Professional Documents
Culture Documents
Disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir pada
Program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim
Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) di Indonesia tinggi dibandingkan dengan Negara tetangga. Hal ini
dikarenakan persalinan masih banyak dilakukan dirumah. Sementara itu, salah satu
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dalam menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi prioritas utama dalam pembangunan
AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup
dan penurunan AKB pada tahun 2015 adalah menjadi 22 kematian per 1.000 kelahiran
hidup. Namun hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menunjukkan bahwa AKI adalah 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan AKB
kematian bayi 0-6 hari adalah gangguan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan
sepsis (12%). Penyebab kematian bayi 7-28 hari yaitu sepsis (20,5%), malformasi
kongenital (18,1%) dan pneumonia (15,4%). Penyebab kematian bayi 29 hari-11 bulan
penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan 40-60%, preeklamsi dan eklamsi
20-30%, infeksi 20-30%, sedangkan penyebab tidak langsung salah satunya adalah 35%
tergolong tinggi, berdasarkan data terakhir Desember 2011. Jumlah AKI di Aceh
berkisar 190 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB berkisar 30 per 1000 kelahiran
hidup. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh terus melakukan upaya pengurangan sebagai
salah satu indicator indeks pembangunan manusia (IPM) bidang kesehatan (Profil
Data kematian ibu di Kabupaten Bireuen Pada tahun 2012 mencapai 17 jiwa dan
jumlah kematian bayi 78 jiwa, namun upaya untuk mencegah terjadinya kematian ibu
dan kematian bayi terus ditingkatkan. Sehingga pada akhir bulan Juli 2013 didapatkan
jumlah kematian ibu ada 7 jiwa dan jumlah kematian bayi mencapai 63 jiwa (Dinkes
Bireuen, 2013).
Pada bulan september Tahun 2013, Penulis mengambil data di BPM WARDIAH
yang terletak di Desa Jangka, terdapat 23 ibu hamil yang melakukan ANC, sedangkan
persalinan yang ditolong di Klinik ini sebanyak 16 orang. Dari sebanyak 16 persalinan
itu sekitar 3 orang yang di rujuk kerumah Sakit pada saat inpartu. Kebanyakan
persalinan yang dirujuk di Klinik ini disebabkan karena partus macet. Persalinan yang
dirujuk ini juga disebabkan karena Ibu hamil tidak mau memeriksakan diri ke bidan,
sehingga tidak dapat terdeteksi tanda bahaya serta komplikasi saat Kehamilan, tetapi
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis sebagai mahasiswa Diploma III
hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir di mulai pada tanggal 10 Oktober 2013
sampai dengan 14 November 2013 di BPM WARDIAH di jalan Jangka Kab. Bireuen.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
kebidanan secara komprehensif pada ibu L G:I P:0 A:0 mulai dari kehamilan,
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir.
c. Mampu menetapkan diagnose masalah dan masalah potensial terhadap ibu hamil,
d. Mampu melakukan tindakan segera atau kolaborasi terhadap ibu hamil, bersalin,
e. Mampu menyusun perencanaan tindakan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
baru lahir.
f. Mampu melaksanakan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir.
g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
baru lahir.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu L G:I P:0A:0 dimulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, dan asuhan bayi baru lahir sejak tanggal 10 Oktober 2013 sampai
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari laporan komprehensif ini terdiri dari 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi teori yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas bayi bari
Varney 1997.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
(sel mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan zigot dan berakhir sampai
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi yang berlangsung dalam waktu 40 minggu
2. Fisiologi Kehamilan
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan
kembang hasil konsepsi di aterm di dalam uterus yang berlangsung selama lebih
3. Tanda-Tanda Kehamilan
(2) Nause dan emesis (mual dan muntah) atau mornig sickness
(10) Varises
(12) Perubahan berat badan karena rahim semakin membesar sesuai dengan usia
kehamilan
(14) Pada pemeriksaan ditemukan : tanda hegar, tanda goodell’s, tanda chadwick,
ballottement
leannec.
pada akhir kehamilan uterus ini menjadi 1000 gram, dengan panjang 20 cm.
sehingga vulva dan vagina tampak lebih merah, agak kebiruan (livide). Tanda
ini disebut dengan tanda Chadwick. Pada akhir kehamilan, cairan vagina mulai
3) Serviks uteri
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Selain itu
akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada
waktu persalinan.
(2) Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak dan air serta garam
b) Somatotropin
c) Progesterone
5) Kulit
abdomen.
6) Sirkulasi darah
serumdarah lebih besar dari pada pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
inverior.
7) Sistem pernafasan
Pada usia kehamilan 33 sampai 36 minggu ibu hamil akan merasa sesak
nafas karena tekanan janin yang berada dibawah diafragma menekan paru-
paru ibu.
