You are on page 1of 11

JURNAL

Sulastri. Effect of Current Assets, Long-Term Debt, Equity, Net income and
retained earnings of the financial performance of the Manufacturing Companies
listed on the Indonesia Stock Exchange, under the guidance of Prof.Dr.H.Sulbahri
Madjir, SE.MM and Drs.H.Rustam Effendi, M.Sc.

Singer study aims to determine the effect the reviews non-current assets, Long-
Term Debt, Equity, Net Income and PT Buana Finance Against AT boarding costs
Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange As taken from the
Financial Statements per semester Of The Year 2010 - 2014. Research Singer using six of
Manufacturing Sector Consumer Goods Industry. From the results of research findings
showed that the singer Operate Together The signifkan influences of Current Assets,
Long-Term Debt, Equity, Net Income and PT Buana Finance Against the boarding costs
of Manufacturing WITH THE regression equation is: Y = 9,600 - 6.538E-6X1 6x2 +
6.356E--5.094E-6x3 + 5x4 + 1.781E-5.441E-6X5 + e. In the equation showed positive
Arah BETWEEN variables Long-Term Debt, Net Income and PT Buana Finance WITH
boarding costs and opposite Arah ANTARA variable non-current assets and capital
Against Financial boarding costs. Operates from partial Research shows: Results of the t
test (partial) TIN t sig 0,000 Small MORE From Rates significance 0.05. The results
show that the singer variable non-current assets and significant negative effect Against
Financial boarding costs, Results of the t test (partial) TIN sig of 0.015 t Small MORE
From Rates significance 0.05. The results showed that the variables singer Long-Term
Debt and significant positive effect Against Financial boarding costs, Results of the t test
(partial) TIN sig of 0.015 t Small MORE From Rates significance 0.05. Singer results
showed that the variable capital and significant negative effect Against Financial
boarding costs, Results of the t test (partial) TIN of 0.00 t sig Small MORE From Rates
significance 0.05. The results showed that the variables AGRO singer Clean and
significant positive effect Against Financial boarding costs, Results of the t test (partial)
TIN t sig 0.04 Small MORE From Rates significance 0.05. The results showed that the
variables singer PT Buana influence positively and significantly Against Financial
boarding costs. In order to pursue implementation of Manufacturing Management hearts
against five variables. Repair attempts Management hearts five variables.

BAB I kredibilitas yang baik, maka hal itu akan


PENDAHULUAN mendorong investor untuk menanamkan
modalnya.
A. Latar Belakang Secara umum pengukuran kinerja
Kinerja dari suatu perusahaan dapat keuangan perusahaan banyak dilakukan
menentukan berhasil atau tidaknya dengan menggunakan rasio keuangan
perusahaan tersebut. Fungsi dari seperti rasio likuiditas, rasio manajemen
pengukuran kinerja adalah sebagai alat aktiva, rasio manajemen utang, rasio
bantu bagi manajemen perusahaan profitabilitas dan rasio nilai pasar.
dalam proses pengambilan keputusan, Kelebihan pengukuran dengan metode
juga untuk memperlihatkan kepada tersebut adalah kemudahan dalam
investor maupun pelanggan atau perhitungannya selama data historis
masyarakat secara umum bahwa tersedia. Sedangkan kelemahannya
perusahaan mempunyai kredibilitas yang adalah metode tersebut tidak dapat
baik. Apabila perusahaan mempunyai mengukur kinerja perusahaan secara
akurat. Hal ini disebabkan karena data komitmen untuk melakukan pembayaran
yang digunakan adalah data akuntansi sesuai dengan komitmen. Peningkatan
yang tidak terlepas dari penafsiran atau penjualan rill, laba kotor maupun laba
estimasi yang dapat mengakibatkan bersih perusahaan menunjukan
timbulnya berbagai macam distorsi peningkatan kinerja perusahaan secara
sehingga kinerja keuangan perusahaan umum. Laba bersih yang merupakan
tidak terukur secara tepat dan akurat. indikator kemampuan perusahaan dalam
Dengan menggunakan laporan menghasilkan profit (profitabilitas)
yang diperbandingkan, termasuk data dapat mempercepat proses pertumbuhan
tentang perubahan-perubahan yang internal perusahaan. Secara internal laba
terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase yang diperoleh oleh perusahaan
serta trendnya, penganalisa menyadari sebagian diinvestasikan kembali dalam
bahwa rasio secara individu akan bentuk laba ditahan untuk menciptakan
membantu dalam menganalisa dan nilai tambah bagi pemegang saham/
menginterpretasikan posisi keuangan kreditur.
suatu perusahaan. Rasio Namun dari sisi keuangan
menggambarkan suatu hubungan atau perusahaan memiliki kendala-kendala
perimbangan (mathematical diantaranya : Naik turunnya Aset,
relationship) antara suatu jumlah menurunnya Likuiditas, menjamurnya
tertentu dengan jumlah yang lain, dan pesaing baru sehingga mempengaruhi
dengan menggunakan alat analisa Pendapatan, tingginya tingkat
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan pertumbuhan harga bahan baku dan
atau memberi gambaran kepada operasional sehingga mempengaruhi
penganalisa tentang baik atau buruknya tingkat laba operasional dan laba ditahan
keadaan atau posisi keuangan suatu yag diperoleh perusahaan.
perusahaan terutama apabila angka rasio B. Identifikasi Masalah
tersebut dibandingkan dengan angka Berdasarkan uraian diatas, maka
rasio pembanding yang digunakan dapat dinyatakan identifikasi masalah
sebagai standar. dalam penilitian ini sebagai berikut :
Dinilai dari unsur – unsur 1. Tingkat pertumbuhan aset yang sangat
keuangan dalam hal neraca seperti aset mempengaruhi dalam pembiayaan
dan hutang jangka panjang. kegiatan usaha.
