You are on page 1of 7

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 57 tahun

Alamat : Semarang

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Nomer Register : 21.93.88

Tanggal Masuk :11 Mei 2007

Tgl Pengkajian : 13 Mei 2007

Dx. Medis : Diabetes Mellitus

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. P

Umur : 62 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pensiunan

Hubungan dengan pasien : Suami

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan nafsu makan menurun, badan lemes


2. Riwayat penyakit sekarang

1 minggu yang lalu pasien mengatakan badannya sering lemes, mengantuk,

badan terasa dingin, mengantuk, dan pasien terasa haus terus, ingin minum, buang

air kecil sering, dan pasien juga mengalami diare, BAB 4X sehari konsistensi cair

akhirnya keluarga membawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan lebih

lanjut.

3. Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan mempunyai penyakit diabetes mellitus sejak 7 tahun yang lalu

dan pasien juga pernah sakit seperti yang diderita pasien saat ini tapi tidak disertai

diare dan pasien juga tidak mempunyai riwayat hipertensi, asma dan lain-lain.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Didalam kelurga pasien tidak ada yang menderita seperti pasien dan tidak ada

yang mempunyai riwayat hipertensi, asma dan lain-lain.

C. Pola kesehatan fungsional menurut Gordon

1. Pola persepsi dan manajemen terhadap kesehatan

Kelurga pasien mengatakan apabila ada keluarganya yang mengalami gangguan

kesehatannya keluarga pasien membawa ke rumah sakit atau dokter umum

terdekat dan pasien juga sering mengkonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran

2. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum masuk rumah sakit biasanya pasien makan 3x sehari dengan menu nasi,

sayur, lauk pauk tetapi setelah masuk rumah sakit pasien nafsu makan menurun,

porsi makan habis tidak ada ½ porsi karena bila makan terasa mual.

3. Pola cairan dan metabolik


Sebelum masuk rumah sakit minum 3-4 gelas air putih tetapi setelah masuk rumah

sakit pasien mengatakan merasa haus dan minum 5-7 gelas tiap hari

4. Pola istirahat dan tidur

Sebelum masuk rumah sakit biasanya tidur dari jam 21.00- 05.00 dan setelah

masuk rumah sakit pasien tidur seperti di rumah dan juga pasien busa tidur siang

walaupun sebentar

5. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum masuk rumah sakit biasanya pasien tidak sering beraktivitas karena

pasien badannya terasa lemes dan mudah lelah,setelah masuk rumah sakit pasien

juga badannya lemes dan apabila melakukan aktivitas membutuhkan bantuan

keluarga

6. Pola eliminasi

5-7 tiap hariSebelum masuk rumah sakit pasien pasien juga sering BAK dan

setelah masuk rumah sakit pasien BAK sering kira-kira 6-7kali. Mengenai BAB

pasien BAB 1x tiap hari.

7. Pola persepsi dan kognitif

Dalam hal ini pasien tidak menggalami gangguan nyeri dan pandangan pasien

tidak mengalami penurunan ketajaman penglihatan.

8. Pola persepsi dan konsep diri

Pasien saat ini mengatakan beliau ingin sembuh . Dan pasien merupakan seorang

wanita dan menjadi seorang ibu rumah tangga dan pasien juga menjalankan

fungsinya sebagai ibu dengan baik.

9. Pola reproduksi dan seksual


Pasien seorang ibu dan sudah mengalami menopause dan sudah tidak melakukan

hubungan seksual.

10. Mekanisme koping

Apabila ada masalah pasien dalam mengambil keputusan pasien selalu

musyawarah dengan anggota keluarga baik dalam masalah kesehatan atau lainnya.

11. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan.

Pasien seorang yang beragama islam dan menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan

dirumah sakit pasien juga menjalankan sholat dengan tidur terlentang dan pasien

selalu berdoa supaya diberi kesembuhan.

D. Pengkajian Fisik

1. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Pasien tampak lemah

Kesadaran : Komposmetis

Tanda- Tanda Vital : TD:130/90mmHg

Nadi : 80x/menit

CSuhu : 37

RR : 20x/menit

Kepala : mesosephal

Rambut : Tipis, bersih agak sedikit beruban sedikit rontok

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, bersih tidak ada sekret

Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung

Telinga : Bersih, tidak serumen tidak mengalami penurunan pendengaran, tidak

ada polip.
Mulut : Bersih membran mukosa kering, sebagian gigi sudah ada yang tanggal

Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Dada : Simetris, tidak ada otot bantu nafas, tidak ada mengi

Perut : Bersih, lembek, bising usus normal, tidak ada massa.

Genetalia : Bersih, tidak ada iritasi sudah tidak terpasang kateter.

Ekstermitas atas : Terpasang infus RL 20 tetes per menit disebelah kanan

Ektremitas Bawah : Tidak terdapat edema tidak ada luka dan kaki bisa digerakkan

Kulit : Bersih turgor baik warna sawo matang

E. Pemeriksaan Penunjang

Terlampir.

F. Pengelompokan Data

1. DS: Pasien mengatakan selalu merasa haus ingin BAK terus

2. DS: Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual

3. DS: Pasien mengatakan badannya lemes, seperti tidak bertenaga

6-7 gelas, BAK 8x tiap hari bibir tampak kering, Ht : 37,00 %

1. DO: Pasien minum

2. DO: Pasien makan tidak habis ½ porsi,muka tampak pucat, LILA 25 cm, Berat

badan 62 kg

3. DO: Pasien berada di tempat tidur, lemas,aktivitas dibantu keluarga

G. Analisa Data

1. DS: Pasien megatakan merasa haus ingin BAK terus


6-7 gelas,BAK 8x tiap hari,bibir tampak kering, HtDO: Pasien minum 37,00 %

Dieuresis osmotik,hiperglikemi Resiko defisit volume cairan

2. DS: Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, terasa mual

DO: Porsi makan tidak habis ½ porsi muka tampak pucat, LILA 25 cm, berat

badan 62 kg, intake tidak adekuat, resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

3. DS: pasien mengatakan badannya lemes seperti tidak bertenaga

DO: Pasien beraba di tenpat tidur,lemas aktivitas di bantu keluarga, GDS 207 mg/

dl GD PP 304 mg / dl, Penurunan metabolisme energi, kelemahan

H. Pathway Kasus Keperawatan

Terlampir.

I. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan deuresis osmotik,

hiperglikemi

2. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake tidak adekuat

3. Kelemahan berhubungan dengan penurunan produksi metabolisme energi

J. Intervensi

Terlampir.

K. Implementasi

Terlampir.
L. Evaluasi

Terlampir.

You might also like