You are on page 1of 30

ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAKNYA (AMKD)

(FMEA)

RSUD KECAMATAN MANDAU


KAB. BENGKALIS
ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAKNYA (AMKD)
(FMEA)
Topik : Alur Pelayanan Pasien di Instalasi Gawat Darurat

Tujuan : Mengenali kemungkinan kegagalan/ kesalahan pada setiap proses pemberian pelayanan di IGD

: Melakukan perubahan prosedur terkait kemungkinan kegagalan/ kesalahan

TIM
Ketua : drg. Sri Sadono Mulyanto
Notulen : dr. Darsuna Mardhiah
Anggota : 1. dr. Istiana Fiatiningsih, Sp.KK
2. dr. Salamullah, Sp.B
3. dr. Evalazny Lubis, Sp.Rad
4. Rika Anisanti, S.Farm, Apt
5. dr. Mayasari
6. Sri Hartini, AMK
7. Lisda Katerina, AMK
8. Ns. Nofita Yusra Sandi, S.Kep
Apakahsemua area terkaitsudahterwakili ? YA
Tanggaldimulai : 05 Januari 2016
Tanggalselesai : 20 Februari 2016

ALUR PROSES

A. Penerimaan B. Pemeriksaan C. Penanganan


dan triage pasien pasien pasien
datang

Sub proses Sub Proses Sub Proses


1. Menurunkan pasien dari 1.Anamnesa pasien & keluarga 1. Penanganan kegawatan
kendaraan
2.Pemeriksaan fisik & penunjang 2. Observasi pasien
2. Membawa pasien ke ruang IGD
3. Memindahkan pasien ke meja 3. Penetapan masalah dan diagnosa 3. Penentuan pasien RI / RJ
pemeriksaan
4. Triase pasien
5. Pendaftaran pasien
ALUR SUB PROSES

A.1 Menurunkan A.2 Membawa A.3 Memindahkan


pasien dari pasien ke ruang pasien ke meja
kendaraan IGD pemeriksaan

Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan


1. Respon terhadap 1. Alat transportasi 1. Cara pemindahan
kedatangan pasien tidak memadai pasien kurang tepat
kurang 2. Pasien jatuh 2. Pasien jatuh
2. Cara pemindahan
pasien yang kurang
tepat
3. Pasien jatuh
ALUR SUB PROSES

A.5. Pendaftaran
A.4 Triase pasien pasien

Modus Kegagalan Modus Kegagalan


1. Triase tidak tepat
1. Pasien tidak terdaftar

2. Kesalahanpendaftaran pasien
ALUR SUB PROSES

B.1 B.2 Pemeriksaan


B.3 Penetapan
Anamnesapasiendan fisik dan
masalah dan diagnosis
keluarga penunjang

Modus Kegagalan
Modus Kegagalan Modus Kegagalan
1. Kemampuan
1. Informasi dari pasien dan 1. Kemampuan dokter
dokter kurang
keluarga tidak/kurang jelas kurang
2. Hasil laboratorium
2. Alat pemeriksaan fisik
keluarnya lama
rusak/kurang
3. Hasil pemeriksaan
3. Alat pemeriksaan
laboratorium tidak
laboratorium rusak dan
akurat
reagen habis
4. Hasil foto rontgen
4. Alat pemeriksaan
tidak jelas
radiologi rusak, kertas
5. Kesalahan
USG dan film rontgen
interpretasi
habis
pembacaan
5. EKG rusak dan kertas
rontgen dan USG
habis
ALUR SUB PROSES

