You are on page 1of 11

IYOIN LC TANGERANG

Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;


Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

NOTULENSI OLEC #10 IYOIN LC Tangerang

Hari : Sabtu, 29 April 2017

Tempat : Grup Whatsapp

Speaker: Sholahuddin Al Ayyubi

Tema : “Literasi Digital: How to be literate- youth in Era Millenials?”

Materi

Teman2, perkenalkan nama lengkap saya Sholahuddin Al Ayyubi. Nama

panggilan Ayub. Sekarang saya bekerja sebagai jurnalis di media cetak Bisnis

Indonesia. Aktifitas selain menjadi wartawan, saya juga sering menulis beberapa

buku sejarah dan mengedukasi beberapa pondok pesantren di wilayah Cirebon.

Mengedukasi para santri dan santriwati untuk mengenal lebih dekat bagaimana cara

menggunakan Internet dan mencari sumber terpercaya dan akurat. Mengingat saat

ini ada ratusan juga informasi yang beredar di dunia maya. Tetapi lebih banyak

informasi yang mengandung unsur hoax, dibandingkan informasi yang akurat.

Hadirnya UU ITE hari ini, justru menjadi ancaman atau mungkin malah bisa jadi

positif tergantung siapa yang menjadi objek. Misalnya begini, UU ITE bisa saja

melindungi siapapun yang menjadi korban hoax, tetapi juga sebaliknya UU ITE

justru membuat pengguna media sosial semakin ragu untuk bersuara di media sosial.

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

Saya melihat hari ini ada dua generasi milenial ya. Pertama ada generasi

milenial yang fokus untuk menciptakan sesuatu yg baik2, seperti membuat startup

teknologi atau apapun. Kedua, ada juga generasi milenial yang fokus untuk bermain

di ranah politik. Perbedaan generasi milenial ini juga bisa dilihat dari bagaimana dia

menerima sebuah informasi yang beredar. Terkadang ada generasi milenial yang

menerima informasi tanpa dicari dari sumber lain, untuk mencari keakuratan. Ada

malah generasi milenial yang langsung share ke setiap media sosial, jika menerima

sebuah informasi heboh, agar dia menjadi pahlawan bagi informasi tersebut, namun

nyatanya informasi yang disebarkan itu tanpa ada klarifikasi atau bisa disebut

sebagai informasi hoax. Perbedaan generasi milenial hari ini dengan generasi

sebelumnya terletak pada kreativitas yang tinggi akibat semakin mudahnya

mendapatkan informasi apapun dari dunia maya. Sementara generasi sebelumnya,

dimana internet belum terlalu massif penetrasinya, membuat kreativitas yang

dibuat generasi milenial hari ini dan generasi sebelumnya itu berbeda. Meskipun ke

dua generasi ini sama2 kreatif.

Untuk meningkatkan daya saing dan memiliki nilai tawar yang tinggi, generasi

milenial hari ini harus benar2 memanfaatkan betul teknologi untuk mendorong

kreativitas dalam bentuk apapun, seperti membuat aplikasi dan startup yang dapat

menjadi penghubung antara apa yang dibutuhkan masyarakat kepada pemerintah.

Saya pernah berdiskusi dengan salah satu narasumber saya beberapa hari lalu. Dia

adalah orang yg berhasil membranding SBY pada periode pertama dan dia juga

sukses membranding Indomie hingga dikenal ke seluruh Indonesia. Narasumber saya

ini pernah menyampaikan bahwa tahun ini ada 3 tren yang akan terjadi yaitu politik,

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

ekonomi dan teknologi. Beliau bilang jika anda bisa menggabungkan ketiganya, maka

anda bisa menjual brand itu kemanapun. Saya coba meraba apa betul yang dibilang

oleh narasumber saya ini, lalu saya coba buktikan dgn cara menonton debat kandidat

semua kepala daerah beberapa hari lalu. Ternyata betul, pada setiap acara debat

kandidat calon kepala daerah yg saya tonton di TV, ada kalimat terselip soal

teknologi yaitu rencana calon kepala daerah untuk membangun smartcity yang

berdampak pada kenaikan nilai ekonomi masyarakat dan tentu itu mengandung unsur

politik. Jadi ketiga tren itu bentul2 sedang terjadi.

