You are on page 1of 14

1

ANALISA PERANG TELUKIRAK VS KUWAIT


Erwin Kurnia N.M.120130102007
Asymmetric Warfare Study Programe
,
Faculty of Defense Strategy
, Indonesia
Defense University
, Jakarta, 2014Jalan Salemba Raya Nomor 14Jakarta Pusat
10430Telp/HP.+6281319288874e_kurnia_nm@yahoo.com 1.

Pendahuluan
Perang Teluk Persia (Gulf War) merupakan perang yang terjadi antara Irak melawan
Kuwait. Perang akibat adanya invasi Irak atas sebuah negara kecil yangkaya minyak di Timur
tengah, Kuwait pada tanggal 2 Agustus 1990. Invasi ini ditandai dengan penyerangan yang
dilakukan dua brigade pasukan khusus RepublikIrak menguasai istana Amir dan Bank Sentral
Kuwait. Penyerangan dilakukandengan dalil bahwa Presiden Saddam Hussein akan menemukan
emas Kuwait ditempat tersebut. Namun, setelah menguasai kedua tempat tersebut, Saddam
Hussein tidak menemukan emas sebagaimana yang diharapkan. Warga Kuwait lebih senang
melakukan investasi ke luar dari negaranya dibandingkan dengan berinvestasi di Bank Sentral
Kuwait sendiri. Selain daripada itu, perang dipicu oleh karena terjadinya pelanggarankuota
minyak yang dilakukan oleh pemerintah Kuwait, Arab, dan Uni Emirat Arab dalam
memproduksi minyak secara melimpah sehingga harga minyak menjadi turun secara drastis.
Akibatnya, Irak yang hanya mengandalkan minyak mentah sebagai masukan devisa negaranya
mengalami kemerosotan yang sangat hebat setelah Inggris menemukan sumur minyak baru di
Alaska, Laut Utara, dan negara bekas jajahan Uni Sovyet. Persaingan harga yang begitu ketat
dari hasil sumur minyak baru tersebut memaksa Irak harus menurunkan minyaknya jauh
di bawah harga yang telah ditetapkan. Hal ini menyebabkan Irak semakin terpuruk, terlebih lagi
pada saat itu, Irak sedang melakukan rehabilitasi pembangunan akibat perang melawan Iran
di tahun 1980-1988. Oleh karena itu, Irak menuduh Kuwait telah mencuri minyak Irak di Ladang
Minyak Rumeyla yang terletak diperbatasan daerah yang disengketakan. Selain dari pada itu,
keinginan kuat Presiden Saddam Hussein menjadi orang nomor satu di dunia Arab juga
merupakan dampak dari Irak ingin menguasai Kuwait secepatnya. Keinginan kuat ini dilator
belakangi karena para penasehat Saddam Hussein percaya bahwa negara Arab tidak mendukung
keberadaan Amerika Serikat atas Israel yang bersifat imperialis diwilayah Timur Tengah.
Presiden Saddam Hussen memiliki keyakinan bahwa Amerika Serikat tidak akan
melakukan penyerangan terhadap negaranya sehingga Irak melakukan percepatan penyerangan
ke wilayah Kuwait. Gambar Peta Negara Iraq Menurut Tetlock pada tahun 1992 mengemukakan
bahwa para peminpin yang membuat suatu keputusan adalah manusia rasional yang selalu
membuat perubahan terkait dengan kebijakan luar negeri menjadi lebih baik. Presiden Saddam
Hussein telah mengambil keputusan politik yang salah sehubungan dengan invasi Irak terhadap
Kuwait sehingga menimbulkan dampak buruk terhadap negara Irak sendiri.
Membuka Mata Dunia
Dengan adanya invasi Irak terhadap Kuwait, sudah merupakan pukulan telak bagi Amerika
Serikat dimana tindakan ini telah mengancam kepentingan nasional Amerika Serikat di wilayah
Teluk Persia untuk menjamin minyak terus mengalir ke negara adikuasa tersebut. Kegiatan
Invasi yang dilakukan Irakterhadap Kuwait telah memaksa pemerintah Arab Saudi meminta
bantuan dari Pemerintah Amerika Serikat pada tanggal 7 Agustus 1990. Setelah misidiplomatik
yang dilakukan antara James Baker dengan Menteri Luar Negeri IrakTareq Aziz pada tanggal 9
Januari 1991 mengalami kegagalan. Dimana, Irak dengan tegas menolak permintaan Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) untuk melakukan penarikan mundur pasukannya dari Kuwait tanggal 15
Januari 1991. Dengan kata lain, bahwa Presiden Amerika Serikat saat itu George W. Bush
diizinkan mengeluarkan maklumat perang terhadap Irak setelah pada tanggal 12Januari 1991
mendapat persetujuan dari Kongres Amerika Serikat.