Komponen atau isi yang 2. Hutang mengalami peningkatan. Hal ini
terkandung dalam suatu aktiva dibagi ke dikarenakan pembiayaan investasi yang
dalam tiga yaitu : aktiva lancar, aktiva bersifat jangka panjang.
tetap dan aktiva lainnya. Asset ini sangat 3. Seberapa besar potensi laba ditahan
besar pengaruhnya dalam yang akan dibagikan kepada pemegang
mengendalikan organisasi perusahaan. saham.
Semakin besar aset yang dimiliki oleh 4. Peningkatan biaya umum dan
perusahaan menunjukan semakin besar administrasi setiap tahunnya
operasi yang dilakukan oleh perusahaan 5. Peningkatan Pendapatan yang
yang bersangkutan. Aset sebagai salah diinginkan perusahaan.
satu indikator pertumbuhan perusahaan 6. Pihak perusahaan masih tergantung
memiliki tingkat signifikasi yang lebih dengan sumber modal dari pihak
tinggi jika dibandingkan dengan eksternal perusahaan (pinjaman dari
indikator lainnya, misalnya ekuitas pihak luar) dalam melakukan ekspansi
perusahaan. Bila aset meningkat usaha.
biasanya kewajiban juga akan 7. Seberapa besar potensi dari laba bersih
meningkat. Hutang jangka panjang juga yang dihasilkan dari penjualan serta
mempengaruhi kinerja keuangan ingin melihat potensi keuntungan bagi
perusahaan. Hutang jangka panjang pemegang saham yang dihasilkan oleh
merupakan sumber permodalan yang laba bersih.
mengandung resiko dan memiliki
8. Kas dan setara kas mengalami 1. Pengaruh aset lancar, hutang jangka
peningkatan setiap tahunnya disebabkan panjang, modal, laba bersih serta laba
naiknya volume penjualan. ditahan secara bersama – sama terhadap
kinerja keuangan perusahaan
C. Pembatasan Masalah manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Masalah dalam penelitian ini Indonesia.
dibatasi hanya pada komponen yang 2. Pengaruh aset lancar terhadap kinerja
meliputi : aset, hutang jangka panjang, keuangan perusahaan manufaktur yang
pendapatan, laba bersih serta laba terdaftar di bursa efek Indonesia.
ditahan yang dapat berpengaruh 3. Pengaruh hutang jangka panjang
terhadap kinerja keuangan perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Indonesia terutama pada sektor industri Indonesia .
konsumsi. Data yang digunakan dalam 4. Pengaruh modal terhadap kinerja
penelitian ini adalah data tahun 2010 keuangan perusahaan manufaktur yang
sampai dengan 2014 berupa laporan terdaftar di bursa efek Indonesia .
keuangan perusahaan. 5. Pengaruh laba bersih terhadap kinerja
D. Perumusan Masalah keuangan perusahaan manufaktur yang
Dari penelitian ini dapat terdaftar di bursa efek Indonesia.
dirumuskan beberapa masalah antara 6. Pengaruh laba ditahan terhadap kinerja
lain : keuangan perusahaan manufaktur yang
1. Apakah ada pengaruh aset lancar, terdaftar di bursa efek Indonesia.
hutang jangka panjang, modal, laba
bersih serta laba ditahan secara bersama BAB III
– sama terhadap kinerja keuangan METODE PENELITIAN
perusahaan manufaktur yang terdaftar di A. Waktu dan Tempat Penelitian
bursa efek Indonesia. Dalam penelitian proposal tesis ini,
2. Apakah ada pengaruh aset lancar penulis mengambil objek penelitian
terhadap kinerja keuangan perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang
manufaktur yang terdaftar di bursa efek terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Indonesia. Waktu penelitian dimulai dari bulan
3. Apakah ada pengaruh hutang jangka Desember 2015 sampai dengan bulan
panjang terhadap kinerja keuangan Maret 2016.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di B. Populasi, Sampel dan Teknik
bursa efek Indonesia. Pengambilan Sampel
4. Apakah ada pengaruh modal terhadap Objek yang diteliti adalah aset,
kinerja keuangan perusahaan hutang jangka panjang, modal, laba
manufaktur yang terdaftar di bursa efek bersih dan laba ditahan pada perusahaan
Indonesia. dan pengaruhnya terhadap kinerja
5. Apakah ada pengaruh laba bersih keuangan perusahaan. Yang akan diteliti
terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek manufaktur yang terdaftar di BEI
Indonesia. dengan pembukuan per semester : Per
6. Apakah ada pengaruh laba ditahan 30 juni 2010, Per 31 Desember 2010,
terhadap kinerja keuangan perusahaan Per 30 Juni 2011, Per 31 Desember
manufaktur yang terdaftar di bursa efek 2011, Per 30 Juni 2012, Per 31
Indonesia. Desember 2012, Per 30 Juni 2013, Per
E. Tujuan Penelitian 31 Desember 2013, Per 30 Juni 2014
Berdasarkan latar belakang dan dan Per 31 Desember 2014.