Selain itu, saya juga mau membagikan sedikit tips dan trick bagaimana hari ini

generasi milenial bisa membedakan informasi itu valid atau hoax. Pernah kan ya,

kalian melihat sebuah gambar atau video seram atau gambar maupun video yang

memprovokasi emosi kita, padahal blm jelas kapan dan dimana gambar atau video itu

diambil. Sebagai informasi untuk teman2, hari ini ternyata informasi hoax ini sudah

ada produsennya. Artinya ada bisnis terselubung di dalam informasi hoax ini. Jadi

terkadang ada org yg sengaja memesan dgn biaya tertentu agar informasi hoax ini

tersebar utk membuat masyarakat khawatir. Kalian yang lahir tahun 90an pasti

pernah dgn soal hantu "kolor ijo" kan ya? Itu salah satu hoax era 90an. Lalu hoax

thn 2000an yaitu informasi yg disebar berkaitan dgn agama dan SARA, krn banyak

pemesannya utk kepentingan tertentu. Tips dan triknya misalnya kalian menerima

suatu informasi baik itu dari media sosial apapun, coba dikonfirmasi ke Google dan

dicari ke beberapa media elektronik yang mainstream. Misalnya Kompas.com,

Bisnis.com, Merdeka.com dll yang namanya sudah kalian kenal. Kemudian jangan

hanya membaca dari satu media saja, harus ada 2-3 media lainnya sebagai

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

pembanding infiormasi. Pada situs dewanpers, ada beberapa nama perusahaan media

yg namanya sudah terkonfirmasi dan bisa dipercaya sebagai sumber infiormasi.

Kemudian yang paling penting adalah kalian harus mulai berani menahan jempol untuk

tidak langsung share informasi apapun, sblm jelas informasi atau terkonfirmasi.

Moderator

Sebelumnya terimakasih kepada Bang Ayub yang sudah memaparkan materi

yang begitu informatif malam hari ini. Selanjutnya kita akan masuk ke sesi tanya

jawab ya. Pada sesi tanya jawab ini saya akan membagikan pertanyaan yang sudah di

tampung oleh MC. Untuk pertanyaan yang jawabannya sudah ada di materi atau

jawaban dari pertanyaan peserta lain tidak saya share di grup yah 😊

Sebelum memasuki sesi tanya jawab, saya akan mengirimkan kembali mengenai Rules

Pertanyaan Olec malam ini 😊

[ RULES PERTANYAAN ]

📍Selama OLEC berlangsung dimohon untuk mengkosongkan grup

📌 Pertanyaan akan ditampung MC. Jika ada peserta yang ingin bertanya, silahkan

personal chat kepada MC ke nomor

( 085373851965) Siti

Dengan format :

(nama_kampus/instansi/sekolah_jurusan_pertanyaan).

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

⚠Pada sesi pertanyaan, moderator yang akan menyampaikan pertanyaan peserta

kepada narasumber di grup

⚠ Pertanyaan seputar tema dapat dikirim ke MC sebelum narasumber memberikan

materi.

Sesi Tanya Jawab

Untuk sesi tanya jawab kali ini, saya akan membaginya menjadi beberapa sesi. Satu

sesi terdiri dari 3 pertanyaan ya teman-teman 😊

Sesi 1

Pertanyaan 1. Dina Aprilia _ Sman 1 Pandaan

Kan di era millenials ini kan Wartawan digitals itu sangat minim dan banya

yang kurang minat untuk jadi seorang Wartwan Digital. Nah pertanyaan saya,

gimana sih kak untuk mengajak generasi muda untuk tetap mempelajari hal2 yang

berkaitan dengan Literasi, Digital dsb ???