Perencanaan Kegiatan
Dalam melakukan manuver serangan ke Irak, pasukan koalisi dipimpinoleh Jenderal
Amerika, Norman Schwarzkopf yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala Pusat Komunikasi atau
Cencom Amerika untuk membuat langkah-langkah dalam pembebasan Kuwait dari pasukan Irak
dibawah pimpinan Saddam Hussein.3.1.
Perencanaan Awal
Setelah mendapat persetujuan dari Kongres Amerika dan PBB, maka Amerika
Serikat menyiapkan pasukannya untuk dikirim ke Arab Saudi dan disusul dengan bantuan dari
sekutu-sekutunya seperti Inggris, Perancis, dan Jerman Barat. Pengiriman pasukan ini, di bawah
pimpinan Jenderal Norman Schwarzkopf dan Jenderal Collin Power, sedangkan pasukan negara-
negara Arab dibawah pimpinan Letnan Jenderal Khalid bin Sultan. Pelaksanaan operasi di Irak, d
engan sandi Badai Gurun (Operation Dessert Shield ) dan pelaksanaan operasi dimulai tanggal
17 Januari 1991 dengan melakukan serangkain serangan udara atas Baghdaddan wilayah Irak
lainnya. Pendaratan pasukan darat pada tanggal 30Januari 1991 menandakan puncak dari operasi
badai gurun, dengan tujuan untuk memukul pasukan Irak yang menyerang Kuwait.3.2.
Penggelaran Kekuatan dan Perkiraan Medan
Untuk mengetahui kemampuan dan kekuatan lawan maka perlu adanya penggelaran kekuatan.
Kedua pihak memiliki senjata modern dan tank yang sangat akurat digunakan dalam perang
darat. Badai gurun merupakan suatu tantangan tersendiri dari perang ini. Apabila
perang berhasil, maka dapat mengembalikan keutuhan hukum internasional atas negara yang
dipimpin oleh sebuah kediktaron Saddam Hussein. Namun, kegagalan adalah awal terjadinya
anarki global dan kehancuran fundamental dari sebuah tatanan dunia baru. Perang Irak
merupakan uji kemampuan antara Komando Pasukan Sekutu Jenderal Amerika
H. Norman Schwarzkopf melawan diktator Irak, Saddam Hussein. Berakhirnya perang dingin
antara blok Timur dan Barat pada Juli 1990, mengurangi ketegangan dunia, ancaman nuklir yang
berlangsung selama 40 tahun telah berakhir dan tatanan global baru yang lebih stabil muncul
di bumi khatulistiwa. Presiden Saddam Hussein mencoba tatanan dunia baru ini dengan
melakukan invasi ke negara tetangganya yang kecil dan kaya minyak, Kuwait. Selama 24 jam,
Irak membom bardir Kuwait dan merebut ibukota, Kuwait City. Serangan ini telah mengagetkan
dunia internasionaldan Saddam Hussein mengumumkan bahwa serangan itu dilakukan karena
Kuwait telah menolak untuk memberikan pinjaman besar kepada Irak. Presiden Saddam
Hussein, menjelaskan bahwa selama perang Iran-Irak pada 1980-
