You are on page 1of 9

A.

LATAR BELAKANG
Di negara- negara maju, kesehatan dan keselamatan kerja selalu
menjadi isu penting yang telah dimasukkan ke dalam undang- undang
ataupun aturan- aturan yang mengikat. Pihak- pihak yang terlibat dalam
lingkaran kerja pun secara konsisten menjalankan aturan yang telah
diterapkan dengan penuh kesadaran. Sebaliknya, di negara- negara
berkembang, isu kesehatan dan keselamatan kerja nampaknya masih
menjadi hal yang kurang diperhatikan. Walaupun Indonesia telah memiliki
undang- undang tentang keselamatan kerja, namun pelaksanaannya belum
menjadi prioritas yang kadang- kadang diabaikan oleh perusahaan maupun
pekerja
Dapur merupakan tempat yang sangat rentan terhadap kecelakaan
karena di dapur terdapat banyak peralatan dan perlengkapan yang sangat
membahayakan apabila pekerja tidak mengetahui bagaimana cara
menggunakan peralatan tersebut dengan benar dan aman misalnya pisau,
gas, oven dan sebagainya.
Kecelakaan kerja di dapur dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan
yang tidak aman dan sehat, bencana, peralatan yang tidak memenuhi
syarat, dan perilaku yang tidak aman dari pekerja. Salah satu penyebab
perilaku yang tidak aman ini adalah kurangnya pengetahuan dan
pemahaman dalam mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja di dapur.

B. TUJUAN PENYULUHAN
 Umum :
Menambah pengetahuan tentang keselamatan kerja dan kesehatan
pekerja
 Khusus :
- Memahami pengertian dari keselamatan kerja dan kesehatan pekerja
- Mengetahui Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja
- Mengetahui Kesehatan Lingkungan Dapur
- Mengetahui Kesehatan Dapur
- Memahami Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Dapur
- Mengetahui Jenis- jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur
- Mengetahui Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum
C. PRIORITAS MASALAH
Masalah yang diambil adalah tentang keselamatan kerja dan
kesehatan pekerja.

D. ANALISIS MASALAH DAN SITUASI


Keselataman kerja dan kesehatan pekerja merupakan hal yang
sangat penting ketika kita berada di lingkungan penyelenggaraan makanan.
Seperti halnya dirumah dan tempat penyelengaraan pembuatan mamin,
kecelakaan sangat rentang terjadi bila kita tidak waspada dan tidak tau cara
pencegahannya.