Jawab

Pertanyaan pertama dari Dina. Sebenarnya memang minat untuk menjadi

wartawan digital itu minim karena jarang ada orang mau bekerja sebagai penulis

sekaligus pemikir. Kebanyakan org hari ini lebih memilih bekerja sebagai orang

kantoran yang disibukkan dengan rutinitas kesehariannya. Tetapi memang untuk

mengajak orang orang untuk paham ttg literasi digital mudah2 sulit. Karena agar

paham, harus membaca dan pekerjaan membaca itu tidak semua orang suka. Jadi

harus dimulai dari mengajak membaca terlebih dulu.

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

Pertanyaan 2. Arif Rofiuddin_Universitas Indonesia_Sosiologi

Bagaimana ciri-ciri informasi yang akurat dan kredibel yang tersebar di

media sosial? Mengingat akan distribusi informasi di sosial media yang sangat cepat,

bahkan banyak yang seenaknya mencantumkan sumber yang terkesan terpercaya.

Jawab

Pertanyaan kedua dari Mas Arif ya. Ciri2 informasi yang akurat dan kredibel

itu harus jelas sumbernya. Skrng, untuk mendapatkan informasi dari media sosial

spt Facebook dan Twitter, itu harus dikonfirmasi ke media online mainstream spt

saya tulis tadi Kompas, Bisnis.com dan lainnya. Memang harus kita akui hari ini

semua pekerja media online dituntut serba cepat, namun kadang akurasinya harus

dicek lagi ke media cetak. Media cetak biasanya menerapkan SOP yang ketat

terkait informasi yang diberitakan. Jadi, kalau kita dapat informasi dari siapapun di

media sosial, sebisa mungkin harus kita cari dari media2 nasional utk mengetahui

apakah informasi itu valid atau hoax.

Pertanyaan 3. Siti Ramadhani_ ITI_Teknik Kimia

Saat kita mengetahui Informasi yang tersebar merupakan sebuah HOAX

lantas langkah apa yang bisa kita lakukan selanjutnya.

Jawab

Pertanyaan ketiga dari mbak Siti ya, kalau informasi yang sudah kita cek dan

ricek itu ternyata hoax, kita bisa kirim link informasi hoax itu ke Twitter Kominfo

atau Bareskrim Polri utk ditindaklanjuti. Misalnya ditindaklanjuti siapa yg

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

mendistribusikan informasi hoax itu agar akun tsb segera ditutup dan tidak

menyebar ke tempat lainnya.

Melanjutkan pertanyaan ini, sebenarnya hari ini semua media sosial spt

Facebook dan Twitter dll juga sedang gencar perang melawan hoax. Jadi selain ke

Kominfo atau ke Polri tadi, kita juga bisa melaporkan postingan hoax tsb agar

diteliti langsung oleh tim internal media sosial agar segera diblokir. Biasanya, akun

media sosial yang terverifikasi atau ada tanda centang biru di samping foto

profilnya, diberikan oleh Twitter dan Facebook untuk memverifikasi kebenaran

postingan dari suatu akun.

Sesi 2

Moderator

Diinggatkan sekali lagi, pertanyaan yang sudah terjawab di materi dan

pertanyaan dari peserta lain tidak kita up ke roomchat ya 😊

Baik teman teman. Untuk pertanyaan sesi 2 ini sekaligus menjadi sesi

terakhir pada sesi tanya jawab ya. Pertanyaannya yaitu dari ...

Pertanyaan 1. HADEPURWA_UNJA_pendidikan bahasa Inggris

Disaat ini sangat rentan sekali bully atau sikap rasis yg menyudutkan agama atau

rasis terhadap suku di media sosial . Menurut Mas Ayubi hal apa yg harus dilakukan

saat itu terjadi di media sosial??

