Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan
masyarakat. Mutu gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan profesional di semua institusi pelayanan kesehatan.
Salah satu pelayanan kesehatan yang penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas,
baik pada Puskesmas Rawat Inap maupun pada Puskesmas Non Rawat Inap.
Pendekatan pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitif, sehingga
peran program dan sektor terkait harus berjalan sinergis. Pembinaan tenaga
kesehatan/tenaga gizi puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat menjadi hal
sangat penting.
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat
dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Upaya Kesehatanan
Berbasis Masyarakat (UKBM) yang disebut sebagai Puskesmas dan jejaringnya.
Sedangkan untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, didirikan
Puskesmas Rawat Inap. Menurut data dari Pusat Data dan Informasi, Kementerian
Kesehatan per Desember tahun 2011 jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah
9.321 unit, diantaranya 3.025 unit Puskesmas Rawat Inap, dan selebihnya yaitu
6.296 unit Puskesmas Non Rawat Inap. Puskesmas dan jejaringnya harus membina
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam
gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang
akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya
pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.
Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang
bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat
proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang bermutu dapat diwujudkan apabila
tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu sesuai dengan 4
pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Puskesmas Gaji sebagai salah satu puskesmas rawat jalan yang
melaksanakan akreditasi, diharapkan memiliki pedoman internal dalam setiap
pelayanan yang terdapat pada Puskesmas Gaji. Oleh sebab itu, maka pedoman
2
internal Penyelenggaran Program gizi Puskesmas Gaji ini di buat sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan Program gizi di wilayah kerja Puskesmas Gaji.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan gizi di Puskesmas
dan jejaringnya.
2. Tujuan Khusus:
a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan gizi, peran dan fungsi
ketenagaan, sarana dan prasarana di Puskesmas dan jejaringnya;
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu di
Puskesmas dan jejaringnya;
c. Tersedianya acuan bagi tenaga gizi puskesmas untuk bekerja secara
profesional memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien/klien
di Puskesmas dan jejaringnya;
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi di Puskesmas
dan jejaringnya.
C. Sasaran
Tenaga Gizi Puskesmas dan Tenaga Kesehatan lainnya di Puskesmas.
D. Ruang Lingkup Pedoman
Pedoman Pelayanan Gizi mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Pedoman
Pelayanan Gizi meliputi :
1. Pedoman Pelayanan Gizi Perorangan yang biasa dilaksanakan di dalam
gedung Puskesmas.
2. Pedoman Pelayanan Gizi Masyarakat yang biasa dilakukan di luar gedung
Puskesmas.
E. Batasan Operasional
1. Asuhan Gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur untuk
identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
2. Dietetik adalah integrasi, aplikasi, dan komunikasi dari prinsip-prinsip
keilmuan makanan, gizi, sosial, bisnis, dan keilmuan dasar untuk mencapai
dan mempertahankan status gizi yang optimal secara individual melalui
pengembangan, penyediaan dan pengelolaan pelayanan gizi dan makanan di
berbagai area/lingkungan/latar belakang praktek pelayanan.
3. Edukasi Gizi/Pendidikan Gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian
pesan-pesan gizi dan kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta perilaku positif
pasien/klien dan lingkungannya terhadap upaya perbaikan gizi dan kesehatan.
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KOMPETENSI
1. Koordinator Pelayanan Gizi
Koordinator Pelayanan Gizi di Puskesmas Gaji adalah Lulusan Sarjana
Gizi. Yang mempunyai kompetensi di pelayanan Gizi. Ini sudah sesuai dengan
standart Puskesmas.
2. Tugas Pokok :
a) Menyusun rencana kerja program gizi.
b) Penanggung jawab poli gizi.
c) Melaksanakan pembinaan Posyandu.
d) Melaksanakan PSG (Pemantauan Status Gizi).
e) Melaksanakan pemantauan penggunaan garam beryodium, ASI eksklusif,
pemberian kapsul vitamin A, pemberian tablet Fe.
f) Melaksanakan penyuluhan gizi dengan koordinasi lintas program sesuai
SOP.
g) Membuat pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data program gizi.
h) Melakukan monitoring dan evaluasi program gizi dan poli gizi.