an menuduh Kuwait melakukan pengeboran minyak illegal di dekat perbatasan Irak yang
mengakibatkan kuantitas produksi minyak Kuwait meningkat dan mengakibatkan harga minyak
Irak menjadi rendah dari harga yang telah ditetapkan. Dewan Keamanan PBB
mengadakan pertemuan dan mengutuki invasi ini serta menuntut agar Irak menarik mundur
pasukannya dengan segera. Sekretaris negara James Baker dan Menteri Luar Negeri Rusia,
Edward Schaffer Naze mengumumkan serangan gabungan ke Irak. Perdana Menteri Inggris,
Margareth Thatcerdan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush menyetujui agar PBBharus
menggunakan kekuatan militer atas Irak. Masyarakat Arab Saudi, selain hidup dengan gaya
barat, religious, dan keberatan
mengijinkan pasukan non muslin memasuki negaranya, tetapi ancaman dari Irak membuat yakin
tentara koalisi memasuki negaranya. Pada tanggal 6 Agustus, liga Arab mulai menurunkan
pasukannya untuk melindungi Arab Saudi, disusul dua kemudian, pasukan
Amerika pertama dari divisi AU ke-82 datang, pasukan koalisi pertahanan Arab Saudi dengan
sandi “Operasi Gurun” dibawah pimpinan Jenderal Norman Schwarzkopf. Pada saat itu, dia
sedang bertugas sebagai Kepala Komanda Pusat Komunikasi Amerika Serikat atau Cencom yang
bertugas mengurusi masalah di wilayah Timur Tengah. Dengan demikian, pasukan darat koalisi
di Arab Saudi akan didukung oleh pesawat tempur Amerika dan Inggris yang akan berpatroli di
langit Arab Saudi. Pemerintah Inggris akan mengirimkan kapal perang di Teluk yang
sebelumnya digunakan untuk melindungi kapal pedagang selama perang Irak-Iran berlangsung.
Kapal perang Amerika disiapkan guna mendukung kegiatan operasi yang membawa pesawat
USS Enterprise dan Independence. Resolusi 665 PBB dikeluarkan untuk memblokade laut Irak-
Kuwait. Sementara itu, Saddam Hussein telah menangkap/menyandera beberapa orang barat dan
Kuwait untuk melindungi instalasi Irak dan mengumumkan jihad atau perang sucikepada
pasukan koalisi. Presiden Saddam Hussein berkeyakinan bahwa Presiden Palestina Yasser
Arafat, akan mendukung kegiatannya.
Pada bulan September 1990, baik Presiden Amerika George W. Bush maupun Saddam Hussein
muncul di televisi untuk menarik perhatian dari kalangan
publik tetapi tidak bisa mengubah opini publik terhadap situasi yang terjadi. Akhirnya awal
Desember 1990, Saddam Hussein melepaskan sandera, mendekati natal pasukan koalisi merubah
aksinya dari posisi bertahan menjadi posisi menyerang untuk kemerdekaan Kuwait. Keberhasilan
atau kegagalam dalam misi sangat tergantung pada kemampuan dan pengalaman Jenderal
Norman Schwarzkopf dan SaddamHussein di lapangan.3.3.