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

Jawab

Pertanyaan pertama dari Hadepurna ya, menurut saya jika ada bully atau

rasis seperti SARA di media sosial, kita harus cek siapa orang dibalik bullying itu.

Biasanya ada org atau kelompok yang memainkan isu itu untuk memprovokasi org

lain. Bisa jadi itu mirip sebuah perusahaan kecil yang tugasnya adalah menyebarkan

informasi atau melakukan bullying. Beberapa waktu lalu, saya pernah wawancara

pelaku dibalik isu ttg penyerangan terhadap ulama. Ternyata orang ini sengaja

melakukan itu utk mendapatkan uang. Jadi misalnya ada orang yang melakukan

bullying SARA di media sosial, sebaiknya tidak terlalu ditanggapi atau terpancing

emosi. Karena tujuan pelaku bullying itu adalah utk memancing emosi, jika kita

terpancing maka kita terjebak di dalam umpan mrk

Pertanyaan 2. Fadli Nurrachman_Kriminologi_Universitas Indonesia

Kak saya mau nanya, saya pernah belajar dalam suatu matkul, dan dosen saya

memberikan contoh bahwa pemerintah sering kali berperan dalam penyebaran

berita oleh media untuk masyarakat, yg dimana tujuannya seringkali untuk

memfilter berita mana yg dianggap "menyerang" pemerintah atau "mendukung"

pemerintah. Dan seringkali media juga dijadikan oleh pihak terntentu untuk

mendukung tujuan dia sebagai kepala daerah atau kepala negara, contoh

sederhananya ketika pilpres 2014, dimana salah satu media memenangkan satu

pihak, dan media yg satunya lagi memenangkan pihak lainnya. Pertanyaan saya adalah

bagaimana, kita dapat mengetahui berita tsb benar atau salah jika hoax itu sndr

dibuat oleh pihak penguasa?

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

Jawab

Pertanyaan kedua dari Mas Fadli ya. Memang selama ini pemerintah memiliki

tim monitoring media yang bertugas utk memilah2 informasi, mana yang positif utk

pemerintah dan mana yang negatif. Lalu mana myang netral. Biasanya, jika ada isu

negatif yg diprediksi akan running lebih dari 1 minggu, maka pemerintah akan

berusaha untuk menetralkan berita tsb melalui cover both side pemberitaan, karena

pada prinsipnya jurnalis itu memiliki kode etik jurnalistik sebagai pedoman. Jadi

media itu tetap harus netral dan tidak terlalu pro kepada pemerintah maupun pro

kepada oposisi. Jika ada satu media yg tidak bisa kita percaya karena tidak netral,

kita bisa melihat berita lainnya. Artinya kita pun punya peranan untuk menanggulangi

hoax dengan banyak membaca informasi dr berbagai sumber, tapi yg jelas

sumbernya tetap harus terpercaya atau media mainstream. 🙏

Pertanyaan 3. Muthia Azizah_PKN STAN_

Bagaimana seharusnya kita anak muda diposisikan sebagai pemilik suatu ide

cemerlang misal punya website yang sangat membantu, seperti dulu saya pernah

mendengar ada apk seperti whatsApp yg dibuat oleh anak negeri. Saat dipromosikan

ke masyarakat ternyata kurang disambut baik oleh masyarakat, dan masih banyak

karya anak bangsa khsuusnya di digital yang tidak bisa berjaya di negara sendiri.