C.1 Penanganan C.2 Observasi C.3 Penentuan pasien


Kegawatdaruratan pasien rawat inap/rawat jalan

Modus Kegagalan
1. Kemampuan
Modus Kegagalan Modus Kegagalan
dokter IGD kurang
1. Pasien tidak terpantau
2. Dokter IGD tidak
dengan baik
1. Keterlambatan penanganan memiliki
2. observasi terlalu lama di
pasien dengan wewenang untuk
UGD
kegawatdaruratan merawat
pasien/memasukka
2. Kegagalan mendiagnosa
n pasien ke ruang
kegawatdaruratan
perawatan
3. Obat emergency tidak siap 3. Pasien indikasi
pakai/habis rawat jalan
meminta dirawat
inap
4. Pasien indikasi
rawat inap
menolak rawat
AMKD Langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5-Identifikasi Tindakan&Outcome

Ukuran

gung jawab

Yang Bertang-

Manajemen Tim
Modus Potensi SKORING AnalisaPohonKeputusan Tipe Tindakan /

Outcome
Kegagalan : penyebab Tindakan alasanuntuk

Kegawatan

Probabilitas

Nilai Hazard

Kelemahan?

Poin Tunggal

Kontrol?

Ada Ukuran

Dideteksi?

Kemudahan

Proses?
Evaluasiawal (kontrol, mengakhiri
modus
kegagalansebelum terima,

eliminasi

A1.1 Respon terhadap kedatangan


pasien kurang

A1.1.1 Tak 2 4 8 N N N Y kontrol Mengubah Berubahnya Ka IGD+


terlihatnya tata ruang tata letak Kabid
kedatanga IGD, sehingga counter IGD pelayanan
n pasien posisi nurse
dari nurse station/counter
station dapat
IGD mengamati
pintu masuk
IGD
A1.1.2 Kurangnya 2 4 8 N N N Y kontrol Koordinasi Terjadi Ka IGD,
koordinasi tim security koordinasi Ka
dan IGD yang baik Security
antara antara
security security dan
dan IGD IGD

A1.1.3 Kepekaan 2 4 8 N N N Y kontrol Pembinaan Kepekaan Ka. IGD


dan staf IGD dan
kesigapan kesigapan
petugas petugas lebih
kurang baik

A1.2 Cara pemindahan pasien yang


kurang tepat

A1.2.1 Petugas 3 3 9 N N N Y kontrol pelatihan terlaksananya KA IGD+


kurang transport pelatihan Diklat
pasien
kompeten

A1.3 Pasien
jatuh

A.1.3.1 Petugas 3 3 9 N N N Y kontrol pelatihan terlaksananya KA IGD+


kurang transport pelatihan Diklat
kompeten pasien

A.1.3.2 Inadekuat 3 3 9 N N N Y kontrol Check list pelaporan Ka. IGD


alat peralatan KPC
(KPC)
AMKD Langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5-Identifikasi Tindakan&Outcome

Ukuran

gung jawab

Yang Bertang-

Manajemen Tim
Modus Potensi SKORING AnalisaPohonKeputusan Tipe Tindakan /

Outcome
Kegagalan : penyebab Tindakan alasanuntuk

Kegawatan

Probabilitas

Nilai Hazard

Kelemahan?

Poin Tunggal

Kontrol?

Ukuran

Dideteksi?

Kemudahan

Proses?
Evaluasiawal (kontrol, mengakhiri

modus kega- terima,

galansebelum eliminasi

A.2. 1 Alat transportasi tidak


memadai

A2.1.1 brankar / 2 4 8 N N Y kontrol Kursi roda / brankar / Ka Unit


kursi roda brankar kursi roda
tidak stand menjadi stand by di
by tanggung masing-
jawab masing- masing unit
masing unit
untuk
mengecek
keberadaannya

A2.1.2 Brankar / 2 4 8 N N Y kontrol Checklist laporan KPC Ka Unit


kursi roda kondisi alat
dalam (KPC)
kondisi
tidak siap
pakai

A.2.2 Pasien jatuh

A2.2.1 Petugas 3 3 9 N N Y kontrol Pelatihan terlaksana Ka IGD +


kurang petugas Diklat
kompeten nya
pelatihan

A.2.2.2 Inadekuat 3 3 9 N N Y kontrol Checklist laporan KPC Ka Unit


alat kondisi alat
(KPC)