Rencana Strategi dan Penggelaran Kekuatan


Dalam melakukan suatu kegiatan perlu adanya rencana yang matang guna mencapai tujuan yang
diharapkan,yaitu kemenangan
Kedua belah pihak pimpinan, baik Irak maupun pasukan koalisi mencoba membuat strategi guna
memenangkan peperangan ini. Saddam Hussein membangun pertahanan militernya di Kuwait
untuk menahan pasukan koalisi berdasarkan pada model Sovyet dengan didukung oleh
insinyur perang Irak yang terlatih. Sementara, Jenderal Norman Schwarzkopf menggunakan
strategis seni perang Sun Tzu dalam bukunya Art of War, mengemukakan bahwa strategi perang
adakah suatu seni yang merupakan ramalan atau tujuan intelijensia manusia, dibandingkan hanya
informasiteknikal. Kemudian teori Sun Tzu ini dipadukan dengan konsep strategi OODA Loop,
John Boyd yaitu mesin tidak dapat berperang, namun harus masuk dalam pemikiran manusia,
maka peperangan dapat di menangkan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam perang Irak-Kuwait,
Amerika Serikat tidak hanya mengandalkan kemampuan alat utama sistem senjata yang mutahir,
akan tetapi harus mempertimbangkan kekuatan musuh dan faktor-faktor lainnya seperti medan
tempur, budaya, tabiat, dan kebiasaan lawan. Dengan kata lain, “Know your enemy and your
self” terdapat ladang ranjau yang dilengkapi dengan kawat berduri untuk pertahanan infanteri
Irak. Selain itu, senjata anti tank dan lubang-lubang berisi tank ada di
pertahanan paling belakang. Infanteri Irak menggunakan kendaraan buatan Sovyet seperti BMP-
1, di dukung dengan kendaraan lapis baja berupa tank sebanyak 55.000 unit terdiri dari tank
kuno jenis T-55 dan T-62 Sovyet. Sementara itu, penjaga republican dilengkapi dengan tank
yang lebihmodern T-72 buatan Sovyet dengan caliber 125 mili meter. Pada
bagian belakang pertahanan utama disiapkan penembak jitu dengan dukungan arteleri semua
jenis dan caliber. Irak juga menggunakan ratusan peluncur roket bergerak, BM-21 yang
merupakan senjata paling efektif digunakan untuk perang daerah terbuka. Selain itu, salah satu
asset terbesar Saddam Hussein dalam pertahanan melawan pasukan koalisi adalah
misil permukaan ke permukaan, Rudal Scud B buatan Sovyet. Rudal ini kemudian diketahui
dapat membawa kepala misil kimia dengan jarak tempuh 175 mil. Pesawat tempur yang
digunakan adalah Mig-23 Floggerdan Mig 29 Fulcrum buatan Sovyet. Kesiapan peralatan
tempur dan moral tinggi pasukan Irak inilah kemudian digunakan Saddam menghadapi pasukan
koalisi pimpinan Jenderal Norman Schwarzkopf. Disisi lain, pasukan koalisi pimpinan Jenderal
Norman Schwarzkopf secara persenjataan jauh diatas kemampuan senjata
Irak. Namun, pertimbangan kepentingan multinasional perlu dikaji lebih jauh dalam menghadapi
pasukan pasukan statis Irak. Pada Desember
1990 pasukan koalisi setuju penyerangan Irak harus dilanjutkan akan tetapi korban jiwa harus
diminimkan. Pemerintah Amerika Serikat tidak maumengulangi penderitaan di masa perang
Vietnam yang telah memakan banyak korban warga Amerika. Resolusi 678 PBB mengeluarkan
Deadline kepada Saddam Hussein agar menarik mundur pasukannya dari Kuwaitatau
menghadapi konsekuensi militer. Hal ini kemudian menjadi pedoman bagi jenderal Norman
Schwarzkopf membentuk pasukan koalisi yang
lebih besar untuk memastikan bahwa serangan koalisi ke Irak harus cepat, tanggap, dan tepat
sasaran. Jenderal Norman mengirimkan 200 tank Amerika terbaru, M-1 Abram dengan caliber
120 milimeter. Pada saat bersamaan, brigade lapis baja ke-7 Inggris mengirimkan 100 tank
Callenger dengan kaliber 120 milimeter. Kontingen Perancis, Timur Tengah dan negara lain dari
seluruh dunia bergabung dengan pasukan koalisi. Dukungan lain diberikan oleh NATO,
meskipun pasukannya dilarang beroperasi diluar Eropa. Namun, Turki sebagai anggota NATO
menyiapkan pangkalan udara yang dapat didarati oleh pesawat-
pesawat pasukan koalisi dari arah utara. Kekuatan pasukan koalisi terus ditingkatkan
dengan tank berjumlah 16.000 jenis Abram dan Challenger, ribuan pasukan cadangan Amerika
dikirimkan ke Teluk. Jenderal NormanSchwarzkopf menyusun rencana penyerangan cepat ke
Kuwait dengan pertimbangan bahwa awal Maret akan terjadi hujan deras dan badai gurun dan
tanggal 25 Maret adalah awal ramadhan, karenanya Schwarzkopf harus membebaskan Kuwait
paling lambat akhir Februari. Serangan frontal dilakukan dari arah utara perbatasan Kuwait dan
Arab Saudi, pendaratan Amphibi pasukan marinir Amerika Serikat (AS) dari perairan Kuwait
atau perjalanan panjang melalui perbatasan Saudi-Irak yang kemudian melambung ke timur arah
Kuwait. Jenderal Norman Schwardzkopf membatalkan pendaratan amphibi karena pertahanan
pantai musuh yang kuat. Namun demikian, marinir melakukan latihan pendaratan secara besar-
besaran sesuai rencana. Tahap akhir adalah menyerang perbatasan Kuwait oleh marinir AS dan
pasukan Arab untuk memerdekaan Kuwait City. Disisi kiri jauh, pasukan AS ke-18 AS dan
Perancis akan memotong jalur keluar pasukan Irak. Penghadangan utama dilakukan
oleh pasukan AS ke-7 dan divisi lapis baja pertama Inggris yang akan menyerang ke arah utara
kemudian menuju ke arah timur untuk menjebak pasukan pertahanan Irak di Kuwait.