Jawab

Pertanyaan ketiga dari Mbak Muthia ya. Harus kita akui kalau hegemoni

branding itu sangat kuat pada ingatan manusia. Spt Samsung yg selama ini sangat

kuat pada sisi branding, sehingga kita ingat tipe tertentu dari brand Samsung atau

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

iPhone juga demikian. Selama saya melakukan peliputan startup, saya banyak

bertemu dengan anak muda kreatif yang membuat aplikasi untuk menggantikan

posisi pemain aplikasi asing. Tetapi kendala para anak muda yg membuat startup ada

beberapa hal yaitu mencari tim yg solid dan pendanaan atau investasi dari pihak ke-

3. Tetapi saya percaya jika aplikasi anak bangsa itu mendapatkan investasi, aplikasi

buatannya akan berkembang dan malah bisa jadi dilirik negara lain. LiteBig

Messanger adalah salah satu aplikasi buatan anak bangsa, kebetulan pembuatnya adl

teman saya bernama Tesar. Aplikasi ini rencananya sudah siap untuk menggantikan

aplikasi Telegram di Indonesia. Kita tunggu saja, pasti ada aplikasi serupa lain yg

siap menggantikan aplikasi asing.

Closing statement dari saya

Peredaran informasi di era digital ini sangat massif. Sebisa mungkin teman2

benar2 bisa memfilter informasi tsb mulai dari diri sendiri. Kita tidak perlu jadi

orang pertama yg menyebarkan informasi di setiap grup whatsapp, atau di media

sosial, cukup jadi org yang mencari akurasi informasi tsb. Utamakan berfikir

sebelum memposting informasi apapun dan selalu tahan jempol agar tidak share2

informasi sebelum dapat kebenarannya.

Moderator

Terima kasih Bang Ayub atas jawaban luar biasa yang sudah diberikan pada

malam hari ini. Pesan dari bang Ayub untuk peserta, Bang Ayub bisa sekali diajak

diskusi nonformal atau di luar forum ya😊

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798
IYOIN LC TANGERANG
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/IYOINLCTangerang;
Twitter: www.twitter.com/iyointng; IG: www.instagram.com/iyointng;
Email: iyoinlctangerang@gmail.com; HP: +6287788519304

Speaker

Terima kasih banyak buat kesempatannya jadi narasumber di grup ini.

Semoga saliturahmi bisa berlanjut di luar grup.

Moderator

Nah, jadi untuk kesimpulan Olec kali ini ialah hadirnya UU ITE hari ini, justru

menjadi ancaman atau mungkin malah bisa jadi positif tergantung siapa yang

menjadi objek. Bisa sebagai contoh bahwa, UU ITE bisa saja melindungi siapapun

yang menjadi korban hoax, tetapi juga sebaliknya UU ITE justru membuat pengguna

media sosial semakin ragu untuk bersuara di media sosial. Untuk itu kita jangan

hanya melihat dari satu sisi saja. Tetapi kita juga harus melihat dari sisi negatif

dan sisi positif dari adanya UU ITE ini. Selain itu, kita juga bisa melihat dari dua

sisi milenial yang berbeda. Dimana disini, Pertama ada generasi milenial yang fokus

untuk menciptakan sesuatu yg baik2, seperti membuat startup teknologi atau

apapun. Kedua, ada juga generasi milenial yang fokus untuk bermain di ranah politik.

Untuk itu, setiap milenial memiliki berbagai macam kreativitas yang berbeda-beda.

Dan diharapkan, dengan adanya kreativitas-kreativitas tersebut dapat membantu

kita untuk lebih cerdas dalam menghadapi kemajuan dunia per-teknologian dan

menghadapi berbagai macam berita hoax yang beredar 😊

Untuk selanjutnya, acara akan saya kembalikan ke kak Siti yaa . Saya Graceta

sebagai moderator pada Olec malam ini, pamit undur diri. Mohon maaf atas segala

kekurangan dan terima kasih atas kerjasama teman-teman sekalian. Semangat selalu

yah 😊💪🏻

IYOIN National
Web: www.iyoin.org; FB: www.facebook.com/indonesianyoin;
Twitter: www.twitter.com/iyoinorg; IG: www.instagram.com/iyoinorg;
Email: contact@iyoin.org; HP: +628176300798

You might also like