8) Traktus digestivus
disebut salviasi.
9) Abdomen
1) Trimeter III sering disebut sebagai periode penantian, yang mana pada
trimester ketiga ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya, dan ada
perasaan yang tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.
kekhawatirannya.
4) Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya. Tujuan utama asuhan
antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi
bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental ibu dan bayi,
mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif.
b. Kunjungan ANC
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlikan sedikitnya empat kali
minggu ke 36).
c. Standar 7 T
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran janin, plasenta dan ketuban
beserta selaputnya dari dalam uterus ke luar uterus (Maritalia dkk, 2012).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
2) Persalinan buatan, adalah persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstaksi
aprostaglandin
berat janin antara 500 – 1000 gram dan usia kehamilan antara 22 sampai
dengan 28 minggu.
minggu, janin hidup tetapi premature, berat janin antara 1000 – 2500 gram.
(CPD).
his dan menyebabkan membukannya servik uteri. Blood show yang keluar akibat
2. Teori oksitosin
Pada akhir kehamilan otot – otot rahim semakin meregang karena diisi oleh
janin yang berat dan ukurannya semakin bertambah. Analog bila kandung kemih
dan lambung, bila dindingnya teregang karena isinya penuh, maka timbul
4. Pengaruh janin
persalinan. Pada janin anencephalus kehamilan sering lebih lama karena janin
kontraksi myometrium.
degenerasi. Hal ini akan menggangu sirkulasi utero plasenta sehingga janin akan
kekurangan suplai nutrisi. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi
dibelakang servik oleh kepala janin akan memicu timbulnya kontaksi uterus.
berikut :
2) Memecahkan ketuban
tetesan infus)
4) Pemakaian prostaglandin
(serviks sudah mulai pendek dan lembek) dan kanalis servikalis sudah terbuka
Kala I disebut juga kala pembukaan karena pada kala ini terjadi
1) Fase Laten : pembukaan terjadi sangat lambat yaitu dari 0 sampai 3 cm dan
cm.
pembukaan 4 cm. Kala I berakhir bila pembukaan serviks sudah lengkap atau
10 cm.
lahirnya bayi.
c. Kala III (Kala uri)
Kala III dimulai setelah lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta.
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai dengan 2 jam post partum.
Kala IV disebut kala pengawasan karena pada kala ini ibu post partum perlu
diawasi tekanan darahnya, suhu tubuh dan jumlah pendarahan yang keluar
melalui vagina.
a. Penurunan Kepala, terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari
kontraksi uterus yang efektif, posisi, serta kekuatan meneran dari pasien.
c. Fleksi, fleksi menjadi hal terpenting karena diameter kepala janin terkecil dapat
d. Putaran paksi dalam, putaran internal dari kepala janin akan membuat diameter
panggul.
e. Lahirnya kepala dengan ekstensi, bagian leher belakang di bawah oksiput akan
bergeser kebawah simphisis pubis dan bekerja sebagai titik poros (hipomoklion).
lebar
f. Restitusi adalah perputaran kepala sebesar 45° baik ke kanan atau ke kiri,
anterior
g. Putaran paksi luar, putaran ini terjadi bersamaan dg putaran internal dari bahu.
Pada saat kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan mengalami
h. Lahirnya bahu & seluruh anggota badan bayi, bahu posterior akan
b) Presentasi dahi.
c) Presentasi muka
a) His hipotonik
b) His hipertonik
6) Perdarahan kala IV
7) Syok obstetrik
Untuk menilai dan mengetahui apakah proses persalinan normal serta tidak
1. Pengertian Nifas
Masa nifas atau puerperium, berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya
bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan
(Saleha, 2009).
Masa nifas atau puerperium adalah masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil yang berlangsung selama sekitar 6 minggu setelah persalinan (Sarwono, 2006).
a. Puerperium dini, masa pemulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan
berjalan-jalan.
kurang 6 minggu.
c. Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan
mengalami komplikasi.
Tabel 2.3 tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Jumlah rata-rata pengeluaran lochia adalah sekitar 240 – 270
ml. Berikut jenis lochia yang terdapat pada wanita selama masa nifas :
1) Lochia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa
selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks caseosa, lanugo dan mekonium selama
2) Lochia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang
3) Lochia serosa berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi
kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke- 7 sampai hari ke- 14 pasca
persalinan.
4) Lochia alba berbentuk seperti cairan putih berbentuk krem serta terdiri atas
d. Serviks terlihat padat, lubang serviks mengecil. Segera setelah janin dilahirkan,
e. Vagina, timbulnya rugae pada minggu ketiga. Himen tampak sebagai tonjolan
f. Payudara, timbul rasa hangat, bengkak, dan rasa sakit. Sel acini yang
perdarahan berlanjut.