Tahap Penyerangan
Pada tanggal 17 Januari 1991, pasukan koalisi pimpinan
Jenderal Norman Schwarzkopf melakukan serangan udara secara besar-besaran diwilayah udara
Irak, dengan tujuan untuk menetralisir Angkatan Udara Irakdan meraih keunggulan di wilayah
musuh. Kemudian, dilanjutkan denganmenyerang pusat komando dan komunikasi seperti
jembatan dan jalurlogistik guna menghacurkan pertahanan Irak di Kuwait. Lalu,Schwardzkopf
mulai mengatur strategi lain dengan meluncurkan serangandarat untuk mengusir pasukan
Saddam di Kuwait. Kunci dari serangandarat adalah kecepatan maksimum dan momentum untuk
membuat pasukan Irak tidak seimbang artinya melakukan serangan sepanjang waktudengan
menggunakan tembakan artileri otomatis. Di sisi lain, penggunaansenjata artileri berupa pelucur
roket multiple atau MLRS, dengan
jarak jangkau 50 mil merupakan keuntungan utama dari pasukan koalisi.Kekuatan senjata yang
terkonsentrasi, tenaga profesional digunakanditingkatkan dengan menggunakan kendaraan
raksasa pembersih ranjaudan kendaraan khusus padang pasir, pasukan penyerang darat
jugadidukung oleh pasukan udara dari pesawat terbang seperti pesawart A-10Thanderbolt milik
AS dan helikopter penyerang seperti AH-64 Apache.Sekretaris PBB jenderal Perez De Cueiras
melakukan usaha damai selama8 jam, hal ini gagal. Bagi Norman Schwardzkopf dan Saddam
Husseinkematian saat itu telah terlihat di wajah masing-masing, pasukan koalisi
di bawah komando Schwardzkopf mewakili pasukan perang internasional pertama dibawah PBB
sejak perang Korea 40 tahun sebelumnya. Unityang diturunkan ke Arab Saudi berasal dari
seluruh dunia, meskikontingen utama berasal dari AS, Inggris, Perancis, dan Liga Arab.Pasukan
koalisi melakukan pelatihan berat untuk melakukan penyeranganutamanya bagi pasukan AS dan
Inggris sebagai pasukan penyerang utama.Padang pasir adalah daerah perang yang sangat
berbeda sehinggamembutuhkan strategis khusus guna memenangkan peperangan tersebut
Gambar. OODA Loop

John BoydPemerintah Amerika dan Inggris menurunkan pasukan khusus
yang bertugas mengumpulkan informasi intelijen di wilayah Irak. Hal inidilakukan guna
melakukan pengamatan, orintasi terhadap budaya,kebiasaan, kelemahan musuh, dan informasi
lainnya yang dapat dijadikanmasukan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian,
keputusantersebut akan diujicobakan melalui aksi yang akan dilakukan.
7
Pasukankoalisi memiliki pilot yang berpengalaman dan mempunya skill tinggidengan pesawat
tempur tercanggih di dunia. Amerika berkeyakinan bahwaapabila serangan udara dilakukan akan
mendapatkan superioritas udara dilangit Irak. Akan tetapi sebelum operasi badai gurun dimulai
pasukankoalisi kuatir akan banyak korban jiwa melawan pasukan Irak yang terlatihsaat perang
Iran-Irak berlangsung. Salah satu perhatian terbesar pasukankoalisi adalah Saddam Hussein akan
menggunakan senjata kimia sepertiyang pernah dilakukannya. Pelatihan penanggulangan senjata
kimia
adalah prioritas utama selain moral personel yang tinggi. Pasukan Schwarzkopfmempunyai
kepercayaan kepada k
omandannya yang dijuluki “Storman”
Norman, bukan karena tindakannya yang temperamental akan tetapikarena dia diyakini
mempunyai strategis khusus untuk sebuahkemenangan.
7

Sun Tzu.
Art Of War
. Melalui Bahan Slide Mata Kuliah Sistem Pertahanan Negara, Universitas Pertahanan Indonesia.