perumusan masalah diatas, maka tujuan a. Populasi
penelitian ini adalah untuk mengetahui, Populasi adalah wilayah
menganalisa dan membuktikan : generalisasi yang terdiri atas :
objek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang Analisis sebab akibat diperlukan untuk
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari menyelidiki pengaruh variabel bebas
dan kemudian ditarik kesimpulannya. dengan variabel terikat sehingga
Populasi yang digunakan untuk hipotesis dapat teruji secara empiris dan
penelitian ini adalah perusahaan melalui analisis statistik yang akurat.
manufaktur terutama pada sektor Dengan kata lain, penelitian ini adalah
industri barang konsumsi yang terdaftar penelitian kuantitatif yang didukung
di BEI sejak tahun 2010 sampai dengan oleh kualitatif.
2014 sebanyak 15 perusahaan D. Definisi Konseptual dan Operasional
manufaktur sektor industri barang Variabel
konsumsi. Variabel penelitian adalah suatu
b. Sampel atribut atau sifat dari objek yang
Menurut Sugiyono (2004 : mempunyai variabel tertentu yang
73):“Sampel adalah bagian dari jumlah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan karakteristik yang dimiliki oleh dan ditarik kesimpulannya. Setiap
populasi”. Sampel yang digunakan variabel harus dapat dijelaskan secara
dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 konsepsional oleh sejumlah teori ilmiah
perusahaan manufaktur sektor industri agar dapat dikatakan sebagai variabel
barang konsumsi beserta laporan ilmiah.
keuangannya per semester ( tahun 2010 Sehubungan dengan
sampai dengan tahun 2014). penggunaan teori untuk
c. Teknik sampling menjabarkannya, variabel layaknya
Menurut Sugiyono (2004 : 73) adalah sebuah konsep, konstruksi atau
“Sampling adalah teknik yang kaidah. Oleh karena itu setiap variabel
digunakan oleh peneliti untuk penelitian harus diidentifikasikan secara
mengambil sampel.” Sampling yang operasional. Adapun variabel dan
digunakan dalam penelitian ini adalah definisi operasional yang digunakan
metode purposive sampling. Lebih lanjut dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Sugiyono (2004 : 78) menyatakan E. Instrument Penelitian
“Sampling purposive adalah teknik Penulisan ini menggunakan data
penentuan sampel dengan pertimbangan sekunder yang diperoleh dari semua data
tertentu”. Penulis mengambil subjek yang terstruktur baik yang berada pada
bukan berdasarkan atas strata random objek penelitian maupun dilembaga lain.
atau daerah tetapi berdasarkan adanya Pengumpulan data sekunder dilakukan
tujuan tertentu dan dilakukan karena dengan mendapatkan data yang valid
beberapa pertimbangan. berupa data kuantitatif dan kualitatif
C. Desain Penelitian yang diambil dari studi diperpustakaan
Ditinjau dari sudut pemanfaatan maupun melalui akses ke website
hasilnya nanti, yaitu sebagai masukan http/www jurnal ekonomi dan
bagi Perusahaan Manufaktur yang manajemen keuangan berupa laporan
terdaftar di BEI, penelitian yang keuangan, literature dan jurnal yang ada.
dilakukan ini adalah penelitian terapan Adapun data yang digunakan adalah
(applied research). Dilihat dari metode data sekunder berupa laporan keuangan
pendekatannya, penelitian ini Per semester dan laporan tahunan
merupakan survei deskriptif, mengingat (Annual Reporting) yang diperoleh dari
data yang diambil dari suatu populasi Bursa Efek Indonesia tbk Tahun 2010
untuk menemukan distribusi sejumlah sampai dengan 2014
variabel. Pendekatan deskriptif (website:http://www.idx.co.id), terkait
dipandang paling tepat untuk dengan jumlah aset, hutang jangka
melaksanakan penelitian ini dengan panjang, pendapatan, laba bersih dan
pertimbangan bahwa informasi yang laba ditahan.
diharapkan diperoleh yakni tentang
gejala pada saat penelitian dilakukan.
F. Teknis Analisis Data membentuk distribusi normal, homogen
Untuk mendapatkan hasil analisis dan linear. Bila data tidak normal,
yang sempurna terhadap data hasil homogen dan linear maka, statistik
penelitian diperlukan dua pendekatan parametris tidak dapat digunakan untuk
analisis statistik yaitu statistik deskriptif alat analisis.
dan analisis inferensial yaitu sebagai a. Uji normalitas
berikut : b. Uji Homogenitas
1. Analisis Statistik Deskriptif c. Uji Linearitas
Statistik deskriptif adalah statistik b. Uji Asumsi Klasik
yang berfungsi untuk mendeskripsikan Asumsi klasik tersebut menurut
atau memberi gambaran terhadap objek Gujarati (1999 : 23) ahli bahasa sumarno
yang diteliti melalui sampel atau Zein terdiri dari : Multikolinieritas,
populasi sebagaimana adanya, tanpa Heterokedastisitas, dan suatu korelasi
melakukan analisis dan membuat yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
kesimpulan yang berlaku umum. 1. Uji asumsi multikoliniaritas.
