Professional Documents
Culture Documents
4. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya : Pemberian yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kelemahan otot pernapasa yang selanjutnya akan
terjadi depresi pernapasan. Jika tdak ditangani akan
mengakibatkan gagal napas.
Pencegahan : Pantau dan observasi selama nebulizer dilakukan, hati hati dalam
memberikan obat, sesuaikan dengan order yang diberikan.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
a. Secret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan
b. Pernapasan menjadi lebih lega
c. Mengobati peradangan pada saluran napas bagian atas
6. Hasil yang didapat dan maknanya
Hasil : Klien nampak batuk dan sekret dapat keluar
Maknanya : Jalan napas efektif ditandai dengan klien nampak jarang batuk
LABORATORIUM KEPERAWATAN
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
Kode/No. Tanggal No. Revisi : Halaman
Terbit:
4. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya : Melukai pasien apabila salah dalam pemasangan IV, vena pecah
atau membiru, cairan tidak masuk memalui vena. Infeksi jika
pemasangan tidak steril. Phlebitis jika terlalu lama di tancapkan.
Pencegahan : Berhati-hati dan cermat dalam saat memasng IV cateter sesuai
dengan prosedur
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
a. Sebagai pengobatan
b. Mencukupi kebuthan tubuh akan cairan dan elektrolit
c. Member zat makan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan
memalui oral
6. Hasil yang didapat dan maknanya
Hasil : Pemasangan infuse dengan cairan RL 20tpm
Maknanya : Prosedur berhasil dilakukan
LABORATORIUM KEPERAWATAN
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
Kode/No. Tanggal Terbit: No. Revisi : Halaman
PD-3.01/SOP/ September 1 2
007.01.02.002 2011
STANDAR OPERASIONAL Disarankan Oleh :
PROSEDUR Ka. STIKES Panakkukang
STANDAR SPMI
PEMASANGAN INFUS
Asriyanti, SKM., M.Kes
1. PENGERTIAN
Tindakan memasukkan cairan elektrolit, obat atau nutrisi kedalam pembuluh
darah vena dengan jumlah dan Waktu tertentu dengan menggunakan set infuse
2. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
a. Indikasi
1) Pemberian obat intravena
2) Hidrasi intravena
3) Transfuse darah atau komponen darah
4) Situasi lain dimana akses langsung ke aliran darah diperlukan
b. Kontraindikasi
1) Infeksi kulit sekitar
2) Flebitis vena
3) Sklerosis vena
4) Infiltrasi vena sebelumnya
5) Luka bakar disekitar lokasi venipuncture
6) Cedera traumatis proksimal dari lokasi pemasangan
7) Fistula arteriovenosa di ekstremitas
8) Prosedur bedah yang mempengaruhi ekstremitas
3. TUJUAN
a. Sebagai pengobatan
b. Mencukupi kebuthan tubuh akan cairan dan elektrolit
c. Member zat makan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan
memalui oral
4. ALAT DAN BAHAN
Larutan sesuai kebutuhan atau kolaborasi (mis. Ringer Laktat (RL);
Dekstrosa 5%; PZ/NZ/NaCl 0,9%; dll)
Jarum/pungsi vena yang terdiri dari kateter plastic dan stylet/mandrim (mis.