A.3.1 Triase tidak tepat

A.3.1.1 Petugas 3 2 6 N N Y kontrol Refreshing Triase IGD Ka IGD


IGD tidak SPO secara dilaksanakan
melakukan berkala
triase

A.3.1.2 Petugas 3 4 12 N N Y kontrol Pembelajaran Triase IGD Ka IGD


IGD tidak ulang metode dilaksanakan
menguasai triase yang
teknik berlaku
triase
AMKD Langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5-Identifikasi Tindakan&Outcome

Ukuran

gung jawab

Yang Bertang-

Manajemen Tim
Modus Potensi SKORING AnalisaPohonKeputusan Tipe Tindakan /

Outcome
Kegawatan

Probabilitas

Nilai Hazard

Kelemahan?

Poin Tunggal

Kontrol?

Ukuran

Dideteksi?

Kemudahan

Proses?
Kegagalan : penyebab Tindaka alasanuntuk
n
Evaluasiaw mengakhiri
al (kontrol
,
modus
kega- terima,

galansebelu elimina
m si

A4.1 Pasien tidak terdaftar

A4.1. Keluarga / 2 4 8 N N Y kontrol  Pembatasan 1  Berlakunya Ka. Ya


1 pengantar pengantar pembatasan IGDKabi
pasien untuk setiap pengantar d Humas
berkerumu pasien IGD
n di ruang  Ruang
IGD  Memindah tunggu IGD
ruang tunggu di luar
IGD dari ruang
dalam ke luar
ruangan IGD
A.4.1. Pasien / 2 4 8 N N Y kontrol  Mengarahkan Rekam medis Ka IGD
2 keluarga pengantar / pasien terdata + Ka
tidak keluarga IRM
menyadari untuk segera
pentingnya melakukan
data pendaftaran di
administrat TPP
if rekam
medis
pasien

A4.2 Kesalahan pendaftaran


pasien

A4.2. Sumber 2 4 8 N N Y kontrol Meminta ID card SPO pendaftaran Ka. IRM


1 data tidak pasien sebagai membutuhkan ID
akurat sumber data (KTP / card
SIM / KK / Paspor)

A4.2. SPO 2 4 8 N N Y kontrol Refreshing SPO SPO pendaftaran Ka. IRM


2 pendaftara secara berkala saat
n tidak briefing pagi
dilakukan

A4.2. Jumlah 2 4 8 N N Y kontrol Perhitungan ulang Tercukupinya Kabid


3 tenaga jumlah kebutuhan kebutuhan tenaga Pelayana
pendaftara tenaga rekam medis, rekam medis n
n tidak dan rekruitment jika
mencukupi kurang
AMKD Langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5-Identifikasi Tindakan&Outcome

Ukuran

gung jawab

Yang Bertang-

Manajemen Tim
Modus Potensi SKORING AnalisaPohonKeputusan Tipe Tindakan /

Outcome
Kegawatan

Probabilitas

Nilai Hazard

Kelemahan?

Poin Tunggal

Kontrol?

Ukuran

Dideteksi?

Kemudahan

Proses?
Kegagalan : penyebab Tindaka alasanuntuk
n
Evaluasiaw mengakhiri
al (kontrol
,
modus
kega- terima,

galansebelu elimina
m si

B.1.1 Informasi dari pasien


dan keluarga
tidak/kurang jelas

B.1.1. Komunikas 2 4 8 N N Y kontrol Pelatihan Terlaksananya Ka


1 i dokter- communication pelatihan instalasi
pasien skills communication UGD+Dikl
kurang skills at

B.1.1. Pasien dan 2 4 8 N N Y kontrol Tingkatkan Komunikasi Ka


2 keluarga komunikasi berjalan baik instalasi
tidak petugas-pasien iGD
kooperatif
B.1.1. Kondisi 2 4 8 N N Y kontrol SPO Tentang Adanya SPO Ka
3 pasien tidak pasien tidak sadar Tentang pasien instalasi
sadar tanpa tanpa keluarga tidak sadar tanpa iGD+kabid
keluarga keluarga pelayanan

