Professional Documents
Culture Documents
Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data mentah
dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-
kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi. Jadi,
distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas tertentu atau menurut kategori
tertentu dalam sebuah daftar. ( Ir. M. Iqbal Hasan, M.M (2005):41)
1. Kelas-kelas (class)
Kelas adalah kelompok nilai data atau variabel.
2. Batas kelas (class limits)
Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain.
Terdapat dua batas kelas yaitu:
a. Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di deretan sebelah kiri setiap
kelas.
b. Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di deretan sebelah kanan setiap
kelas.
Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena diantara kelas yang satu
dengan kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka tertentu.
Penentuan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas bergantung pada keakuratan
pencatatan data. Misalnya, data dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal, maka
rumus tepi bawah kelas dan tepi atas kelas ialah:
Keterangan:
k= banyaknya kelas
n= banyaknya data
Histogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan umtuk
menggambarkan distribusi frekuensi. Histogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekuensi dan poligon frekuensi merupakan garisnya.
Contoh :
a. Histogram
12
(frekuensi)
10
8
6
4
2
0 Series1
tinggi badan
(teoi kelas)
b. Poligon frekuensi
Kurva frekuensi
Kurva distribusi frekuensi yang telah dihaluskan mempunyai berbagai bentuk dengan ciri-ciri
tertentu. Bentuk-bentuk kurva frekuensi antara lain:
1. Simetris atau berbentuk lonceng , ciri-cirinya ialah nilai variabel di samping kiri dan
kanan yang berjarak sama terhadap titik tengah (yang frekuensinya terbesar)
mempunyai frekuensi yang sama. Bentuk kurva simetris sering dijumpai dalam
distribusi bermacam-macam variabel, karena itu dinamakan distribusi normal.
2. Tidak simetris atau condong , ciri-cirinya ialah ekor kurva yang satu lebih panjang
daripada ekor kurva lainya. Jika ekor kurva lebih panjang berada di sebelah kanan
kurva disebut kurva condong ke kanan (mempunyai kecondongan positif), sebaliknya
disebut condong ke kiri (mempunyai kecondongan negatif).
3. Bentuk J atau J terbalik, ciri-cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki
frekuensi maksimum.
4. Bentuk U, dengan ciri kedua ujung kurva memiliki frekuensi maksimum.
5. Bimodal , dengan ciri mempunyai dua maksimla.
6. Multimodal, dengan ciri mempunyai lebih dari dua maksimal.
7. Uniform, terjadi bila nilai-nilai variabel dalam suatu interval mempunyai frekuensi
sama.
Pelamar Perusahaan X
Umur (tahun) Frekuensi
20-24 15
25-29 20
30-34 9
35-39 4
40-44 2
Jumlah 50
Contoh grafik distribusi frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif kurang dari atau
ogif positif
B
50
40
frekuensi kumulatif
30
20
10
135 140 145 150 155 160 165 170 175 180
tinggi (cm)
Contoh
50
40
frekuensi kumulatif
30
20
10
135 140 145 150 155 160 165 170 175 180
tinggi (cm)