Statistik deskriptif dipilih dan 2. Uji Heterokedastisitas
dipergunakan dengan maksud untuk 3. Uji autokorelasi
menggambarkan karakteristik c. Analisis Regresi Berganda (Mutiple
penyebaran skor setiap variable dengan Regresion)
menghitung rata-rata median, Dalam penelitian ini digunakan
simpangan baku, skor tertinggi , skor pengujian hipotesis penelitian yang
terendah, mencari ukuran dispersian diajukan digunakan model regresi
seperti range, standar deviasi dan berganda dengan persamaan sebagai
varians serta visualisasi berupa grafik berikut :
dan tabel, dianjurkan menggunakan Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+
histogram dengan kurva normalnya. b5X5+e
2. Analisis Statistik Inferensial Dimana :
Statistik Inferensial juga sering disebut Y : Variabel Kinerja Keuangan
sebagai statistik induktif karena dapat X1 : Variabel Aset Lancar
digunakan untuk menyimpulkan atau X2 : Variabel Hutang jangka panjang
melakukan generalisasi kesimpulan X3 : Variabel Modal
X4 : Variabel Laba Bersih
terhadap populasi meskipun datang dari
X5 : Variabel Laba Ditahan
data sampel yang relatif kecil. Statistik b1 :Besarnya pengaruh aset
induktif berusaha membuat berbagai lancar
inferensi terhadap sekelompok data yang b2 : Besarnya pengaruh hutang jangka
berasal dari suatu sampel. panjang
a. Uji persyaratan analisis data b3 : Besarnya pengaruh modal
Dengan pertimbangan bahwa data b4 : Besarnya pengaruh laba bersih
penelitian diolah dengan statistik b5 : Besarnya pengaruh laba ditahan
parametris maka sesuai pendapatan e : Residual
singgih sentoso (2001,h296) bahwa a : Konstanta
salalh satu konsep penting dalam Analisis regresi berganda digunakan
statistik inferensial adalah apakah terhadap lima variabel independen
sampel yang telah diambil berasal dari X1,X2,X3,X4,X5 yang diduga
populasi yang sama (populasi data berpengaruh positif atau negatif
berdistribusi normal), dan sampel – terhadap kinerja keuangan Perusahaan
sampel itu mempunyai varians yang Manufaktur sektor industri barang
sama (homogen) maka perlu uji konsumsi yang terdaftar BEI. Model
normalitas, homogenitas dan linearitas. analisis yang digunakan dalam
Pendapat berikut dikemukakan oleh penelitian ini secara teoritis akan
Sugiyono (2000,h,69) bahwa menghasilkan nilai parameter model
penggunaan statistik parametris bekerja penduga yang sahih bila dipakai asumsi
dengan asumsi data dan setiap variabel klasik. Karena model regresi linear
berganda estimasi yang digunakan Tolak Ho, jika sig. F < 0,05
adalah metode kuadrat terkecil bias 4. Kesimpulan menerima atau menolak Ho
(OLS – Ordinary least square) yang 1. Formulasi Ho dan Hi
mempunyai sifat BLUE (Best, Linear, Ho : b2 = 0 , artinya tidak ada pengaruh
Unbiased, Elimation). hutang jangka panjang terhadap kinerja
G. Pengujian Hipotesis Statistik keuangan Perusahaan manufaktur yang
Setelah melakukan uji asumsi terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
klasik terhadap data, selanjutnya Hi : b2 ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh
dilakukan uji hipotesis. Hipotesis hutang jangka panjang terhadap
penelitian berkaitan dengan ada tidaknya Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
pengaruh variabel independen (X) Bursa Efek Indonesia.
terhadap variabel dependen (Y). Untuk 2. Level of significance/ tingkat signifikan
menguji digunakan hipotesis nol (Ho) (α) = 0,05
yang menyatakan bahwa koefisien 3. Kriteria pengujian :
regresi tidak signifikan dan hipotesis Terima Ho, jika sig. F ≥ 0,05
alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa Tolak Ho, jika sig. F < 0,05
koefisien regresi signifikan. Hipotesis 4. Kesimpulan menerima atau menolak Ho
yang diuji secara statistik dalam 1. Formulasi Ho dan Hi
penelitian ini adalah : Ho : b3 = 0 , artinya tidak ada pengaruh
a. Pengujian Hipotesis secara bersama – modal terhadap kinerja keuangan
sama Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
a. Formulasi Ho dan Hi Bursa Efek Indonesia.
Ho : b1,2,3,4,5 = 0 , artinya tidak ada Hi : b3 ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh
pengaruh aset lancar, hutang jangka modal terhadap Perusahaan manufaktur
panjang, modal, laba bersih dan laba yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
ditahan terhadap kinerja keuangan 2. Level of significance/ tingkat signifikan
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di (α) = 0,05
Bursa Efek Indonesia. 3. Kriteria pengujian :
Hi : b1,2,3,4,5 ≠ 0 , artinya terdapat Terima Ho, jika sig. F ≥ 0,05
pengaruh aset lancar, hutang jangka Tolak Ho, jika sig. F < 0,05
panjang, modal, laba bersih dan laba 4. Kesimpulan menerima atau menolak Ho
ditahan terhadap Perusahaan manufaktur 1. Formulasi Ho dan Hi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ho : b4 = 0 , artinya tidak ada pengaruh
2. Level of significance/ tingkat signifikan laba bersih terhadap kinerja keuangan
(α) = 0,05 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
3. Kriteria pengujian : Bursa Efek Indonesia.
Terima Ho, jika sig. F ≥ 0,05 Hi : b4 ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh
Tolak Ho, jika sig. F < 0,05 laba bersih terhadap Perusahaan
4. Kesimpulan menerima atau menolak Ho manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
b. Pengujian Hipotesis secara parsial Indonesia.