11
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa pasukanSaddam Hussein mempunyai
keuntungan dengan pasukan yanghomogenik dan persenjataan yang canggih. Strategis perang
yangdigunakan adalah berdasarkan model Sovyet dengan tujuan utamamempertahankan garis
depan di Kuwait. Personel tempur yang hanyamemperoleh pelatihan dasar perang merupakan
suatu kelemahan pasukanIrak. Saddam Hussein menunjukkan kekejamannya kepada pasukan
musuhselama berperang melawan Iran. Petinggi militer Irak lebih
mementingkankesejahteraannya sendiri ketimbang pasukannya. Sedangkan,konsekuensinya
moral kebanyakan pasukan Irak di medan tempur sangatrendah, bahkan sebelum konflik dimulai.
Pasukan penjaga republican.dipersenjatai dengan lebih baik dan mendapat hak istimewa dengan
gajiyang tinggi ketimbang pasukan lainnya. Penerbang tempur Irak merasaragu dengan jam
terbang yang terbatas walaupun sudah dilengkapi dengandengan pesawat tempur Sovyet modern.
Sementara itu, sebelum
operasi badai gurun dimulai, moral pasukan Irak sangat rendah, hanya di dorongoleh propaganda
Saddam Hussein dengan keyakinan bahwa
pemimpin besar mereka akan memperoleh kemenangan yang mengagumkan. Padatanggal 16
Januari 1991, Jenderal Schwardzkopf mengatakan bahwaoperasi badai gurun sudah dimulai
dengan menerbangkan pesawat F-117A pesawat tempur pembom
stealth
dalam misi penguasaan wilayah udaraIrak. Sasaran utama adalah menghancurkan pertahanan
udara Irak , PusatKomando Kontrol dan Komunikasi, serta penyerangan ibukota Irak,Baghdad
secara bersamaan. Dalam waktu yang bersamaan, rudal cruisemisil Tomahawk diluncurkan dari
kapal tempur AS di teluk Persia,Tornado Inggris, Pesawat GR-1 berangkat menuju ke pangkalan
udara Irakmenyerang pada ketinggian minimum dengan menggunakan bom JP-
223,dengan hasil luar biasa. Pesawat koalisi lainnya menyerang pangkalanudara dengan
menggunakan bom konvensional. Pada minggu
pertama perang udara, pesawat tempur Saddam melakukan operasi sebanyak 100kali perhari.
Sekitar 17 pesawat Irak dijatuhkan oleh pasukan koalisi
dalam perang udara ke udara. Pasukan koalisi kemudian mulai menyerang

pangkalan udara Irak yang telah diperkuat guna memaksa Saddam keluardari Kuwait.
Akibatnya, Saddam Hussein memerintahkan beberapa
pilot pesawatnya untuk mencari perlindungan di Iran. Serangan udaraSchwarzkopf tidak dapat
ditahan oleh Irak. Target utama lainnya sepertigedung pemerintah, listrik, dan jalur logistik,
semua dihancurkan. Instalasisenjata kimia dan nuklir tidak luput dari sasaran serangan.
Selanjutnya, pada hari kedua dalam perang udara Irak menembakkan lebih dari 7 misilScud B ke
Tel Aviv dan Haidi wilayah Israel, 7 orang terluka dalamserangan tersebut. Kurang lebih 24 jam
kemudian rudal Scud B meledaklagi di Tel Aviv. Pemerintah Israel menginginkan retaliasi atas
Irak akantetapi Israel tidak melakukan itu, resiko koalisi adalah kehilangan anggotaArab. Hal ini
bisa berakibat fatal bagi pasukan koalisi pimpinan Jenderal Norman Schwarzkopf. Oleh
sebab itu, rudal patriot Amerika ditempatkandi Israel untuk mengatasi rudal Scud B
pasukan Saddam Hussein. PasukanIrak meningkatkan penyerangan koalisi
dengan menggunakan peluncurmisil bergerak. Hal ini mengakibatkan pasukan koalisi sangat
sulit untukmendeteksi keberadaan sumber misil karena setelah Irak menembakanmisil, pasukan
Irak meninggalkan lokasi penembakan dalam 25 menit.Mengatasi hal
ini, Jenderal Norman Schwardzkopf membagi pasukanudaranya untuk menghadapi ancaman
Scud, banyak pesawat penyerangdiarahkan kepada target oleh tim pasukan khusus di darat.
SaddamHussein meluncurkan 95 rudal Scud ke Israel dan Arab Saudi. Untukmenghalau rudal
Scud Irak, pasukan koalisi menggunakan rudal patriotdan Jenderal Schwarzkodf mengalihkan
seranganya kepada pasukan Irakyang berada di Kuwait. Pertahanan Irak di serang secara terus
menerustanpa berhenti dengan pesawat pembom B-52 Amerika dan
kapal pembawa pesawat. Ketika serangan udara berlanjut, Schwardzkopf mulaimenyusun
strategi untuk melakukan serangan melalui darat. PasukanSaddam gagal mendeteksi gerakan
utama pasukan AS ke-7 yang berangkatke utara menuju perbatasan Saudi-Irak. Pada tanggal 30
januari pasukanlapis baja dan patroli perang Irak melintasi perbatasan Kuwait menujuArab Saudi
melalui 4 titik keluar guna memasuki perbatasan menuju