3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
Jika bidan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru
lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil 2.
b. Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan), tujuannya untuk:
penyulit.
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrium atau ada gangguan
penglihatan,
f. Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau jika merasa tidak enak badan,
j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiri atau dirinya
sendiri,
Bayi baru lahir (BBL) atau neonatus adalah janin yang lahir melalui proses
persalinan dan telah mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan lahir 2500
Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang
terbatas, maka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang
lain.Janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar
kandungan.
Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional BBL dari kehidupan
3) Panjang badan : 44 - 53 cm
1) Frog position (fleksi ekstremitas atas dan bawah), 2) Refleks moro / kejutan (+),
harus simetris, 3) Refleks hisap (+) pada sentuhan palatum molle, 4) Refleks
d. Organ fisik tidak lengkap dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
5. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir (Saifuddin, 2008)
c. Warna kulit, kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar,
f. Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk,
pernafasan sulit,
g. Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua,ada lendir atau
h. Aktivitas menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas,
terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis
terus menerus.
1) Klemlah tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari
2) Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting
anda jika bila ternyata sudah kotor. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau
5) Jangan mengoleskan salep apa pun, atau zat lain ke tampuk tali pusat. Hindari
pembungkusan tali pusat. Tampuk tali pusat yang tidak tertutup akan
mengering dan puput lebih cepat dengan komplikasi yang lebih sedikit.
1) Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi
2) Gantilah handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan selimut
dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik untuk
3) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit:
b) Apabila suhu bayi kurang dari 36,5°C, segera hangatkan bayi tersebut.
1) Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan bayi
penting untuk:
2) Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah “siap” (dengan
3) Bila memungkinkan, jangan pisahkan ibu dengan bayi, dan biarkan bayi
Sebagian besar bayi akan bernafas secara spontan. Pernapasan bayi sebaiknya
3) Jika bayi masih belum mulai bernapas setelah 60 detik mulai resusitasi.
4) Apabila bayi sianosis (kulit biru) atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan
kurang dari 30 atau lebih dari 60 x/menit), berilah oksigen kepada bayi dengan
kateter nasal.
e. Perawatan Mata
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata perlu
diberikan pada jam pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah larutan
Perak Nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah
Vitamin K 0,5bmg
5) Identifikasi Bayi, alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi
baru lahir dan harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
6) Perawatan lain-lain :
b) Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan ke rumah,
c) Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua dan beritahu pada orang
tua agar merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut, jika ditemui
tanda-tanda tersebut.
d) Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan harian
(1) Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam mulai dari hari pertama.
(3) Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan mengganti
popok dan selimut sesuai keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan
(6) Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
(7) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusui kurang baik
E. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney 1997
pemecahan masalah yang di temukan oleh perawat dan bidan pada awal tahun 1970-an.
Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah yang berurutan dimana setiap langkah
di sempurnakan secara periodik. Proses di mulai dengan pengumpulan data dasar dan
berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu langkah yang
dapat di uraikan menjadi langkah-langkah yang lebih dan biasa berubah sesuai dengan
kebutuhan klien.
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu, riwayat
hasil studi.
Pada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan di lakukan pencegahan sambil
mengamati klien.
Penanganan Segera
untuk di konsultasikan atau di tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari
diagnosa atau masalah yang telah di identifikasi atau di antisipasi, pada langkah ini
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah di
uraikan pada langkah kelima di laksanakan secara efesien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian di lakukan oleh klien atau tim
kesehatan lainnya.
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diagnosa.
