Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN JUDUL
DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD)
DIRUANG DELIMA BLUD RS KONAWE
OLEH
Karya tulis dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. H Dengan
Post Op Sectio Caesaria (SC) Dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) diruang
Delima BLUD RS KONAWE” ini telah di setujuiuntuk diujikan pada Ujian Sidang Tim
Penguji.
Tim Pembimbing
Pembimbing I pembimbing II
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan pemerintah Kabupaten Konawe
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah di ujikan dan dinyatakan Lulus dalam Ujian Sidang
Tim Penguji
1. S Ketua Penguji ( )
2. S Penguji I ( )
3. S Penguji II ( )
4. S Penguji III ( )
Mengetahui,
A. IDENTITAS
Nim : 13.018
B. PENDIDIKAN
iv
v
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. H Dengan Post Op Sectio
Caesaria (SC) Dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) diruang Delima
BLUD RS KONAWE” selama 3 hari dari tanggal 11 juni sampai 13 juni 2016.
komprehensif dengan harapan dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya dan
laporan seminar keperawatan ini, tidak akan terlaksana dan berjalan dengan baik
tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. FATMAWATI, S.ST, M.Kes dan Ibu
Ns. FITRI ANITA, S.Kep. Sebagai pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga hasil
kasih kepada :
Kabupaten Konawe
5. Secara khusus kedua orang tua I Made Markus dan Ni Ketut Nariati serta
seluruh keluarga yang memberi dorongan moril dan material selama penulis
mengikuti pendidikan.
Akhir kata kiranya segala budi baik yang telah diberikan kepada kami
mendapat berkah, rahmat, serta balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa, semoga laporan studi kasus ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya
Penulis
vi
vii
INTI SARI
Latar belakang. Sectio Caesaria (SC) adalah suatu cara melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Sectio
Caesarea (SC) akhir-akhir ini telah menjadi trend karena dianggap lebih praktis
dan tidak menyakitkan sehingga tidak heran jika telah menjadi tindakan bedah
kebidanan kedua tersering yang digunakan di Indonesia maupun di luar negeri.
Tujuan penulisan adalah Memperoleh gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan
pada klien Post Op Sectio Caesaria (SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini
(KPD). Metode penulisan. Metode yang digunakan dalam penyususunan karya
tulis ini adalah deskriptif degan pendekatan studi kasus, pada salah satu pasien
Post Op Sectio Caesarea (SC) di ruang Delima BLUD RS Konawe. Hasil. Hasil
studi kasus pada Ny. H ditemukan masalah utama yaitu Nyeri akut berhubungan
dengan terputusnya kontiunitas jaringan, Gangguan pola tidur berhubungan
dengan adanya rangsangan nyeri pada luka operasi, Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan adanya luka operasi. Kesimpulan. Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa nyer pada Ny. H harus segera ditanggani, jika tidak
segera di taggani dapat mengakibatkan gangguan pola tidur dan hambatan
mobilitas fisik pasien.
viii
ix
Pain Management.............................................................................................................. 23
Ketuban Pecah Dini ...................................................................................................... 39
TINJAUAN KASUS ......................................................................................................... 40
A. PENGKAJIAN ...................................................................................................... 40
Ketuban Pecah Dini ...................................................................................................... 59
B. Diagnosa Keperawatan ......................................................................................... 60
C. Intervensi Keperawatan......................................................................................... 59
D. Implementasi Keperawatan ................................................................................... 64
E. Evaluasi Keperawatan ........................................................................................... 69
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 71
BAB V .............................................................................................................................. 78
PENUTUP ........................................................................................................................ 78
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 78
B. Saran ..................................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 82
LAMPIRAN...................................................................................................................... 83
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
x
xi
DAFTAR`LAMPIRAN
7. Format Konsultasi
8. Dokumentasi Keperawatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hamil, bersalin, serta nifat sampai saat ini masih memprihatinkan. Upaya
102 per 100.000 kelahiran hidup dan target rencana pembangunan jangka
panjang nasional 2018 yaitu AKI ditargetkan 118 per 100.000kelahiran hidup
berkembang.(Hidayat,2010).
dianggap lebih praktis dan tidak menyakitkan sehingga tidak heran jika telah
Indonesia maupun di luar negeri. Dengan adanya operasi SC bukan hanya ibu
yang menjadi aman tetapi juga jumlah bayi yang cidera akibat partus lama
1
Sectio Caesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di
Dasar (Riskesda) tahun 2014 menunjukan kelahiran bedah sesar sebesar 9,8%
Tenggara (3,3%). Menurut Depkes tahun 2015 di Sulawesi selatan 679 orang
tenggara 578 orang yang mengalami penyulit kehamilan dan perslinan lainya.