B.1.1. Jumlah 3 4 12 N N Y kontrol Penambahan jumlah Adanya Ka


4 pasien tidak dokter Penambahan instalasi
sebanding jumlah dokter iGD+kabid
dengan pelayanan+
jumlah kabid SDM
dokter

B.2.1 Kemampuan dokter


kurang

B.2.1. Dokter 3 4 12 N N Y kontrol Dokter diberikan Adanya Ka


1 jarang pelatihan,diikutserta pelatihan instalasi
mengupdat kan dalam pelatihan,ikutsert iGD +
e ilmu seminar/simposium a dalam kabid SDM
terbaru secara continue seminar/simposi
um

B.2.1. Pengalama 3 3 9 N N Y kontrol Tingkatkan interaksi Ilmu bertambah Ka


2 n dokter dengan dokter dari pengalaman instalasi
kurang spesialis/dokter dokter speasialis iGD +
senior komite
medis
B.2.2 Alat pemeriksaan
fisik rusak/kurang

B.2.2. Pemelihara 2 4 8 N N Y kontrol Pemeliharaan barang Barang Ka


1 an barang secara berkala terpelihara instalasi
masih dengan baik iGD +ka
kurang IPRS

B.2.2. Inadekuat 3 4 12 N N Y kontrol Kalibrasi alat secara Semua alat Ka


2 alat berkala terkalibrasi instalasi
iGD + ka
IPRS

B.2.2. Keterbatasa 2 4 8 N N Y kontrol Penambahan Adanya Ka


3 n anggaran anggaran pengadaan anggaran untuk instalasi
untuk alat pengadaan alat iGD +
pengadaan kabid
alat pelayanan

B.2.3 Alat pemeriksaan


laboratorium rusak
dan reagen habis

B.2.3. Pemelihara 2 4 8 N N Y kontrol Pemeliharaan barang Barang ka IPRS


1 an barang secara berkala terpelihara
masih dengan baik
kurang
B.2.3. Inadekuat 2 4 8 N N Y kontrol Kalibrasi alat secara Semua alat ka IPRS
2 alat berkala terkalibrasi

B.2.3. Kontrol 2 4 8 N N Y kontrol SPO Ketersediaan Adanya SPO Ka


3 stok reagen reagen Ketersediaan laboratoriu
masih reagen m
kurang

B.2.3. Keterbatasa 2 4 8 N N Y kontrol Penambahan Adanya kabid


4 n anggaran anggaran pengadaan anggaran untuk pelayanan
untuk alat pengadaan alat
pengadaan
alat dan
reagen

AMKD Langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5-Identifikasi Tindakan&Outcome

Ukuran

gung jawab

Yang Bertang-

Manajemen Tim
Modus Potensi SKORING AnalisaPohonKeputusan Tipe Tindakan /

Outcome
Kegawatan

Probabilitas

Nilai Hazard

Kelemahan?

Poin Tunggal

Kontrol?

Ukuran

Dideteksi?

Kemudahan

Proses?
Kegagalan penyebab Tindak alasanuntuk
: an
mengakhiri
Evaluasiaw (kontrol
al ,

modus terima,
kega-
elimina
galansebelu si
m

B.2.4 Alat pemeriksaan


radiologi rusak,
kertas USG dan film
rontgen habis

B.2.4. Pemelihara 2 4 8 N N Y kontrol Pemeliharaan Barang ka IPRS


1 an barang barang secara terpelihara
masih berkala dengan baik
kurang

B.2.4. Alat 2 4 8 N N Y kontrol Kalibrasi alat secara Semua alat ka IPRS


2 inadekuat berkala terkalibrasi

B.2.4. Kontrol 2 4 8 N N Y kontrol SPO Ketersediaan Adanya SPO karu radiologi


3 stok kertas kertas USG dan Ketersediaan
USG dan film rontgen kertas USG dan
film film rontgen
rontgen
kurang
baik
B.2.4. Keterbatas 2 4 8 N N Y kontrol Penambahan Adanya kabid pelayanan
4 an anggaran pengadaan anggaran untuk
anggaran alat, kertas USG pengadaan alat,
untuk dan film rontgen kertas USG dan
pengadaan film rontgen
alat, kertas
USG dan
film
rontgen