E. RENCANA PENYULUHAN
1) Judul Penyuluhan
Penyuluhan ini diberi judul “Aman, Sehat dan Selamat Dalam Bekerja !”
2) Sasaran Penyuluhan
Seluruh pelenyelenggaraan pembuat makanan dirumah maupun di
tempat umum.
3) Penetapan Perilaku Sasaran yang Diharapkan
Seluruh sasaran diharapkan dapat memahami dan melaksanakan upaya
pencegahan kecelakaan kerja.
4) Pesan yang Disampaikan
Pada penyuluhan ini ada beberapa materi yang akan disampaikan antara
lain:
· Pengertian Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja
· Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja
· Kesehatan Lingkungan Dapur
· Kesehatan Personal karyawan Dapur
· Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Dapur
· Jenis- jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur
· Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum
5) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan pada
Hari/ tanggal :
Waktu :
Tempat :
6) Pendekatan
Pendekatan kepada sasaran yang telah direncanakan adalah pendekatan
massa.
7) Metode
Metode yang direncanakan dalam penyuluhan ini, antara lain:
- Ceramah
Ceramah digunakan untuk menjelaskan apa keselamatan kerja dan
kesehatan pekerja.
- Diskusi
Diskusi ini berisi tanya jawab dengan sasaran mengenai materi yang
sudah disampaikan.
8) Media
- Leaflet
Leaflet ditujukan untuk membantu menjelaskan materi yang akan
disampaikan
- Laptop
Laptop berfungsi sebagai alat yang membantu dalam penyajian
materi.
- Kamera digital
Kamera digital berfungsi untuk mendokumentasikan kegiatan.
- Power point
Power point berfungsi untuk mempermudah penyajian materi dan
mempermudah pembaca untuk membacanya.
9) Rencana Evaluasi
Evaluasi bagi peserta berupa Tanya jawab sebelum dan sesudah
penyuluhan mengenai materi yang akan disampaikan.
10) Materi Penyuluhan
1. Pengertian Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja
Salah satu bentuk upaya untuk menciptakan dapur yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.
2. Aspek Keselamatan kerja dan Kesehatan pekerja
a. Kesehatan lingkungan dapur
b. Kesehatan personal di dapur
c. Pencegahan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi
d. Penanganan dan pengendaliannya
3. Kesehatan Lingkungan Dapur
Peralatan dan lingkungan yang bersih merupakan suatu faktor yang
penting untuk mencegah kontaminasi bakteri seperti halnya
kebersihan dan kesehatan tubuh para pekerja di dapur. Kebersihan
atau kesehatan dapur menyangkut beberapa segi :
1. Lingkungan fisik dapur
Lingkungan fisik dapur meliputi lantai, dinding, ceiling, pintu dan
jendela, ventilasi, lampu penerangan, tempat mencuci tangan,
ruang pegawai, toilet, ruang penampungan sampah, dan saluran
limbah. Lingkungan fisik dapur ini harus dijaga kebersihannya
karena dapur sebagai tempat pengolahan makanan, setiap saat
menerima bahan makanan untuk diolah dan setiap saat pula ada
kemungkinan bagi potongan-potongan atau kotoran bahan
makanan jatuh ke lantai atau terselip pada tempat-tempat yang
sulit dibersihkan. Semua kotoran ini mudah membusuk dan
selanjutnya berfungsi sebagai media bagi bakteri berkembang
biak dan mencemari makanan.
2. Peralatan dan perlengkapan dapur
Peralatan dan perlengkapan dapur ini mencakup cara- cara
pembersihan, penyimpanan dan penentuan desain peralatan.
Peralatan- peralatan yang terdapat di dapur ini banyak jenisnya
dan memiliki prosedur atau cara pembersihan yang mungkin
berbeda.
Hal- hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan dapur adalah sebagai berikut :
a. Bersihkan ventilasi, langit- langit/ ceiling, pintu dan jendela
secara teratur agar selalu dalam keadaan bersih.
b. Lantai hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun
panas, kemudian dikeringkan.
c. Dinding hendaknya dicuci dengan menggunakan air sabun
panas kemudian dikeringkan.
d. Toilet di lingkungan dapur harus selalu bersih dan tidak
mengeluarkan bau.
e. Cerobong asap hendaknya selalu dalam keadaan bersih.
Hanya dengan pelaksanaan, prosedur dan pengawasan yang
ketat serta terarah dapat dicapai suatu hasil yang dapat
mencegah terjadinya akibat fatal seperti keracunan yang dapat
timbul di dapur akibat dari tidak bersihnya lingkungan dapur.
Oleh karena itu, para pekerja di dapur harus bekerja sama dalam
menciptakan lingkungan dapur yang bersih dan sehat.
4. Kesehatan personal karyawan dapur
Para karyawan yang bekerja di dapur wajib bertanggung
jawab dalam menentukan suatu standar kebersihan baik tempat
kerjanya maupun dirinya sendiri.
Mereka dituntuk untuk lebih berhati- hati dalam menjaga
standar kebersihan, karena merekalah yang berperan dalam
kebersihan secara keseluruhan. Beberapa hal yang perlu dilakukan
karyawan dapur untuk menjaga kesehatan dirinya adalah sebagai
berikut :
a. Mandi harus teratur 2 kali sehari.
b. Pakaian harus bersih baik sehari-hari maupun pakaian kerja.
c. Tangan setiap kali akan bekerja dan sesudah bekerja harus dicuci
dengan sabun.
d. Kuku harus dipotong pendek dan selalu dibersihkan setiap hari.
e. Rambut, jenggot dan kumis harus dicukur bersih dan rapi.
f. Rambut dicukur rapi dan tidak terlau panjang.
g. Tangan tidak boleh menyentuh mulut atau bibir selama
menangani makanan karena mulut dan gigi merupakan sumber
bakteri.
5. Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja di Dapur
Faktor- faktor yang menjadi penyebab kecelakaan antara lain :
a. Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan yang tidak aman dapat menyebabkan
kecelakaan, misalnya :
- Kesalahan konstruksi, misalnya lantai yang tidak rata.
- Tata letak yang kurang menguntungkan, letak gudang bahan
makanan dan dapur berjauhan akan merangsang timbulnya
kecelakaan.
- Penempatan peralatan yang kurang baik
- Peralatan yang tidak memenuhi syarat dan tidak dapat
berfungsi dengan baik.
- Penerangan yang kurang baik
b. Faktor manusia
Kecelakaan kerja juga dapat disebabkan oleh sikap pekerja itu