1. Formulasi Ho dan Hi 2. Level of significance/ tingkat signifikan
Ho : b1 = 0 , artinya tidak ada pengaruh (α) = 0,05
aset lancar terhadap kinerja keuangan 3. Kriteria pengujian :
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Terima Ho, jika sig. F ≥ 0,05
Bursa Efek Indonesia. Tolak Ho, jika sig. F < 0,05
Hi : b1 ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh 4. Kesimpulan menerima atau menolak Ho
aset lancar terhadap Perusahaan 1. Formulasi Ho dan Hi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Ho : b5 = 0 , artinya tidak ada pengaruh
Indonesia. laba ditahan terhadap kinerja keuangan
2. Level of significance/ tingkat signifikan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
(α) = 0,05 Bursa Efek Indonesia.
3. Kriteria pengujian : Hi : b5 ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh
Terima Ho, jika sig. F ≥ 0,05 laba ditahan terhadap Perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek memenuhi kriteria dalam pemilihan
Indonesia. sampel. Penyajian data dimaksudkan
2. Level of significance/ tingkat signifikan untuk melihat trend data sampel yang
(α) = 0,05 akan dibahas, sehingga memberikan
3. Kriteria pengujian : gambaran umum sebelum dilakukan
Terima Ho, jika sig. F ≥ 0,05 pengujian data.
Tolak Ho, jika sig. F < 0,05 B. Analisis Statistik Inferensial
4. Kesimpulan menerima atau menolak Ho 1. Uji persyaratan
BAB IV 1.1 Uji Multikolinieritas
HASIL PENELITIAN DAN Dari hasil diatas dapat diketahui
PEMBAHASAN nilai Variance Inflation Factor (VIF)
dari kelima variabel yaitu Aset
Pada bab ini akan disajikan lancar, Hutang Jangka Panjang, Modal,
terlebih dahulu data yang diperoleh Laba bersih dan laba ditahan kurang
sampel perusahaan manufaktur yang dari 10, sehingga bisa diduga bahwa
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun antar variabel bebas tidak terjadi
2010 – 2014 dan data sampel berupa multikolinieritas.
laporan keuangan dari tahun 2010 1.2 Uji Heteroskedastisitas
sampai dengan 2014. Akan diuraikan Tujuan dari pengujian
pembahasan sesuai dengan heterokedastisitas adalah untuk
permasalahan ini ada dua pendekatan mengetahui ada atau tidaknya gejala
analisa yang digunakan yaitu analisis heteroskedastisitas yaitu adanya error
deskriptif kualitatif dan kuantitatif mempunyai variance yang berbeda.
mengenai mengenai rata – rata tingkat Untuk mengetahui ada tidaknya gejala
aset lancar, hutang jangka panjang, heteroskedastisitas, maka dalam
modal, laba bersih dan laba ditahan pada penelitian ini dilakukan uji Park,
perusahaan manufaktur yang terdaftar di dengan langkah – langkah
Bursa Efek Indonesia. Analisis menggunakan uji Rank Korelasi dari
kuantitatif (statistik) digunakan untuk Spearman, dengan melihat t-hitung
menganalisa bagaimana pengaruh lebih besar dari t-tabel. Dari hasil
komponen – komponen yang ada pada pengujian Spearman Rank tersebut
laporan keuangan berpengaruh terhadap dibandingkan peluang kesalahan
kinerja keuangan perusahaan dengan tingkat signifkan (α=5%).
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Apabila tingkat kesalahan lebih besar
Indonesia. dari α maka gejala heterokedastisitas
A. Variabel Dependen (Y) dan Variabel tidak terjadi.
Independen (X1,X2,X3,X4 dan X5) 1.3. Uji Autokorelasi
Pada bagian ini akan dijelaskan Tabel berikut ini hasil uji
gambaran data yang diperoleh dari autokorelasi atas ke enam variabel
setiap sampel selama periode tersebut.