B.2.5 EKG rusak dan


kertas habis

B.2.5. Pemelihara 2 4 8 N N Y kontrol Pemeliharaan Barang ka IPRS


1 an barang barang secara terpelihara
masih berkala dengan baik
kurang

B.2.5. Alat 2 4 8 N N Y kontrol Kalibrasi alat secara Semua alat ka IPRS


2 inadekuat berkala terkalibrasi

B.2.5. Kontrol 2 5 10 N N Y kontrol SPO Ketersediaan Adanya SPO Ka IGD


3 stok kertas kertas EKG Ketersediaan
EKG kertas EKG
kurang
baik

B.2.5. Keterbatas 2 4 8 N N Y kontrol Penambahan Adanya kabid pelayanan


4 an anggaran pengadaan anggaran untuk
anggaran alat, kertas EKG pengadaan alat,
untuk kertas EKG
pengadaan
alat dan
kertas
EKG

B.3.1 Kemampuan dokter


kurang

B.3.1. Dokter 3 4 12 N N Y kontrol Dokter diberikan Adanya Ka instalasi


1 jarang pelatihan,diikutserta pelatihan iGD + kabid
mengupdat kan dalam pelatihan,ikutser SDM
e ilmu seminar/simposium ta dalam
terbaru secara continue seminar/simposi
um

B.3.1. Pengalama 2 4 8 N N Y kontrol Tingkatkan Ilmu bertambah Ka instalasi


2 n dokter interaksi dengan dari pengalaman iGD + komite
kurang dokter dokter speasialis medis
spesialis/dokter
senior
B.3.2 Hasil laboratorium
keluarnya lama

B.3.2. Jumlah 2 4 8 N N Y Kontrol Penambahan jumlah Jumlah petugas Ka


1 petugas petugas laboratorium laboratorium+ka
kurang laboratorium bertambah bid pelayanan+
kabid SDM

B.3.2. Alat rusak 2 4 8 N N Y kontrol Kalibrasi alat secara Semua alat ka IPRS
1 berkala terkalibrasi

B.3.3 Hasil pemeriksaan


laboratorium tidak
akurat

B.3.3. Alat tidak 2 4 8 N N Y Kalibra Semua alat ka IPRS Kalibrasi alat


1 diKalibrasi si alat terkalibrasi secara berkala
secara
berkala

B.3.4 Hasil foto rontgen


tidak jelas
B.3.4. Kemampua 2 4 8 N N Y kontrol Petugas diberikan Adanya Ka radiologi +
1 n petugas pelatihan,diikutserta pelatihan kabid SDM
rontgen kan dalam seminar pelatihan,ikutser
kurang simposium secara ta dalam
continue seminar/simposi
um

B.3.4. Inadekuat 2 4 8 N N Y kontrol Kalibrasi alat secara Semua alat ka IPRS


2 alat berkala terkalibrasi

B.3.5 Kesalahan
interpretasi
pembacaan rontgen
dan USG

B.3.5. kesalahan 2 4 8 N N Y kontrol SPO pemeriksaan Adanya SPO Ka radiologi


1 posisi rontgen pemeriksaan
pemeriksaa rontgen
n

B.3.5. Kemampua 2 4 8 N N Y kontrol Petugas diberikan Adanya Ka radiologi +


2 n petugas pelatihan,diikutserta pelatihan kabid SDM
rontgen kan dalam seminar pelatihan,ikutser
kurang simposium secara ta dalam
continue seminar/simposi
um
B.3.5. Kemampua 3 3 9 N N Y kontrol Dokter diberikan Adanya Ka radiologi+
3 n dokter pelatihan,diikutserta pelatihan kabid SDM
kurang kan dalam pelatihan,ikutser
seminar/simposium ta dalam
secara continue seminar/simposi
um