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas
tahun, beragama islam, pendidikan sarjana strata 1, kebangsaan Indonesia. Ibu L adalah
seorang ibu rumah tangga. Suaminya bernama Tn. R berusia 32 tahun, beragama islam,
b. Anamnesa
Anamnesa dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2013, pukul 12.00 WIB oleh
Amanda Dwi Putri mahasiswi Program D III Kebidanan Universitas Almuslim. Dari
menstruasi hari pertama haid terakhir pada tanggal 24 Januari 2013 pasti, lamanya 7
hari, siklus 29 hari, banyaknya 2 sampai 3 kali ganti pembalut perhari, konsistensi cair
pergerakan janin pertama kali pada usia kehamilan 20 minggu dan gerakan janin yang
aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga. Pola makan ibu 3 kali dalam sehari porsi sedang
dengan menu bervariasi yaitu nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan susu, nafsu
makan ibu meningkat bila dibandingkan 3 bulan pertama kehamilan. Pola eliminasi, ibu
BAK 6 kali sehari warna kekuningan, baunya khas sedangkan BAB 1 kali sehari
dengan konsistensi lunak, warna kecoklatan dan baunya khas. Selama hamil ibu
istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 7 jam pada malam hari. Ibu tetap melakukan
Ibu sudah melakukan imunisasi TT1 yaitu tanggal 16 Mei 2013 dan TT2 pada
tanggal 16 Juni 2013. Selama ini ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
c. Pemeriksaan
Pada saat pemeriksaan diperoleh hasil antara lain : keadaan umum ibu baik,
kesadaran composmentis dan keadaan emosional stabil. Tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 80 x/m, suhu tubuh 36,7°C, pernafasan 23 x/m, tinggi badan 155 cm, berat
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, muka tidak ada cloasma,
kelopak mata tidak odema, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, mulut bersih
tidak ada stomatitis, tidak ada caries pada gigi, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
dan kelenjar getah bening, dada simetris, jantung dan paru-paru normal, payudara
simetris, menonjol, tidak ada pengeluaran kolostrum kiri dan kanan, posisi tulang
belakang lordosis gravidarum, ekstrimitas tidak odema dan tidak ada varises dan reflek
pattela + / + .
Leopold III : Pada perabaan teraba satu bagian agak bulat, keras, dan melenting
(kepala).
Leopold IV : Pada perabaan teraba bagian bawah janin belum masuk PAP
(konvergen).
d. Pemeriksaan Penunjang
Dari hasil pemeriksaan lab sederhana yang dilakukan tidak ditemukan kelainan,
5. Perencanaan Tindakan
a. Informasikan dan jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
trimester III
R/ karena makanan bergizi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan otak janin
dalam kandungan
R/ Latihan fisik teratur dapat memperlancar aliran darah dan berjalan kaki dapat
memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untuk persalinan, misalnya otot rongga panggul.
R/ agar melengkapi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ibu dan janin dan vitamin C
i. Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang dan bila ada tanda-tanda bahaya
6. Pelaksanaan Tindakan
a. Menginformasikan dan menjelaskan kepada Ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan, seperti pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) yaitu Tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 80 x/m, pernafasan 23 x/m, suhu tubuh 36,7°C, TBJ 3410 gram, TTP : 31
Oktober 2013 serta memberitahu bahwa janin dan ibunya dalam keadaan sehat-sehat
saja.
b. Memberitahu Ibu konseling masalah potensial yang dialami : sering BAK pada
trimester III adalah hal yang normal, karena bagian terbawah janin yang semakin turun
diantaranya :
1) Sering BAK, hal ini adalah normal seperti yang sudah dijelaskan diatas.
2) Bengkak pada kaki, ini normal karena aliran cairan yang tidak merata, akan tetapi hal
ini akan kembali lagi kebentuk normal dengan meninggikan kaki lebih tinggi dari
3) Keluar cairan kuning agak bening dari puting susu (Kolostrum) hal ini adalah normal
4) Bertambahnya nafsu makan atau menghilangnya nafsu makan hal ini juga normal
dimana bertambahnya nafsu makan karenahilangnya rasa mual dan apabila terjadi
berkurangnya nafsu makan karena rasa cemas yang berlebihan untuk menhadapi
6) Penglihatan kabur
Apabila ada salah satu tanda-tanda bahaya seperti diatas, maka ibu harus segera
seperti : nasi, roti, jagung dan protein seperti : ikan, daging, telur, tahu, tempe yang
berguna sebagai energi Ibu, serta serat seperti buah-buahan,sayur dan susu.
f. Menganjurkan Ibu untuk berjalan-jalan diwaktu pagi hari untuk mempelancar aliran
g. Menganjurkan ibu untuk tetap menyempatkan diri istirahat pada siang hari atau duduk-
duduk disela-sela kerjanya dan menganjurkan ibu untuk istirahat pada malam hari
h. Memberikan Ibu tablet Fe untuk menambah darah, kalsium untuk pertumbuhan tulang
dan vitamin C untuk membantu penyerapan tablet Fe, dimana Fe diminum 1 kali sehari,
2 jam sesudah makan dengan air putih, karena dapat mengakibatkan rasa mual, selain
i. Menganjurkan Ibu untuk kunjungan ulang berikutnya dan bila ada tanda-tanda bahaya
Ibu telah diberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan ibu dapat
mengulangi penjelasan yang telah diberikan selain itu ibu berjanji akan mengikuti apa yang
Catatan Pendokumentasian
Kunjungan hamil ulang ke-2 Tanggal 23 Oktober 2013 Pukul : 20.00 WIB
O : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Leopold :
melenting (bokong).