pengamatan yaitu dari tahun 2010 Model Summaryb
sampai dengan 2014. Data tersebut
Std. Error
meliputi data kinerja keuangan yang Mo R Adjusted of the Durbin-
dapat dilihat dari profitabilitas meliputi del R Square R Square Estimate Watson
net profit margin dari tahun 2010 – 2014 1 .764a .584 .546 2.37132 1.261
dan data yang mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan yaitu aktiva a. Predictors: (Constant), Labaditahan,
HJ.Panjang, LabaBersih, Modal, AktivaLancar
lancar, hutang jangka panjang, modal,
b. Dependent Variable: Kinerja
laba bersih dan laba ditahan dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. Diketahui nilai d (Durbin Watson)
Data tersebut untuk semua perusahaan sebesar 1.261 terletak pada daerah
yang menjadi sampel dengan penelitian d<dL (1.261 < 1.408 ) maka Ho ditolak,
yaitu 6 perusahaan manufaktur yang
kesimpulannya yaitu terjadi Artinya jika variabel jika variabel aset
autokorelasi pada model regresi. lancar, hutang jangka panjang, laba
2. Analisis Regresi Linear Berganda bersih dan laba ditahan distribusi
Untuk mengetahui hipotesis yang telah nilainya tetap dan modal menurun
dirumuskan dalam penelitian ini sebesar Rp.1 , maka kinerja keuangan
dilakukan analisa regresi berganda akan menurun atau berkurang sebesar
(multiple regression) dengan uji F dan Rp.-5.094E-6
uji t dengan program SPSS.  Konstanta b4 = 1.781E-5
Coefficientsa Artinya jika variabel jika variabel aset
Unstandard Standardi lancar, hutang jangka panjang, modal
ized zed dan laba ditahan distribusi nilainya tetap
Coefficient Coefficie
s nts dan laba bersih meningkat sebesar Rp.1 ,
Std. maka kinerja keuangan akan meningkat
Model B Error Beta t Sig. sebesar Rp.1.781E-5.
1(Constant) 9.600 .648 14.82 .000  Konstanta b5 = 5.441E-6
3 Artinya jika variabel aset lancar, hutang
AktivaLanca -6.538E-6 .000 - - .000 jangka panjang, modal dan laba bersih
r .791 4.588
nilainya tetap dan laba bersih
HJ.Panjang 6.356E-6 .000 .273 2.506 .015 ditingkatkan sebesar Rp.1, maka kinerja
keuangan akan meningkat sebesar Rp.
Modal -5.094E-6 .000 - - .015
5.441E-6.
.380 2.501 3. Uji F
LabaBersih 1.781E-5 .000 .500 4.215 .000 Uji F – atau uji koefisien regresi
Labaditahan 5.441E-6 .000 .602 3.020 .004
serentak yaitu untuk mengetahui
a. Dependent Variable: Kinerja
variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen, apakah
Dari hasil pengolahan data diatas dapat
pengaruhnya signifikan atau tidak.
diperoleh persamaan regresi secara ANOVAb
keseluruhan sebagai berikut :
Sum of Mean
Y = 9.600 - 6.538E-6X1 + 6.356E-6X2 Model Squares df Square F Sig.
-5.094E-6X3 + 1.781E-5X4 + 5.441E- 1 Regression 426.904 5 85.381 15.18 .000a
6X5 + e 4
 Konstanta bo = 9.600 Residual 303.652 54 5.623
Artinya jika aset lancar, hutang jangka Total 730.556 59
panjang, modal, laba bersih dan laba a. Predictors: (Constant), Labaditahan, HJ.Panjang,
ditahan distribusi nilainya meningkat LabaBersih, Modal, AktivaLancar
Rp.1, maka kinerja keuangan akan Dari pengujian secara serentak diatas,
meningkat sebesar 9.600. terlihat :
 Konstanta b1 = -6.538E-6 1. Signifikasi pengaruh aset lancar, hutang
Artinya jika variabel hutang jangka jangka panjang, modal, laba bersih dan
panjang, modal, laba bersih dan laba laba ditahan terhadap kinerja keuangan
ditahan distribusi nilainya tetap dan aset adalah 0,000.
lancar menurun sebesar Rp.1. maka 2. Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05.
kinerja keuangan akan menurun sebesar 3. Dapat diketahui bahwa F hitung pada
Rp. -6.538E-6 tabel ANOVA adalah
 Konstanta b2 = 6.356E-6 15.184 atau Sig. F < 0,05.
Artinya jika variabel jika variabel aset 4. Itu berarti hipotesis nol ditolak,
lancar, modal, laba bersih dan laba kesimpulannya aset lancar, hutang
ditahan distribusi nilainya tetap dan jangka panjang, modal, laba bersih dan
hutang jangka panjang ditingkatkan laba ditahan secara serentak
sebesar Rp.1 , maka kinerja keuangan berpengaruh terhadap kinerja keuangan
akan meningkat sebesar Rp. 6.356E-6. perusahaan.
 Konstanta b3 = -5.094E-6
5. Uji t c. Dapat diketahui bahwa t hitung pada
tabel Coefficients adalah
Uji t untuk mengetahui pengaruh -2.501 atau Sig.t < 0,05
variabel independen secara parsial d. Itu berarti hipotesis nol ditolak,
terhadap variabel dependen, apakah kesimpulannya aset lancar berpengaruh
pengaruhnya signifikan atau tidak. negatif terhadap kinerja keuangan
Coefficientsa perusahaan
Unstandardized Standardized 4. Uji Hipotesis Pengaruh Laba bersih
Coefficients Coefficients Sig. terhadap kinerja keuangan
Model B Std. Error Beta t a. Signifikasi pengaruh modal terhadap
1(Constant) 9.600 .648 14.823 .000 kinerja keuangan adalah 0,000
AktivaLancar -6.538E-6 .000 -.791 -4.588 .000
b. Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05.
c. Dapat diketahui bahwa t hitung pada
HJ.Panjang 6.356E-6 .000 .273 2.506 .015
tabel Coefficients adalah
Modal -5.094E-6 .000 -.380 -2.501 .015
4.215 atau Sig.t < 0,05
LabaBersih 1.781E-5 .000 .500 4.215 .000 d. Itu berarti hipotesis nol ditolak,
Labaditahan 5.441E-6 .000 .602 3.020 .004 kesimpulannya aset lancar berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan
Dengan melihat tabel 4.15 dengan taraf perusahaan.