Menurut data yang di peroleh dari Rekam Medik BLUD RS KONAWE tahun
2015 ibu yang mengalami penyulit kehamilan dan perslinan lainya adalah 282
orang, sedangkan pada bulan Januari-juni 2016 terdapat 112 orang yang
janin adalah janin besar, mal presentasi, letak lintang, dan hydrochepalus
(Oxorn, 2008).
keperawatan pada pasien post operasi SC. Melakukan pengkajian pada pasien,
2
3
mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada pasien SC. Pasien post operasi
tidak hanya membutuhkan obat – obatan dari dokter saja, tetapi sangat penting
sakit.
kasus ini untuk dijadikan kasus karya tulis deengan judul “Asuhan
B. Ruang lingkup
Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis membatasi bahasan masalah pada
asuhan keperawatan pada Ny. H dengan Post Op Sectio Caesaria (SC) dengan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
Post Op Sectio Caesaria (SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD)
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian (pengumpulan data dan analisa data)
pada klien Ny.H dengan Post Op Sectio Caesaria (SC) dengan indikasi
Dini (KPD)
Dini (KPD)
4
5
D. Manfaat Penulisan
E. Metode penulis
1. Studi kepustakaan
gambaran teoritis
2. Studi Kasus
Post Op Sectio Caesaria (SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD)
observasi
3. Studi Dokumentasi
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, ruang lingkup
sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teoritis, terdiri atas konsep dasar medis yang meliputi
6
7
keperawatan.
BAB III : Tinjauan kasus yang merupakan laporan hasil studi kasus yang
BAB V : kesimpulan dan saran, bab ini merupakan bab terakhir yang
KONSEP DASAR
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut.Amin & Hardi
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
(Wiknjosastro, 2007)
Post Partum adalah suatu masa yang dimulai setelah partus selesai
dan berakhir kira kira 6 minggu, tetapi setelah alat genetalia pulih kembali
bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi para kurang
dari 5 cm (Mochtar,2002).
indikasi Ketuban pecah dini adalah suatu masa nifas setelah menjalani
persalinan.
8
9
3. Indikasi
sebgai berikut :
c. Stenosis serviks/vagina
d. Plasenta previa
e. Disproporsi sefalopelvik
1) Pengertian
sefalopelvik.
3) Patofisiologi
luar.
10
11
predisposisi.
Peptococcus (anaerob).
4) Manifestasi klinis
sudah kering.
a) Ibu
intrauterin.
(2) Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan
preterm.
(3) Prolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian
b) Anak
(3) Prematur.
janin hidup dan terdapat polap tali pusat pasien di rujuk dengan
12
13
dengan 2 jari agar tidak tertekan kepala janin. Tali pusat di vulva di
seperti penisilin prokain 1,2 juta IU intra muskuler tiap 12 jam dan
eritromisin 1 gr peroral.
yang sama.
ada his, mimpin meneran dan lakukan akselerasi bila ada inersia
uteri. Bila tidak ada his lakukan induksi persalinan bila ketuban
pecah kurang dari 6 jam dan skor pelvik kurang dari 5 atau ketuban
pecah lebih dari 6 jam dengan skor pelvik lebih dari 5, sectio
cesaria bila ketuban pecah kurang dari 5 jam dan skor pelvik
kurang dari 5 .
periksa dan catat tanda – tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam
harus turun dari tempat tidur dengan dibantu paling sedikit 2 kali.
(c) Amniosentesis.
berkurang.
14
15
4. Etiologi
lain :
5. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemantauan EKG
d. Elektrolit
e. Hemoglobin/Hematokrit
f. Golongan darah
g. Urinalisis
6. Discharge Planning
dirumah
1. Pengkajian
Menurut Mitayani (2007) pengkajian terhadap pasien dengan Ketuban
a. Identitas Ibu
b. Riwayat penyakit
komplikasi.
16
17
yang pendek.
c. Pemeriksaan fisik
mukosa gigi.
2) Dada
a) Toraks
(1) Inspeksi kesimetrisan dada, jenis pernapasan
cordis terlihat/tidak.
b) Abdomen
penuh/tidak.
3) Genitalia
4) Sirkulasi
600-800 ml.