3. Tanggung Jawab:
a) Bertanggung jawab atas kegiatan semua program gizi.
b) Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan gizi di poli gizi.
c) Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan gizi di wilayah kerjanya.
4. Wewenang:
a) Membuat jadwal kegiatan program gizi.
b) Melakukan Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan program gizi di wilayah
kerja Puskesmas Gaji.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi Ketenagaan beserta peran masing masing terkait Pelayanan Gizi
1. Tenaga medis
Dokter Umum
a. Tempat : Puskesmas
b. Jumlah : 1 orang
c. Peran : Pimpinan,Penggerak, dan pendorong Koordinator pelayanan
Gizi.
2. Tenaga Paramedis
Bidan
a. Tempat : Puskesmas induk, polindes.
b. Jumlah : Bidan 7 orang
c. Peran : Pelaksana Pelayanan Gizi
3. Promkes
a. Tempat : Di luar dan dalam gedung Puskesmas
b. Jumlah : 1 orang
c. Peran : Konseling dan penyuluhan Gizi
4. Lintas sektor
a. Camat
1) Tempat : Kantor Kecamatan
2) Peran : Pemangku wilayah setempat
b. Kepala desa dan perangkat
1) Tempat : Kantor desa
6
BAB III
STANDART FASILITAS
A. DENAH RUANG
6
5
1
2
2
3
4 2
KETERANGAN DENAH
1 : Pintu masuk ruang Gizi
2 : Lemari Arsip
3 : Meja Kayu (Gizi)
4 : Meja Kayu (UKBM)
5 : Meja Kayu (KESLING)
6 : Meja Timbang Bayi
B. STANDAR FASILITAS
No Jenis sarana/peralatan Jumlah
1 Timbangan digital 1 buah
2 Antropometri Kit 1 set
3 Leaflet 1 set
4 Konselor ASI kit 1 buah
5 Pita LILA 1 buah
9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Pelayanan Gizi di Dalam Gedung
Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi:
a) Pengkajian gizi / SKRINING
b) Penentuan diagnosis gizi
c) Intervensi gizi
d) Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
2. Pelayanan Gizi di Luar Gedung
Kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi:
a) Penyuluhan Gizi
b) Konseling ASI Eksklusif dan PMBA
c) Konseling Gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PTM)
d) Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
e) Pengelolaan Pemberian Kapsul Vitamin A
f) Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Ibu Hamil dan
Ibu Nifas
g) Edukasi Dalam Rangka Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dan WUS
h) Pengelolaan Pemberian MP-ASI dan PMT-Pemulihan
B. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan gizi berupa konsultasi,
penyuluhan, maupun survey langsung ke masyarakat. Metode yang digunakan
dengan memperhatikan keadaan penerima serta hal-hal lain seperti ruang dan
waktu.
C. LANGKAH KEGIATAN
Langkah Kegiatan pelayanan Gizi:
1. Perencanaan Kegiatan
i. Persiapan
ii. Analisis Situasi
1) Mengumpulkan data kinerja Puskesmas
2) Analisis Data
iii. Analisis Masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan melalui
Survey Mawas Diri
iv. Perumusan Masalah
1) Identifikasi Masalah
2) Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
3) Mencari Akar Penyebab Masalah
10
BAB V
LOGISTIK
A. . Peralatan
1. Standar peralatan Pelayanan Gizi
a) Meubelair
b) Media KIE (Poster, Leaflet, Lembar Balik)
c) Standart Pertumbuhan Balita, Tabel IMT
d) Foot Model
e) Alat Ukur Antropometri
12
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN PROGRAM
BAB VII
13
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Daftar Pustaka :