untuk membagi
waktu, dan tidak memikirkan hal itu bisa
menjadi berbahaya

O: Keluarga tampak menyesal, Ny B menagis


A: Keluarga mengambil keputusan untuk
berubah

P: kontrak untuk mendiskusikan kepada


keluarga, bagaimana cara untuk
memanajemen waktu

S:merasa terbantu, dan mendapatkan gambaran


untuk mengatasi masalah

O: antusias

A: keluarga akan melakukan cara memanjemen

-mengajarkan cara memanajemen waktu


waktu P:evaluasi

S: merasa senang karena bisa membatu anak


mengerjakan tugas sekolah

O:Tampak puas

A:keluarga akann selalubmendampingi anak


belajar dirumah

P:hentikan tindakan

-Dampingi keluarga saat


mendampingi anak belajar
dirumah

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga merupakan pusat perkembangan
anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak, keluarga yang baik dapat mendukung
anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi sekolahnya,
meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang pengalaman yang dialaminya,
selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain
dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya untuk sementara
waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang baik dalam
berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga proses
keperawatan dapat diterapkan dengan baik.

B. Saran

1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan apakah keluarga


sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah keluarga, maka
diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi profesionalitas
berkerja dan selalu menghormati privasi yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu untuk melakukan
rencana asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi 4 ( alih bahasa :
yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC

You might also like