2. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan output yang berlebih. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan rangsangan muntah sendiri, penggunaan laktasif berlebihan. 4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan rasa takut kegemukan yang tidak wajar. 5. Risiko kerusakan integritas kulit b.d. gangguan nutrisi/ status metabolik, dehidrasi. 6. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan b.d. kurang mengenal informasi tentang kondisi, keterampilan koping tak adaptif.
2. Intervensi Keperawatan
No. Dignosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Terapkan 1. Mencegah perilaku
koping individu keperwatan 4 x 24 jam batasan dengan makan berlebihan ketidakefektifan koping klien tentang yang mencakup individu kebiasana makan diam-diam dapat terpenuhi. makan. dan menelan KH : 2. Dorong klien makanan dengan makan dengan cepat serta Menidentifikasi klien lain atau menbantu klien metode yang tidak keluarganya, kembali ke pola berhubungan dengn jika ditoleransi. makan yang normal makanan dalam 3. Dorong klien (3 kali sehari). menghadapi stres unruk 2. Mencegah atau krisis mengungkapkan kerahasian tentang Mengungkapakan perasaannya makan meskipun perasaan bersalah, (ansiates dan pada awalnya ansietas, marah, atau rasa bersalah ansietas klien kebutuhan yang tentang makan). mungkin terlalu berlebihan akan 4. Dorong klien tinggi untuk kontrol untuk membuat bergabung makan Menunjukan catatan harian bersama. hubungan guna 3. Membantu interpersonal yang menuliskan tipe mengurangi lebih memuaskan dan jumlah perasaan secara Mengungkapkan makanan yang verbal dapat citra tubuh yang dimakan, mengurangi lebih realistis megidentifikasi ansietas dan Menujukan metode perasaan yang mengurani perilaku alternatif dalam dialami pengurasan menghadapi stres sebelum, makanan. atau krisis sesudah dan 4. Membantu kilen Mengungkapkan setelah makan memeriksa asupan peningkatan harga terutama makanan dan diri dan percaya diri tentang perilaku perasaan yang makan yang dialaminya. berlebihan dan 5. Membantu klien pengurasan. melihat dengan 5. Diskusiskan menggunakan makanan yang makanan untuk menyenangkan mengatasi perasaan bagi klien dan atau membuat mengurangi nyaman dirinya. ansietas. 6. Membantu klien 6. Bantu klien memisahkan menggali cara masalah emosional mengatasi dari makanan dan emosi (marah, perilaku makan. ansietas, dan 7. Meningkatkan frustasi). usaha klien dalam 7. Berikan umpan menghadapi balik positif ansietas, terhadap klien. kemarahan, dan 8. Ajarkan klien perasaan lainnya tentang secara jujur dan penggunaan terbuka. proses 8. Membnatu penyesalan meningkatkan masalah. harga diri klien dan 9. Eksplorasi percarya diri klien. bersama klien 9. Membantu klien tentang menemukan kekuatan kekuatannya. personalnya. 10. Mengubah persepsi 10. Diskusikan klien tentang bertat dengan klien badan yang ideal tentang ide mungkin tidak menerima berat realistis dan tidak badan yang sehat. kurang “ideal”. 11. Membnatu klien 11. Dorong klien mengidentifikasi, untuk menerima, dan mengungkapkan mengatasi perasaannya perasaannya tentang anggota dengan cara yang keluarga dan tepat. orang terdekat, peran dan hubungan dengan mereka.