13
Kafchi. Kejadian ini sangat mengejutkan pasukan koalisi. Namun, dengankesiagaan pasukan A-
10 Amerika dan pesawat tempur lainnya berhasilmematahkan serangan patroli pasukan Irak.
Kemudian Schwarzkopfmemerintahkan pasukan penjaga nasional Saudi untuk
melakukanserangan balasan hingga akhirnya mengusir pasukan Irak keluar dariKafchi. Serangan
darat pasukan koalisi semakin ditingkatkan sampai
ke perbatasan Kuwait. Selain penggunaan bom dari udara, pertahanan Irakmasih terlihat cukup
kuat dan penjaga republika Saddam tetap tidaktergoyahkan. Memasuki bulan ramadhan dan
cuaca buruk memaksaSchwarzkopf untuk mengambil keputusan yang sulit sehingga
Iamemerintahkan pasukan darat menyerang pada 24 Februari 1991.Serangan darat marinir
Amerika berhasil menghancurkan pasukanIrak di perbatasan Kuwait. Pasukan marinir
merupakan penyerang pertamadi bagian barat, Angkatan Udara ke-18 AS melintasi perbatasan
Irak dan berputar menuju ke utara. Divisi ringan Dagae Perancis menjaga di gariskiri yang
terbuka. Saat hari berakhir, divisi AU ke-101 AS menyiapkanlapangan udara, 50 mil dari Irak
sehingga membuat pasukan Irak semakinterpuruk. Pada waktu yang bersamaan, Schwarzkopf
memerintahkan pasukan AD ke-7 AS dan divisi lapis baja pertama Inggris, menggunakanselang
untuk menghancurkan ladang ranjau pasukan Irak.Alat penglihatan malam (
night vision instrument
) sekutu sangatmembantu dalam melakukan serangan di malam hari dengan didukungserangan
udara yang tidak terus menerus telah membuat pasukan Irakmenyerahkan diri tanpa melakukan
perlawanan berarti. Pada tanggal 28Februari elemen pemimpin dari AD ke-7 AS memasuki kota
perbatasanBasra di Irak. Pada hari yang bersamaan, pasukan marinir AS, Kuwait, dan pasukan
Arab lainnya memasuki Kuwait City dengan kemenangan. Dalamwaktu yang hampir bersamaan
pasukan Irak melarikan diri ke Utara dariibukota Kuwait dan dihadang oleh kekuatan udara
koalisi dari udara.Divisi mekanis ke 24 AS bertemu dengan pasukan lapis baja
penjagarepublican Irak di dekat kota Ramayala dan 1 tank Abram serta infanterikendaraan
bersenjata Bradley diturunkan untuk menghadang pasukan Irak.

Pada tanggal 3 Maret 1991, Jenderal Norman Schwarzkopf dan LetnanJenderal Khalid bin Saudi
tiba di Irak. Gencatan senjata resmiditandatangani yang menandakan perang teluk sudah
berakhir. Pasukankoalisi yang terlibat dalam perang Irak-Kuwait mencapai 500.000
orang,kurang dari 200 orang pasukan terbunuh dalam perang ini. Sementara
itu, pasukan Irak telah kehilangan sekitar 100.000 orang pasukan terbunuhtermasuk luka-luka
dan menyerahkan diri, lebih dari 60 persen peralatan perang rusak.3.5.
Tahap Akhir dan Pemulihan
Setelah pasukan Irak mundur dari Kuwait dan gencatan senjatatelah ditandatangani sebagai
pertanda bahwa perak Teluk telah berakhir,maka
Jenderal “Storman” Norman Schwarzkopf
kembali ke AS
sebagai pahlawan selain daripada itu Ia juga menerima penghargaan sebagai pahlawan kehormat
an dari pemerintah Inggris. Jenderal Schwarzkopf pensiun pada Agustus 1991 dan menulis otobi
ografi yang ber
judul “
Itdoes
n’t Take A Hero
”. Ia di
anggap sebagai seorang komandan militerterbesar Amerika. Sementara itu, Saddam Hussein
menolak menerimakekalahan Irak dan dengan gagah berani Ia menyerang pemberontak Syiahdan
Kurdi di Irak dengan kejam. Saddam Hussein mengatakan kepadarakyatnya bahwa Ia berhasil
menggagalkan pasukan koalisi yang inginmenjatuhkannya. Kemudian, Ia menolak inspeksi PBB
untuk mencarikemungkinan adanya senjata pemusnah masal di Irak. Meskipun demikian,
bagi jenderal “Storman” Norman Schwarzkopf perang Tel
uk adalahkemenangannya dalam memimpin pasukan koalisi tetapi bagi SaddamHussein perang
tersebut adalah kehancuran terhadap negara lain yangdilakukan oleh seorang pahlawan Amerika,
Jenderal Norman Schwarzkopfdan sekutunya.Perang berlangsung tidak lama, pada tanggal 27
Februari 1991 pasukan koalisi berhasil membebaskan Kuwait dari Invasi Irak danPresiden W.
Bush menyatakan perang selesai. Namun, Amerika Serikat

