Professional Documents
Culture Documents
A. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak M
2. Usia Kepala Keluarga : 52 tahun
3. Alamat : RT 003 RW 002 Sei.Sapih
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Pekerjaan : POLRI
6. Komposisi Keluarga :
No. Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan Ket.
Kelamin dengan KK
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki
: Pe :perempuan
: Meninggal
: Klien
a. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu nuclear family. Bapak M tinggal bersama dengan
istrinya, Ibu G dan kedua anaknya yaitu Tn.R dan Nn.A. Ibu G mengatakan
jarang mengalami selisih paham dengan bapak M begitu juga dengan Tn. R
dan Nn.A. Mereka saling menyayangi, menghargai dan menghormati satu
sama lain, sebagai anak lelaki satu-satunya Tn.R sudah mampu
memberikan sebagian penghasilannya untuk uang belanja setiap bulan bagi
ibunya, Nn.A sangat sayang pada ibunya dan ia juga jarang melawan
apabila ibu G memberikan nasehat, tidak pernah merepotkan ibu G dan
selalu memberikan pembelaan terhadap ibu G jika sedang mengalami
selisih paham dengan anggota keluarga lainnya,serta Nn.A selalu menjadi
penengah.
b. Suku
Keluarga Bapak M berasal dari suku Minang, bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa minang dan bahasa indonesia. Budaya sosial
khusus dalam keluarga adalah saling menghormati dan memberi
pertolongan antar anggota keluarga dan masyarakat. Budaya keluarga ibu
G yaitu sering membantu antara keluarga satu sama lain apabila ada yang
mengalami kesulitan. Keluarga ibu G tidak memiliki kebiasaan dalam
budaya yang bertentangan dengan kesehatan seperti pantangan terhadap
makanan ataupun anggapan negatif terhadap penyakit yang diderita oleh
ibu G dan bapak M.
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak M adalah Islam. Keluarga Bapak
M selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu, terkadang juga shalat
berjamaah ke masjid. Bapak M sering mengikuti kegiatan pengkajian di
masjid. sedangkan ibu G juga sering mengikuti pengajian yang diadakan
dilingkungan tempat tinggalnya.
d. Status sosial ekonomi keluarga
Bapak M memiliki penghasilan sebagai anggota POLRI sebesar Rp.
5.000.000,00 per bulan, ditambah dengan penghasilan ibu G sebagai guru
dengan penghasilan setiap bulan Rp.5.000.000,00 per bulan, dan
penghasilan dari Tn. R sebagai teknisi sebesar Rp.2.000.000,00 per bulan.
Sedangkan Nn.A belum mempunyai penghasilan karena masih menempuh
pendidikan.Total penghasilan ini dirasa oleh keluarga sudah mencukupi
untuk kebutuhan sehari-hari dan masih ada untuk ditabung dan sedekah.
3. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal
Bapak M berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan
pengambil keputusan di keluarga. Ibu G sebagai ibu rumah tangga
berperan sebagai pengurus rumah, pengatur kebutuhan anggota
keluarga, selain itu ibu G juga membantu dalam meningkatkan ekonomi
atau penghasilan keluarga dengan bekerja sebagai guru. Tn.R berperan
sebagai anak pertama. Nn. A berperan sebagai anak bungsu dari dua
bersaudara. Peran tersebut diterima dan konsisten sesuai dengan
kemampuan anggota keluarga.
2) Peran Informal
Bapak M dan Ibu G bersama-sama menjaga anaknya yaitu Nn.A dan
Tn.R yang saat ini dalam tahapan dewasa. Ibu G sebagai istri saat ini
berusaha memenuhi kebutuhan bapak M dan kedua anaknya,seperti
menyiapkan makanan dan lain sebagainya sebagaimana yang dilakukan
kebanyakan kewajiban seorang ibu.
b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga bapak M cukup terbuka satu sama lain,
bapak M sering memberi nasehat terhadap istri dan kedua anaknya. dalam
hal komunikasi sampai sekarang tidak banyak hambatan karena
masing-masing anggota keluarga sudah memahami satu sama lain. Ketika
ada salah satu anggota keluarga yang sedang berbicara, anggota keluarga
lain mendengarkannya dengan baik. Latar belakang komunikasi dalam
keluarga ini adalah budaya minang dan lebih sering menggunakan bahasa
minang ketika berinteraksi dengan anggota keluarga.
c. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, Bapak M yang memegang peranan utama dalam
pengambilan keputusan termasuk mengatur dan memutuskan apa yang
akan dilakukan oleh anak ataupun ibu G. Umumnya setiap ada masalah,
yang memegang peranan penting adalah bapak M. Beliau memutuskan
seluruh tindakan yang akan diambil terkait masalah apapun itu.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi oleh
budaya minang. Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan
tidak ada konflik nilai.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain.
