Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
RS Hikari Semarang mulai pada tanggal 11-12 Mei 2007 dengan memperhatikan
bahwa diagnosa keperawatan yang ada pada Ny.S sudah sesuai dengan tinjauan
teori yang sudah ada. Adapun diagnosa yang muncul pada kasus ini adalah
sebagai berikut:
Diagnosa ini penulis rimuskan karena pada Ny. S penulis menemukan data
( cairan ).
Selanjutnya untuk mengatasi masalah ini penulis membuat perencanaan
dengan tujuan agar kebutuhan volume cairan terpenuhi , dalam jangka waktu
2×24 jam dengan kriteria hasil tanda – tanda vital stabil (120/80 C RR:20
x/menit), turgor kulit baik,mmHg, Nadi :80 x/menit, suhu :36-37 2 detik. Setelah
yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut: Kaji tanda-tanda vital dan catat
reffuil,turgor kulit, dan membran mukosa ini digunakan untuk mengetahui tingkat
dehidrasi dan sirkulasi yang tidak adekuat. Pantau pengeluaran dan pemasukan
cairan ini digunakan untuk memberikan perkiraan kebutuhan cairan pengganti dari
terapi yang diberikan, jadi diharapkan dengan tindakan tersebut dapat teratasi.
cairan intravena sesuai indikasi ini digunakan untuk mempertahankan hidrasi atau
volume sirkulasi cairan didalam tubuh dan sebagai cairan pengganti dalam tubuh.
didukung adanya peran aktif pasien dan anggota keluarga dalam mengikuti proses
keperawatan dan keinginannya yang besar untuk sembuh dari penyakitnya tetapi
teratasi sebagian dengan terpenuhinya kriteria hasil yang ada yaitu pasien
lembab dan turgor kulit baik. Untuk ini penulis mempertahankan dan melanjutkan
perencanaan yaitu monitor tanda- tanda vital, cek capilari reffil, dan,
intake tidak adekuat. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah suatu
keadaan tubuh dimana individu yang tidak puasa mengalami atau yang beresiko
tidak adekuat atau metabolisme nutrien yang tidak adekuat untuk kebutuhan
menemukan data yaitu pasien mengatakan nafsu makan menurun, mulut pahit,
porsi makan tidak habis kurang dari ½ porsi LILA 25 cm berat badan 62
kg.Dalam hal ini pengukuran tinggi badan tidak dilakukan karena pasien masih
dalam keadaan lemas, dan pemeriksaan laboratorium untuk hasil albumin tidak
tubuh sebagai prioritas kedua karena dilihat dari tingkat kebutuhan menurut
nutrisi terpenuhi dalam jangka waktu 1x 24 jam dengan kriteria hasil berat badan
Adapun perencanaan yang penulis rumuskan adalah: Kaji berat badan tiap hari ini
bunyi usus, catat adanya nyeri abdomen, mual dan muntah ini digunakan untuk
lambung. Libatkan keluarga dalam perencanaan diit sesuai indikasi ini dipakai
untuk memberitahukan tentang cara pemahaman kebutuhan kalori dalam tubuh.
gizi mengenai diit yang diberikan ini digunakan untuk mengetahui cara
Dalam pelaksanaannya penulis dapat melaksanakan sesuai kriteria hasil yang telah
ada karena didukung adanya peran aktif pasien dan anggota keluarga dalam
mengikuti proses keperawatan dan pasien berkeinginan agar lekas sembuh dari
penyakitnya namun ini kurang efektif karena keterbatasan waktu yang ada.
yang ada yaitu pasien mengatakan nafsu makan meningkat, mulut tidak pahit,
porsi makan habis. Untuk itu penulis mempertahankan menimbang berat badan
tiap hari dan motivasi pasien untuk menghabiskan makan dan menjaga kebersihan
mulut.
2001 ). Diagnosa ini penulis rumuskan karena didapatkan data pasien merasa
lemes, seperti tidak bertenaga aktifitas klien dibantu anggota keluarga, dan
teratasi maka ini akan memperburuk keadaan umum pasien dan timbul masalah
yang baru seperti kebersihan diri pasien terganggu. Selanjutnya untuk mengatasi
masalah ini penulis membuat perencanaan yang bertujuan agar ADL/ kebutuhan
sehari- hari tidak terganggu dalam jangka waktu 1x 24 jam dengan kriteria hasil
sendiri, menyisir rambut sendiri, dan berlatih turun dari tempat tidur sendiri.
latihan alternatif dengan periodik istirahat yang cukup ini dilakukan untuk
kelemahan tidak bertambah buruk dengan diselingi istirahat. Pantau tanda – tanda
vital sebelum dan sesudah latihan aktifitas ini digunakan untuk mengetahui
energi dalam beraktifitas ini gunakan untuk mengetahui seberapa jumlah kalori
atau energi yang dibutuhkan oleh tubuh selanjutnya tingkatkan partisipasi klien
kepercayaan diri, harga diri yang positif yang sesuai tingkat aktivitas yang dapat
dan sesuai kriteria hasil yang ada karena didukung oleh peran aktif pasien dan
kriteria hasil yang ada, aktivitas tidak terganggu lagi meskipun pasien masih
lemes pasien sudah melakukan aktivitas ringan seperti makan sendiri, berlatih
turun dari tempat tidur sendiri .Untuk itu penulis mempertahankan keadaan
periodik istirahat yang cukup dan tingkatkan partisipasi klien dalam melakukan
aktivitas sehari- hari sesuai dengan toleransi. Selain diagnosa diatas terdapat
diagnosa yang tidak muncul karena tidak ada data yang menunjang untuk
glukosa dan insulin, ini tidak didapatkan karena pandangan pasien masih 2 meter,
perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan aliran darah vena atau
atau progresifyang tidak diobati.Selain itu juga diagnosa kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan penurunan suplai darah dan nutrisi keperifer tidak terjadi
karena pada pasien ini tidak terdapat ulkus pada daerah perifer.