Leopold II : Pada perabaan teraba satu bagian panjang, keras seperti papan
Leopold III : Pada perabaan teraba satu bagian bulat, keras dan melenting
(kepala).
Leopold IV : Pada perabaan teraba bagian bawah janin sudah masuk PAP 4/5
(divergen)
DJJ : 130 x/ menit
P : 1. Informasikan dan jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan.
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
uang, kendaraan,
R/ Latihan fisik teratur dapat memperlancar aliran darah dan berjalan kaki dapat
panggul.
8. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup,
R/ agar melengkapi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ibu dan janin dan vitamin
10. Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang dan bila ada tanda-tanda bahaya
dilakukan
lain, TD 120/80 mmHg, nadi 82 x/m, pernafasan 24 x/m, suhu tubuh 360C, DJJ
130 x/m, TBJ 3100 gram dan kondisi ibu dan janin baik.
aliran darah, mengurangi rasa pegal-pegal dan mengencangkan oto- otot ibu.
f. Perineum menonjol
5. Memberitahu ibu posisi saat meneran
c. Posisi jongkok
a. Bagi ibu
1) BH menyusui
2) Celana dalam
4) Pembalut
5) Uang
b. Bagi bayi
1) Bedung bayi
3) Selimut
sehari, 2 jam sesudah makan dengan air putih, karena dapat mengakibatkan rasa
bidan dan ibu segera kunjungi bidan bila terdapat tanda-tanda persalinan dan ibu
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Anamnesa dilakukan pada Ibu L tanggal 31 Oktober 2013, pukul 21.50 WIB oleh
Amanda Dwi Putri mahasiswi Program D III Kebidanan Universitas Almuslim. Dari
hasil anamnesa ibu mengatakan sakit pinggang menjalar ke simfisis sejak pukul 18.10
WIB yang lalu dan keluar darah bercampur lendir dari vagina pada pukul 20.30 WIB.
Riwayat menstruasi hari pertama haid terakhir pada tanggal 24 Januari 2013 pasti,
lamanya 6-7 hari, banyaknya 2 sampai 3 kali ganti pembalut perhari, siklus 28 hari,
konsistensi cair disertai gumpalan, tafsiran persalinan tanggal 31 Oktober 2013. Ibu
merasakan pergerakan janin pertama kali pada usia kehamilan 20 minggu dan gerakan
janin yang dirasakan dalam 12 jam terakhir adalah sebanyak 13 kali. Ibu sudah
Ibu sudah BAK pada pukul 20.40 WIB, warna kuning jernih, berbau khas dan ibu
juga sudah BAB pada pukul 08.00 WIB, warna kuning kecoklatan, baunya khas. Ini
b. Pemeriksaan
Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 84 x/m, suhu tubuh 37°C, pernafasan 22
Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, muka tidak ada cloasma,
kelopak mata tidak odema, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat, mulut bersih
tidak ada stomatitis, tidak ada caries pada gigi, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
dan kelenjar getah bening, dada simetris, jantung dan paru-paru normal, payudara
simetris, menonjol, ada pengeluaran kolostrum kiri dan kanan, posisi tulang belakang
lordosis gravidarum, ekstrimitas tidak odema dan tidak ada varises dan reflek pattela + /
+.
Leopold II : Pada perabaan teraba satu bagian panjang, keras seperti papan
Leopold III : Pada perabaan teraba satu bagian bulat, keras dan melenting
(kepala).
Leopold IV : Pada perabaan teraba bagian bawah janin sudah masuk PAP
DJJ 142 x/m, TBJ : (32-12) x 155 = 3100 gram dan Kontraksi sebanyak 4 kali dalam 10
Karena pada saat Bidan tiba dirumah pasien, sudah ada tanda-tanda persalinan
yaitu adanya lendir bercampur darah dan kontraksi yang adekuat maka bidan Wardiah
dinding portio sudah menipis dan tidak ditemukan benjolan, konsistensi lunak,
pembukaan 6 cm, ketuban masih utuh, presentasi kepala, penurunan kepala di Hodge II
4. Tindakan segera
5. Perencanaan
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi janin dan dirinya
R/ untuk memantau kemajuah persalinan dan mengetahui keadaan janin dan ibu
d. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi
R/ agar ibu dan keluarga mengetahui kemajuan persalinan dan keadaan ibu dan janin
R/ mempercepat proses penurunan kepala dan mencegah terjadinya asfiksia pada janin
R/ karena apabila kandung kemih penuh uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik
R/ menutupi bagian yang menjadi privasi ibu dan menjaga kerahasiaan privasi ibu
k. Hadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami atau keluarga untuk
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan
a. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti :
Tekanan darah 110/70 mmHg, Denyut nadi 80 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu
VT/pembukaan, penurunan bagian terbawah,ketuban dan tekanan darah ibu setiap 4 jam
sekali, His, DJJ dan nadi setiap 30 menit, suhu setiap 2 jam.