18
19
5) Integritas ego
6) Eliminasi
7) Makanan / Cairan
8) Neurosensori
spinal epidural
9) Nyeri / Ketidaknyamanan
10) Pernafasan
11) Keamanan
infeksi.
maturitas janin.
2. Diagnosa keperawatan
MEDIS & NANDA NIC-NOC diagnosa yang biasa muncul pada pasien
SC yaitu :
b. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan lahir,
episiotomi)
20
21
kelelehan postpartum
i. Konstipasi
k. Resiko perdarahan
3. Intervensi
Kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih,
Intervensi
6) Berikan bronkodilator
22
23
b. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan lahir,
episiotomi)
Kriteria Hasil :
mencari bantuan)
manajemen nyeri
nyeri)
Intervensi
Pain Management
presipitasi
dukungan
24
25
Analgesic Administration
secara teratur
pertama kali
Kriteria hasil :
Intervensi
Nutrition Management
mencegah konstipasi
ahli gizi)
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
26
27
konjungtiva
cavitas oral.
Breastfeding interupted
Kriteria hasil :
ASI
pemberian ASI
Intervensi
Breastfeding ineffective
28
29
efektif
mastitis
dengan benar
Breast Examination
Lactation Supresion
formula
5) Apabila penyapihan diperlukan, informasikan ibu mengenai
sesuai
Lactation Counseling
pemberian ASI
Kriteria Hasil :
Intervensi
30
31
toilet
tinja
perkusi
Tujuan : Anxiety reduction, comfort level, pain level, Rest : Extent and
Kriteria Hasil :
Intervensi
Sleep Enhancement
(membaca)
pasien
32
33
Kriteria Hasil :
Intervensi
kencing
4) Batasi pengunjung
panas, drainase
34
35
kelelehan postpartum
Kriteria Hasil :
melakukan ADLs
Intervensi
melakukan self-care.
melakukannya.
7) Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
sehari-hari.
i. Konstipasi
Kriteria Hasil :
Intervensi
bising usus
36
37
pasien
dikontraindikasikan
Kriteria Hasil :
Intervensi
Syok prevention
1) Monitor status sirkulasi BP, warna kulit, suhu kulit, denyut
kesehatan profesional
k. Resiko perdarahan
Kriteria Hasil :
38
39
Intevensi
Bleeding precautions
perdarahan
trombosit
frozen plasma)
perdarahan
feses
Bleeding reduction
luka
atau batuk
40
41
Kriteria hasil :
Intervensi
tepat.
yang tepat
yang tepat
4. Implementasi
dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain.
5. Evaluasi
42
39
PATHWAYS
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini dibahas tentang kasus asuhan keperawatan pada Ny. H
dengan Post Op Sectio Caesaria (SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD)
diruang Delima BLUD RS KONAWE selama 3 hari dari tanggal 11 juni sampai
13 juni 2016 yang dirawat sendiri oleh penulis. Sistematika disusun berdasarkan
pendekatan proses keperawatan yang dimulai dengan pengkajian data yang terdiri
A. PENGKAJIAN
Nama : Ny. H
Umur : 34 tahun
Alamat : Tuoy
Agama : Islam
Suku : Tolaki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
40
41
Nama : Suryanto
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tuoy
a. Alasan kunjungan :
Klien datang dengan kiriman bidan desa Tuoy jam 16.30 wita
b. Keluhan utama :
d. Faktor pencetus :
lalu
f. Timbulnya keluhan :
Terus menerus
a. Status obstetrikus : G0 P1 O0
maupun mobil
42
43
b. Alergi
c. Imunisasi
pada usia kehamilan 3 bulan dan TT2 pada usia kehamilan 7 bulan
dari bidan
e. Konsumsi obat-obatan
f. Pola nutrisi
a) Sebelum sakit
RumahSakit
a) Sebelum sakit
44
45
4-5 jam
5) Pola pekerjaan
X X X X
X X X X
34 ? ? ? ? ? ? 36 ?