15
tidak sepenuhnya menyatakan bahwa perang sudah berakhir dengan Irak.Hal ini ditandai dengan
Presiden Saddam Hussein belum tertangkap. Olehkarena itu, pada tahun 2003 Presiden Amerika
Serikat George W. Bushmenuduh Irak memiliki senjata pemusnah massal sehingga
dapatmengganggu kestabilan dan keamanan dunia. Akibat tuduhan tersebut,Amerika Serikat
melakukan invasi ke Irak dan operasi ini kemudiandikenal dengan nama operasi pembebasan
Irak. Hal ini dilakukan agarAmerika Serikat dapat meletakkan kepentingan nasionalnya di
TimurTengah, utamanya memberi pengaruh terhadap Iran dan memberi tekanankepada negara-
negara Teluk untuk membasmi kelompok ekstrim antiAmerika. Dengan demikian Amerika dapat
melakukan
strategis pengendalian harga minyak mentah dunia dan memantapkan posisinyasebagai penguasa
dunia. Operasi ini membuahkan hasil, dimana PresidenSaddam Hussein tertangkap dan
pemerintah dibawah pimpinannyamenjadi lumpuh (
collabs
), serta kepemimpinan diktator Irak telah berakhir.Dengan lumpuhnya pemerintahan yang telah
di tinggalkan olehPresiden Saddam Hussein, maka Amerika Serikat berkuasa
sebagai pemenang dan menetapkan Teluk Persia sebagai
Central Of Grafity
(COG) pertamanya menjadi daerah penyedia minyak yang sangat potensial(Yergin, 1991). Pada
tanggal 30 September 2006 Saddam Hussein dihukum gantung dan dinyatakan bersalah oleh
pengadilan Irak dengantuduhan kejahatan kemanusian. Presiden Amerika Serika Barrack
HuseinObama menggantikan George W. Bush pada tanggal 31 Agustus 2010 danmenyatakan
perang Irak telah berakhir serta memerintahkan penarikan pasukan dari Irak.4.
Kesimpulan
Kebijakan luar negeri pada dasarnya memiliki tujuan atau tindakan yangdidasari pada tujuan-
tujuan tertentu (Breuning, 2007), artinya, sejelek apapunhasil keluar suatu kebijakan negara
dapat dipastikan mempunyai alasan-alasan di

balik pembuatan keputusan yang dihasilkan tersebut. Invasi Irak ke Kuwaitmerupakan hasil
kebijakan luar negeri yang diputuskan Presiden Saddam Husseindengan didasari oleh alasan-
alasan rasional, walaupun itu mengakibatkan buruknya kestabilan negara Irak setelah invasi
tersebut.Sebaliknya, kebijakan luar negeri Presiden Amerika Serikat, George W.Bush melakukan
invasi sebanyak dua kali di Irak memiliki maksud tertentu
yang berkaitan dengan kepentingan nasional negara Amerika itu sendiri, walaupundengan
berbagai alas an, yaitu adanya invasi Irak atas Kuwait dan tuduhanterhadap negara Irak dengan
gaya kepemimpinan yang dikatator, mendukungkegiatan terorisme internasional, kepemilikan
senjata kimia yang dapat dijadikansebagai senjata pembunuh masal dan dapat mengganggu
kestabilan dunia.Dibalik kebijakan politik luar negeri Amerika untuk melakukan invasi keIrak
telah memberikan pengaruhnya terhadap negara Iran yang bertetanggadengan Irak. Dengan
demikian, Amerika Serikat sudah dapat melumpuhkan duanegara yang dituduhkan memiliki
senjata pemusnah masal dari empat negara yangyang masuk dalam daftar hitam negara
pengganggu kestabilan keamanan Amerikadan dunia yaitu Irak, Iran, Libya, dan Korea Utara.
Selain daripada itu, AmerikaSerikat juga memberi tekanan militer terhadap negara-negara yang
berada diwilayah Timur Tengah dengan memaksa pemerintah negara-negara Telukmembasmi
kelompok ekstrim yang anti terhadap pemerintah Amerika. Dengandemikian maka Amerika
Serikat dapat melakukan pengendalian harga minyakmentah dunia guna memantapkan posisi
Amerika sebagai negara adikuasa danPenguasa Dunia

You might also like