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan untuk mencegah dehidrasi dan untuk
d. Menjelaskan kepada keluarga tentang kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi.
f. Menganjurkan ibu agar berbaring dalam posisi miring ke kiri untuk mempercepat
g. Mengajarkan ibu bernafas pada saat kontraksi dan menganjurkan ibu untuk meneran
apabila ada dorongan kuat untuk meneran, serta anjurkan ibu untuk istirahat diantara
kontraksi.
i. Mempersiapkan alat-alat dan obat-obatan seperti partus set, alat resusitasi, cairan infus
j. Menjaga privasi ibu dalam persalinan yaitu menggunakan penutup atau sampiran
k. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami atau keluarga untuk
7. Evaluasi
Ibu fase aktif kala l, pembukaan 6 cm, penurunan hodge ll, kontraksi uterus baik,
kondisi janin baik, DJJ normal. Ibu telah diberikan nutrisi. Cara bernafas dan meneran saat
Pada pukul 11.20 WIB dilakukan VT ulang dengan pembukaan 8 cm, kontraksi
uterus semakin kuat, kondisi janin baik, DJJ 140 x/m dan keluarga diminta untuk
Catatan Pendokumentasian
Kala II
S : Ibu mengatakan nyeri diatas simfisis dan pinggang yang sangat kuat dan keinginan
O : 1. TD : 110/70 MmHg
2. Pols : 88x/m
3. Temp : 36°C
4. RR : 22 x/m
5. VT
Ketuban : Jernih
Penurunan : hodge IV
Posisi : UUK
7. Perineum menonjol
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi janin dan
dirinya
R/ untuk memantau kemajuah persalinan dan mengetahui keadaan janin dan ibu
perinium
dengan APN
darah 110/70 mmHg, Denyut nadi 88 x/menit, pernafasan 22x/menit, suhu tubuh
37 0C, pembukaan sudah lengkap (10 cm), DJJ 148 x/m, bayi sudah tampak di
vulva.
2. Menilai kemajuan persalinan, kemajuan persalinan ada yaitu kepala maju mundur
3. Memberikan support mental dengan memuji ibu disaat ibu mengedan dengan baik
5. Menjelaskan posisi yang baik dalam persalinan dan ibu memilih posisi setengah
duduk.
f. Lakukan manuver tangan yang tepat saat kepala bayi 5-6 cm di vulva
g. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar dan periksa lilitan tali pusat
melahirkan bahu depan dan menarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang
E : Pada tanggal 01 November 2013, pukul 01.15 WIB, lahir bayi perempuan, BB: 3700
O : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi janin dan
dirinya
5. Lakukan IMD
R/ mengajarkan bayi untuk menyusui bayinya dan agar adanya skin to skin antara
7. Lahirkan plasenta
dengan baik
9. Nilai pendarahan
I : 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain : K/U ibu
janin tunggal.
a. Suntikkan oksitosin 10 unit secara IM pada 1/3 paha kanan bagian luar
1) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
2) Letakkan tangan kiri di atas simfisis untuk menahan bagian bawah uterus
kranial.
4. Mengeluarkan plasenta
Saat plasenta bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta minta ibu
untuk meneran sedikit sementara tangan kanan menarik plasenta ke arah bawah
kemudian ke atas sesuai dengan kurve jalan lahir sehingga plasenta tampak pada
selaput ketuban.
menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri selama 15 detik hingga kontraksi
E : Ibu post partum kala III, plasenta lahir lengkap jam 01.40 WIB, lama pengeluaran
plasenta 25 menit
Kala IV
Kontraksi : baik
Perdarahan : ± 250 cc
Pernafasan : 24x/menit
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi bayi dan
dirinya
R/ untuk memantau apakah kontraksi uterus baik dan tinggi fundus sesuai
antara lain : Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/m, pernafasan 24
2. Memantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung kemih
dan perdarahan setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit
selama satu jam kedua kala empat serta pantau temperatur tubuh setiap jam dalam
3. Mengajarkan ibu atau keluarga cara massase uterus jika uterus teraba lembek
yaitu dengan menggosok uterus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
4. Memeriksakan laserasi jalan lahir dan tidak ada robekan jalan lahir pada Ibu L
5. Memberikan makan dan minum yaitu the manis hangat dan nasi putih dengan
10. Menjelaskan dan menganjurkan pada ibu tentang mobilisasi dini yaitu ibu
sebaiknya tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan kemudian boleh miring
11. Menginformasikan tanda-tanda bahaya pada masa nifas yaitu demam, pendarahan
aktif, pusing, keluar banyak bekuan darah, bau busuk dari vagina serta lemas luar
biasa.
