Professional Documents
Culture Documents
Oleh kelompok 7 :
Sismawati Kango
Rahmatia Nusi
Philien Wowor
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang faktor yang mempengaruhi sensifitas
budaya, pengaruh kultur dalam perawatan kesehatan.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Perawat dalam menjalankan tugasnya sering menghadapi klien
yang memiliki latar belakang etnik, budaya, dan agama yang berbeda.
Untuk menghadapi situasi ini penting bagi perawat untuk memahami
bahwa klien memiliki pendangan dan interpretasi mengenai penyakit
dan kesehatan yang berbeda. Pandangan tersebut didasarkan pada
keyakinan sosial-budaya klien. Perawat harus sensitif dan waspada
terhadap keunikan warisan budaya dan tradisi kesehatan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien dari latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Perawat harus mengkaji dan mendengarkan
dengan cermat tentang konsistensi warisan budaya klien. Pengakajian
tentang budaya klien merupakan pengkajian yang sisrematik dan
komprehensif dari nilai-nilai pelayanan budaya, kepercayaan, dan
praktik individual, keluarga, komunitas.
Tujuan pengkajian budaya adalah untuk mendapatkan informasi
yang signifikan dari klien sehingga perawat dapat menerapkan
kesamaan budaya. Perawat dalam melakukan pengkajian terhadap
kebudayaan klien dimulai dari menentukan warisan kultural budaya
klien, latar belakang organisasi sosial, dan keterampilan bahasa serta
menayakan penyebab penyakit atau masalah untuk mengetahui klien
mendapatkan pengobatan rakyat secara tradisional baik secara ilmiah
maupun mesogisoreligus atau kata ramah, suci untuk mencegah dan
mengatasi penyakit. Hal ini dilakukan untuk pemenuhan kompoen
pengakajian budaya untuk menyediakan informasi yang berguna dalam
mengumpulkan data kebudayaan klien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor Sosial
Sosial adalah cara bagaimana individu saling berhubungan
dengan orang-orang di sekelilingnya. Faktor sosial adalah faktor yang
dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita.
Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat
adalah nama lengkap dan nama panggilan dalam keluarga, umur atau
tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga,
pengambilan keputusan dalam anggota keluarga, hubungan klien dengan
kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga.
B. Nilai Budaya
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia
mengenai apa yang dianggap baik dan buruk.
Kebudayaan berasal dari bahasa Latin colereyang berarti
mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan. Dari
konsep ini berkembanglah pengertian kebudayaan yaitu segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Ditinjau dari
sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal.
Dengan demikian kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan
akal. Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum,
adat-istiadat dan kemampuan yang lain yang di dapat manusia sebagai
anggota masyarakat. Menurut Koentjaningrat, kebudayaan adalah
seluruh system gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan bermasyarakat yang didapat dengan belajar dan dijadikan
milik manusia sendiri.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagai mana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwarisskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budayaa itu dipelajari. Budaya adalah suau pola hidup
menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
(Koentjaraningrat, 2002).
Saran
Saran kami, janganlah terlalu terpaku hanya dengan makalah ini. Carilah buku
buku yang lebih akurat mengenai teori ini agar wawasan pembaca lebih luas.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini,
Terimakasih.