signifikansi 0,05 maka persamaan 5. Uji Hipotesis Pengaruh Laba ditahan
regresi diatas bila dikaitkan dengan uji terhadap kinerja keuangan
hipotesa yang penulis ajukan a. Signifikasi pengaruh modal terhadap
mempunyai makna sebagai berikut: kinerja keuangan adalah 0,004
1. Uji Hipotesis Pengaruh aset lancar b. Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05.
terhadap kinerja keuangan c. Dapat diketahui bahwa t hitung pada
a. Signifikasi pengaruh aset lancar tabel Coefficients adalah
terhadap kinerja keuangan adalah 0,000 3.020 atau Sig.t < 0,05
b. Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05 d. Itu berarti hipotesis nol ditolak,
c. Dapat diketahui bahwa t hitung pada kesimpulannya aset lancar berpengaruh
tabel Coefficients adalah positif terhadap kinerja keuangan
-4.588 atau Sig.t < 0,05. perusahaan
d. Itu berarti hipotesis nol ditolak, 5. Analisis Korelasi
kesimpulannya aset lancar berpengaruh Korelasi adalah salah satu tehnik
negatif terhadap kinerja keuangan Hasil analisis statistik yang
perusahaan. dilakukan dengan bantuan SPSS
2. Uji Hipotesis Pengaruh Hutang Jangka meliputi koefisien korelasi Product
Panjang terhadap kinerja keuangan Moment, Berdasarkan tabel 4.14
a. Signifikasi pengaruh hutang jangka tersebut diatas menunjukan bahwa
panjang terhadap kinerja keuangan hubungan antara variabel independen
adalah 0,015 berupa hutang jangka panjang, dan laba
b. Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05. bersih dengan variabel dependen
c. Dapat diketahui bahwa t hitung pada (Kinerja Keuangan) lebih kecil dari 0,50
tabel Coefficients adalah dengan angka sebesar ini menunjukan
2.506 atau Sig.t < 0,05. tidak adanya hubungan positif yang erat.
d. Itu berarti hipotesis nol ditolak, Sedangkan variabel independen berupa
kesimpulannya hutang lancar Aktiva Lancar, Modal dan Laba ditahan
berpengaruh positif terhadap kinerja lebih besar dari 0,5 hal ini menunjukan
keuangan perusahaan adanya hubungan positif yang erat
3. Uji Hipotesis Pengaruh Modal terhadap antara variabel laba bersih dengan
kinerja keuangan kinerja keuangan.
a. Signifikasi pengaruh modal terhadap 6. Koefisien Determinasi
kinerja keuangan adalah 0,015 Analisis Koefisien determinasi
b. Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05. (R2) digunakan untuk mengetahui
seberapa besar prosentase hubungan Dilihat dari hasil pengujian hipotesis
variabel independen secara serentak pada tabel 4.13 maka secara statistik,
terhadap variabel dependen. terlihat :Signifikasi pengaruh hutang
Hasil perhitungan nilai koefisien jangka panjang terhadap kinerja
determinasi tersebut ditunjukan pada keuangan adalah 0,015, Angka
tabel berikut : signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Model Summary Dapat diketahui bahwa t hitung pada
R Adjusted R Std. Error of the tabel Coefficients adalah
Model R Square Square Estimate 2.506 atau Sig.t < 0,05.Itu berarti
1 .764a .584 .546 2.37132 hipotesis nol ditolak, kesimpulannya
a. Predictors: (Constant), Labaditahan, hutang lancar berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perusahaan
Dari tabel Model Summary dapat
4. Hipotesis Keempat
diketahui nilai R2 (Adjusted R Square)
Signifikasi pengaruh modal terhadap
adalah 0,546. Hubungan dari variabel
kinerja keuangan adalah 0,015, Angka
independen (Aset lancar, hutang jangka
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
panjang, modal, laba bersih dan laba
Dapat diketahui bahwa t hitung pada
ditahan) yaitu 54,6%. Artinya
tabel Coefficients adalah
mempunyai hubungan yang positif yang
-2.501 atau Sig.t < 0,05 Itu berarti
erat dan adanya 45,4% faktor lain yang
hipotesis nol ditolak, kesimpulannya
mempengaruhi.
aset lancar berpengaruh negatif
D. Pengujian Hipotesis
terhadap kinerja keuangan perusahaan
Untuk melihat hasil pengujian
5. Hipotesis Kelima
terhadap hipotesis yang diajukan, maka
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis
lebih jelas pengujian tersebut terlihat
pada tabel 4.13 maka secara statistik,
pada tabel 4.12 dan 4.13.
terlihat :Signifikasi pengaruh modal
1. Hipotesis Pertama
terhadap kinerja keuangan adalah 0,000
Dilihat dari hasil pengujian hipotesis
Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05.
pada tabel 4.12 maka secara statistik,
Dapat diketahui bahwa t hitung pada
terlihat : Signifikasi pengaruh aset
tabel Coefficients adalah
lancar, hutang jangka panjang, modal,
4.215 atau Sig.t < 0,05.
laba bersih dan laba ditahan terhadap
Itu berarti hipotesis nol ditolak,
kinerja keuangan adalah 0,000. Angka
kesimpulannya aset lancar berpengaruh
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
positif terhadap kinerja keuangan
Dapat diketahui bahwa F hitung pada
perusahaan
tabel ANOVA adalah 15.184 atau Sig.F
6. Hipotesis Keenam
< 0,05. Itu berarti hipotesis nol ditolak,
Signifikasi pengaruh modal terhadap
kesimpulannya aset lancar, hutang
kinerja keuangan adalah 0,004, Angka
jangka panjang, modal, laba bersih dan
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
laba ditahan secara serentak
Dapat diketahui bahwa t hitung pada
berpengaruh terhadap kinerja keuangan
tabel Coefficients adalah
perusahaan.