Keterangan :
- : laki-laki
- : perempuan
- X : meninggal
- : klien
46
47
6. Riwayat Lingkungan
a. Kebersihan
bersih
b. Bahaya
c. Polusi
adanya nyeri
3) Persepsi sendiri
keluarganya dirumah
d) Suasana hati
pertamanya
e) Hubungan/Komunikasi
(1) Bicara
48
49
keluarganya
hubungan seksual
seorang wanita
masalah
dan berdoa
berdoa
8. Pengkajian Fisik
d. Kepala
1) inspeksi
2) Palpasi
e. Mata
1) Inspeksi
c) Sklera normal
50
51
f. Telinga
1) Inspeksi
2) Palpasi
g. Hidung
1) Inspeksi
1) Inspeksi
1) Inspeksi
2) Palpasi
j. Dada
1) Paru-paru
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
52
53
2) Jantung
a) Inspeksi
clavikula kiri
b) Palpasi
clavikula kiri
c) Perkusi
pembesaran jantung
d) Auskultasi
katup aorta dan pulmo pada ICS kanan dan kiri (ICS 2)
k. Abdomen
a) Inspeksi
b) Auskultasi
d) Palpasi
a) Inspeksi
b) Palpasi
a) Inspeksi
baunya amoniak
9. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 6.1
Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 10 juni 2016
URINALISI
Kimia urin Makroskopis
- Glukosa NEGATIF - Warna
- Protein +3 - Kejernihan
- Bilirubin NEGATIF Makroskopis
- Urobilinogen NORMAL - Eritrosit
- pH 5.5 - Lekosit
54
55
Data subjektif
- Klien mengatakan tidurnya tidak teratur dengan lama tidur 4-5 jam
Data objektif
56
57
Tabel 6.2
Analisa Data
Do : ↓
Nyeri
Adanya nyeri
Gangguan pola
tidur
- Klien mengalami
kesulitan dalam Hambatan
beraktivitas karena mobiltas
adanya nyeri
Do :
- Klien tampak
terbaring ditempat
tidur
- Aktifitas klien dibantu
oleh suami
58
59
PATHWAYS
Sectio caesarea
Jaringan terputus
Merangsang
area sensorik
Gangguan
Rasa Nyaman
luka operasi
60
59
C. Intervensi Keperawatan
Nama : NY. H
Umur : 34 tahun
Ruangan : delima
No. RM : 01 33 66
Tabel 6.3
Intervensi Keperawatan
1 Nyeri akut berhubungan Pain Level, 1. Monitor tanda vital 1. Untuk mengetahui tanda vital
frekuensi, kualitas
Mampu mengontrol nyeri
dan faktor presipitasi
(tahu penyebab nyeri, mampu
3. Tehnik napas dalam dapat
3. Ajarkan tentang
menggunakan tehnik
membantu menghilangan rasa
teknik non
nonfarmakologi untuk
nyeri
farmakologi: napas
mengurangi nyeri, mencari
dalam
bantuan)
4. Dengan analgetik dapat
4. Berikan analgetik
Melaporkan bahwa nyeri
menghilangkan rasanyeri
untuk mengurangi
berkurang dengan
nyeri
menggunakan manajemen
nyeri
60
61
normal
2 Gangguan pola tidur Anxiety reduction 1. Jelaskan pentingnya 1. Agar pasien mengetahui
berhubungan dengan Comfort level tidur yang adekuat pentingnya tidur yang adekuat
adanya rangsangan nyeri Rest : extent and pattern 2. Ciptakan lingkungan 2. Lingkungan yang nyaman
pada luka operasi Sleep : extent and pattern yang nyaman dapat membuat tidur nyaman
3 Hambatan mobilitas fisik Join movement : Active 1. kaji kemampuan 1. Untuk mengetahui
kebutuhan ADLs
Klien meningkat dalam
secara mandiri sesuai
aktivitas fisik
kemampuan
Mengerti tujuan dari
3. ajarkan pasien 3. Untuk membantu pasien
62
63
Nama : NY. H
Umur : 34 tahun
Ruangan : delima
No. RM : 01 33 66
Tabel 6.4
Implementasi
NO Hari/Tanggal/Jam Implementasi NO DX
64
65
Hasil :
Hasil :
21.20 wita
- Pasien mengetahui pentingnya
tidur yang adekuat
2. Menciptakan lingkungan yang
nyaman
Hasil :
21.20 wita - Lingkungan klien sudah
nyaman, karena keluarga paham
pentingya tidur bagi pasien
3. Mendiskusikan dengan pasien dan
keluarga tentang teknik tidur pasien
21.25 wita Hasil :
- Pasien dan keluarga paham
tentang tehnik tidur pasien
4. Memonitor kebutuhan tidur pasien
setiap hari dan jam
Hasil :
- Pasien mengatakan tidur kira-
kira 4-5 jam sehari
3 Minggu 12 juni 1. Menkaji kemampuan pasien dalam 3
2016 mobilisasi
66
67
NO Hari/Tanggal/Jam Implementasi NO DX
E. Evaluasi Keperawatan
Nama : NY. H
Umur : 34 tahun
Ruangan : delima
No. RM : 01 33 66
Tabel 6.5
NO DIOAGNOSA EVALUASI
- N : 82 x/menit
P : Intervensi dilanjutkan
2 S : Klien mengatakan tidurnya terjaga
O : klien tampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3 S : Klien mengatakan keperluannya dibantu
oleh suami dan keluarga
O:
- Klien tampak terbaring ditempat tidur
- Klien hanya bisa miring kanan dan
miring kiri
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
NO DIOAGNOSA EVALUASI
P : Intervensi dilanjutkan
2 S : Klien mengatakan tidurnya nyeyak
O : klien tampak segar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
NO DIOAGNOSA EVALUASI
P : Intervensi dihentikan
70
71
BAB IV
PEMBAHASAN
dengan data yang didapatkan pada tinjauan kasus yang telah diuraikan
Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya tentang tinjauan teoritis dari studi
kasus serta pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. H Dengan Post Op Sectio
Caesaria ( SC) Dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) diruang Delima
BLUD RS KONAWE” selama 3 hari dari tanggal 11 juni sampai 13 juni 2016.