sendiri. Adapun sikap tersebut adalah :
- Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
- Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
- Kesalahan dalam menggunakan api dan alat yang panas.
- Kesalahan dalam menggunakan mesin atau peralatan baik
yang elektronik maupun yang non elektronik.
- Bekerja terlalu tergesa- gesa sehingga terpeleset.
- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana.
- Sengaja tidak peduli terhadap apa yang dikerjakan.
6. Jenis- jenis Kecelakaan Kerja yang Dapat Terjadi di Dapur
a. Luka bakar akibat terkena uap panas atau api : Di dapur,
terdapat dua macam penyebab luka karena panas.
Pertama burn disebabkan oleh panas yang kering misalnya pan
yang panas, oven, dan sebagainya. Sedangkan scald
disebabkan oleh panas yang basah misalnya air panas dan uap
panas. Keduanya bisa menimbulkan akibat yang serius dan
menimbulkan rasa sakit.
b. Luka tergores atau terpotong benda tajam : Menjalankan dan
mengikuti peraturan yang diarahkan bagi keselamatan bersama
adalah tugas semua orang. Dengan demikian, kecelakaan bisa
dihindari atau paling tidak ditekankan seminimal mungkin agar
waktu dan jam kerja tidak terganggu
c. Kecelakaan karena gas : Gas yang dipergunakan sebagai bahan
bakar adalah gas elpiji (LPG) yaitu gas buatan yang tidak
berwarna, tetapi diberi ban yang spesifik sehingga mudah
dikenal bila terjadi kebocoran. Ledakan gas terjadi apabila ada
gas terkumpul dalam suatu ruangan, tidak terbakar, dan tiba-
tiba ada panas yang mempengaruhi ruangan tersebut. Panas
yang menyambar gas akan menyebabkan tekanan udara dalam
ruang tersebut bertambah ringgi dan akhirnya timbul ledakan
d. Kecelakan karena arus listrik : Suatu alat mungkin sudah
dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga aman bagi
pemakai. Namun, karena suatu keadaan yang belum diketahui
dan menyebabkan alat tersebut mengandung arus listrik
terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan kaget, shock,
gerak reflek ataupun kecelakaan yang patal.
e. Kecelakaan karena bahan kimia : Beberapa bahan kimia
dipergunakan juga dalam pengolahan makanan, misalnya untuk
pembersih, pengawet ataupun pemberantas hama/ tikus.
f. Kebakaran : Kebakaran di dapur rentan terjadi karena sikap
manusia itu sendiri, disamping pengawasan yang kurang
terhadap penggunaan peralatan atau barang yang dapat
menimbulkan api, misalnya alat pemanas, peralatan listrik,
punting rokok, dan ledakan gas
g. Terpeleset atau terjatuh : Terpeleset atau terjatuh dapat
menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya jika kepala atau
bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset terjadi
karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang,
lantai yang licin atau yang jauh lebih penting, mungkin sepatu
atau alas kaki kita yang tidak sesuai dengan apa yang kita injak
7. Pencegahan Kecelakaan Kerja di Dapur Secara Umum
Seperti kata pepatah “Lebih baik mencegah daripada
mengobati”. Hal ini berlaku pula dalam menangani kecelakaan kerja
di dapur. Tindakan yang paling tepat adalah tindakan pencegahan
(preventif) sebelum kecelakaan itu terjadi. Tindakan yang umum
dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di dapur
adalah :
1. Menggunakan alat pelindung diri
Alat pelindung diri yang digunakan di dapur yaitu perlengkapan
pakaian yang ditentukan dan penggunaan sarung tangan pada
waktu tertentu. Penggunaan pakaian/ seragam ini memang
terkesan sederhana, namum memiliki fungsi yang sangat
penting dalam melindungi diri selama melaksanakan kegiatan di
dapur. Adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Topi
Topi juru masak berbentuk silinder, lurus ke atas dan bagian
atasnya tidak tertutup sehingga sirkulasi udara dapat terjadi
dengan baik untuk mencegah kerontokan rambut. Topi juga
berfungsi untuk mencegah keringat agar tidak sampai jatuh
ke makanan.
b. Kacu (necktie)
Kacu terbuat dari kain yang tipis berbentuk segitiga sama
kaki dengan panjang 90-100 cm. Fungsinya adalah untuk
mengisap keringat yang timbul di daerah muka dan leher
sehingga tidak jatuh kedalam makanan yang sedang diolah.
c. Kemeja (jacket)
Kemeja juru masak dibuat berlengan panjang, bagian dada
dibuat berlapis dua serta memiliki double breasted.
Tujuannya adalah untuk melindungi bagian dada dari panas
api dan makanan yang menyirami tubuh dan melindungi
tangan dari barang panas.
d. Celemek (apron)
Tujuan utama penggunaan apron adalah untuk melindungi
tubuh bagian bawah dari cairan seperti air, kaldu,
atau sauce panas yang mungkin menyiram.
e. Lap (towel)
Berfungsi untuk melindungi tangan dari alat-alat panas
seperti panci dan oven.
f. Sarung tangan (hand gloves)
Sarung tangan dibutuhkan dalam proses pengolahan
makanan agar tangan dan makanan tetap hygiene atau
bersih sehingga mencegah penyebaran bakteri berbahaya.
g. Masker (Mask)
Berfungsi untuk mencegah terhirupnya bau yang menusuk
hidung, bersin dan penularan penyakit atau bakteri
sehingga makanan yang diolah tetap hygiene.
2. Memperhatikan dan menghindari faktor- faktor penyebab
terjadinya kecelakaan kerja, baik faktor lingkungan maupun
faktor manusia atau pekerja itu sendiri.
3. Pemilik rumah hendaknya memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada pekerja di dapur mengenai semua syarat
keselamatan kerja yang diwajibkan. Dalam hal ini, dibutuhkan
pelatihan atau training dan pengawasan yang intensif.
4. Pemilik rumah hendaknya memasang gambar atau poster
keselamatan kerja yang berhubungan dengan dapur, misalnya :
“Gunakan pisau dengan benar”, “Hati- hati terhadap
kebakaran”, “Never smoke while you are on duty”, dan lain
sebagainya. Poster- poster ini tidak akan mengganggu kinerja
para karyawan melainkan justru akan mengingatkan karyawan
akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja.

You might also like