C.1.1 Keterlambatan
penanganan pasien
dengan
kegawatdaruratan

C.1.1. Jumlah 3 4 12 N N Y Kontrol Penambahan jumlah Jumlah dokter Ka IGD+kabid


1 pasien dokter dan perawat dan perawat pelayanan+
tidak bertambah kabid SDM
sebanding
dengan
jumlah
dokter dan
perawat

C.1.1. Kurangnya 3 4 12 N N Y kontrol dokter dan perawat Adanya dokter Ka IGD+ kabid
2 kemampua diberikan dan perawat yg SDM
n petugas pelatihan,diikutserta diikutsertakan
kan dalam dalam pelatihan,
seminar/simposium seminar/simposi
secara continue um
C.1.2 Kegagalan
mendiagnosa
kegawatdaruratan

C.1.2. Kemampua 3 4 12 N N Y kontrol Dokter diberikan Adanya Ka IGD+ kabid


1 n dokter pelatihan,diikutserta pelatihan SDM
kurang kan dalam pelatihan,ikutser
seminar/simposium ta dalam
secara continue seminar/simposi
um

C.1.3 Obat emergency


tidak siap
pakai/habis

C.1.3. Kontrol 2 4 8 N N Y kontrol SOP Peresepan obat Adanya SOP Ka IGD


1 ketersediaa peresepan obat
n obat
kurang

C.1.3. Stok obat 3 4 12 N N Y kontrol Pengadaan obat Obat selalu Ka IGD+ Ka


2 di RS habis tersedia farmasi+ kabid
pelayan
C.2.1 Pasien tidak
terpantau dengan
baik

C.2.1. Jumlah 3 4 12 N N Y Kontrol Penambahan jumlah Jumlah dokter Ka IGD+kabid


1 petugas dokter dan perawat dan perawat pelayanan+
tidak bertambah kabid SDM
sebanding
dengan
jumlah
pasien

C.2.2 observasi terlalu


lama di UGD

C.2.2. Pasien 2 4 8 N N Y kontrol SPO tentang batasAdanya SPO Ka IGD+kabid


1 tidak stabil waktu observasi di
tentang batas pelayanan
tidak boleh IGD waktu observasi
dikirim ke di UGD, adanya
bangsal Mengadakan ruang ruang HCU
HCU

C.2.2. Dokter 3 4 12 N N Y kontrol SPO Kewenangan Adanya SPO Ka IGD+komite


2 spesialis dokter jaga bila Kewenangan medis
belum bisa spesialis belum bisa dokter jaga bila
dihubungi dihubungi spesialis belum
bisa dihubungi
C.3.1 Kemampuan dokter
IGD kurang

C.3.1. Dokter 3 4 12 N N Y kontrol Dokter diberikan Adanya Ka instalasi


1 jarang pelatihan,diikutserta pelatihan iGD + kabid
mengupdat kan dalam pelatihan,ikutser SDM
e ilmu seminar/simposium ta dalam
terbaru secara continue seminar/simposi
um

C.3.1. Pengalama 3 3 9 N N Y kontrol Tingkatkan Ilmu bertambah Ka instalasi


2 n dokter interaksi dengan dari pengalaman iGD + komite
kurang dokter dokter speasialis medis
spesialis/dokter
senior

C.3.2 Dokter IGD tidak


memiliki wewenang
untuk merawat
pasien/memasukkan
pasien ke ruang
perawatan

C.3.2. Kewenang 3 4 12 N N Y kontrol SPO Kewenangan Adanya SPO Ka IGD+komite


1 an tidak dokter jaga bila Kewenangan medis
diberikan spesialis belum bisa dokter jaga bila
oleh pihak dihubungi spesialis belum
RS bisa dihubungi
C.3.3 Pasien indikasi rawat
jalan meminta
dirawat inap