2. Kekurangan Setelah dilakukan tindakan 1. Awasi TTV 1. Indikator
volume cairan keperawatan selama 3x24 nadi status keadekuatan tubuh jam kekurangan volume membran volume sirkulasi berhubungan cairan tubuh dapat terpenuhi. mukosa turgor 2. Untuk masukan dengan output KH : kulit kalori yang yang berlebih 2. Awasi jumlah berdampak pada TTV : s: 36-37C, masukan cairan keseimbangan TD: 110/70- 120/ 70 (intake & elektrolit mmHg, P: 16-20 output) 3. Melibatkan pasien x/menit, N: 80-100 3. Indentifikasi dalam rencana x/menit rencana untuk untuk memperbaiki intake dan output meningkatkan / ketidakseimbangan seimbang mempertahanka 4. Menunjukan abdomen tidak n keseimbangan kehilangan cairan cekung cairan 5. Memperhatikan membran mukosa 4. Observasi kulit volume sirkulasi lembab kering dan keseimbangan turgor kulit kembali berlebihan dan elektrolit dalam 3 detik membran 6. Mencegah tidak ada muntah mukosa, terjadinya infeksi penurunan tugr pada saluran hasil laboratorium : Na: 135 kulit pencernaan -145 mEq/L, Ca: 4-5 mEq/L, 5. Memberikan 7. Memberikan K : 3.5 – 5.3 mEq/L cairan sesuai informasi tentang indikasi volume sirkulasi, 6. Auskultsi bising keseimbangan usus elektrolit 7. Awasi 8. Mengukur pemeriksaan keadekuatan laboratorium pengantian cairan tentang 9. Membantu dalam elektrolit memperkirakan 8. Menimbang kekurangan volume berat badan tiap total hari 10. Mengindikasi 9. Kaji riwayat terjadinya dehidrasi pasien atau 11. Agar tidak terjadi orang terdekat dehidrasi tubuh sehubungan 12. Mencegah perilaku lamanya dari makan berlebihan muntah yang mencakup 10. Suhu , warna makan diam-diam kulit, dan menelan kelembapan makanan dengan kulit cepat serta 11. kolaborasi menbantu klien pemberian kembali ke pola cairan infus makan yang normal 12. Terapkan (3 kali sehari). batasan dengan 13. Mencegah klien tentang kerahasian tentang kebiasana makan meskipun makan. pada awalnya 13. Dorong klien ansietas klien makan dengan mungkin terlalu klien lain atau tinggi untuk keluarganya, bergabung makan jika ditoleransi. bersama.
3. Perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan 1. Mencegah muntah
nutrisi kurang keperawatan selama 3x24 pengawasan selama / setelah dari kebutuhan jam perubahan nutrisi pasien dengan makan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh tetap tingggl 2. Penguanaan berhubungan dapat terpenuhi. diruangan tanpa berakibat buruk dengan KH : kamar mandi karena digunakan rangsangan 2. Hindari sebagai pembersih muntah sendiri, berat badan dalam pemberian makan / kalori penggunaan rentang normal dari laktasif tubuh oleh pasien laktasif perhitungna berat 3. berikan terapi 3. Perawatan diri berlebihan badan ideal nutrisi dalam memberikan asupan nutrisi program kontrol lingkungan seimbang sesuai pengobatan di mana masuknya berat badan 4. Libatkan pasien makanan, muntah/ bising usus 5 – 30 dalam pengusun obat dan aktivitas x/menit / melakukan dipantau abdomen tidak program 4. memberikan situasi terdapat nyeri tekan perubahan terstuktur untuk tingkat kesadaran perilaku mengambarkan kompos mentis 5. Timbang berat kearah yang lebih konjungtiva merah badan tiap hari baik muda buat jadwal 5. Pengawasan teratur kehilangan dan alat 6. Rujuk keahlian pengkaji kebutuhan gizi nutrisi 7. Catat berat 6. Perlu bantuan badan saat dalam perencanaan masuk dan memenuhi bandingkan kebutuhan nutrisi dengan 7. Memberikan sebelumnya informasi tentang 8. Lakukan adekuat masukan pengkajian untuk pemenuhan nutrisi dengan nutrisi seksama 8. Mengidenfikasi 9. Auskultasi kekurangan/ bising usus kebutuhan untuk 10. Berikan membantu memilih tambahan intervensi makanan / 9. Menentukan nutrisi dukung kembalinya total bisa perstatik dibutuhkan 10. Mungkin perlu 11. Kaji TTV, untuk memenuhi membra kebutuhan kalori mukosa, turgor bila tanda kulit kekurangan terjadi 12. dorong klien 11. Indikator volume untuk makan sirkulasi/ perkusi semua makanan 12. Untuk mempertambah Awasi pemeriksaan nutrisi tubuh laboratorium, antara glukosa serum, albumin Untuk mencegah dan total protein kekurangan nutrisi
