You are on page 1of 1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
Skripsi, Agustus 2016
NITA NURLITAWATI
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN
TERHADAP KEPATUHAN PASIEN MENJALANI PENGOBATAN TB PARU DI UPTD
PUSKESMAS SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA
ABSTRAK

xii bagian awal+77 hlm+18 tabel+1 gambar+8 lampiran

Salahsatu strategi untuk meningkatkan kepatuhan pasien menjalani pengobatan TB paru adalah
dengan komunikasi interpersonal petugas kesehatan dengan pasien melalui aspek keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan . Melalui komunikasi interpersonal yang
baik akan terbina hubungan saling mendukung yang secara tidak langsung dapat menciptakan
penerimaan informasi pasien TB paru. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis
korelasional. Jumlah sampel sebanyak 48 orang dengan total sampling. Data diperoleh dengan
kuesionner dan dianalisis secara analitik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal petugas kesehatan
terhadap kepatuhan pengobatan TB Paru dengan p value 0,000. Pada indikator keterbukaan
dengan p value 0,013, empati dengan p value 0,002, sikap mendukung dengan p value 0,004,
sikap positif dengan p value 0,011, dan kesetaraan dengan p value 0,000. Kesimpulan dari
penelitiana ini terdapat hubungan komunikasi interpersonal petugas kesehatan terhadap
kepatuhan pengobatan TB paru dengan odd ratio 18,7 artinya petugas kesehatan yang
menerapkan komunikasi interpersonal akan berpeluang 18,7 kali pasien lebih patuh dibanding
petugas yang tidak menerapkan komunikasi interpersonal. Saran dari penelitian ini adalah
petugas kesehatan diharapkan selalu menerapkan komunikasi interpersonal selama program
pengobatan TB paru sehingga pasien akan lebih patuh dalam menjalani pengobatan yang relatif
lama

Kata kunci : kepatuhan berobat, komunikasi interpersonal, TB Paru

Kepustakaan : 32 (2007-2015)

You might also like