C.3.3. Tingkat 2 4 8 N N Y SPO indikasi rawat Adanya SPO Ka IGD+kabid


1 pengetahua inap indikasi rawat pelayanan
n pasien inap, adanya
tentang Kebijakan RS Kebijakan RS
kesehatan tentang indikasi tentang indikasi
masih sosial sosial
kurang

C.3.4 Pasien indikasi


rawat inap
menolak rawat
inap (PAPS)

C.3.4. Masalah 2 4 8 N N Y Terima Sosialisasi Dokter+perawat


1 biaya mengenai Jamkesda UGD
dan BPJS

Inform concern
penolakan rawat
inap
C.3.4. Tingkat 2 4 8 N N Y elimina Edukasi pasien Dokter+perawat
2 kepercayaa si UGD
n pasien
terhadap
pengobatan
alternatif
masih
tinggi

KETERANGAN:

N : No

Y : Yes

Skor kegawatan : 1 : minor, 2 : moderat, 3 : mayor, 4 katastropik

Skor probabilitas :

1 : hampir tidak pernah (dapat terjadi dalam > 5 sampai 30 tahun)

2 : jarang (dapat terjadi dalam > 2 sampai 5 tahun)

3 : kadang-kadang (dapat terjadi beberapa kali dalam 1-2 tahun)

4 : sering (dapat terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)

Nilai hazard : kegawatan x probabilitas


REKOMENDASI :

1. sarana dan prasarana RS:

 Bangunan : Mengubah tata ruang IGD, sehingga posisi nurse station/counter dapat mengamati pintu masuk IGD, Memindah ruang tunggu IGD dari
dalam ke luar ruangan IGD (Desain baru terlampir)
 Alat& bahan :
a. Laporan KPC dilaporkan setiap bulan
b. Pemeliharaan alat/barang secara berkala
c. Kalibrasi alat secara berkala
d. Penambahan anggaran pengadaan alat,obat,reagen, kertas EKG, kertas USG dan film rontgen
e. Mengadakan ruang HCU

2. alur pelayanan: Mendesain ulang alur pelayanan(Desain baru terlampir)

3. SDM :

 Kualitas:
a. Pembinaan staf IGD
b. pelatihan transport pasien
c. Pelatihan communication skills
d. Pembelajaran ulang metode triase yang berlaku
e. Dokter diberikan pelatihan,diikutsertakan dalam seminar/simposium secara continue

 Kuantitas:
a. Perhitungan ulang jumlah kebutuhan tenaga medis dan petugas lainnya, dan dilakukan penambahan jika kurang.

4. SPO dan kebijakan:

 Refreshing SPO secara berkala


 Membuat SPO Tentang pasien tidak sadar tanpa keluarga
 Membuat SPO Ketersediaan reagen
 Membuat SPO Ketersediaan kertas USG dan film rontgen
 Membuat SPO Ketersediaan kertas EKG
 Membuat SPO pemeriksaan rontgen
 Membuat SOP Peresepan obat
 Membuat SPO tentang batas waktu observasi di IGD
 Membuat SPO Kewenangan dokter jaga bila spesialis belum bisa dihubungi
 Membuat SPO indikasi rawat inap
 Membuat Kebijakan RS tentang indikasi sosial

5. Komunikasi:

a. Koordinasi tim security dan IGD


b. Tingkatkan komunikasi petugas-pasien
c. Tingkatkan interaksi dengan dokter spesialis/dokter senior

5. Pasien dan keluarga:


 Pembatasan 1 pengantar untuk setiap pasien IGD
 Sosialisasi mengenai Jamkesda dan BPJS

Mengetahui,

Direktur Rumah sakit ketua KPRS Kepala Instalasi IGD

Dr. Ersan Saputra Drg. Sri Sadono Mulyanto Dr.Salamullah,Sp.B

You might also like