3.020 atau Sig.t < 0,05 Itu berarti
2. Hipotesis Kedua
hipotesis nol ditolak, kesimpulannya
Signifikasi pengaruh aset lancar
aset lancar berpengaruh positif terhadap
terhadap kinerja keuangan adalah 0,000
kinerja keuangan perusahaan
Angka signifikasi lebih kecil dari 0,05
BAB V
Dapat diketahui bahwa t hitung pada
KESIMPULAN DAN SARAN
tabel Coefficients adalah
A. KESIMPULAN
-4.588 atau Sig.t < 0,05.Itu berarti
Berdasarkan hasil analisis dan
hipotesis nol ditolak, kesimpulannya
pembahasan mengenai aset lancar,
aset lancar berpengaruh negatif terhadap
hutang jangka panjang, modal, laba
kinerja keuangan perusahaan.
bersih dan laba ditahan terhadap kinerja
3. Hipotesis Ketiga
keuangan dapat disimpulkan sebagai 2. Meminimalkan penggunaan hutang
berikut : jangka panjang
1. Dari hasil pengujian secara simultan, 3. Penggunaan modal yang optimal
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang 4. Peningkatan sektor laba bersih yang
signifikan antara Aset lancar, Hutang berhubungan dengan peningkatan
jangka panjang, Modal, Laba bersih dan disektor penjualan.
Laba ditahan terhadap kinerja keuangan 5. Memperhatian jumlah pembagian
perusahaan. deviden kepada pemegang saham atas
2. Dari hasil pengujian secara parsial, laba ditahan perusahaan
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang C. SARAN
signifikan antara Aset lancar, Hutang Berdasarkan kesimpulan diatas
jangka panjang, Modal, Laba bersih dan dan keterbatasan dalam melaksanakan
Laba ditahan terhadap kinerja keuangan penelitian, beberapa saran yang diajukan
perusahaan. kkhususnya yang berkaitan dengan
3. Dari hasil pengujian secara parsial penelitian ini adalah sebagai berikut :
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang 1. Perusahaan perlu mempertimbangkan
signifikan antara Aset lancar terhadap pertumbuhan aset lancar yang dimiliki,
kinerja keuangan. yang sangat mempengaruhi dalam
4. Dari hasil pengujian secara parsial kegiatan pembiayaan usaha.
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang 2. Perusahaan harus mengurangi hutang
signifikan antara hutang jangka panjang pembiayaan investasi yang bersifat
terhadap kinerja keuangan. jangka panjang.
5. Dari hasil pengujian secara parsial 3. Perusahaan agar lebih memprioritaskan
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang modal untuk pembelian aktiva terutama
signifikan antara modal terhadap kinerja aktiva tetap dan sedapat mungkin
keuangan. menghindari penggunaan hutang jangka
6. Dari hasil pengujian secara parsial panjang agar tidak menambah jumlah
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang hutang yang sudah ada.
signifikan antara laba bersih terhadap 4. Perusahaan harus selalu melakukan
kinerja keuangan. ekspansi usaha dalam sumber
7. Dari hasil pengujian secara parsial permodalan. Sumber modal bisa didapat
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang dari pihak eksternal perusahaan .
signifikan antara laba ditahan terhadap 5. Seberapa besar potensi laba ditahan
kinerja keuangan. yang diberikan perusahaan kepada
B. IMPLIKASI pemegang saham tergantung seberapa
Berdasarkan hasil penelitian besar potensi dari laba bersih yang
menunjukan bahwa variabel aset lancar, dihasilkan dari penjualan serta ingin
hutang jangka panjang, modal, laba melihat potensi keuntungan bagi
bersih dan laba ditahan sangat pemegang saham yang dihasilkan oleh
mempengaruhi kinerja keuangan laba bersih.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di 6. Dalam penelitian ini variabel yang
Bursa Efek Indonesia. Untuk itu perlu digunakan hanya terbatas pada Aset
diupayakan perbaikan dalam lancar, Hutang jangka panjang, Modal,
pengelolaan terhadap kelima variabel Laba bersih dan Laba ditahn.
tersebut. 7. Penelitian ini hanya mempertimbangkan
Upaya untuk perbaikan dalam faktor internal saja, sementara fator
pengelolaan aset lacar, hutang jangka eksternal perusahaan diabaikan. Pada
panjang, modal, laba bersih dan laba penelitian selanjutnya agar faktor
ditahan guna meningkatkan kinerja eksternal perusahaan juga
keuangan yaitu dengan : dipertimbangkan misalnya tingkat
1. Penggunaan aset lancar lebih efisien dan inflasi, suku bunga, kurs dan lain
optimal sebagainya.

You might also like