Fungsi afektif keluarga baik. Kasih sayang yang diberikan kepada semua
anggota keluarga adalah sama. Bentuk dukungan yang diberikan dalam
keluarga biasanya berbentuk verbal dengan saling menyemangati dan
mendukung.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak M dan ibu G sering bersosialisasi dengan masyarakat di
lingkungan sekitar tempat tinggal. Bapak R dan keluarga sering mengikuti
kegiatan yang dibuat oleh masyarakat sekitarnya. Hubungan keluarga
dalam melatih sosialisasi anak dengan lingkungan cukup baik.
c. Fungsi Perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit langsung di
bawa ke RS terdekat atau beli obat di apotik. Keluarga cukup mengetahui
tentang informasi kesehatan, karena saudara dari ibu G juga ada yang
bekerja sebagai petugas kesehatan yang sering membagi informasi terkait
kesehatan.,sehingga mereka tahu bagaimana cara mengatasi kondisi
anggota keluarga yang sakit. Keluarga mengatakan kondisi sehat adalah
ketika tubuh masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja.
Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak enak, dan sudah tidak
mampu melakukan aktivitas seperti biasa. Bapak M saat ini sering
merasakan letih dikarenakan sering piket malam di kantor, namun tidak
dianggap suatu masalah yang berat karena bapak M merasakan masih bisa
melakukan aktivitas sehari-hari. Yang dikeluhkan Bapak M yaitu sesak
napas apabila bekerja terlalu berlebihan. Sedangkan yang Ibu G keluhkan
sering merasa pusing. Ibu G mengatakan semua anggota keluarga jenis
makanan yang dimakan sama dan senang mengonsumsi makanan apapun
kecuali bapak M lebih senang mengonsumsi ikan,sayur daripada daging
dan ayam. Makanan dipisahkan untuk Bapak M dikarenakan Bapak M
tidak suka makanan yang ditambahkan dengan pemasak seperti
royco,frekuensi makan pada keluarga Bapak M tiga kali sehari. Konsumsi
buah, sayur dan buah bergizi lainnya cukup terpenuhi. Ibu G dan Bapak
M jarang bisa tidur siang dikarenakan aktifitasnya yang cukup padat.
Tidur malam ibu G lebih kurang 6-7jam/hari, dan kadang-kadang
terganggu tidurnya apabila banyak pikiran terkait tuntutan pekerjaan
sebagai guru yang kadang menututnya untuk membuat banyak laporan. Ibu
G mengatakan bahwa rekreasi di luar rumah sering dilakukan Ibu G.jarang
melakukan jalan pagi, sedangkan bapak M sering melakukan jalan pagi ke
masjid pergi shalat subuh. Bapak M tidak merokok di dalam dan di luar
rumah. Keluarga sering berobat ke rumah sakit dan membeli obat ke apotik.
Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah rumah sakit dan apotik.
5. Stres dan Koping Keluarga
a. Stresor yang di miliki
1) Stresor jangka pendek:
Stresor yang dimiliki saat ini, yaitu Ibu G khawatir N.n A belum dapat
menyelesaikan studinya sehingga belum mampu untuk hidup mandiri.
2) Stresor jangka panjang:
Ibu G mengatakan sering memikirkan akan jodoh untuk
anak-anaknya,beliau menginginkan jodoh yang terbaik untuk kedua
anaknya agar sepeninggalnya kelak kedua anaknya tersebut mampu
hidup bahagia.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Menurut keluarga, mereka sudah berusaha merawat anggota keluarga yang
sakit dengan baik dan ibu G mengatakan berusaha menyikapi masalah yang
terjadi dengan sabar.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan oleh ibu G untuk mengatasi masalahnya
yaitu dengan bercerita pada Bapak M, juga pada ibunya Ibu G ,maupun
pada saudara.
d. Adaptasi Keluarga
Stresor yang dirasakan oleh ibu G berdampak pada tekanan darah menjadi
naik, karena sebelumnya ibu G tidak pernah mendapatkan tekanan
darahnya mencapai 180/80 mmHg. Secara keseluruhan keluarga selalu
dapat mengatasi stressor dan beradaptasi dengan keadaan baru.