4. Gangguan citra Setelah dilakukan tindakan 1. Buat hubungan 1. Membantu pasien
tubuh keperawatan selama 7x24 teraupetik dapat memulai berhubungan jam gangguan citra tubuh perawat/pasien untuk mempercayai dengan rasa dapat terpenuhi. 2. Tingkatkan dan mencoba takut KH : konsep diri pemikiran dan kegemukan - Klien menyatakan tanpa penilaian perilaku. yang tidak wajar penerimaan dirinya sendiri moral 2. Agar komunikasi - Klien mampu beradaptasi 3. Berikan pasien pasien dan perawat terhadap perubahan untuk berjalan dengan - Klien mulai menggambarka baik mengembangkan rencana n dirinya sendiri 3. Memberikan untuk perubahan pola hidup 4. Sadari reaksi kesempatan - Klien dapat berkomunikasi sendiri terhadap mendiskusikan dengan orang terdekat perilaku pasien. persepsi pasien tentang perubahan peran 5. Dorong pasien tentang/gambaran yang telah terjadi untuk diri dan kenyataan - Klien dapat berpartisipasi menghargai situasi individu. dalam Tim sebagai upaya hidup sendiri 4. Mengembalikan melaksanakan rehabilitasi dengan cara kepercayaan diri lebih sehat pasien dengan 5. Untuk membuat menumbuhkan rasa keputusan percaya diri sendiri dan 6. Gambaran positif menerima diri meningkatkan sendiri. harga diri. 6. Libatkan dalam 7. Memperbaiki citra program diri menjadi baik pengembangan 8. Banyak cara pribadi membuat 7. Anjurkan penampilan lebih konsultasi pada baik tetapi positif konsultan citra diri 8. Gunkan pendektan psikoterapi,dari pada terapi penafsiran.
5. Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi 1. Area ini
kerusakan keperawatan selama 4x24 kemerahan, meningkatkan integritas kulit jam risiko kerusakan pucat. resiko untuk b.d. gangguan integritas dapat terpenuhi. 2. Dorong mandi kerusakan dan nutrisi/ status KH : tiap 2 hari 1 memerlukan metabolik, kali. pengobatan lebih dehidrasi. Tidak terlihat iritasi 3. Gunakan krim intensif. pada kulit klien kulit 2 kali 2. Sering mandi Kulit klien lembab sehari dan menbuat Warna kulit sawo setelah mandi. kekeringan kulit. matang (tidak 4. Diskusikan 3. Melicinkan kulit kemerahan) pentingnya dan menurunkan Tidak ada lesi perubahan gatal. posisi sering. 4. Meningkatkan 5. Tekankan sirkulasi dan pentingnya perfusi kulit dengan masukan mencegah tekanan nutrisi/ cairan lama pada jaringan. adekuat ( rujuk 5. Perbaikan nutrisi ahli nutrisi) dan hidrasi akan memperbaiki kondisi kulit.
6. Kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan 1. Belajar lebih
pengetahuan keperawatan selama 7x24 tingkat mudah bila mulai tentang kondisi jam kurang pengetahuan pengetahuan dari pengetahuan dan kebutuhan tentang kondisi dan dan kesiapan peserta belajar. pengobatan b.d. kebutuhan pengobatan dapat belajar. 2. Pasien atau kurang teratasi. 2. Kaji kebutuhan keluarga mengenal KH : diet. memerlukan informasi 3. Dorong bantuan dalam tentang kondisi, klien konsumsi perencanaan untuk keterampilan makan tinggi cara makan baru. koping tak serat dan 3. Pasien atau adaptif masukan cairan keluarga adekuat. memerlukan 4. Dorong bantuan dalam penggunaan perencanaan untuk teknik relaksasi cara makan baru. dan manajemen 4. Cara baru koping stres. dengan perasaan 5. Berikan ansietas dan takut informasi akan membantu tertulis untuk pasien mengatasi pasien dan perasaan ini lebih orang terdekat. efektif. 5. Membantu sebagai pengingat dan penguat belajar.