miedicet, surflo, venflon, abocath) sesuai ukuran :
Dewasa = 18, 20, 22
Anak = 24, 22
Bayi = 24, jarum kupu-kupu/ wings/ jarum bersayap
Set infuse
Dewasa = Makrodrip
Anak = Mikrodrip (bila perlu dengan alat pengontrol volume/ voluntrol/
buret)
Alcohol 70%
Kapas
Betadin (Povidon iodine)
Kasa steril
Tourniket
Papan penyangga lengan (bila perlu)
Spalk bila perlu (untuk fiksasi pada pasien anak yang belum kooperatif)
Plester/hipafix
Perlak dan alas perlak
Tiang infuse
Sarung tangan sekali pakai
Bengkok/nierbekken
Gunting
Baki beralas/ troli/ dressing car
5. PROSEDUR
a. Tahap Pre Interaksi
3) Melakukan feed back status klien
4) Mencuci tangan
b. Tahap Orientasi
4) Memberi salam
5) Mendekatkan alat
6) Menjelaskan tujuan dan prosedur serta meminta persetujuan klien
c. Tahap Kerja
1) Buka kemasan set infus
2) Tempatkan klem tepat 2-4cm dibawah kulit tetesan, tutup klem/off
3) Tusukkan set infuse kedalam kantung cairan
a) Lepaskan penutup botol cairan (tanpa menyentuh ujung tempat
masuknya set infus)
b) Lepaskan penutup ujung insersi selang dengan tidak menyentuh
ujung tersebut, kemudian masukkan ujung selang tersebut kedalam
botol cairan
4) Isi selang infuse
a) Tekan bilik tetesan kemudian lepaskan, biarkan terisi ½ sampai
dengan ½ bagian terisi penuh
b) Buka pelindung jarum dan buka klem rol, alirkan ke adapter jarum,
tamping pada bengkok. Setelah semua selang terisi, tutup kembali
klem
c) Pastikan bagian dalam selang infuse bebas dari udara
5) Identifikasi vena yang dapat diakses untuk pemasangan infuse
a) Hindari daerah yang menonjol
b) Pilih vena distal terlebih dahulu
c) Hindari pemasangan pergelangan tangan, daerah peradangan,
diruangan antekubital, ekstremitas yang sensainya menurun, dan
tangan yang dominan
6) Pasang perlak dibawah lokasi yang diinfus
7) Bila terdapat bulu ditempat insersi gunting terlebih dahulu (jangan
emncukur bulu karena dapat menyebabkan mikroabrasi dan predisposisi
infeksi)
8) Pasang torniket 10-12 cm diatas insersi
9) Dilatasi vena
a) Menepuk-nepuk vena dari proksimal ke distal
b) Mengepal dan membuka tangan
c) Ketukan ringan diatas vena
d) Kompres hangan diatas vena
10) Desinfeksi lokasi insersi dengan betadin, bilas dengan kapas alcohol 70%
sampai bersih dan tunggu sampai kering
11) Fiksasi vena dengan ibu jari diatas vena dan regangkan kulit berlawanan
dengan arah insersi 5-7,5cm dari distal ke tempat pungsi vena
12) Lakukan pungsi vena dengan membentuk sudut 20-30º. Jika darah masuk
ke jarum, menandakan jarum masuk ke vena. Rendahkan jarumsampai
hampir menyentuh kulit. Masukkan lagi ± 2-3cm kemudian tarik
stylet/mandarin sedikit secara perlahan. Lanjutkan masukkan kateter
plastic sampai pangkal kateter. (untuk jarum bersayap masukkan jarum
bersayap kedalam vena sampai pangkal insersi)
13) Stabilkan kateter dengan satu tangan, lepas tourniket, tekan diatas ujung
kateter plastic (mencegah darah mengalir keluar). Kemudia tarik dan
lepaskan styles/mandarin.
14) Hubungkan adapter jarum infuse selang ke pangkal kateter plastic
15) Buka klem, atus lairan dengan kecepatan tertentu. (observasi adanya
ekstravasasi)
16) Fiksasi kateter IV (sarung tangan dilepas, agar plester tidak lengket ke
sarung tangan)
a) Fiksasi menyilang pada pangkal kateter plastic
b) Letakkan bantalan kasa steril diatas tempat insersi, fiksasi dengan
plester diatasnya
c) Letakkan selang infuse pada balutan dengan plester (untuk fiksasi
jarum bersayap, plester diletakkan pada sayap)
17) Atur kecepatan aliran sesuai kebutuhan
18) Tuliskan tanggal dan Waktu pemasangan infuse pada plester
d. Tahap Terminasi
1) Merapikan alat
2) Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan pengambilan darah
3) Mendoakan kesembuhan klien
4) Berpamitan
5) Dokumentasi
6) Cuci tangan
Referensi :
Annamma, J., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing
Procedures. Tangerang Selatan : Binarupa Aksara
Hidayati, R. Dkk., (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 2. Jakarta :
Erlangga