E : Ibu L post partum kala IV, perdarahan normal dan bayinya sudah disusukan tidak ada
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Anamnesa dilakukan pada Ibu L tanggal 01 November 2013, pukul 07.30 WIB
oleh Amanda Dwi Putri mahasiswi Program D III Kebidanan Almuslim. Dari hasil
Dari riwayat persalinan diperoleh data bahwa ibu melahirkan pada tanggal 01
November 2013 dan pada pukul 01.15 lahir bayi perempuan secara normal dengan berat
badan 3700 gram dan panjangnya 48 cm. Proses persalinan berlangsung kurang lebih 9
jam 5 menit yaitu kala I berlangsung selama 6 jam 30 menit, kala II selama 35 menit,
kala III selama 25 menit dan kala IV selama 2 jam dimulai dari pukul 18.10 sejak
pertama kali mulas. Perdarahan selama persalinan sebanyak 430 cc yaitu 30 cc dalam
kala I, 50 cc pada kala II, 100 cc pada kala III dan 250 cc pada kala IV. Selama proses
b. Pemeriksaan
Pada saat pemeriksaan diperoleh hasil antara lain : keadaan umum ibu baik,
kesadaran composmentis dan keadaan emosional stabil. Tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut nadi 80 x/m, suhu tubuh 36°C, pernafasan 20 x/m, payudara simetris dan ada
pengeluaran kolostrum baik dari payudara kiri maupun kanan, TFU 2 jari di bawah
pusat, kontraksi baik, lochea berwarna merah segar banyaknya 3 sampai 4 kali ganti
pembalut berbau khas dengan konsistensi cair disertai gumpalan, kandung kemih
5. Perencanaan
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi bayi dan dirinya
e. Anjurkan ibu untuk membersihkan areola dan puting susu sebelum dan sesudah
menyusui.
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti tanda-tanda vital yaitu
: TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan 20 x/m, suhu tubuh 360C, TFU 2 jari di
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup kalori
2) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling
d. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan
e. Menganjurkan ibu untuk membersihkan areola dan putting susu sebelum dan sesudah
menyusui.
g. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama daerah genetalia
h. Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat bayi yaitu : jangan membungkus atau
mengoleskan cairan atau bahan apapun pada puntung tali pusat, lipat popok di bawah
puntung tali pusat, jika puntung tali pusat kotor bersihkan dengan hati-hati
menggunakan air DTT dan sabun kemudian keringkan dengan kain bersih dan beritahu
ibu untuk segera mencari bantuan jika pusat bayi menjadi merah, bernanah, berdarah
atau berbau
i. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas dan anjurkan untuk mencari asuhan
1) Demam
2) Perdarahan aktif
5) Pusing
8) Nyeri panggul atau abdomen yang lebih hebat dari nyeri kontraksi biasa.
j. Menganjurkan untuk mobilisasi yaitu setelah beristirahat total selama 8 jam kemudian
ibu boleh miring kiri atau kanan, pada hari ke-2 ibu diperbolehkan duduk, hari ke-3
jalan-jalan dan selanjutnya ibu dapat melakukan kegiatan-kegiatan ringan seperti
menyapu dll.
7. Evaluasi
Ibu nifas 8 jam, perdarahan normal, ibu telah diberikan konseling dan ibu mengerti
dan mengikuti apa yang telah di sarankan, dan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
Catatan Pendokumentasian
Lochea : Sanguinolenta
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan 20x/m, suhu tubuh 370C, TFU
Pertengahan pusat - simpisis, lochea normal, K/U ibu dan bayi baik.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
bahaya.