evaluasi.
A. Pengkajian
Berdasarkan teori yang ada, data yang umumnya didapat pada klien
Sectio Caesarea.
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma (2015), diagnosa yang
2. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan lahir,
episiotomi)
proses menyusui
pertolongan persalinan
kelelehan postpartum
9. Konstipasi
72
73
keperawatan yaitu :
luka operasi
C. Intervensi
berikut :
rangsangan nyeri pada luka operasi. Kesenjangan yang terjadi pada klien
pasien dan Monitor kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam.
operasi kesenjangan yang terjadi adalah pada klien tidak dilakukan fisio
terapi. Untuk melatih rentang gerak klien. Dan ada pun tindakan yang di
diperlukan
D. Implementasi
dengan prinsip etis. Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori yang ada
ditemukan kesenjangan yang berarti. Hal ini sejalan dengan teori Setrategi
74
75
menurunkan nyeri pada pasien post operasi fraktur di Rumah Sakit Karima
dalam keadaan rileks, minta pasien memejamkan mata dan usahakan agar
yang singkat
gerakan pada tubuh selalu diikuti oleh kontraksi otot, kontraksi otot
kekuatan otot dan daya tahan otot pun menjadi meningkat. Adapun
pada klien.
3. Pemecahan masalah
keperawatan klien.
76
77
E. Evaluasi
Evaluasi meliputi hasil dan proses pada kasus ini menunjang adanya kemajuan
setelah dirawat selama 3 hari yaitu sejak tanggal 11 juni sampai 13 juni 2016.
Pada hari pertama dan kedua menunjukkan tidak ada satu pun diagnosa
keperawatan yang teratasi. Kemudian pada hari ketiga diagnosa satu dan dua
PENUTUP
Setelah menyelesaikan studi kasus pada klien Ny. H dengan dengan Post
Op Sectio Caesaria ( SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) diruang
pembahasan bab sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran-
A. Kesimpulan
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Amin & Hardi
(2015, dalam Amru sofian, 2012 ). Seksio sesaria adalah suatu persalinan
buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut
dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat
pasien satu dengan yang lain. Pada umumnya data dan gejala yaitu Klien
78
79
3. Diagnosa keperawatan yang ada pada studi kasus ini yaitu Nyeri akut
pasien dan Monitor kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam. Pada
operasi kesenjangan yang terjadi adalah pada klien tidak dilakukan fisio
terapi. Untuk melatih rentang gerak klien. Dan ada pun tindakan yang di
berikan adalah : kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, latih pasien
ajarkan pasien bagaimna merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlu.
setelah dirawat selama 3 hari yaitu sejak tanggal 11 juni sampai 13 juni
2016. Pada hari pertama dan kedua menunjukkan tidak ada satu pun
satu dan dua teratasi, namun pada diagnosa ketiga tidak teratasi.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
dengan Post Op Sectio Caesaria ( SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini
(KPD) saat praktik klinik atau di rumah sakit, agar dapat mengaplikasikan
Harus ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara perawat, tim
80
81
dengan Post Op Sectio Caesaria ( SC) dengan indikasi Ketuban Pecah Dini
(KPD)
4. Bagi Masyarakat
dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
82
83
LAMPIRAN