E : Ibu L dengan post partum 6 jam dan kondisi ibu mulai membaik, dan ibu mengerti
O : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu badan : 37 0C
Lochea : serosa
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan 20 x/m, suhu tubuh 370C, TFU tidak
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, menjaga bayi tetap
E : Ibu L dengan post partum 14 hari dengan kontraksi uterus baik dan Involusi uterus
1. Pengkajian
a. Anamnesa
pemeriksaan ANC rutin setiap bulan sesuai anjuran dari bidan, selama hamil ibu tidak
pola makan ibu saat hamil 3 kali sehari porsi sedang dengan menu nasi, lauk pauk,
Riwayat persalinan dan nifas : jenis persalinan normal, ditolong oleh bidan,
lamanya kurang dari 9 jam 5 menit, ketuban jernih, jumlahnya 430 cc, placenta lahir
utuh/lengkap, APGAR skor pada menit pertama dan kelima adalah 7 dan 8.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik secara umum pada neonatus diperoleh hasil
antara lain : keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis, denyut nadi 100 x/m,
pernafasan 40 x/m, bayi aktif, reflek menghisap dan menelan kuat, warna kulit
kemerahan, berat badan 3700 gram, panjang badan 48 cm, BAB 1 kali warna hitam
konsistensinya lunak, BAK 2 kali warna kuning pekat dan bayi diberi ASI dengan
4. Tindakan segera
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaan bayinya dan ibu bisa merasa tenang
R/ agar bayi selau bersih dan terhindar dari penyakit yang mungkin terjadi
f. Mandikan bayi setelah 6 jam bayi lahir dengan menggunakan air hangat
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayinya seperti : BB : 3700
gram, jenis kelamin perempuan, keadaan bayi baik, PB : 48 cm, tali pusat bagus/tidak
ada perdarahan.
4) Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
5) Pada tali pusat terlihat bengkak, merah, keluar cairan, bau busuk dan pernafasan bayi
sulit.
6) Bayi tidak berkemih dalam waktu 24 jam dan tinja berwarna hijau tua, berlendir,
7) Aktivitas : menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas,
terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus
menerus.
c. Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat bayi yaitu, jangan membungkus atau
mengoleskan cairan atau bahan apapun pada puntung tali pusat, lipat popok di bawah
puntung tali pusat, jika puntung tali pusat kotor bersihkan dengan hati-hati
menggunakan air DTT dan sabun kemudian keringkan dengan kain bersih dan
beritahu ibu untuk segera mencari bantuan jika pusat bayi menjadi merah, bernanah,
kasa steril dan tali pusat harus selalu dalam keadaan kering.
e. Mempertahankan bayi harus selalu dalam keadaan bersih dan hangat dengan cara bayi
selalu diselimuti terutama pada bagian kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus
f. Memandikan bayi setelah 6 jam bayi lahir dengan menggunakan air hangat
7. Evaluasi
Pada tanggal 01 November 2013, pukul 01.15 Wib. Lahir bayi perempuan, bayi
dikeringkan, dihangatkan dan spontan menangis. Tali pusat dijepit, dipotong dan diikat.
Bayi dibedung hingga kepala untuk mencegah hipotermi. Keadaan umum bayi baik, tidak
Catatan Pendokumentasian
S : Bayi aktif
P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain keadaan bayi
baik.
R/ agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya dan ibu merasa tenang
2. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI eksklusif)
3. Jaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayi selalu diselimuti terutama
pada bagian kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi dengan kain
yang bersih.
dilakukan
bayi baik.
2. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI eksklusif)
3. Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayi selalu diselimuti
terutama pada bagian kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi
d. Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang,
E : Bayi Ibu L berusia 7 hari, tali pusatnya sudah puput pada hari ke-4, dengan keadaan
BAK : 5x sehari
O : K/U : Baik
Bayi Menangis
7. Anjurkan ibu untuk melakukan imunisasi DPT, Hepatitis B, Polio pada bayinya.
dilakukan
bayi baik.
2. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI eksklusif)
3. Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayi selalu diselimuti
terutama pada bagian kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi
d. Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang,
bayinya.
E : Bayi Ibu L usia 14 hari, dengan kondisi umumnya baik dan aktif, serta masih
Pada kunjungan tanggal 02 Desember 2013 ibu L mengeluhkan bayinya tidak BAB
dalam waktu 24 jam terakhir dan sebelumnya ibu memberikan MPASI seperti :
DINKES Aceh, 2009. Profil Kesehatan Provinsi Aceh, [online]. www. dinkes. aceh.go.id,
diakses tanggal 24 Agustus 2012.
Muslihatun, Wafi nur. (2009). Asuhan neonatus, bayi dan balita. Fitramaya. Yogyakarta
Prawirohardjo, S dkk. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina
Pustaka sarwono prawirohardjo. Jakarta.
Rukiyah, ai yeyeh dkk. (2009). Asuhan kebidanan persalinan. Trans info media. Jakarta
Saifuddin, abdul bari dkk. (2008). Buku Panduan praktis pelayanan kesehatan maternatal dan
neonatal. Jakarta
Saleha, Sitti. (2009). Asuhan kebidanan pada masa nifas. Salemba medika. Jakarta
Varney, H (1997) Varney’s Midwefery Text Book, edisi 3, Jones and Bartlett Publisher, Boston
WHO, Maternal deaths worldwide drop by third, Media Center News Release, [online],
http://www.who.int, Diakses pada 18 Agustus 2012.
Arsip Blog
▼ 2014 (1)
o ▼ April (1)
<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...